Jenderal Moeldoko yang kini dicalonkan jadi Panglima TNI mengajukan langkah
dramatis untuk melampaui capaian militer negara ASEAN. Langkahnya
adalah: mengurangi jumlah personil, memperkuat alutsista modern, dan
mengoptimalkan kekuatan cyber.
JAKARTA-(IDB) : Wakil
Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengaku sudah mendengar pemikiran tentang sistem
pertahanan negara dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko yang kini
dipromosikan jadi calon Panglima TNI. Penjelasan Moeldoko disampaikan kepada
Priyo saat perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta.
Priyo mengaku tak sengaja berada satu pesawat dengan
Moeldoko dalam perjalanan dari Yogyakarta, Rabu (31/7). Kesempatan itu
dimanfaatkan Priyo untuk menggali pemikiran Moeldoko.
"Ada hal yang saya merasa sangat apresiasi, ialah ke depan
perlu kita tata postur TNI kita yang semakin efektif dan efisien. Perlu
dikurangi jumlah personilnya, tidak membengkak seperti sekarang ini," ujar
Priyo Budi Santoso di Jakarta, Jumat (2/8).
Saat ini prajurit TNI berjumlah 500 ribu personil.
Sedangkan peralatannya sudah kalah canggih ketimbang Singapura dan Malaysia.
Karena itu, Moeldoko mengusulkan langkah dramatis untuk melampaui capaian
militer negara ASEAN. Yakni, menekankan pembangunan angkatan perang yang kuat
dengan didukung alutsista modern dan memanfaatkan teknologi cyber.
Priyo setuju dengan konsep itu. Apalagi reputasi
Moeldoko tak perlu diragukan lagi. Ia berharap Moeldoko disepakati Komisi I DPR
untuk menjadi Panglima TNI yang baru. Jejak rekam Moeldoko sebelum posisi
sekarang adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Kasdam Jaya, Panglima Divisi
I/Kostrad, Pangdam Tanjungpura, Pangdam Siliwangi, dan Wakil Gubernur
Lemhannas.
Sumber : Jurnamen