Pages

Selasa, Juni 04, 2013

Satu Dari Empat Hibah Hercules Australia Siap Dikirim Ke Indonesia

DARWIN-(IDB) : Kementerian Pertahanan tetap melanjutkan proses hibah empat unit pesawat C130 Hercules dari Australia. Kementerian mengatakan pihak Australia saat ini sedang mengerjakan perbaikan dan peremajaan pesawat angkut itu.

Kementerian menyebutkan salah satu pesawat Hercules selesai diperbaiki dan siap dikirim ke Tanah Air. "Setidaknya satu unit pesawat akan datang dalam waktu dekat," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, kepada Tempo, Selasa, 4 Juni 2013.

Rachmad melanjutkan, perbaikan empat unit pesawat buatan Lockheed Martin merogoh kantong Indonesia sebesar US$ 63 juta atau sekitar Rp 620 miliar. Tiga sisa pesawat Hercules akan dikirim pemerintah Australia paling lambat awal tahun depan.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara masih bimbang menanggapi tawaran hibah empat unit pesawat Hercules dari Australia. Sebab, Angkatan Udara menilai Indonesia lebih banyak rugi ketimbang untung menerima hibah pesawat angkut dari Negeri Kanguru itu. Salah satunya biaya perawatan yang terlalu mahal.

Menurut TNI AU, duit yang harus digelontorkan Indonesia untuk biaya perbaikan empat unit Hercules Australia mencapai US$ 150 atau sekitar Rp 1,48 triliun. Angka itu hampir separuh dari biaya pembelian empat unit pesawat Hercules baru.

Kerugian lain, spesifikasi Hercules Australia tersebut berbeda dengan Hercules milik Indonesia. Hingga kini, TNI AU memiliki C 130 Hercules tipe J dan L, sementara milik Australia bertipe M dan Q. Dengan demikian, suku cadang harus dibeli baru.







Sumber : Tempo

Puluhan Negara Tandatangani Traktat Perdagangan Senjata

Indonesia pilih abstain dalam traktat tersebut.

NEW YORK-(IDB) : Perwakilan lebih dari 60 negara anggota PBB mulai menandatangani Traktat Perdagangan Senjata Api yang disepakati April lalu. Traktat ini akan mengatur perdagangan senjata global yang nilainya lebih dari US$70 miliar.

Diberitakan Voice of America, PBB mengatakan ada 62 negara dari Eropa, Amerika Latin, Asia dan Afrika yang akan menandatangani traktat tersebut pada Senin waktu setempat. Para Menlu negara-negara tersebut mengantre untuk tanda tangan pada sebuah upacara resmi.

Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman merupakan perwakilan pertama yang menandatangani traktat itu. Tepuk tangan membahana usai Timerman membubuhkan tanda tangannya. Total akan ada 154 negara yang menyetujui traktat tersebut dalam beberapa hari ke depan.

Amerika Serikat sebagai pengekspor senjata nomor 1 dunia baru akan menandatangani traktat itu setelah terjemahan resmi dari PBB selesai.

Traktat tersebut mengatur standar penjualan senjata lintas batas, mulai dari perdagangan senjata kecil hingga tank dan helikopter. Dalam traktat, juga diatur perjanjian mengikat bagi negara-negara untuk meninjau penggunaan senjata oleh negara pembeli. Hal ini demi mencegah pelanggaran HAM, terorisme, pelanggaran kemanusiaan atau kejahatan terorganisir, yang dilakukan oleh negara pembeli.

Tiga negara menolak traktat ini, yaitu Korea Utara, Suriah dan Iran. Sementara 23 negara pilih abstain, di antaranya adalah Rusia, China, India dan Indonesia. Negara yang abstain menilai bahwa traktat itu diskriminatif.

Menlu RI Marty Natalegawa April lalu mengatakan bahwa traktat ini melanggar UU no 16 tahun 2012 pasal tiga ayat lima yang intinya menyatakan Indonesia melarang melakukan impor senjata apabila terdapat kondisionalitas politik.
Traktat ini akan mulai berlaku 90 hari setelah 50 negara meratifikasinya.






Sumber : Vivanews

Arab Saudi Sepakati Pakta Pertahanan Dengan Indonesia

RIYADH-(IDB) : Kabinet Arab Saudi sepakat untuk menandatangani pakta pertahanan dengan Indonesia. Otoritas dari Kementrian Pertahanan akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah Indonesia untuk menyimpulkan perjanjian.
 
Wakil Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Salman memimpin rapat mingguan untuk perkembangan regional dan internasional. Termasuk situasi di Suriah dan Palestina. Kabinet juga mengutuk pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. 

Dalam laporan Arab News, tidak dirinci pakta pertahanan yang akan ditandatangani dengan Indonesia. Arab News hanya memberi penjelasan mengenai pembahasan dalam pertemuan tersebut. 

Selain pertahanan, kabinet juga membahas mengenai ekonomi Saudi terkait peringkat utang dari Standard & Poor yang naik dari stabil menjadi positif (AA). Hal itu menekankan kepercayaan diri ekonomi Arab Saudi. 

Kabinet juga mendiskusikan sejumlah topik termasuk informasi finansial tahunan. Namun, tidak ada rincian mengenai hal tersebut yang 






Sumber : Republika

Indobatt Pamerkan Alutsista Buatan Dalam Negeri

pindad-tengah
LEBANON-(IDB) : Hadirnya beberapa Pejabat Tinggi dari UNIFIL (United Nations Interims In Lebanon) yang mengunjungi Markas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-G/UNIFIL, memberikan kesempatan bagi Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto untuk memamerkan produk dalam negeri Indonesia.


Setelah mempromosikan Seni Budaya Indonesia beberapa waktu lalu, Satgas Indobatt juga mempromosikan Alutsista yang digunakan oleh prajurit TNI Konga XXIII-G/UNIFIL dalam Misi Perdamaian di Lebanon. Beberapa diantaranya yang sempat dipamerkan yakni Kendaraan Tempur (Ranpur) jenis Anoa 6×6 dan Pistol G2 yang berhasil memenangkan kejuaraan menembak kelas dunia, yang kesemuanya merupakan hasil Produksi Dalam Negeri Indonesia melalui PT. Pindad.


Bertempat di Lapangan Soekarno Markas Indobatt UN Posn 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Alutsista yang di produksi PT. Pindad digelar dan dipamerkan oleh Satgas Indobatt kepada Komandan Sektor Timur Brigjen Fernando Lopez Del Pozo beserta rombongan diantaranya Chief of Staff Sektor Timur Kolonel Jesus Jimenez saat melakukan kunjungannya, Senin (3/6/2013).


Pada kesempatan tersebut, Brigjen Fernando yang sempat menerima penjelasan tentang Kendaraan Tempur jenis Anoa 6×6 ini juga berkesempatan untuk mengendarai dan berkeliling Markas Indobatt bersama Letkol Inf Lucky Avianto.


“Indonesia melalui Satgas Indobatt memang sudah dikenal oleh Kontingen lain tentang kesiapannya dan Alutsista yang digunakannya, seperti Anoa dan Senjata yang diproduksinya sendiri dari Indonesia”, kata Brigjen Fernando.


indobat 

Lebih lanjut Brigjen Fernando menyampaikan, Indonesia yang bisa memproduksi Ranpur jenis Anoa dan Senjata melalui PT. Pindad keberadaannya tentu tidak bisa dilihat sebelah mata. “apa yang dimiliki Indobatt sekarang ini sudah merupakan standar dalam melaksanakan Misi Perdamaian”, ujarnya.



Sementara itu, menurut Dansatgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL Letkol Inf Lucky Avianto keunggulan dari Anoa ini sudah banyak dirasakan dan diakui oleh dunia yang juga sudah banyak memesan Anoa tersebut. “Indonesia selain mengirim pasukannya dalam Misi Perdamaian juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Produk Dalam Negeri Indonesia”, ujarnya.


Dansatgas Indobatt juga memperkenalkan jenis Pistol G2.  Menurut catatan, jenis Pistol G2 sudah berprestasi hingga tingkat dunia, tahun 2012 telah berhasil meraih emas pada kejuaraan menembak AASAM 2012 (Australian Army Skillat Arms Meeting) yang digelar oleh Australia di setiap tahunnya dan diikuti oleh banyak Negara. Pistol yang memiliki kaliber 9×19 mm memiliki 2 tipe, yakni: Tipe Elite dan Tipe Combat yang sejak 2011, tercatat sudah 5000 unit terpesan.







Sumber : Poskota

AS Kerahkan Rudal Patriot Dan Pesawat Tempur F16 Ke Yordania, Ada Apa...???

WASHINGTON-(IDB) : Amerika Serikat akan mengerahkan baterai rudal Patriot dan jet tempur F-16 ke Yordania untuk latihan militer dan dapat menyiagakan sistem persenjataan itu di sana guna menangkal ancaman dari perang saudara di Suriah.
 
Pengerahan peluncur rudal Patriot dan jet tempur F-16 ke Yordania telah disetujui sebagai bagian dari Latihan "Eager Lion", kata juru bicara Pusat Komando AS, Letnan Kolonel T.G. Taylor, Senin.
"Guna memperkuat postur defensif dan kapasitas Yordania, beberapa perlengkapan itu bisa saja tetap berada di sana ketika masa latihan usai sesuai dengan permintaan pemerintah Yordania," kata Taylor dalam pernyataan.

Pejabat AS menolak untuk menyebutkan jumlah jet tempur F-16 yang akan dilibatkan dalam latihan gabungan itu atau berapa jumlah pesawat yang akan disiagakan di Yordania setelah latihan selesai.

Amerika Serikat mendukung langkah serupa pada awal tahun ini di Turki, yaitu berupa pengerahan baterai rudal Patriot milik aliansi militer NATO di sepanjang wilayah perbatasan Turki dengan Suriah.

Antisipasi Rudal Suriah

Untuk mengantisipasi bergolaknya situasi di Suriah, AS mulai berancang melakukan aksi militer. Satu di antaranya dengan mengerahkan baterai rudal Patriot.
 
Senjata ini dirancang untuk menjatuhkan Scud atau rudal jarak pendek lainnya, yang diketahui sebagai senjata rezim Bashar. Sistem itu juga dapat digunakan sebagai bagian dari "payung" zona larangan terbang atau operasi udara lainnya.

Pentagon telah mengirimkan sekitar 200 tentara ke Yordania, termasuk satu elemen dari markas Angkatan Darat AS, guna membantu negara tersebut dalam menyiapkan rencana aksi militer terhadap suriah. Beberapa skenario yang kemungkinan ditempuh itu juga meliputi pengamanan atas stok senjata kimia yang dimiliki Suriah.

Pengerahan peluncur anti-rudal Patriot itu merupakan tindak lanjut dari peringatan Washington kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad agar tidak memberikan sistem rudal canggih kepada kelompok milisi Hizbullah di Libanon, yang kini mulai mengambil bagian dalam pertempuran guna mendukung Damaskus.

Israel telah beberapa kali melancarkan serangan udara di Suriah guna mengganggu pengiriman rudal ke Hizbullah itu.

Keputusan penempatan jet F-16 dan baterai rudal di Yordania semakin memperkuat spekulasi tentang kemungkinan intervensi militer dari Amerika Serikat, yang sejauh ini menurut Gedung Putih sangat kecil dilakukan.







Sumber : Republika

DPR Kritisi Hibah Alutsista Dari Negara Lain

JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR mengkritisi permasalahan hibah alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari negara lain. Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin menuturkan pada tahun 2011 sesuai dengan renstra (rencana strategi)  TNI akan membeli 6 unit F 16 blok 52 yang merupakan unit tercanggih dan terbaru seharga USD 600 juta .
 
"Tapi kemudian pemerintah melalui KSAU saat itu tiba-tiba memutuskan  menerima hibah pesawat-pesawat F 16  ( bekas US National Guard ) yang sudah teronggok di Gurun Arizona  sebanyak 24 unit," kata TB Hasanuddin dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (4/6/2013).

TNI, katanya, harus  harus membayar lebih dari USD 700 juta untu, memperbaiki, membawanya dan tetap dalam standar pesawat tua yakni. blok 25 dan blok 32 . Ia mengatakan secara jumlah alutista memang bertambah, namun dari efek daya tangkal terhadap sistim pertahanan udara , hampir tidak ada .

"Tahun 91, TNI AL pernah juga menerima puluhan kapal ex Jerman Timur , negara saat itu harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit ,  dan sekarang kapal-kapal itu menjadi beban pemeliharaan selamanya ,  tapi sudah tak efektif lagi untuk dipakai," ujar Politisi PDIP itu.

Ia pun berharap pemerinta dan DPR duduk bersama membuat definisi mengenai hibah. "Agar hibah benar-benar hibah murni , tak ada motif politik negara lain sifatnya mengikat , apalagi hanya menguntungkan calo," tuturnya.







Sumber : Tribunnews

Penyiapan Satgas Yonmek dan MPU TNI Konga

BOGOR-(IDB) : Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Widodo secara resmi membuka Latihan Penyiapan Satgas Yonmek TNI KONGA XXIII-H / UNIFIL dan Satgas MPU TNI KONGA XXV-F / UNIFIL Lebanon di Kompleks PMPP TNI Sentul, Senin (3/6) dengan rangkaian kegiatan Upacara. Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat dari Mabes TNI, Mabesad, Mabesal, Mabesau,dan pejabat terkait yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan Satgas tersebut, termasuk tamu undangan dari jajaran aparat setempat. Dalam sambutannya, Waasops Panglima TNI membacakan sambutan Asops Panglima TNI Mayjen TNI hambali Hanafiah yang secara kebetulan tidak bisa menghadiri Upacara Pembukaan.

Penyiapan Satgas ini merupakan tindak lanjut dari Direktif Panglima tentang penyiapan Satgas Yonmek TNI KONGA XXIII-H / UNIFIL dan Satgas MPU TNI KONGA XXV-F / UNIFIL Lebanon serta Program kerja dan Anggaran PMPP TNI TA. 2013 bidang latihan. Tujuan dari Penyiapan Latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta latihan agar memiliki sikap, prilaku, pengetahuan dan ketrampilan tehnis dan taktis untuk bertugas sebagai personil Satgas Yonmek / MPU dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB.

Beberapa materi yang akan di berikan selama latihan diantaranya Materi Pengantar (Pembekalan  Asops Pang TNI , Pembekalan Dan PMPP TNI , Pembekalan  Dir B Bais TNI , Pembekalan Mantan Dansatgas Yonmek / MPU UNIIFL , Pembekalan Dispsi /Stress management , Pembekalan Kementerian Parawisata &  kreatif ,dll), Materi Pokok / CPTM (Introduction to UN peacekeeping , Fundamental principles of UN peacekeeping. , Establishment & operationalization of security council mandates in PKO , How united nations PKO function. , International law relevant to PKO , Human rights protection in PKO , Women, peace and security,dll).

Materi Tehnis (Vehicle Patrol , Foot patrol , Staticpoints, OP, Counter Rocket Launching Operation, Fixed Guard dan Searches. , Escort and convoy, Standardized Tactical Incident Reaction  (STIR) , Background of Conflict (Lebanon) , Background of Conflict (Dafur) , Mandate in UNIFIL , ROE & SOP UNIFIL ,dll).

 Materi Pendukung (Contingency Planning, Communication Procedure in UNIFIL, Contingent Own Equipment (COE), UN/Military Terminology & Symbol , Personnel in Peacekeeping, Logistic in Peacekeeping, Media Relation, Humanitarian Assistance , Protection of Civilian Overview and ILD of POC, Concept of Operation POC in PKO, Culture Awareness, Pengetahuan Landmines, UXO dan IED, Pengetahuan Kesehatan, Menembak pistol,dll).

 Materi Aplikasi (Observation Post. , Fix Guard/ Main Gate. , Static Point. , Patrolling (Foot patrol and vehicle patrol). , Escort a convoy. , Crowd Riot Control (CRC). , Quick Reaction Team (QRT). , STIR. , CIMIC. , ROE & SOP UNIFIL. , COE , Contingency Planing , Media Relation ,dll).






Sumber : Angkasa

Bintang Empat Untuk KASAD Baru

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko di ruang kerja Panglima TNI Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (3/6/2013).

Pelaporan tersebut dihadiri oleh KSAL Laksamana TNI Dr Marsetio, KSAU Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Wahyudi, Aslog Panglima TNI H. Hari Krisnomo, Askomlek Panglima TNI Laksda TNI Slamet Yulistiono, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul dan para Asisten Kas Angkatan.

Moeldoko menggantikan Jenderal Pramono Edhie yang memasuki masa pensiun. Moeldoko melakukan sertijab pada Kamis (23/5/2013). Saat itu pangkat Moeldoko masih bintang tiga (letjen).






Sumber : Detik

TNI Dan USARPAC Latihan Penanggulangan Bencana

bencana-sub
JAKARTA-(IDB) : Staf Ahli Panglima TNI Bidang Kemanusiaan Mayjen TNI Meris Wiryadi, S.IP. didampingi Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wisnu Wijaya, Deputy Director US Agency for International Development US. Embassy M. Derrick Brown dan Deputy Commander Army National Guard US. Army Pacific Major General Gary M. Hara, membuka Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange (PR DREE) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor Jawa Barat, Senin (3/6/2013).

PR DREE adalah latihan bersama antara TNI dengan United States Army Pasific Command (USARPAC) yang diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana, dimana tahun 2013 ini merupakan latihan bersama yang keenam kali.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu dan latihan skenario tanggap darurat pada tingkat operasional dan taktis serta untuk meningkatkan  kerjasama  operasi sipil dan militer di  bidang  penanggulangan bencana, khususnya antara TNI, Kementrian/Lembaga, BNPB dan USARPAC sekaligus untuk mempererat  persahabatan kedua negara.

Pada latihan bersama PR DREE 2013, materi yang akan dikembangakan adalah menekankan pada teknik pelatihan di lapangan pada tingkat operasional dan taktis untuk menghadapai dampak bencana di kawasan regional. Materi yang akan dikembangkan pada Field Training Exercise (FTX) PR DREE terbagi menjadi empat tahap, Pertama, Quick Reaction yaitu tahap tanggap darurat, proses masuknya Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) ke lokasi bencana setelah terjadinya bencana.

bencana-tengah

Kedua, Integration of Foreign Humanitarian Assistance Disaster Relief Operations, mekanisme dan prosedur masuknya bantuan asing ke lokasi bencana. Ketiga, Urban Search and Rescue, fase operasi SAR. Keempat,  Medical Triage and Stabilization, penanganan medis korban bencana dan pemulihan darurat daerah berdampak bencana.

TNI sebagai salah satu alat pertahanan negara dan mempunyai sumber daya yang memadai turut berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menyiapkan personil beserta alutsistanya dalam menghadapi ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja. TNI juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam bidang manajemen penanggulangan bencana melalui personilnya yang tergabung dalam SRC PB.

bencana-tengah-1

Latihan bersama ini  dilaksanakan mulai tanggal 3 s.d. 6 Juni 2013 bertempat di PMPP TNI Sentul Bogor Jawa Barat, diikuti oleh tiga negara yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia serta LSM Lokal dan Internasional. Latihan ini melibatkan 175 orang yang terdiri dari : 15 orang Penyelenggara, 7 orang Sops Mabes TNI dan 8 orang Divisi 1 Kostrad, 125 orang Pelaku, 75 orang SRCPB Wilayah Barat, 30 orang USARPAC, 15 orang Australia, 5 orang LSM Lokal dan Internasional serta 35 orang pendukung.








Sumber : Poskota 

Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia Aljazair

JAKARTA-(IDB) : Dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Aljazair, KBRI Alger menggelar serangkaian kegiatan. Salah satunya adalah seminar internasional yang menghadirkan pembicara dari kedua negara. Dalam seminar tersebut, terungkap bahwa Indonesia memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Aljazair.

Dubes pertama Aljazair untuk Indonesia, Demanglatrus menegaskan bahwa peran Indonesia dalam revolusi kemerdekaan sangat besar. Salah satunya dengan upaya pemerintah saat itu, di bawah kepemimpinan Bung Karno, mengundang delegasi dari Aljazair untuk ikut dalam Konfrensi Asia-Afrika di Bandung.

"Meskipun saat itu Aljazair belum merdeka, namun pemerintah Indonesia sudah memberikan perhatian dan keseriusannya mendukung kemerdekaan Aljazair. Hal itu bisa dilihat dari diundangnya utusan Aljazair dalam konfrensi Bandung," kata Demanglatrus.

Hal itu diucapkan saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional "50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Aljazair " yang di gelar di Gedung Arsip Nasional Aljazair, Minggu (2/6/) waktu setempat sebagaimana siaran Pers yang diterima Koran Jakarta, Senin (3/6).

Selain itu, Demanglatrus juga mengakui peran tokoh-tokoh Indonesia dalam masa revolusi Aljazair sampai merdeka hingga mengirim dirinya sebagai Dubes Pertama Aljazair di Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya Aljazair juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang strategis dan produktif.

"Indonesia itu punya segalanya. Aljazair membutuhkan semua yang dimiliki Indonesia mulai dari sumber daya alamnya sampai sumber daya manusia. Hubungan yang lebih kongkrit di bidang ekonomi dan kebudayaan selain politik yang sudah berjalan dengan baik harus segera terwujud," terangnya.

Sementara itu, Dubes Ni'am Salim dalam sambutannya berharap kedua bangsa membuat paradigma baru dalam menjaga dan mengawal hubungan yang sudah berumur 50 tahun ini. Paradigma itu itu adalah kerangka diplomatik yang tidak sekedar berbasis kepada kebutuhan pragmatis, tetapi juga mengikat diri pada visi yang menjangkau masa depan.Visi itu misalnya menciptakan iklim internasional yg lebih mensejahterakan, damai dan berkeadilan.

"Dunia saat ini membutuhkan kedamaian dan kesejahteraan. Usaha untuk mewujudkan visi itu dilalui dengan cara yang bermartabat dan adil. Untuk itu, Indonesia dan Aljazair harus bersatu dan bersama sama mengawal agenda besar dan visi masa depan ini," terangnya.

Direktur Timur Tengah Kemlu, Febrian A. Ruddyard yang juga menjadi pembicara dalam acara seminar itu menginginkan kedua bangsa semakin progressif dalam menciptakan hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini sangat penting karena sejarah kedua bangsa memiliki kesamaan dan cita-cita yang diinginkan juga sama dalam pergaulan dunia internasional.

"Intinya, ke depan kedua bangsa dan negara ini harus semakin erat dan produktif. Semua keduanya saling membutuhkan selain memiliki latar sejarah yang sama. Dan keduanya juga sama sama negara besar di kawasan dan berpengaruh," tegasnya.

Febrian juga menyinggung perlunya penguatan soft diplomasi antar kedua negara dengan pelibatan maksimal unsur masyarakat. Sebab, jika hanya mengandalkan negara, akan membutuhkan waktu yang lama dan panjang. "Maka, people to people diplomacy harus digalakkan. Negara tinggal mengawal dan mengencourage saja," terangnya.

Sementara itu, Presiden ICIS, KH Hasyim Muzadi dalam paparannya menyingung perlunya peran organisasi sosial kemasyarakatan yang kuat dalam membantu memperkuat hubungan kedua bangsa agar lebih terasa di masyarakat. Sebab, jika hubungan hanya mengandalkan negara dan pemerintah akan membutuhkan waktu yang panjang.

"Selain dagang dan ekonomi, perlu kiranya hubungan antar masyarakat atau ormas-ormas sosial keagamaan juga dibangun. Untuk konteks Indonesia, NU siap membantu memperkuat hubungan ini," tegasnya.

Kiai Hasyim menambahkan, Model NU di Indonesia bisa ditiru oleh Aljazair sebagai upaya untuk menciptakan kesadaran nasional membangun bangsa. Sebab dengan menciptakan ruang-ruang yang kondusif bagi masyarakat untuk berkumpul itulah, ide-ide kreatif akan muncul dan bisa berkontribusi untuk bangsa Aljazair. 






Sumber : KoranJakarta

Irak Tidak Ijinkan Zona Udaranya Digunakan Israel Menyerang Iran Dan Suriah

BAGHDAD-(IDB) : Husein Al-Shahrestani, Wakil Perdana Menteri Irak menyatakan, "Jika Israel melanggar zona udara Irak demi melancarkan serangan ke Iran dan Suriah, maka rezim Zionis akan menerima balasan tegas.
 

Alalam (3/6) melaporkan, Al-Shahrestani mengatakan, "Kami tidak akan mengijinkan Israel menggunakan zona udara kemi untuk melakukan aksi-aksi anti-Iran dan Suriah."

 

Dalam wawancaranya dengan AFP, pejabat tinggi Irak ini mengatakan, "Kami telah memperingatkan Israel jika melanggar zona udara kami, maka mereka harus menanggung dampaknya."

 

Masalah ini, menurutnya, telah dibahas di tingkat Dewan Keamanan Nasional Irak, dan pemerintah Baghdad telah menyampaikan peringatan ini melalui negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan Israel, setelah Amerika Serikat memberikan jaminan kepada Tel Aviv bahwa zona udara Irak aman bagi Israel dalam melancarkan serangan ke sejumlah negara.

 
Ditanya soal sikap Irak jika pelanggaran Israel terjadi, Al-Shahrestani mengatakan, "Jelas bahwa Irak tidak akan mengungkap reaksinya, sehingga Israel tidak punya cara untuk mengelak."







Sumber : Irib

Cina Kecam Kebijakan Militer AS Di Asia Pasifik

BEIJING-(IDB) : Seorang pejabat China telah mempertanyakan Pentagon atas seruan untuk hubungan militer yang lebih baik, dan mengatakan peningkatan pembangunan pangkalan militer AS di Asia-Pasifik adalah upaya untuk menentang meningkatnya pengaruh China di wilayah tersebut.

Mayor Jenderal Yao Yunzhu, direktur Pertahanan Pusat Hubungan Cina-Amerika di Akademi Ilmu Militer Tentara Pembebasan Rakyat yang (PLA), mengatakan bahwa Beijing menganggap Washington melakukan pergeseran strategis ke Asia-Pasifik sebagai upaya untuk melawan meningkatnya pengaruh Cina dan untuk mengimbangi meningkatnya kemampuan militer PLA Cina.

Namun, Cina tidak yakin. Yao membuat pernyataan pada 1 Juni di sebuah konferensi keamanan di Singapura di mana Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengutarakan harapannya untuk hubungan militer yang lebih baik antara Amerika Serikat dan Cina.

Hagel mengatakan Beijing dan Washington membutuhkan kelangsungan dan dialog terhormat untuk membangun kepercayaan dalam menghindari kesalahan perhitungan militer.

Berbicara pada konferensi yang sama, Yao ditujukan kepada Hagel dan meminta kepala Pentagon bagaimana AS dapat meyakinkan Cina bahwa kekuatan militer di wilayah tersebut bukan merupakan ancaman bagi negaranya.

Beijing telah berulang kali mengkritik adanya peningkatan militer AS di Asia-Pasifik serta gerakannya untuk meningkatkan hubungan militer dengan negara-negara kawasan seperti Jepang, Korea Selatan, Vietnam dan Filipina.

Cina menentang terhadap apa yang disebut AS debagai "rebalancing" pasukannya, seperti angin yang menghembuskan perang di Afghanistan.

Beijing mengatakan kebijakan tersebut sebenarnya dimaksudkan berisi diplomatik, militer, dan kebangkitan ekonomi Cina.

Sebuah laporan tahunan 40-halaman yang dirilis oleh Departemen Pertahanan Cina pada bulan April memperingatkan bahwa Beijing menghadapi beberapa ancaman dan keamanan yang rumit.

"Ada beberapa negara yang memperkuat aliansi Asia Pasifik militer mereka, memperluas kehadiran militer mereka di wilayah tersebut dan sering membuat situasi di sana tegang," ujar Kementerian Pertahanan Cina.

Ia menambahkan bahwa penyebaran kapal tambahan dan personil Washington ke Asia berarti perubahan besar untuk wilayah itu.

Laporan ini juga menyarankan militer Cina untuk menempatkan perlindungan kedaulatan dan keamanan nasional di atas segalanya.






Sumber : Wartanews