Pages

Jumat, Mei 31, 2013

Wamenhan : Malaysia Sangat Berminat Pesawat CN-295 Produksi Indonesia

KUALA LUMPUR-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pemerintah Malaysia mempunyai minat yang besar terhadap pesawat angkut jenis CN295 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) mengingat pesawat ini sangat bersaing terutama di regional Asean.

"Kehadiran Panglima Angkatan Udara, pilot, perwira lainnya termasuk dari pihak kepolisian Malaysia menunjukkan mereka mempunyai minat yang besar untuk mengadakan observasi terhadap pesawat CN295," kata Sjafrie disela-sela penerbangan promosi pesawat angkut militer CN295 di Bandara Subang, Malaysia, Jumat.

Sebelumnya, kata Sjafrie, dia sudah bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Malaysia yang menanggapi positif untuk melakukan observasi terhadap pesawat CN295.

"Ini merupakan langkah awal yang baik untuk hubungan dua negara bertetangga sesama Asean," ungkapnya.

Wamenham tidak bisa memastikan berapa banyak CN295 yang diminati oleh Malaysia, namun tentunya itu tergantung dari kebutuhan dan kemampuan pendanaannya.

Selain Malaysia, lanjut Sjafrie, negara-negara Asean yang dikunjungi seperti Filipina, Brunei Darussalam, Thailand dan Myanmar memberikan respon positif terhadap pesawat yang beberapa bagiannya telah dibuat di dalam negeri.

"Dari perjalanan saya ke sejumlah negara Asean mereka memberi respon positif. Di Filipina kita juga ikut dalam tender terbatas, di Thailand, Myanmar ataupun Vietnam potensinya juga bagus," ungkap dia.

Mengenai pendanaan, kata Sjafrie, bukan merupakan halangan sebab PT DI memiliki kemampuan yang baik di bidangnya sehingga perbankan siap untuk mendukung pendanaannya.

"Soal dana bukanlah sulit sebab kapasitas PT DI cukup bagus, bahkan produknya tembus pasar dunia. Seperti bagian sayap pesawat buatan PT DI ini juga telah diekspor ke Sevilla, Spanyol serta ke 14 negara," kata Sjafrie.

Sementara itu, Direktur Utama PT DI Budi Santoso menjelaskan bahwa pihaknya saat ini fokus untuk memenuhi permintaan TNI dan setelah itu baru untuk konsumen mancanegara.

"Diharapkan setahun ini, permintaan TNI itu bisa diselesaikan dan selanjutnya untuk memenuhi permintaan negara tetangga," kata Budi dengan menjelaskan PT DI mampu membuat pesawat CN235 dan CN295 sekitar 6 sampai 12 pesawat per tahun.

Ia menjelaskan Malaysia telah memiliki delapan pesawat CN235 yakni enam pesawat pengangkut militer dan dua untuk VIP.

"Sudah lama Malaysia memiliki pesawat CN235 dan masih terawat dengan baik," ungkapnya.

Dalam promosi CN295 di Bandara Subang itu tampak hadir Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno beserta jajarannya, Panglima Tentara Udara Malaysia Dato Rodzali Bin Daud, Duta Besar Spanyol untuk Malaysia serta sejumlah pilot dan pejabat kepolisian setempat.







Sumber : Antara

Road Show CN-295 Tiba Di Kuala Lumpur

KUALA lUMPUR-(IDB) : Pesawat transport militer CN295 mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Kuala Lumpur, Malaysia, persinggahan terakhir dari rangkaian tour ke enam negara-negara ASEAN. Pesawat buatan Bandung ini dipromosikan ke negara-negara tetangga.

Kementerian Pertahanan Indonesia memperkenalkan pesawat ini ke Philipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia sejak 22 hingga 31 Mei dalam rangka promosi mengenai kemampuan dan efisiensi pesawat transportasi hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Airbus Military.

Pesawat CN295 adalah sebuah pesawat serba guna berukuran sedang untuk kepentingan sipil maupun militer. Kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan kelebihan dari pesawat CN235 dan NC212i, yaitu hasil pengembangan dari varian C212 yang telah diluncurkan pada bulan November 2012 antara PTDI dan Airbus Military dengan menggunakan sistem avionic dan autopilot yang baru, kapasitas penumpang bertambah dan biaya operasi yang lebih efisien.

"Kami pemerintah mempromosikan penggunaan sistem pertahanan yang serupa di antara sesama negara ASEAN dan CN295 merupakan pesawat yang layak dan tepat untuk kepentingan pertahanan tersebut," kata Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga Ketua Delegasi, Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsuddien saat kunjungan ke Kementerian Pertahanan Malaysia, dikutip dari siaran pers, Jumat (31/5/2013),

"Kami yakin dengan penggunaan jenis pesawat yang sama di wilayah ASEAN akan memperkuat kerjasama di antara kita, pada waktu yang sama mengurangi biaya operasional dan perawatan pesawat secara signifikan," tambahnya.

Ia mengatakan, pesawat CN295, CN235, dan NC212i adalah solusi yang tepat untuk menjalankan misi di kawasan regional dalam segmen pesawat kecil dan menengah.

Angkatan Udara Republik Indonesia saat ini telah mengoperasikan dua unit CN295 dari sembilan unit yang dipesan dari PTDI. Dan pada tahun 2014, seluruhnya sudah dapat dioperasikan di wilayah Indonesia oleh TNI AU.






Sumber : Detik

Persaingan Ketat Pasukan Perdamaian PBB



BOGOR-(IDB) : Untuk menjadi pasukan Perdamaian PBB (Peacekeeping Force) ternyata tidak gampang. Prajurit TNI yang dipilih menjadi pasukan PBB harus melewati sejumlah seleksi  dan mencakup aspek fisik, mental, kecerdasan dan ketrampilan lainnya. Bagi prajurit TNI yang terpilih sebagai anggota Peacekeeping Force mereka kemudian digembleng di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP)  TNI yang berlokasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Menurut komandan PMPP, Brigjen TNI Imam Edy Mulyono Msc, pengiriman pasukan PBB ke sejumlah negara  pun melalui seleksi ketat oleh PBB dan harus bersaing dengan Peacekeeping Force dari negara lainnya.



‘’PBB mempunyai kualifikasi tersendiri untuk menerima Pasukan Perdamaian yang akan dikirim ke suatu negara. Jadi tidak asal menerima Pasukan Perdamaian yang diajukan oleh suatu negara. 

Jika tidak memenuhi standar PBB, Pasukan Perdamaian yang ditawarkan oleh suatu negara bisa langsung ditolak,’’ jelas Brigjen Imam ketika ditemui Angkasa pada acara puncak peringatan Peacekeeping Force Day, yang berlokasi di markas, PMPP, Sentul , Rabu (29/5).

‘’Para perwira yang ditugaskan sebagai staf pun turut mempengaruhi ketatnya persaingan. Misalnya perwira UN staff dari Pakistan, Banglandesh, India, dan Indonesia akan bersaing dan iklim persaingan itu turut mempengaruhi  jumlah pasukan PBB yang dikirimkan,’’ tambahnya.


Pemerintah RI pada tahun 2014 mendatang  bertekad mewujudkan Visi 4000 Peacekeepers dari TNI-Polri dan sipil. Untuk mewujudkan program itu, PMPP harus berkerja keras karena masih terdapat gap yang tinggi antara permintaan PBB dan SDM yang tersedia. Apalagi tugas sebagai Peacekeeping Force memiliki resiko tinggi. Menurut Brigjen Imam, sejak tahun 1950 hingga sekarang, Indonesia telah mengirimkan sekitar 25.000 personel Pasukan PBB dan 31 di antaranya telah gugur dalam tugas.






Sumber : Angkasa

Analisis : Mempersiapkan Latgab TNI Terbesar 2014

ANALISIS-(IDB) : Gemuruh Latgab 2013 masih belum hilang dari ruang kebanggaan kita ketika tiga hotspot latihan yaitu Situbondo Jatim, Sangatta Kaltim dan Bima NTB menjadi saksi dentuman dan hiruk pikuk tentara republik dan alutsistanya memperlihatkan kesungguhan berlatih tempur selama 40 hari.  Kebanggaan itu makin sempurna ketika di salah satu “titik panas” latihan Situbondo, RI-1 dan RI-2 ikut merasakan drama penyerbuan amfibi terbesar di pantai Banongan Jumat tanggal 3 Mei 2012 dan bergabung bersama belasan ribu prajurit TNI.

Hanya berselang satu tahun, tahun depan dicanangkan Latgab TNI terbesar yang melibatkan puluhan ribu pasukan TNI dan seluruh alutsista old dan new nya.  Satu tahun dari sekarang atau tepatnya bulan September dan Oktober 2014 TNI kembali akan melakukan latihan gabungan terbesar sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada negara dan rakyat yang telah membelikan dan menyediakan alutsista modern dan barangnya pun sudah berdatangan.
Penembakan rudal C802 dari KRI Abdul Halim Perdana Kusuma
Dua hal yang patut digaris tebal sehubungan dengan Latgab 2014 adalah rekor jarak Latgab terpecahkan dari rentang lima tahun menjadi hanya satu tahun.  Kemudian kuantitas dan kualitas alutsista yang digelar juga merupakan rekor baru dengan kehadiran sejumlah alutsista modern.  Dua rekor ini adalah nilai strategis puncak yang mampu menggempitakan naluri tempur tentara sekaligus membanggakan warga bangsa yang cinta tanah air.

Perkuatan alutsista tentara nasional yang dilakukan Presiden SBY sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 merupakan keputusan cum laude, tepat waktu dan tepat guna.  Perkembangan situasi regional yang mudah terjebak dalam konflik klaim mengharuskan kita sebagai negara harus mempersiapkan kekuatan militer yang minimal setara dengan para tetangga. Terbukti ketika perjalanan memperkuat tentara republik sedang berlangsung sampai saat ini, beberapa insiden tumpang tindih klaim Laut Cina Selatan (LCS) menjadi “jelas bentuknya” dan sekaligus menjadi konflik diplomatik seperti antara Filipina dan Taiwan.  Meski Indonesia tidak terlibat konflik LCS namun kita tetap harus siaga menghadapi kondisi terburuk yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Celakanya negara yang kekuatan militernya lemah menjadi tempat “uji nyali” menguji panasnya klaim. Filipina bisa dijadikan contoh yang selama ini mengabaikan perkuatan militernya dengan alutsista angkatan laut dan udara yang menyebabkan negara itu jadi seperti diabaikan oleh tetangganya yang punya klaim teritori.  Militer Filipina saat ini tidak memiliki jet tempur yang bisa diandalkan dan kapal perang berteknologi rudal. Selama ini mereka hanya mengharapkan payung pertahanan dari sekutunya AS.  Ini  justru memberikan kesan ketidakwibawaannya menjaga teritorinya sendiri.
Panglima Tertinggi ikut merasakan episode Latgab 2013
Kewibawaan menjaga kedaulatan teritori secara real diukur dari dimilikinya mata, telinga dan alat pukul yang membuat pihak lawan berhitung cermat.   Contohnya Singapura, negara pulau yang mampu membentengi dirinya dengan kekuatan militer berkemampuan serang segala arah. Membangun kekuatan militer bukan dimaksud untuk mengganggu atau mengacau kehidupan bertetangga tetapi lebih memiliki makna menjunjung nilai kewibawaan postur negara terutama dalam etika pergaulan antar bangsa dan kekuatan posisi diplomatik.

Berkaitan dengan pencapaian penambahan alutsista baru TNI sampai dengan tahun 2014 kita pantas memberikan apresiasi kepada  panglima tertinggi yang juga Presiden RI sehubungan dengan sajian panen raya alutsista yang luar biasa. Kita berharap itu bukanlah sajian alutsista terakhir karena  sesungguhnya kekuatan yang diinginkan belum sampai di titik kulminasi. Pekerjaan besar menyajikan ragam alutsista berteknologi kepada pengawal republik masih akan terus berlangsung dengan target waktu tahun 2020 yang dikenal dengan sebutan minimum essential force.

Adalah juga keputusan yang surprise ketika Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di sela Latgab 2013 yang sedang berlangsung di Sangatta mengumumkan bahwa TNI akan kembali melakukan Latgab terbesar tahun 2014 yang melibatkan seluruh alutsista anyarnya. Mudah saja mencernanya, alutsista sudah datang, gabung sama alutsista yang made ini old, lalu diperlihatkan kepada rakyat sebagai pertanggungjawaban.  Integrasi sistem pertempuran, teknologi komunikasi dan koordinasi antar satuan tempur berkualifikasi divisi sekaligus menguji alutsista baru untuk memperlihatkan kehebatannya merupakan substansi utama yang akan digelar pada bulan September-Oktober 2014 itu.  Simulasi perang dengan beberapa perubahan doktrin pertempuran sesuai dengan nilai teknologi alutsista baru dan kuantitasnya menjadi salah satu kurikulum utama dalam Latgab mendatang.

Perkuatan dan mobilisasi militer Indonesia tiga tahun terakhir ini yang lebih sering melakukan latihan militer dengan kapasitas besar sesungguhnya menjadi perhatian sejumlah negara.  Nah disitulah nilai keberhasilan gaung kampanye militer kita sebagai bagian dari “pesan tanpa harus berkata” bahwa pengawal republik siap setiap saat mempertahankan keutuhan teritori NKRI dari segala bentuk ancaman.  Sepanjang tahun 2012 sampai Latgab Mei 2013 kita telah menyaksikan begitu banyaknya serial latihan tempur TNI yang digelar di berbagai tempat di tanah air.

Tahun 2014 adalah akhir dari pemerintahan SBY.  Sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban membangun kekuatan militer selama masa pemerintahannya tentu sajian yang paling spektakuler adalah memperlihatkan kehebatan teknologi alutsista yang baru dimiliki dengan kemampuan prajurit mengoperasikannya, mengintegrasikannya lewat latihan perang gabungan antar angkatan skala besar.  Lebih dari itu pesan besarnya pada tetangga-tetangga disebelah sangat jelas dan tegas, jangan lagi meremehkan kami.  Maka kita boleh menyebut rencana Latgab TNI 2014 itu dengan: super sekali.






Sumber : Analisis

650 Prajurit TNI AD Dari Yon 403 Berangkat Ke Perbatasan Indonesia Malaysia

SEMARANG-(IDB) : Sebanyak 650 orang Prajurit Batalyon 403/Wirasada Pratista berangkat dalam penugasan ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat dengan menggunakan  KRI Teluk Amboina. Acara pemberangkatan pasukan tersebut dipimpin oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo,  di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Selasa (28/5).

Dalam amanatnya Pangdam IV/Diponegoro berpesan kepada para prajurit yang akan bertugas,  Jagalah kehormatan, Bawalah kehormatan  dan tunjukkan bahwa prajurit Kodam IV/Diponegoro yang terbaik. Sebanyak 650 orang Prajurit Batalyon 403/Wirasada Pratista berangkat dalam penugasan ke daerah perbatasan di daerah operasi. Menurut Pangdam “Tugas adalah kehormatan dan tugas adalah segala-galanya”.

Disamping itu Pangdam juga berpesan agar menjaga keamanan personel dan materiil, jaga kesehatan dan apabila pulang nanti  bisa bertemu dengan anak istri dalam keadaan sehat dan bagi yang belum berkeluarga agar bisa bertemu dengan keluarganya. Tak lupa pula harus  profesional, ’’Ingat saudara disana punya sector, dan ingat saudara disana tugasnya membina masyarakat di perbatasan’’,tegasnya. Sebelumnya sudah ada yang datang dan pergi, maka Pangdam mengharapkan para prajurit 403/Wirasada Pratista harus bisa membina masyarakat di perbatasan tersebut lebih baik, harus rela, iklas, bersemangat dan berhasil.

Hadir dalam acara  pemberangkatan tersebut  Kasdam IV/Diponegoro, Danrem 072/Pmk, Dan Pomdam IV/Diponegoro, Dan Lanal, Para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, Para Kabalak, Danyon 403/WP, Dan Yonarhanudse- 15, Dansat Brimob, Ibu Ketua Persit dan istri serta keluarga anggota Batalyon 403 yang akan bertugas.






Sumber : TNI AD

Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan TNI Di Simalungun

SIMALUNGUN-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Letnan Jenderal Moeldoko meresmikan penggunaan area latihan prajurit di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Simalungun Military Training Area/Simtra) Kodam I BB, Kamis siang.

Peresmian di Dusun Bohoan Nagori Dolok Marawa Kecamatan Silou Kahean ini ditandai dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan Bupati Simalungun JR Saragih, Ketua DPRD Simalungun diwakili Ketua Komisi III Johalim Purba, Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik SIK, tokoh adat dan ratusan masyarakat.

Kasad mengatakan Simtra merupakan salahsatu upaya Angkatan Darat dalam menyiapkan medan latihan, sarana dan prasarana untuk mendukung kemampuan militer para prajurit.

Tanpa latihan yang terstruktur, tidak mungkin tercipta prajurit yang terlatih untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ujar Kasad yang mengatakan pihaknya juga akan menggelar latihan kemiliteran bersama dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Untuk itu Kasad menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan Pemkab yang telah menyediakan lahan hutan seluas 8.140 hektare sebagai tempat latihan prajurit, dan mengucurkan dana sebesar Rp9,6 miliar untuk karya bakti TNI untuk membuka dan melebarkan akses jalan di Kecamatan Silou Kahean dan Dolok Silou.

“Kepedulian Bupati untuk mewujudkan prajurit yang profesional sangat membanggakan,” ujarLetjend Moeldoko yang baru pertama kali melakukan perjalanan dinas pascadilantik sebagai Kasad TNI.

Kasad juga berpesan kepada prajurit di lokasi latihan untuk menjalin kerukunan dan keharmosian dengan masyarakat khususnya dalam upaya menjunjung adat budaya setempat, tidak sembarangan menebang pohon, mengotori sungai dan membuang sampah tapi juga ikut melestarikan lingkungan alam.
Ketika ditanya fasilitas sarana latihan di lokasi Simtra ini, Kasad menjelaskan pihaknya akan membuat perencanaan terlebih dahulu, membicarakan dengan petinggi TNI dan pemerintah. “Saya perkirakan empat atau lima tahun sudah ada,” ujar Letjend Moeldoko.

Bupati Simalungun memberitahukan pemkab telah menyiapkan keadministrasian penggunaan lahan hutan itu untuk sarana latihan TNI secara legal opini dan legal hukum. “Semua telah kita sampaikan ke pemerintah pusat dan disetujui Menteri Kehutanan. Tinggal menunggu rencana induk kegiatan latihan dari Kodam I Bukit Barisan,” sebut Bupati.

JR Saragih menandaskan Simtra ini merupakan kepentingan negara dan bangsa bukan untuk Bupati atau Pemerintah Kabupaten Simalungun. Selain itu perekonomian rakyat juga mulai meningkat ditandai dengan bukanya sejumlah kedai di pemukiman penduduk.

“Harapan kami kepada Pak Kasad, untuk pembangunan Kabupaten Simalungun yang lebih baik dan meningkat lagi, kami sangat mendambakan program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) tahun 2014 dilaksanakan di daerah kami,” ujar Bupati.

Kasad TNI dan rombongan didampingi Pangdam I BB Mayjend TNI paulus F Lodewijk, Danrem 022 PT Kolonel Inf Restu Widiyantoro MDA, Dan Rindam I BB Kolonel Inf teguh Arif Indratmoko, Dandim 0207 Simalungun Letkol Inf martin SM Turnip dan jajaran TNI, datang untuk meresmikan Simtra dan meninjau karya bakti TNI di Simalungun.







Sumber : Antara

Prajurit Marinir Hilang Misterius Di Aceh

BANDA ACEH-(IDB)Prajurit Kepala Ade Suherman, anggota marinir yang bertugas di Pangkalan TNI AL Lhokseumawe dan dikabarkan hilang di Aceh Timur masih misteri. Sejumlah tentara masih  mencari keberadaannya.

"Kami benar-benar gelap tentang informasi ini, karena menurut informasi yang kami dengar, percakapan terakhir Praka Ade dengan kawannya, ia mengabarkan mobilnya rusak di kawasan Peureulak. Tapi ternyata mobilnya ditemukan di Desa Geulumpang Payong Sungai Raya," kata seorang warga kepada Tempo, Kamis  30 Mei 2013.

Masyarakat  menyebutkan sejumlah anggota marinir  telah berada di kawasan itu sejak Rabu malam, untuk mencari keberadaan Praka Ade Suherman. 

Ketika Tempo  menyambangi Koramil Kecamatan Sungai Raya terlihat beberapa anggota TNI dengan wajah lelah. Sejumlah warga juga ikut membantu aparat keamanan untuk mencari informasi terkait hilangnya Ade.

Ade dikabarkan menghilang pada Selasa, 28 Mei 2013 malam. Kabar itu muncul setelah ditemukan mobil sedan Honda Accord abu-abu nomor polisi BK 1836 KS yang ia kendarai, terparkir  di pinggir jalan, di 50 meter dari tikungan patah desa Geulumpang payong Kecamatan Sungai Raya Kab Aceh Timur, atau jarak 25 kilo meter dari kota Langsa. Ia dalam perjalanan dari Medan ke Lhokseumawe.

Di dalam mobil itu ditemukan  SIM B1 atas namanya dan tas pakaian warna hitam merah, serta tas laptop merek Acer warna hitam. 






Sumber : Tempo

Berita Foto : Akademi Militer Filipina Laksanakan Latihan Gabungan

VIVA-(IDB) : Akademi Militer Filipina (PMA) menggelar latihan bersama di markas marinir di Ternate, kota Cavite, sebelah selatan Manila, Rabu, 29 Mei 2013.

Latihan ini bertujuan untuk melatih taruna memerangi pemberontak dan mempertahankan wilayah perairan yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan.








Sumber : Vivanews

Berita Foto : Northrop Grumman MQ-4C Triton UAV AS Terbaru

AS-(IDB) : Angkatan Laut AS sukses melakukan ujicoba terbang pesawat pengintai tanpa awak, Northrop Grumman MQ-4C Triton, Rabu (22/05/2013). Pesawat yang dirancang untuk pengawasan dan pengintaian udara ini dapat beroperasi hingga 24 jam dan dengan ketinggian hingga 16 kilometer.

Pesawat pengintai tanpa awak, Northrop Grumman MQ-4C Triton usai menjalani ujicoba terbang selama 80 menit.


Pesawat Northrop Grumman MQ-4C Triton dirancang untuk pengintaian udara hingga 24 jam dengan ketinggian lebih dari 16 kilometer. 

Pesawat pengintai tanpa awak Northrop Grumman MQ-4C Triton usai menjalani ujicoba terbang selama 80 menit.








Sumber : Vivanews 

Detail Tank Pindad Indonesia Dan FNSS Turki

 


ARC-(IDB) : Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Indonesia dan Turki sepakat bekerja bersama membangun medium tank. Penandatanganan MoU kerja sama itu sendiri sudah dilakukan pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal mei lalu. 

Disebutkan pula, masing-masing negara akan berpartisipasi sebanyak 50%-50% dalam hal pembiayaan dan pembuatan prototipe. Skema produksi bersama sendiri nantinya akan meniru proses pembuatan CN-235 antara IPTN (sekarang PT.DI-red) dan CASA.



 Namun, bagaimana detail kerjasama tersebutbbelumlah banyak terungkap. Redaksi ARC kemudian mencoba mencari tahu ke beberapa pihak yang terkait dalam skema kerjasama Medium tank ini. ARC kemudian mendapatkan sedikit jawaban.



Yang pertama, Medium tank yang akan dibikin nanti adalah benar-benar desain baru. Jadi tidak merujuk kepada Ranpur ACV-300 bikinan FNSS, yang telah dipelajari pula dari Pindad. Yang kedua, biaya untuk pengembangan desain hingga membuat prototipe adalah sebesar US$ 24 juta. Dengan demikian, Indonesia Turki akan dibebani masing-masing sebesar 12 juta dollar.



Selanjutnya, pada akhir Juni atau awal Juli, Pindad dan FNSS sudah menyerahkan proposal skema pembuatan Tank Medium kepada Kementrian Pertahanan RI. 

Proposal itu berisikan mengenai perkiraan besaran biaya, timeline produksi, hingga desain medium tank. ARC juga mendapatkan informasi, nantinya akan dibuat sebanyak 3 prototipe yang rencananya selesai pada 3-4 tahun mendatang. 1 prototipe dibuat di Pindad, dan 2 lainnya di FNSS. 

Namun, salah satu prototipe yang dibuat di FNSS hanya berupa Tank tanpa kelengkapan isi, alias kosongan. Prototipe kosongan ini nantinya digunakan untuk uji ketahanan berbagai macam tembakan.


Namun demikian, informasi ini barulah tahapan awal. Kedepannya, masih bisa berubah banyak tergantung hasil diskusi antara pihak Pindad dan FNSS serta Kementrian Pertahanan kedua negara. Apapun hasilnya, kita doakan saja semoga rencana ini berjalan lancar.






Sumber : ARC

Drama Rudal S 300 Suriah

Sistem Pertahanan Udara S 300 (Photo AP)
Sistem Pertahanan Udara S 300
JKGR-(IDB) : Tindakan Israel yang telah dua kali menyerang wilayah Suriah membuat geram Presiden Suriah Bashar al- Assad. Israel mengklaim, serangan itu bukan ditujukan kepada pemerintahan Suriah, melainkan kepada pengiriman rudal dari Suriah untuk Hezbullah di Lebanon. Namun alasan penyerangan Israel itu tidak bisa diterima Presiden Assad.


Assad pun mengontak Moskow, untuk segera mengirim pembelian sistem pertahanan anti udara S 300  yang tertunda pengirimannya tahun 2010, akibat tekanan Israel.


Melihat Israel yang malang melintang menyerang wilayah udara Suriah,  membuat Moskow geram sekaligus cemas dengan posisi Suriah, yang satu-satunya sekutu tersisa di Timur Tengah.


Nilai Strategis S 300


Alhasil, Pemerintah Rusia berjanji akan mengirimkan rudal-rudal anti-pesawat ke Suriah.  Moskow menyatakan segera mengirimkan S-300 ke Suriah untuk menghalau pesawat ataupun rudal-rudal, seperti rudal Patriot milik NATO yang ditempatkan di perbatasan Turki dengan Suriah.

“Kami menganggap suplai ini sebagai faktor penstabil,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seraya menambahkan, rudal-rudal tersebut bisa berguna sebagai pencegah intervensi asing di Suriah.

Pengiriman S 300 itu akan megubah peta militer di Timur Tengah. Pesawat-pesawat NATO maupun Israel, tidak akan bisa bebas berkeliaran. Dominasi wilayah udara Israel juga akan menyusut.


Rencana pengiriman rudal S 300 ke Suriah  memicu kemarahan pemerintah Israel. Mereka mengancam akan mengambil tindakan jika Rusia benar-benar mengirimkan rudal-rudal tersebut. Ancaman itu disampaikan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon.


“Pengiriman itu belum terjadi, dan saya harap tidak akan terjadi. Namun jika rudal-rudal itu tiba di Suriah, kami tahu apa yang akan dilakukan,” tegas Yaalon, tanpa menerangkan lebih detail langkah yang akan diambil Israel.


Reaksi Moscow untuk mengirim rudal S 300, dijawab Uni Eropa dengan mencabut embargo pasokan senjata bagi para pemberontak Suriah. Keputusan ini menuai kecaman dari rezim Suriah dan Rusia.  Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell mengatakan, pencabutan embargo  “mengirimkan pesan bagi rezim Assad bahwa dukungan atas oposisi akan terus meningkat.


Di tengah ketegangan yang terus memuncak, tiba-tiba terdengar kabar  Rusia setuju  untuk membatalkan pengiriman 6 baterai rudal S 300 ke Suriah.


Menurut Senior Militer Rusia, pembatalan ini sebagai tindak lanjut penandatanganan kepekatan antara Presiden Rusia Valimir Putin dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, dalam pertemuan di Laut Hitam, Rusia, awal bulan Mei.


Benjamin Netanyahu mengingatkan Putin, bahwa sistem rudal S-300 bisa saja jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab dan digunakan untuk menyerang pesawat-pesawat di Bandara Internasional  Ben Gurion, Tel Aviv. Hal itu akan mendorong Timur Tengah ke dalam kancah peperangan.


Vladimir Putin dikabarkan setuju untuk membatalkan kontrak pengiriman S 300 ke Suriah dengan kondisi, Israel tidak lagi melakukan serangan udara ke Suriah.

Pertemuan Netanyahu dan Putin (Photo/ AP/Maxim Shipenkov)
Pertemuan Netanyahu dan Putin 14/05/2013
Namun kesepakatan itu dimentahkan seorang diplomat Israel, yang menyatakan pertemuan Vladimir Putin dan Benjamin Netanyahu tidak mencapai titik temu.


Konfirmasi Assad


Kamis 30/05/2013,  Presiden Bashar al-Assad menyatakan, Suriah telah menerima kiriman pertama sistem pertahanan udara Rusia dan dalam waktu dekat akan memperoleh semua roket S-300 yang dibeli.


“Suriah sudah menerima pengiriman pertama roket anti-pesawat terbang S-300 buatan Rusia. Sisanya akan tiba dalam waktu dekat,” kata Assad seperti dikutip harian Al-Akhbar terbitan Lebanon.


Moskow telah menandatangani kontrak seharga  800 juta dollar AS, untuk mengirim 4 baterai  S-300 ke Damaskus tahun 2010.
Integrasi S-300
Integrasi S-300
S 300 adalah sistem pertahanan udara jarak jauh yang bersifat mobil, dirancang untuk mendeteksi, merekam dan menghancurkan serangan peluru kendali, roket serta pesawat yang terbang rendah maupun tinggi. S 300 ditakuti karena mampu mengunci lebih dari 100 target secara simultan, dari jarak 150 km. 

Suriah dan Iran begitu mati-matian mendapatkan S 300 untuk menjaga negara mereka dari segala ancaman  benda besi yang terbang di langit.







Sumber : JKGR

OSI Maritime Systems Signs Contract To Deliver Integrated Navigation Systems To DSME For Indonesian Navy Type 209 SSK Program

ME-(IDB) : OSI Maritime Systems (OSI) is pleased to announce the signing of a contract with Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), South Korea.

As part of the program, DSME will build three Type 209 diesel submarines (SSK) for the Indonesian Navy.  Under the terms of the agreement, OSI will deliver three Integrating Navigation and Tactical Systems, including ECPINS-W Sub software.

ECPINS-W Sub is the most advanced navigation software in the world specifically designed for the unique requirements of subsurface navigation.






Source : ME