Pages

Jumat, Mei 31, 2013

Drama Rudal S 300 Suriah

Sistem Pertahanan Udara S 300 (Photo AP)
Sistem Pertahanan Udara S 300
JKGR-(IDB) : Tindakan Israel yang telah dua kali menyerang wilayah Suriah membuat geram Presiden Suriah Bashar al- Assad. Israel mengklaim, serangan itu bukan ditujukan kepada pemerintahan Suriah, melainkan kepada pengiriman rudal dari Suriah untuk Hezbullah di Lebanon. Namun alasan penyerangan Israel itu tidak bisa diterima Presiden Assad.


Assad pun mengontak Moskow, untuk segera mengirim pembelian sistem pertahanan anti udara S 300  yang tertunda pengirimannya tahun 2010, akibat tekanan Israel.


Melihat Israel yang malang melintang menyerang wilayah udara Suriah,  membuat Moskow geram sekaligus cemas dengan posisi Suriah, yang satu-satunya sekutu tersisa di Timur Tengah.


Nilai Strategis S 300


Alhasil, Pemerintah Rusia berjanji akan mengirimkan rudal-rudal anti-pesawat ke Suriah.  Moskow menyatakan segera mengirimkan S-300 ke Suriah untuk menghalau pesawat ataupun rudal-rudal, seperti rudal Patriot milik NATO yang ditempatkan di perbatasan Turki dengan Suriah.

“Kami menganggap suplai ini sebagai faktor penstabil,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seraya menambahkan, rudal-rudal tersebut bisa berguna sebagai pencegah intervensi asing di Suriah.

Pengiriman S 300 itu akan megubah peta militer di Timur Tengah. Pesawat-pesawat NATO maupun Israel, tidak akan bisa bebas berkeliaran. Dominasi wilayah udara Israel juga akan menyusut.


Rencana pengiriman rudal S 300 ke Suriah  memicu kemarahan pemerintah Israel. Mereka mengancam akan mengambil tindakan jika Rusia benar-benar mengirimkan rudal-rudal tersebut. Ancaman itu disampaikan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon.


“Pengiriman itu belum terjadi, dan saya harap tidak akan terjadi. Namun jika rudal-rudal itu tiba di Suriah, kami tahu apa yang akan dilakukan,” tegas Yaalon, tanpa menerangkan lebih detail langkah yang akan diambil Israel.


Reaksi Moscow untuk mengirim rudal S 300, dijawab Uni Eropa dengan mencabut embargo pasokan senjata bagi para pemberontak Suriah. Keputusan ini menuai kecaman dari rezim Suriah dan Rusia.  Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell mengatakan, pencabutan embargo  “mengirimkan pesan bagi rezim Assad bahwa dukungan atas oposisi akan terus meningkat.


Di tengah ketegangan yang terus memuncak, tiba-tiba terdengar kabar  Rusia setuju  untuk membatalkan pengiriman 6 baterai rudal S 300 ke Suriah.


Menurut Senior Militer Rusia, pembatalan ini sebagai tindak lanjut penandatanganan kepekatan antara Presiden Rusia Valimir Putin dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, dalam pertemuan di Laut Hitam, Rusia, awal bulan Mei.


Benjamin Netanyahu mengingatkan Putin, bahwa sistem rudal S-300 bisa saja jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab dan digunakan untuk menyerang pesawat-pesawat di Bandara Internasional  Ben Gurion, Tel Aviv. Hal itu akan mendorong Timur Tengah ke dalam kancah peperangan.


Vladimir Putin dikabarkan setuju untuk membatalkan kontrak pengiriman S 300 ke Suriah dengan kondisi, Israel tidak lagi melakukan serangan udara ke Suriah.

Pertemuan Netanyahu dan Putin (Photo/ AP/Maxim Shipenkov)
Pertemuan Netanyahu dan Putin 14/05/2013
Namun kesepakatan itu dimentahkan seorang diplomat Israel, yang menyatakan pertemuan Vladimir Putin dan Benjamin Netanyahu tidak mencapai titik temu.


Konfirmasi Assad


Kamis 30/05/2013,  Presiden Bashar al-Assad menyatakan, Suriah telah menerima kiriman pertama sistem pertahanan udara Rusia dan dalam waktu dekat akan memperoleh semua roket S-300 yang dibeli.


“Suriah sudah menerima pengiriman pertama roket anti-pesawat terbang S-300 buatan Rusia. Sisanya akan tiba dalam waktu dekat,” kata Assad seperti dikutip harian Al-Akhbar terbitan Lebanon.


Moskow telah menandatangani kontrak seharga  800 juta dollar AS, untuk mengirim 4 baterai  S-300 ke Damaskus tahun 2010.
Integrasi S-300
Integrasi S-300
S 300 adalah sistem pertahanan udara jarak jauh yang bersifat mobil, dirancang untuk mendeteksi, merekam dan menghancurkan serangan peluru kendali, roket serta pesawat yang terbang rendah maupun tinggi. S 300 ditakuti karena mampu mengunci lebih dari 100 target secara simultan, dari jarak 150 km. 

Suriah dan Iran begitu mati-matian mendapatkan S 300 untuk menjaga negara mereka dari segala ancaman  benda besi yang terbang di langit.







Sumber : JKGR

5 komentar:

  1. giliran suriah yg diobok-obok..
    aliasi barat vs aliasi timur dimulai
    oposisi surian ditumpangi teroris.. berarti aliansi barat secara tidak langsung ikiu pempersenjatai teroris di suriah.
    begitulah ciri-ciri kaum munafik..

    BalasHapus
  2. NEGARA LAIN YG BEDA HALUAN DIHANCURKAN DG DALIH PENDUKUNG TERORISME DAN PENINDAS RAKYATNYA,SISTEM ADU DOMBA MASIH EFEKTIF DILAKUKAN DG DALANG AMERIKA DAN ZIONISME ISRAEL...

    BalasHapus
  3. ditunggu ancamannya israel terhadap rusia, mau gempur iran aja israel maju mundur, maju mundur.

    BalasHapus
  4. ANEH BIN AJAIB..., SURIAH & IRAN MATI2AN MINTA KE RUSIA S300 UNTUK HANUD MEREKA,TIDAK DIKASIH ATAU SULIT, DISINI KEBALIKANNYA, TIAP HARI DI SARANKAN SAMA AHLI MILITER FORMIL BELI S300 & KILO, RUSIA MAKSA2 NYODORIN KILO AMA S300 DI IDM 2013, EEH DICUEKIN, MALAH MILIH CBG AMA TD2000, SAYA BINGUUUUUUUUNGG...!!

    BalasHapus
  5. Sabar bro mungkin di MEF 2 nanti ada S300/400 kombinasi PANSTIR C1,KILO class,SU 35BM,insya allah terwujud seperti keinginan TNI dan pemerhatinya. Syukur2 TNI juga beli MBT T90s buat mendampingi LEOPARD,corvette STEREGUCHY,sistem hanud KASTAN CIWS-N buat kapal2 perang TNI AL,rudal sub SSN 25 CLUB,sdgkan kalo T50 PAKFA baru dipakai AU Rusia taon 2015/16,bisa jadi kita beli di MEF 3 kali yaa..sambil liat sikon negara2 tetangga apa sdh datang F35 JSF yg mereka pesan,karena sulit bagi TNI buat beli sista terbaik dari US kalo bukan sekutunya. Spt F16 speck dibawah singapor,ga bisa beli F15/18,takut nyaingi sekutu2nya,beli apache lebih mahal dari korsel. Tentunya hal itu terbalik dari kebijakan RUSIA. Ga bs beli F15/18 kita dapat SUKHOI,Apache ribet dan sulit kita dapat MIL35 hind.

    BalasHapus