Pages

Kamis, Mei 30, 2013

China : Kami Tidak Perlu Mencuri Rahasia Militer AS

BEIJING-(IDB) : Kementerian Pertahanan China membantah laporan dari Amerika Serikat (AS) mengenai pembobolan informasi tentang persenjataan AS. Negeri Panda menyebut tuduhan itu konyol, dan menegaskan bahwa mereka tidak perlu bantuan asing untuk memperkuat militernya.

Seperti diketahui, Washington Post merilis laporan mengenai keterlibatan China dalam peretasan sistem persenjataan Negeri Paman Sam, kemarin. Dalam suratkabar itu, pengamat militer turut mengkritik kelemahan sistem keamanan informasi Pentagon yang dinilai ketinggalan zaman dari sistem yang dimiliki China.

Sejumlah dokumen yang diyakini sudah ada ditangan China adalah desain Misil Patriot, sistem pertahanan misil balistik Aegis yang digunakan Angkatan Laut AS, Jet F/A-18, pesawat V-22 Osprey, Helikopter Blackhawk, dan kapal tempur pesisir. Negeri Panda itupun diyakini sudah mencuri informasi mengenai jet F-35.

"Ini sama saja dengan meremehkan kemampuan Pentagon dan intelijen China. China memiliki kemampuan memproduksi senjata untuk pertahanan nasional, China sudah punya kapal induk, jet tempur baru, dan pesawat transport. Kami sudah menunjukan kemampuan kami," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan China Geng Yansheng, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/5/2013).

Isu peretasan memang menjadi suatu hal yang memicu ketegangan hubungan AS dan China. China selalu membantah keras tuduhan yang dilontarkan kepadanya. Masalah peretasan itu juga akan dibahas oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping di California, pekan depan.

Sejauh ini, Pentagon pun belum berkomentar lebih lanjut mengenai insiden peretasan itu. Pejabat AS yang memberi keterangan ke Washington Post juga menolak menyebutkan identitasnya karena sejumlah hal.






Sumber : Okezone

Joint Task Force Indonesia – Malaysia

Waasops Panglima TNI, inspeksi kesiapan Latgama
JAKARTA-(IDB) : Pasukan khusus dari tiga matra:  Gultor Kopassus, Denjaka Marinir dan Denbravo Paskhas berangkat ke Medan, menggunakan KRI dengan membawa berbagai peralatan: kendaraan taktis, senjata serta alutsista penjinak bom, Kamis 30 Mei 2013.

Mereka adalah bagian dari 400-an prajurit  yang berlatih Combine Joint Task Force Counter Terrorism (CJTF-CT) antara Pasukan TNI dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dalam Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia (Latgabma Malindo) Darat Samudra dan Angkasa (DARSASA)-8AB/2013,  Medan, Sumatera Utara,  7 Juni 2013.

Dua hari sebelumnya, 140 prajurit Tim Pendukung telah bertolak ke  Medan menggunakan pesawat Hercules C-130. Menurut Dandenmagla Letkol (Mar) Ali B. Saragih, Tim Pendukung bertugas menyiapkan segala sarana dan prasarana latihan Latgama Malindo 2013.

“ini sangat penting untuk disiapkan karena tempat dan sasaran adalah puncak dari latihan Latgama Malindo Darsasa-8AB/2013, yang harus disiapkan dengan matang, sehingga latihan bisa diukur dan sesuai dengan rencana”, ujar Dandenmagla.
Adapun kedatangan Tim ATM ke Medan, dijadwalkan Sabtu, 1 Juni 2013 dan Minggu, 2 Juni 2013.

Persiapan Latgama Malindo 2013

Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia 2013, diselenggarakan untuk menguji strategi menghadapi teroris yang mengganggu stabilitas wilayah Malaysia-Indonesia.

Menurut Waasops Panglima TNI Laksma TNI Widodo, sasarannya adalah bagaimana Komandan dan Staf CJTF-CT Malindo mampu melaksanakan: perencanaan latihan, pengambilan keputusan serta operasi penangulanan teror atau bencana.






Sumber : JKGR

Paket Pertama S-300 Telah Tiba Di Suriah

DAMSKUS-(IDB) : Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, Damaskus telah menerima paket pertama sistem pertahanan rudal, S-300, dari Rusia.
Hal itu disampaikan Assad dalam wawancaranya dengan televisi al-Manar Lebanon, Kamis (30/5).
 
Ia menambahkan, pengiriman paketkedua akan segera dikirim ke Suriah.
Lebih lanjut Assad menandaskan, Damaskus akan merespon setiap agresi rezim Zionis Israel terhadap Suriah.

Pada tanggal 28 Mei, Rusia menyatakan akan tetap mengirimkan sistem anti-rudal S-300 ke Suriah meskipun Israel mengancam akan mengambil tindakan untuk mencegah pengiriman sistem tersebut.






Sumber : Irib

Airbus Bersama PT. DI Berinovasi Siasati Pasar Yang Berkontraksi

AM-(IDB) : Seperti juga dialami perusahaan dunia lain, Airbus Military (AM) menghadapi situasi pasar yang berkontraksi. Hingga kini sebenarnya masih banyak negara membutuhkan peralatan militer, namun tak sedikit yang kesulitan membeli karena anggaran pertahanan yang menciut. Agar positioning-nya sebagai produsen pesawat terbangmiliter modern tetap terjaga dan tetap mampu menembus pasar, mereka gencar merancang teknologi baru untuk mendongkrak daya jual produk-produknya.

Terkait perkembangan tersebut, Head of Programmes Light & Medium and Derivatives AM, Rafael Tentor dan Head of Market Development AM, Gustavo Garcia mengungkap, pihaknya telah merancang teknologi baru dan melakukan beberapa perubahan agar pesawat-pesawat buatannya bisa diterjunkan untuk berbagai misi (multi-role) dan lebih efisien dari segi ongkos operasi (cost-efficient). Demikian dilaporkan A. Darmawan dari Sevilla, Spanyol, Rabu (29/5) di sela-sela acara Airbus Military Trade Media Briefing 2013.

Salah satu produk yang diungkap sedang menjalani “penyempurnaan” itu adalah pesawat angkut sedang C-295. Kepada pesawat ini mereka telah merampungkan winglet yang bisa mengoptimalkan kinerjanya di penerbangan kecepatan rendah serta menghemat konsumsi bahan bakar. Tambahan sayap kecil di ujung sayap ini akan menjadi bagian tetap dari turunan C-295 yang akan diproduksi mulai 2014. Selain itu, AM juga akan mengganti mesin pendorongnya dengan buatan Pratt & Whitney yang lebih bertenaga. Dengan mesin barunya ini, C-295 bisa dioperasikan di daerah pegunungan yang amat tinggi, seperti di wilayah Andes dan Himalaya.

Bagi AM, nilai penjualan pesawat transpor ringan dan sedang buatannya (termasuk di dalamnya, CN-235) terbilang amat prospektif. Selama 2012, mereka telah berhasil menjual 32 unit pesawat atau menguasai 76 persen dari pangsa pasar.  Satu-satunya kompetitor di pangsa ringan dan sedang ini adalah C-27J. Australia diketahui telah membeli 10 pesawat buatan Alenia, Italia ini. Namun demikian, Australia juga tercatat sebagai customer AM yang paling berpengaruh. Negera di selatan di Indonesia ini berkali-kali disebut dalam pertemuan karena menjadi satu dari empat negara pembeli pesawat A330 MRTT (Multi Role Transport Tanker) terbanyak.

Menarik untuk diungkap, dalam pertemuan nama Indonesia juga banyak disebut-sebut, karena telah menjadi salah satu mitra strategis AM di wilayah Asia Pasifik. Di wilayah ini, AM menggantungkan performa penjualan CN-235 dan C-295 kepada Indonesia. Dengan Indonesia (PT Dirgantara Indonesia) juga  AM siap bekerjasama membuat derivat NC-212 yang lebih canggih, yang akan disebut dengan kode NC-212i.

Lebih jauh dikemukakan, sepanjang 2003-2012, AM telah menjual 157 pesawat ringan & sedang ke berbagai negara di seantero dunia, dan menguasai 51 persen di pangsa ini. Sementara untuk pangsa pesawat badan besar, sekelas A400M, mereka telah membukukan penjualan 174 unit dan meraih 32 persen pangsa pasar. Sedang untuk pangsa tangker modern, mereka telah berhasil menjual 28 pesawat dan menguasai 88 persen pangsa pasar. (






Sumber : Angkasa

KASAL Secara Resmi Tutup Carat 2013

JAKARTA-(IDB) : Pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) dengan sandi Cooperation Afloat Readiness and Training (Carat) tahun 2013 antara TNI Angkatan Laut dengan US Navy, ditutup secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio yang diwakili Wakil Kasal (Wakasal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Hari Bowo, M.Sc., di Aula Yos Sudarso Markas Komando (Mako) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat, Rabu (29/5).

Kasal dalam amanatnya yang dibacakan Wakasal mengatakan, kesuksesan yang telah diraih dari Latma Carat ditentukan oleh dedikasi, profesionalisme dan ketrampilan dari seluruh peserta latihan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh peserta telah mengerti dan memahami akan tugas masing-masing.


Kasal mengatakan, kerjasama yang erat antara angkatan laut seharusnya tetap dikembangkan untuk meningkatkan profesionalisme dan ketrampilan dari personel, sehingga hal tersebut juga bermanfaat dalam memelihara stabilitas dan keamanan maritim di kawasan. Untuk itu, pada latihan Carat 2014 mendatang akan lebih berarti untuk mengembangkan hubungan bilateral dan untuk meraih efek positif dalam meningkatkan hubungan antara kedua angkatan laut.


Dalam Latma Carat yang merupakan Latma ke-19 yang digelar setiap tahun antara TNI Angkatan Laut dengan US Navy, TNI Angkatan Laut menerjunkan 2 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Oswald Siahaan-354, pesawat udara Cassa, heli Bell, Batalyon Infantri/Zeni Marinir, Lantamal III Jakarta, Dislambair dan Satkopaska Koarmabar. Sedangkan dari U.S Navy melibatkan USS Tortuga LSD-46, USNS Safeguard  T-ARS 50 dan USS Charles Momsen DDG-932, personel United States Marine Corps (USMC)  untuk Latma Carat 2013.


Upacara penutupan latma Carat 2013 dihadiri Wakil Duta Besar Amerika Serikat  di  Indonesia Mrs. Kristen F. Bauer, Panglima Pangkalan Angkatan Laut Amerika di Mariana Laksamana Muda Tilghman D. Payne, para Asisten Kasal, para Pejabat Teras Mabesal, Kepala Staf Koarmabar dan seluruh peserta Carat 2013.







Sumber : Koarmabar

Simulasi Latihan Intercept TNI AU

PEKANBARU-(IDB) : Pagi hari Rabu 29 Mei 2013, disaat matahari mulai naik dari cakrawala perintah terbang menuju arah timur laut kota Pekanbaru, Riau sekitar pesisir timur Pulau Sumatera mendekati Selat Malaka merupakan sebuah perintah yang tidak dapat ditolak maupun dibantah. Deru mesin jet Adour MK 871 buatan Rollroyce terdengar melaju dan melesat memanggil panggilan tugas yang berat tapi luhur.



Terdapat dua area sasaran yang ditentukan adalah JTA 1 dan JTA 2 yang kemudian dari area tersebut dua buah Hawk 209 milik TNI AU mendapat tuntunan dari radar Ground Control Intercept 232 Dumai yang mengatakan terdapat titik dari timur bergerak cepat menuju kearah barat. Dari identifikasi transponder diketahui benda bergerak tersebut adalah dua buah pesawat jet F – 5 Tiger miliki Republic Singapore Airforce yang memasuki wilayah Pulau Sumatera.


Setelah mendapatkan informasi tiga dimensi berupa jarak, arah dan ketinggian maka dua Hawk 209 segera menuju arah sasaran yang dituju. Ditemukan dua buah titik hitam di kejauhan, maka dua Hawk dengan callsign “Bigfoot” tersebut segera mengambil ancang-ancang untuk pengejaran. Menyadari bahwa F – 5 memiliki kecepatan supersonic sedangkan Hawk 209 hanya subsonic maka “Bigfoot” flight mengambil sudut pengejaran dari samping dan ambil posisi lead dari kedua F – 5 yang kemudian diketahui menggunakan callsign “Black Kite”. 


Setelah berhasil membayangi dua buah F – 5 Singapura tersebut menandakan akhir sebuah skenario latihan hari pertama Bilateral Fighter Interaction and Training yang dilaksanakan antara TNI AU dan RSAF di Lanud RSN Pekanbaru, Riau. Latihan yang dilaksanakan mulai hari rabu hingga kamis (29 – 30 Mei 2013) berjalan dengan lancar yang terdiri dari air interception, dissimilar air combat training 1 versus 1 serta 2 versus 2.








Sumber : TNI AU

Menanti Gebrakan Tentara Cyber Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan berencana untuk membuat tentara cyber. Pasukan inilah yang nantinya bertugas menjaga keutuhan NKRI di dunia maya.

Berbagai jenis serangan cyber memang sudah mulai sering terjadi di Indonesia. Bahkan sekitar tiga pekan lalu, situs Kementerian Pertahanan sempat diretas oleh hacker yang belum diketahui identitasnya.

Tak ingin jadi bulan-bulanan di dunia maya. Pemerintah pun segera berbenah, salah satunya mulai muncul wacana soal memperkuat pertahanan cyber.

"Saat ini kita memang tidak punya Undang-undang soal cyber defense, yang ada sekarang ini Undang-undang Cyber Crime melalui UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," jelas Pos M. Hutabarat, Dirjen Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan.

Nah, untuk mempertahankan keutuhan NKRI, Pos merasa aturan terkait pertahanan cyber itu harus segera direalisasikan.

"Ini harus segera dibentuk, karena dari ini kemudian kita bisa membuat cyber army," tambah Pos, usai berdiskusi di acara bertajuk 'Menghadapi Tantangan di Era Cyber Security' di Pullman Hotel, Rabu (28/5/2013).

Tentara cyber yang dimaksud Pos adalah pasukan militer yang memang diberi pengetahuan khusus soal seluk beluk dunia maya. Dengan demikian, pasukan ini bisa menangkis atau melakukan serangan cyber ketika dibutuhkan.

Cyber army memang bukanlah hal baru dalam dunia militer. Negara adidaya seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, sampai Iran sudah memiliki tentara cyber yang besar dan handal. Bahkan beberapa di antaranya memang mengemban misi khusus kenegaraan.

Tentara seperti itulah yang diidamkan Kementrian Pertahanan. Sayang, Pos belum bisa memprediksi kapan para tentara cyber di Indonesia bisa segera terbentuk.

"Tunggu undang-undang itu selesai, yang jelas tidak dalam 3 tahun ini," tandasnya.






Sumber : Detik

KRI Karimata-960 Laksanakan Pergeseran Material Kopassus

JAKARTA-(IDB) : KRI Karimata-960, kembali mendukung Ekspedisi NKRI 2013 Karidor Sulawesi, dengan melaksanakan pergeseran material Kopassus TNI AD, dan bertolak dari Jakarta menuju Sulawesi dari Dermaga 100, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (27/5),

Menurut Komandan KRI Karimata-960, Mayor Laut (P) Agung Nugroho dalam siaran pers Dispen Kolinlamil, Selasa (28/5), pelaksanaan embarkasi telah dilaksanakan sehari sebelum pemberangkatan berupa material jembatan gantung milik Kopassus TNI AD.

Komandan KRI Karimata-960 juga menjelaskan bahwa, dalam pelayaran ini akan memperhatikan penekanan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI S.M. Darojatim, untuk memperhatikan keselamatan dan keamanan sehingga terwujud zero accident dalam setiap pelaksanaan operasi.

KRI Karimata-960 yang merupakan salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta, jenis Bantu Umum (BU). Kapal perang ini buatan Hongaria dengan fungsi mendukung pergeseran material dan logistik ke seluruh wilayah Indonesia.






Sumber : Jurnas

Kontingen Indobatt Juara Lomba Menembak Tingkat Unifil

BEIRUT-(IDB) : Kali ini ketangkasan tim petembak Indobatt telah diuji, bertempat di lapangan Tembak Ebel Al Saqi UNP-73, beberapa waktu lalu, para Petembak masing-masing Kontingen UNIFIL menurunkan para petembak terbaiknya untuk unjuk ketrampilan dan kemahiran dalam menembak untuk tampil sebagai Champion.
 
Dengan penuh semangat dengan ketrampilan dan kemahiran yang dimiliki, para Petembak Pistol Indobatt berhasil meraih prestasi yang membanggakan yakni memperoleh nilai tertinggi dari 10 Kontingen yang mengikuti kejuaraan menembak tingkat UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebon) yakni Indbatt (India Battalion), Indobatt (Indonesia Battalion), Indo FPC, SEMPU (Sektor East Military Polis Unit), FCR, Chinbatt (China Battalion), Autcon, Malcoy, Rokbatt, Nepbatt.


Kejuaraan lomba tembak yang digelar oleh UNIFIL sebagai suatu kegiatan yang terjadwal di setiap tahunnya melibatkan seluruh Kontingen yang tergabung dalam UNIFIL baik itu yang berada di Sektor Barat maupun Sektor Timur. Indobatt (Indonesia Battalion) yang berada di Sektor Timur turut berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut.


Tim Petembak Pistol Indobatt yang dipercayakan kepada Mayor (Mar) Alim Firdaus, Serma Ponco Edi, dan Sertu Rahmat berhasil meraih nilai tertinggi dengan total nilai 393 diikuti Indbattdi urutan kedua dan Indo FPC di urutan ke tiga.


Menurut Kapten Chk Tjetjep Djanu. S selaku Koordinator Tim Petembak mengatakan, bahwa anak asuhnya selalu disiplin dalam berlatih dan semangat dalam memenangkan lomba ini sehingga hasil kerja keras dalam berlatih mampu menunjukkan prestasi yang gemilang.


Di tempat terpisah pun Komandan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto menyambut gembira dan bangga dengan kemenangan tersebut. Beliau juga mengatakan, bahwa disetiap kejuaraan memang para petembak sengaja diberikan perhatian khusus berupa karantina dan pelatihan yang maksimal yang tidak lain bertujuan dapat memperoleh kemenangan seperti sekarang ini serta membawa nama baik Indobatt khususnya dan Indonesia pada umumnya.






Sumber : TNI

TNI AL Dan AL Thailand Jalin Kerja Sama

JAKARTA-(IDB)Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Marsetio menerima kunjungan Commander in Chief Royal Thai Navy (KSAL Thailand), Admiral Surasak Rounroengrom, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (29/5).

Setiba di Mabesal, KSAL Thailand Admiral Surasak Rounroengrom disambut secara resmi oleh KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio, dalam suatu upacara Jajar Kehormatan Milliter yang dilaksanakan di pelataran Gedung Utama Mabesal. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan silaturahmi antara angkatan laut kedua negara.

Pada kesempatan tersebut Admiral Surasak Rounroengrom mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat di Mabesal. Sedangkan Laksamana TNI Marsetio juga menyampaikan terima kasih atas kedatangannya dan berharap kedepan dapat meningkatkan intensitas latihan bersama antara angkatan laut kedua negara.

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan laut (Dispenal), turut hadir mendampingi KSAL adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo, Aspam Kasal, Laksamana Muda TNI I Putu Yuli Adnyana, Asops Kasal, Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, Waaspam Kasal, Laksamana Pertama TNI Adam Suwardi serta pejabat terkait lainnya.






Sumber : Jurnas

Indonesia Singapura Tandatangani Kerjasama Militer

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Mayor Jenderal NG Chee Meng bersama-sama menandatangani Naskah Kerangka Pengaturan Kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI)–Singapore Air Force (SAF) tentang The Indosin HLC di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/05/2013).

Kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura disambut dengan upacara kehormatan Militer. Mayor Jenderal NG Chee Meng berkunjung ke Indonesia dalam rangka memimpin bersama pertemuan Tahunan Indosin HLC tahun 2013, di Jakarta, yang biasa disebut sebagai The Combined Annual Report Meeting (CARM), serta sekaligus kunjungan perkenalan, sehubungan jabatan baru sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Singapura.

Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 2
Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 3
Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 4

Dalam sambutannya Panglima TNI mengatakan, bahwa kunjungan Jenderal NG Chee Meng sangat tepat, mengingat kerjasama antara TNI dan SAF saat ini sedang memasuki tahapan puncak kemitraan yang sangat komprehensif pada berbagai tataran, baik pada tataran petinggi kedua Angkatan Bersenjata dan Angkatan serta kegiatan interaksi kerjasama lainnya antara ketiga Angkatan dari kedua Negara.

Lanjut Panglima TNI, kedua pihak sepakat untuk memayungi semua kegiatan yang dilakukan oleh kedua Angkatan Bersenjata melalui suatu Kerangka Pengaturan Kerjasama antara TNI dan SAF tentang Komite Tingkat Tinggi Indonesia-Singapura (Indosin HLC), yang bertujuan untuk memfasilitasi kerjasama militer kedua negara. “Tujuanya guna memperkokoh jalinan persahabatan serta interaksi kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua Angkatan Bersenjata berdasarkan kesepakatan bersama,” kata Panglima .

Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 5
Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 6
Panglima TNI Tandatangani Naskah Kerjasama 7

Panglima TNI meyakini bahwa langkah strategis ini akan merintis pada pelaksanaan kerjasama yang lebih besar, sehingga akan mampu menjawab tantangan yang semakin berkembang di kawasan Asean, Asia Pasifik serta kawasan lain di sekitarnya.

Turut hadir dalam upacara tersebut, diataranya: Kasad Letjen TNI Moeldoko, Wakasal Laksdya TNI Hari Bowo, S.E., MSc., Wakasau Marsdya TNI Sunaryo, Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E. dan sejumlah pejabat lainnya







Sumber : LensaIndonesia

Indonesia Singapura Bahas Konsep Kerjasama Militer

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bersama Panglima Angkatan Bersenjata Singapura (Chief of Defence Forces Singapore Armed Forces) Mayor Jenderal NG Chee Meng memimpin Sidang ke-16 Combined Annual Report Meeting (CARM)-INDOSIN High Level Commitee (HLC) 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Sidang ke-16 CARM-INDOSIN merupakan sidang tahunan antara TNI dan Singapore Armed Forces (SAF) yang diselenggarakan secara bergantian di kedua negara.

Dalam Sidang CARM-INDOSIN tahun 2013 ini, Panglima TNI dan Panglima AB (Angkatan Bersenjata) Singapura sepakat untuk membahas tentang konsep kerjasama militer kedua negara.

Sidang yang diikuti oleh 41 peserta terdiri dari 21 delegasi Indonesia dipimpin oleh Panglima TNI dan 20 delegasi Singapura dipimpin oleh Panglima AB Singapura ini, juga membahas tantangan dan ancaman yang perlu mendapat perhatian serta kewaspadaan kedua negara, antara lain menyangkut aksi teror, kejahatan lintas negara, kelangkaan energi dan pangan, perubahan iklim dan pemanasan global, penyelundupan manusia dan senjata, penyakit menular serta merebaknya uji coba senjata pemusnah massal yang berpotensi membahayakan kehidupan manusia dan alam sekitarnya.

Panglima TNI Bersama Panglima AB Singapura 1a
Panglima TNI Bersama Panglima AB Singapura 2a
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan bahwa sebagai negara yang secara geografis berbatasan langsung, Indonesia dan Singapura perlu bekerjasama secara sinerji dalam suatu kerangka kerjasama yang saling menguntungkan dalam berbagai bentuk interaksi kegiatan.

“Melalui kerjasama yang komprehensif diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas kedua angkatan bersenjata, keamanan kawasan perbatasan serta kawasan Asean dan regional sekitarnya,” paparnya.

Kerjasama antara TNI dan SAF hingga saat ini telah dilaksanakan baik pada tataran kerjasama tingkat Markas Besar Angkatan Bersenjata (Military-to-Military), maupun tataran kerjasama tingkat angkatan kedua negara (Service-to-Servise).

Berbagai bidang kegiatan kerjasama telah dilaksanakan seperti bidang intelijen dengan melaksanakan pertemuan rutin komunitas intelijen, pertukaran informasi intelijen; bidang operasi dalam bentuk patroli terkoordinasi (Patkor INDOSIN) di perairan perbatasan kedua negara; bidang latihan bersama dari tiap-tiap angkatan; dan saling melakukan kunjungan pada tataran perwira senior maupun yunior serta kerjasama khususnya menyangkut pelatihan dan pendidikan. Disamping itu, kedua angkatan bersenjata juga telah memiliki kesepahaman untuk mengimplementasikan pengaturan dukungan logistik bersama.


Panglima TNI Bersama Panglima AB Singapura 3a
Panglima TNI Bersama Panglima AB Singapura 4a

Menurut Panglima TNI, hal penting lainnya dari forum ini adalah timbulnya dorongan dan keinginan yang kuat dari kedua belah pihak untuk memulai pembahasan Term of Reference (TOR) dari masing-masing komite, maupun keinginan merevisi dokumen yang telah ada untuk disesuaikan dengan struktur organisasi CARM INDOSIN HLC, dan diagendakan pada pembahasan selanjutnya.

“Melalui forum ini, diharapkan agar semua pihak agar mulai membahas langkah-langkah kerjasama yang lebih luas dan produktif, serta ikut berperan dalam memberikan kontribusi positif pada peningkatan hubungan dan kerjasama kedua negara,” harap Panglima.

Pada Sidang kali ini Panglima TNI didampingi oleh beberapa pejabat teras TNI, antara lain Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, S.E., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara W, S.E., Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Wahyudi, S.IP., dan Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E.. Sedangkan Panglima AB Singapura, antara lain didampingi Director Military Intelligence RADM Joseph Leong, Commander MSTF/FSA RADM Harris Chan, DJO Director, Directorate Joint Ops BG Chia Choon Hoong, dan Branch Head, Intelligence Staff, SAF ME6 Steven Ng.







Sumber : LensaIndonesia

Pemerintah Tugaskan TNI Bangun Jalan Papua-Papua Barat

PAPUA-(IDB) : Dengan pertimbangan untuk mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Barat, khususnya untuk membuka keterisoliran wilayah, pemerintah menetapkan Jalan Strategis Nasional Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang untuk selanjutnya disebut Jalan P4B.


Penetapan itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Mei 2013.

Ada 40 jalan Strategis Nasional di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yang dilampirkan dalam Perpres ini, di antaranya Sentani – Depapre – Bongkrang; Lingkar Supriori; dan Tanjung Demon – Baum – Dasri. Dari ke-40 Jalan P4B itu, 16 jalan di antaranya digolongkan sebagai Ruas Jalan Tertentu Pada Jalan P4B.


Melalui Perpres ini, pemerintah memberikan penugasan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melaksanakan pembangunan jalan pada ruas-ruas jalan tertentu yang merupakan bagian dari Jalan P4B.


“Pembangunan jalan pada ruas-ruas tertentu itu meliputi kegiatan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan,” bunyi Pasal 3 Ayat (3) Perpres No. 40/2013 itu.


Menurut Perpres ini, kegiatan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi dan pengawasan dilakukan oleh TNI secara swakelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.


Perpres ini tetap menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pembinaan teknis terhadap pelaksanaan pembangunan jalan dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jalan.


Anggaran Kementerian Pertahanan


Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2013 ini menyebutkan, bahwa pendanaan yang diperlukan bagi pembangunan Jalan P4B dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


“Untuk pendanaan pembangunan ruas-ruas jalan tertentu dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Pertahanan, dan untuk pendanaan pembangunan ruas-ruas jalan tertentu dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum,” bunyi Pasal 4 Ayat (3) Perpres ini.


Pelaksanaan pembangunan Jalan P4B sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini, dilakukan secara bertahap berdasarkan skala prioritas yang disusun oleh Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B).


“Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Pembangunan Jalan P4B dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” tegas Pasal 6 Perpres ini.


Presiden menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengevaluasi jalan-jalan yang telah dibangun sesuai fungsi jalan, untuk ditetapkan statusnya lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jalan.


Pasal 8 Perpres ini menegaskan, Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk mengkoordinasikan pemrograman dan penganggaran pembangunan jalan P4B, dan memfasilitasi penyerahan aset sesuai dengan status jalan.


“Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal 9 Perpres yang diundangkan pada 17 Mei 2013 itu.







Sumber : Setkab

Dengan Peralatan Modern Kodam Siapkan Personil Pemeliharaan

BANGKA-(IDB) : Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widiyotomo setelah meresmikan lapangan tembak Serumpun Sebalai Korem 045/Garuda Jaya kepada wartawan menjelaskan beberapa bulan lalu digelar latihan gabungan masing-masing; Brigade Infantri, Kaveleri, Armed dan Arhanud dan Penerbangan Angkatan Darat (AD).
 
“Saya yakin pimpinan ada melakukan langkah yang sangat besar ,” ungkap pangdam dalam kunujungannya ke Bangka-Belitung (Babel), Senin (27/5) kemarin.


Dikemukakan Nugroho, bahwa dirinya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan yang telah merencanakan Alutsista tersebut.


“Untuk realisasi tahun 2013. Sehingga Kepala Staf Angkatan Darat yang baru tinggal melanjutkan,” kata pangdam.


Dijelaskan Nugroho, dalam memaintanance transfer teknologi untuk pemeliharaan- peralatan yang modern bakal disiapkan lewat personil yang mampu.


Guna menambah sarana peralatan perang, Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya mendapat tambahan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).


Adapun Alutsista untuk Batalyon, Kaveleri dan Arteleri Medan (Armed) 1576 di Martapura, akan menjadi Armed Komposit artinya akan dilengkapi dengan peralatan yang lebih modern dari yang sekarang dan untuk Yonkaf di Karang Endah kita mengharapkan juga bisa juiga untuk MBT namun itu semua tergantung pimpinan


“Dengan adanya Alutsista, Armed 1576  akan menjadi Armed komposit serta memiliki peralatan lebih modern,” jelas Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widiyotomo, Senin .


Namun menurut Nugroho, bahwa semua itu Keputusan ada di pimpinan. Apakah diperuntukan pada Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Baturaja.


“Apabila bisa dilengkapi alat modern, dari masing-masing kesatuan. Apabila ada latihan yang terpusat. Maka tidak harus didatangkan dari satuan lain,” jelas pangdam.






Sumber : Delik

Gelar Kekuatan KRI Ahmad Yani-351 Dalam Operasi Tameng Hiu 2013

SURABAYA-(IDB) : Untuk mengamankan dan menjaga keutuhan serta kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga (Malaysia) perlu mendapat perhatian khusus dalam mempersiapkan prajurit serta komponen pendukung demi tercapainya hasil yang optimal. Hal ini disampaikan oleh Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Kolonel Rahmad Jayadi saat memimpin gelar kekuatan KRI Ahmad Yani-351 dalam rangka operasi Tameng Hiu tahun 2013 di geladak hely kapal, Rabu (29/5).

Operasi Tameng Hiu merupakan pengamanan di wilayah yang rentan terjadinya konflik antar kedua negara, terutama di daerah perbatasan wilayah Ambalat dan sekitarnya. Karena operasi ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, maka perlu digelar kekuatan unsur pelaksana. Gelar kekuatan ini untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kelengkapan dari unsur tersebut termasuk kesiapsiagaan para prajurit sebagai pengawak Alutsita tersebut.

Saat gelar kekuatan ini, Komandan Satkat didampingi Komandan KRI Ahmad Yani-351 Letkol Laut (P) Yayan Sofyan, S.T. mengecek kelengkapan kapal diantaranya perlengkapan kebaharian, kesehatan, peralatan Tim Hely Deck Party, Tim Sekoci, Tim Peknubika, Tim Pemeriksa & Kawal serta Tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS) sebagai tim anti teror/Gultor. Termasuk kesiapan personel pengawak navigasi dan juru masak kapal tidak luput dari pengecekan Komandan Satkat.

Rencananya KRI Ahmad Yani-351 yang diawaki 139 prajurit pilihan ini akan melaksanakan operasi di daerah perbatasan selama 60 hari dan dijadwalkan berangkat pada awal bulan depan. Setelah melihat dari dekat kesiapan unsur combatan tersebut, Komandan Satkat merasa yakin bahwa kapal siap melaksanakan operasi demi mengemban tugas bangsa dan negara. “Selamat bertugas, semoga para prajurit dapat senantiasa memberikan karya terbaik bagi TNI AL, TNI, bangsa dan negara dalam menjaga kedaulatan serta mempertahankan keutuhan wilayah NKRI”, pesan Dansatkat kepada para prajurit. 






Sumber : Koarmatim

Operasi Arung Hiu 13 Libatkan Kapal Selam

SURABAYA-(IDB) : Operasi Arung Hiu 13 yang dilaksanakan oleh Gugus Tempur Laut Wilayah Timur  (Guspurlatim) ditahun 2013 ini melibatkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) baik dari jenis kapal perang atas air maupun kapal perang bawah air (Kapal Selam).

Dalam  Operasi Arung Hiu 13 ini KRI Nanggala -402 dari Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmatim yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Purwanto itu, turut memperkuat  operasi yang berlangsung selama 3 bulan tersebut. Route yang dilalui antara lain Surabaya, Flores, Maluku, Sorong, ternate serta beberapa wilayah lain di wilayah timur Indonesia yang menjadi target operasi





Sumber : Koarmatim

Taifib Marinir Dapat Tambahan 32 Personel Baru



SURABAYA-(IDB) : Sedikitnya 32 orang prajurit Korps Marinir resmi memperkuat pasukan elit Intai Amfibi (Taifib) setelah Pendidikan Intai Amfibi Angkatan 39 secara resmi ditutup Komandan Komando Pendidikan Korps Marinir Kolonel Marinir Much. Sulchan di lapangan apel Pusat Pendidikan Infanteri Kodikmar Bhumi Marinir Gunungsari, Surabaya, Selasa, (28/5).


Penutupan pendidikan Taifib tersebut ditandai dengan pelepasan tanda siswa, penyematan brevet Taifib dan penyerahan ijazah oleh Komandan Kodikmar kepada Kapten Marinir Arismoko yang merupakan lulusan terbaik Pendidikan Taifib Angkatan 39.



Dalam amanatnya, orang nomor satu di Kodikmar tersebut mengatakan selama delapan bulan para siswa menjalani pendidikan dan latihan khusus yang cukup berat, dengan tujuan membentuk diri para siswa menjadi prajurit yang handal, serta memiliki kemampuan khusus dalam tugas pasukan intai Amfibi.


Ujian dan latihan yang cukup berat telah dilalui, lanjutnya, sehingga pada hari ini para siswa dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik, dengan harapan, perjuangan dan kerja keras para siswa tidak menjadi sia-sia, karena brevet Trimedia yang baru saja disematkan di dada tidak dengan mudah kalian peroleh, melainkan hanya kerja keras dan semangat yang tinggi selama mengikuti pendidikan.


“Keberhasilan ini semoga mampu menjadi pendorong untuk membangkitkan kinerja dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya Korps Marinir TNI AL sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pasukan Intai Amfibi,” tegasnya.

 
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodikmar mengharapkan agar para prajurit Intai Amfibi yang baru lulus senantiasa memahami dan mendalami semua materi yang telah diperoleh, selain itu juga meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan profesionalisme pasukan khusus yang ditunjang dengan ketrampilan sesuai bidang tugasnya serta memiliki naluri tempur yang tajam untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.


Sementara itu Komandan Sekolah Khusus Pusdikif Kodikmar Mayor Marinir Ferdy Erwin mengatakan siswa PendidikanTaifib Angkatan 39 sebanyak 32 orang dengan rincian 9 Perwira, 10 Bintara dan 13 Tamtama.

 
Selama pendidikan, lanjutnya, para siswa dididik selama 8 bulan dengan pola penggemblengan yang porsinya berbeda dengan pendidikan prajurit biasa/reguler. Tingkat kesulitan, bobot dan resiko latihannya pun lebih tinggi bila dibanding dengan prajurit lainnya.


“Teori di kelas hanya 20 persen, selebihnya di lapangan, seperti pada aspek hutan, aspek laut dan aspek udara,  mereka harus mempunyai kemampuan Tri Media yaitu didarat, laut dan udara, selain itu mereka juga dituntut mampu melaksanakan tugas rahasia secara sempurna di ketiga media tersebut baik secara individu maupun kelompok,” tegasnya.






Sumber : Kormar

Berita Foto : Penutupan Latma SMEE 2013 Ditutup


TANGERANG-(IDB) : Pasops Satgas Latma Cooperation Afload Readiness And Training (CARAT) 2013 Mayor Laut Edi Haryanto bertindak selaku Irup pada upacara penutupan Latma Subject Matter Expert Exchange (SMEE) tahun 2013 serta meresmikan Gedung Pos Belajar dan Balai Pertemuan Masyarakat di lapangan Dinas Perikanan Desa Tanjung Pasir Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang, Banten. Selasa (28/05)
Dalam amanatnya Irup mengucapkan banyak terima kasih kepada prajurit Marinir TNI AL dan US Navy atas kerjasamanya dalam program Latma SMEE 2013 sehingga telah terlaksana pembangunan gedung yang tahan terhadap gempa dengan secara cepat, tepat dan kuat.  Gedung yang merupakan simbol hubungan kerjasama jangka panjang antara Indonesia dan Amerika ini didedikasikan untuk masyarakat Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang Banten.
  
Turut memberikan sambutan Kordinator Latma CARAT 2013 Mayor Angela Edwards yang memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Prajurit Marinir TNI AL dan US Navy atas terjalinnya kerjasama dalam Latma SMEE ini sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar.

 
Usai kegiatan penutupan Latma dilanjutkan dengan peresmian gedung secara simbolis oleh Pasops Satgas Latma CARAT 2013 dan Kordinator Latma CARAT 2013 Mayor Angela Edwards serta pemberian cinderamata oleh prajurit Marinir TNI AL yang diwakili oleh Letnan Dua Marinir Suyudi kepada Letnan Centeno Rusaldo dari US Navy.

 
Hadir dalam kegiatan tersebut Asops Dankormar yang diwakili oleh Mayor Marinir Temy, Kapolsek Teluk Naga, Perwakilan dari Koramil, Perwakilan Dinas Perikanan serta Perwakilan masyarakat Setempat.







Sumber : Kormar