Pages

Kamis, Mei 23, 2013

100 Prajurit Marinir Ikuti Latma Carat 2013

SUKABUMI-(IDB) : Komandan Batalyon Infanteri-6 Marinir Letnan Kolonel Marinir Nawawi melepas 100 prajurit Marinir yang terlibat dalam latihan bersama Cooperation Afloat Readinnes and Training (CARAT) 2013 ke daerah Pusat Latihan Pertempuran Marinir (PUSLATPUR) Antralina Sukabumi Jawa Barat, Rabu (22/5)

Latihan CARAT 2013 merupakan latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (United State Pasific Command/USPACOM), yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan membina persahabatan antara angkatan laut kedua Negara serta untuk meningkatkan ketrampilan, kemampuan dan profesionalisme prajurit.

Rencananya latihan akan digelar dari tanggal 22 sampai dengan tanggal 27 Mei 2013 dengan sasaran meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme personil dalam melaksanakan taktik operasi di darat.






Sumber : Kormar

Korsel Siap Operasikan Helikopter Buatan Dalam Negeri

SEOUL-(IDB) : Korea Selatan (Korsel) kini siap mengoperasikan helikopter buatannya sendiri yang bernama Surion. Helikopter itu akan menggantikan Helikopter UH-1Hs setelah menjalani proses pengembangan selama enam tahun.

Industri Kedirgantaraan Korea (KAI) mengembangkan 10 Helikoter Utilitas (KUH-1) bersama Perusahaan Pertahanan Aeronautika dan Luar Angkasa Eropa. Pengembangan itu dilakukan bersamaan dengan pengembangan Eurocopter. Saat ini, helikopter tersebut sudah siap dioperasikan oleh pasukan Korsel.

Keberhasilan perakitan pesawat itu menjadikan Korsel sebagai negara ke-11 yang sanggup membangun helikopter. Negeri Ginseng itu sekaligus mendapatkan peringkat enam dalam hal kekuatan helikopter serbu.

Dalam bahasa Korea, "Surion" berarti lincah dan sempurna. Prototipe pertama dari Helikopter Surion diuji coba pada 2010 sebelum akhirnya diproduksi dengan skala besar pada 2012. Helikopter itu akan menggantikan helikopter UH-1H buatan Amerika Serikat (AS) dan 500MD yang sudah uzur.

Surion sukses diuji coba terbang di saat cuaca dingin. Uji coba itu berlangsung di Alaska pada Desember dan Februari lalu. Selama 2.700 jam terbang, Surion dinyatakan bebas dari kecelakaan dan gangguan mesin.

Presiden Park Geun-Hye dan Menteri Pertahanan Kim Kwan-Jim menghadiri upacara peresmian helikopter itu di Kota Nonsan, Provinsi Chungcheong Selatan. Dalam prosesi bersejarah itu itu, Park berpidato dan menyinggung masalah perkembangan di Semenanjung Korea.

"Ketika saya mengunjungi AS, saya dan Presiden Barack Obama menegaskan, kami akan menindak tegas seluruh provokasi dari Korea Utara (Korut), namun kami tetap membuka pintu untuk dialog," ujar Park, seperti dikutip Yonhap, Rabu (22/5/2013). 






Sumber : Okezone

Indonesia belum Punya Kawasan Industri Terpadu Perawatan Pesawat Terbang

JAKARTA-(IDB) : Industri perawatan pesawat membutuhkan Aerospace Park sebagai kawasan terpadu untuk meningkatkan serapan pasar perawatan pesawat nasional dan internasional. Aerospace Park merupakan kawasan industri terpadu sebagai pusat kegiatan industri perawatan pesawat terbang.

Hingga kini kenyataanya Indonesia yang mempunyai puluhan maskapai penerbangan namun belum mempunyai Aerospace Park. Sementara negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah punya.

Padahal keberadaan Aerospace Park dapat mendorong sinergi antar organisasi perawatan pesawat sehingga memberikan dukungan yang optimal bagi maskapai domestik untuk meraih keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, dan biaya perawatan yang efektif.

"Kita belum mempunyai Aerospace Park dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing kita," kata Direktur Utama PT GMF Aeroasia sekaligus Presideni IAMSA (Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association) Richard Budihadiyanto saat memberi sambutan acara Aviation MRO Indonesia di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (22/05/2013).

Menurut catatan Richard ada 67 organisasi perawatan pesawat di Indonesia yang terdaftar di Direktorat Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU).

Sedangkan di sisi yang lain, potensi pasar industri penerbangan nasional yang mengoperasikan pesawat jet 100 penumpang tumbuh 15-20% per tahun dengan jumlah pesawat yang beroperasi 304 pesawat di tahun 20111 menjadi 480 pesawat pada tahunn 2016.

Ia mengatakan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Aerospace Park telah dikembangkan. Di Singapura ada Seletar Aerospace Park (SAP) di lahan seluas 140 hektar dengan investasi US$ 60 juta pada tahun 2007 hingga 2017.

Malaysia juga mendirikan Malaysia International Aerospace Center (MIAC) di lahan 84 hektar dengan investasi US$ 91 juta pada tahun 2007 hingga 2010. Korea Selatan juga mengikuti jejak keduanya.

"Korea Selatan membangun Cheongju Internasional Airport di atas lahan 100 hektar tahun 2011 hingga 2020 dengan biaya US$ 35 juta," katanya.(wij/hen)

Indonesia Butuh 2 Kawasan Industri Bengkel Pesawat   

http://images.detik.com/content/2013/05/22/1036/gmfluar.jpg
Sampai saat ini Indonesia belum memiliki Aerospace Park atau kawasan industri terpadu untuk bengkel pesawat. Para pengusaha penerbangan Indonesia mengusulkan agar pemerintah membangun 2 Aerospace Park karena wilayah yang luas.

"Kita butuh 2 Aerospace Park di Timur dan Barat Indonesia karena negara kita ini terlalu luas. Oleh karena itu, kita minta dukungan perusahaan aviasi untuk mengusulkan ini ke tingkat pemerintah terutama daerah," tutur Direktur Utama PT GMF Aeroasia sekaligus Presideni IAMSA (Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association) Richard Budihadiyanto saat memberi sambutan acara Aviation MRO Indonesia di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (22/05/2013).

Beberapa tempat dinilai cocok untuk dibangun Aerospace Park di Indonesia antaralain di Makassar dan Manado. Sedangkan di Barat daerah Cengkareng, Kuala Namu, Bintan dan Batam dinilai cocok.

Ia mengharapkan ada dukungan pemerintah terutama pemerintah daerah untuk memberikan regulasi dan kemudahan perizinan pembebasan lahan pendirian Aerospace Park.

"Ini harus ada kerjasama dengan Pemda karena Pemda juga mendapatkan untung itu. Contoh di Kertajati, ada konsep Aerospace Park tetapi nanti kita lihat apakah ini feasible atau tidak. Kita juga harus mengkreasi soal infrastrukturnya," katanya.

Setidaknya Indonesia membutuhkan area lahan seluas 75 hingga 100 hektar untuk membangun satu Aerospace Park. Untuk biaya investasi sebesar US$ 75 hingga US$100 juta harus disiapkan melalui kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.

"Luas lahan yang kita butuhkan antara 75 sampai 100 hektar untuk Indonesia ideal. Investasi US$ 75 hingga 100 juta," katanya.

Indonesia harus membangun Aerospace Park secepatnya seperti Malaysia dan Singapura. Dibangunnya Aerospace Park salah satu dampak positifnya adalah tercipta lapangan pekerjaan.

"Kehadiran Aerospace Park di Indonesia juga menciptakan 3.500 lapangan kerja baru baik yang terkait langsung atau tidak langsung dengan industri perawatan pesawat. Di Singapura saja dengan dibangun Seletar Aerospace Park terserap 10.000 lapangan pekerjaan baru," kata Richard.

Aerospace Park tidak hanya sebagai industri perawatan pesawat alias bengkelnya pesawat terbang, namun di wilayah terpadu ini juga akan dijual sparepart (suku cadang pesawat) dan yang tidak kalah pentingnya adalah ruang khusus pelatihan pilot.

Salah satu manfaat lain dengan keberadaan Aerospace Park akan meminimalkan perawatan pesawat maskapai domestik ke luar negeri sehingga terjadi penghematan devisa dan belanja luar negeri.

"Hasil penghematan ini bisa digunakan untuk meningkatkan industri dalam negeri. Perputaran bisnis di area terpadu ini diperkirakan mencapai US$ 600 juta/tahun. Selain itu ketersediaan dan akses terhadap kebutuhan perawatan pesawat semakin mudah karena berada di dalam satu area," katanya.







Sumber : Detik

Moeldoko Akan Benahi Sistem Pendidikan Di TNI AD

tikkasad225

JAKARTA -(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi melantik Letjen TNI Moeldoko sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), di Istana Negara, Rabu. Ia diangkat menjadi Kasad berdasarkan Keputusan Presiden RI No 24/TNI/2013 mengganggtikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang masuk pensiun.


Acara pengambilan sumpah dan pelantikan dihadiri Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, hadir pula Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati, ketiga Menteri koordinator, Mensesneg Sudi Silalhi, dan yang lainnya.


Dalam keterangan pers Senin lalu, SBY memberi pesan kepada Letjen TNI Moeldoko agar membangun prajurit TNI-AD yang profesional, capable, senantiasa mengemban tugas negara, dan dekat dengan rakyat.


Moeldoko sendiri usai dilantik ditanya soal sistem pendidikan prajurit menyatakan, dirinya akan melihat dari sisi pendidikan dan mungkin ada hal-hal yang perlu diperbaiki kembali. “Kita harus selaraskan kembali dengan reformasi internal TNI, khususnya di bidang kultur atau budaya yang berkembang di lingkungan prajurit.


“Untuk pertama kali yang akan kita lihat dari sisi pendidikan, mungkin softwarenya perlu dibenahi, pembinaan di dalam pendidikan mungkin juga ada yang harus diluruskan,” papar Moeldoko.

Menyinggung pengadilan militer kasus Cebongan yang melibatkan oknum anggota Kopassus, Moeldoko mengatakann berkasnya sudah selesai. Secara prinsipil kita tidak bisa mempengaruhi pengadilan. “Pimpinan TNI AD juga tidak mau melakukan intervensi apapun,” tegasnya.






Sumber : Poskota

Berita Foto : Indonesian Grob G-120TP

JERMAN-(IDB) : Inilah dia salah satu alutsista baru yang akan memperkuat TNI AU. Pesawat latih Grob G-120TP ini di roll out pada rabu (22/05) di pabriknya di Jerman pada pukul 10 pagi waktu setempat.


Ada 4 pesawat yang ditampilkan ke publik pada hari ini. Keempatnya sudah menyandang livery atau cat serta penomoran khas TNI-AU. ARC mendapat informasi, ke-4 pesawat ini nantinya akan dikirim via laut. Pengiriman sendiri memakan waktu 4 minggu. Dengan demikian, diharapkan pada akhir Juni atau awal Juli, ke-4 pesawat sudah tiba di tanah air.


Indonesia sendiri memesan 18 unit Grob G-120TP. Pesawat ini nantinya akan mengganti peran pesawat Bravo yang sudah tua.






Sumber : ARC

Berita Foto : Pengabdian Garuda Dalam Bingkai

JAKARTA-(IDB) : Bertempat di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan Jakarta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, didampingi Panglima TNI serta Komandan PMPP TNI, membuka pameran foto United Nation Peacekeeper Day 2013. di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Pameran foto itu sendiri digelar selama 3 hari dalam rangka menyambut hari Perdamaian Dunia.

Nah, seperti apa...?????

 
Pameran foto ini menggambarkan beberapa kegiatan Kontingen Garuda mulai dari latihan, persiapan hingga aktivitas saat berada di daerah konflik. Selain itu, beberapa alutsista yang digunakan dalam misi perdamaian juga turut dipamerkan.







Sumber : ARC

Satuan Kapal Angkut TNI AL Tarik Pasukan Latgab

BIMA-(IDB) : Berakhirnya kampanye militer dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013, di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu, Komando Gabungan (Kogab) TNI berangsur – angsur menarik seluruh kekuatannya dan melakukan konsiladasi personel dan material.

Kemenangan pasukan Kogab telah mengembalikan wilayah Tarakan dan Sangatta, Kaltim dan Bima, NTB kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Merah putih berkibar kembali di seluruh penjuru wilayah tersebut, setelah gerombolan pemberontak dapat dihancurkan oleh pasukan gabungan TNI.

Setelah alih Komando dan Kendali (Kodal) dari Panglima Kogab kepada Panglima Komando Wilayah Kodam VI Mulawarman dan Kodam XI Udayana, selanjutnya seluruh kekeuatan Kogab TNI kembali ke pangkalan masing-masing. Ribuan pasukan diangkut oleh unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), jenis angkut personel dan material Landing Ship Tank (LST) dan Landing Platform Dock (LPD).

Salah satu kapal angkut pasukan tersebut adalah KRI Teluk Banten – 516 yang berada di jajaran Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim. KRI Teluk Banten mengangkut sekitar 500 pasukan pendarat Marinir dan puluhan Tank Amfibi BTR-57 serta puluhan perahu karet milik Marinir TNI AL. Kapal perang amphibi tersebut saat ini  memasuki perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) menuju pangkalan di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu (22/05).

KRI Teluk Banten merupakan salah satu unsur Latgab TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Amphibi (Kogasgabfib). Tugas pokok yang diemban adalah mengangkut  dan mendaratkan pasukan Marinir dalam operasi serbuan amfibi di daerah sasaran. Dalam Latgab TNI 2013, Koarmatim mengerahkan 27 kapal perang berbagai jenis di antaranya 1 kapal selam, 8 kapal kombatan, 8 kapal amfibi, 2 kapal LPD, 2 kapal ranjau, 3 kapal patroli cepat dan 3 kapal bantu.

Selain itu kapal perang jajaran TNI AL lainnya yang turut mendukung Latgab TNI adalah 9 kapal perang dari Koarmabar dan 6 kapal perang dari Kolinlamil yang bertugas untuk mendukung Pendaratan Administrasi (Ratmin). Jumlah totol kapal perang yang terlibat latihan gabungan tersebut sekitar 42 unit. 






Sumber : Koarmatim

Koarmatim Laksanakan Latihan Hanlanud Dan Hanratlan


SURABAYA-(IDB) : Pengamanan suatu wilayah pangkalan dari serangan musuh adalah kunci utama terbentuknya pertahanan militer yang kuat, pertahanan militer ini dilakukan di darat, laut maupun di udara. 

Pertahanan ini sangat diperlukan karena suatu ancaman serangan musuh dapat terjadi setiap saat. Kaitannya dalam mendukung Latihan Gabungan TNI 2013, Koarmatim hari ini, Rabu (22/5) menyiagakan Latihan Pertahanan Pangkalan dengan melaksanakan Pertahanan Pangkalan Udara (Hanlanud) dan Pertahanan Darat Pangkalan (Hanratlan).  Latihan ini dilaksanakan oleh Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Lantamal V dengan mengadakan simulasi terjadinya serangan udara musuh.

Persenjataan yang digunakan adalah Meriam 37 mm buatan Rusia buatan tahun 1961, meriam ini memiliki jarak tempuh efektif 1800 Nm dan mempunyai jarak tempuh maksimal 5000 Nm. Meriam ini juga bisa meluncurkan amunisi 120 butir per menit, diawaki tujuh personel dengan dipimpin oleh satu komandan pucuk yang bertugas sebagai komando utama dalam melaksanakan tembakan.

Pertahanan pangkalan udara tersebut mengerahkan Satu Baterai yang terdiri dari 12 Meriam 37 mm, tersebar dibeberapa titik di wilayah Koarmatim. Mereka bekerja sama dengan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) TNI, untuk mendeteksi dan mengetahui pergerakan serangan musuh dan selanjutnya diinformasikan ke seluruh pertahanan pangkalan udara di setiap pangkalan, termasuk Pertahanan Pangkalan Udara di Koarmatim.

Pertahanan pangkalan pendukung yang lain di wilayah Koarmatim adalah Pertahanan Darat Pangkalan (Hanratlan). Mereka bersiaga didepan penjagaan  Koarmatim  mengantisipasi adanya  serangan dari darat. Hanratlan menyiagakan 2 truk lenkap dengan dua pleton personel bersenjata lengkap yang bersiaga dan  secara rutin melaksanakan patroli di wilayah Koarmatim untuk mengantisipasi datangnya bahaya melalui darat. 






Sumber : Koarmatim

Wamil Merupakan Perintah Konstitusi

JAKARTA-(IDB) : Pemerhati sejarah militer Indonesia, Erwin Jose Rizal mengatakan, publik tidak perlu khawatir dengan adanya aturan wajib militer (wamil). Sebab pada prinsipnya wamil merupakan perintah konstitusi. 
 
"Rumusan ini ada di Pasal 27 UUD 1945. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam upaya bela negara," kata Erwin kepada Republika di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/5).


Erwin menjelaskan, pasal 27 UUD 1945 dirumuskan oleh para politisi sipil yang aktif dalam gerakan demokrasi era 1920-an. Mereka mencapai kematangan politik pada era revolusi fisik 1945. 


Salah satu tokoh sipil yang berperan dalam rumusan ini adalah Abis Kusno Tjokrosuroyo. Dia merupakan politisi kawakan Syarikat Islam yang juga adik dari HOS Tjoroaminoto. "Dia yang memimpin rumusan wajib bela negara di UUD 1945," katanya.


Aturan wajib bela negara menurut Erwin lahir dari kasus runtuhnya kerajaan Otomaan di Turki. Ada inisiatif dari para pendiri bangsa untuk menjadikan bela negara sebagai kewajiban agama (jihad). Namun lantaran dasar negara sudah disepakati berdasarkan Pancasila maka istilah yang digunakan adalan bela negara bukan jihad negara. 


"Ini bukti Islam turut mewarnai rumusan konstitusi Indonesia," ujarnya.


Berkaca dari kondisi itu, Erwin menyimpulkan kewajiban bela negara juga merupakan bagian dari proses demokratisasi. Menurutnya aturan bela negara merupakan bukti lompatan pemikiran lompatan pemikiran pendiri bangsa yang bersifat jangka panjang. 


"Mereka bukan hanya mengatur hak sipil atas negara tapi juga kewajiban warga negara," katanya.

Dia menengarai, penolakan terhadap isu ini disebabkan ketidakmampuan pemerintah menjelaskan pengertian wamil. "Sehingga ada kesan ketakutan militer kembali menjadi alat kekuasaan seperti zaman Orde Baru."


DPR berencana memasukan aturan mengenai wamil dalam Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan. Namun, belum ada kejelasan mengenai bentuk aturan tersebut. Karena RUU itu belum masuk pembahasan di Komisi I DPR. 






Sumber : Republika

Asean Promotion Tour CN-295

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Dirut PT Dirgantara Indonesia akan melakukan safari promosi industri pertahanan ke sejumlah negara. Rencananya, selama 10 hari mulai 22 - 31 Mei 2013 mereka akan mengunjungi Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Malaysia.


"Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi strategis dalam rangka mempererat kerjasama bilateral di bidang pertahanan negara," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Sisriadi, Rabu, 22 Mei 2013.



Sisriadi mengatakan Wamenhan akan didampingi oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso. Dirut PT DI secara langsung akan mempromosikan produk–produk PT DI kepada mitra potensialnya.



"Selama kunjungan Wamenhan akan membicarakan berbagai aspek kerjasama pertahanan secara bilateral dengan pejabat Kementerian Pertahanan di negara–negara tujuan," ungkapnya.



Tak hanya itu, delegasi Kementerian Pertahanan RI juga akan melakukan joy flight dengan menggunakan pesawat CN-295. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada  komunitas pertahanan di negara tujuan melihat secara langsung kemampuan pesawat tersebut. Pesawat CN-295 adalah jenis pesawat angkut sedang yang merupakan produk kerjasama industri  antara PT Dirgatara Indonesia dengan Airbus Military, Spanyol.


"Ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertahanan RI untuk mempromosikan produk-produk industri pertahanan Indonesia," kata Sisriadi.






Sumber : Vivanews

Berita Foto : KRI Slamet Riyadi Frigate Andalan TNI AL


DETIK-(IDB) : Kondisi mesin penggerak kapal merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung operasi tempur saat berada di laut. Disinilah mesin Kapal KRI Slamet Riyadi dikontrol oleh prajurit korps teknik.

Mesin tersebut dikendalikan oleh 20 prajurit korps teknik yang bekerja bergantian. KRI Slamet Riyadi dibekali 2 mesin pendorong pokok, 5 diesel generator, 2 gearbox, dan 2 propeller.



Tugas para prajurit korps teknik adalah mempersiapkan segala perbekalan mesin dan melakukan perbaikan mesin jika terjadi kerusakan.
Mesin tersebut dikendalikan oleh 20 prajurit korps teknik yang bekerja bergantian. 


Seorang prajurit mengecek mesin KRI Slamet Riyadi.

Walaupun KRI Slamet Riyadi merupakan kapal perang angkatan Belanda tahun 1967 yang tergolong cukup tua namun kapal yang memiliki cukup banyak alat tempur ini masih layak digunakan untuk mengamankan perairan Indonesia.

Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
Detikfoto berkesempatan menumpang KRI Slamet Riyadi yang hendak melakukan perjalanan ke Pulau Miangas, Sulawesi Utara.
Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
KRI Slamet Riyadi merupakan salah satu kapal jenis Frigate (kapal perusak kawal berpeluru kendali surface to surface dan suface to air) peninggalan perang Malvinas, dahulunya kapal ini milik Belanda kemudian dibeli oleh TNI.
Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
Kapal yang dibuat tahun 1963 ini dilengkapi dengan berbagai persenjataan pendukung diantaranya 2x2 Unit Harpoon ( sekarang C-802), 2 Unit Seacat (sekarang Mistral), 4 Unit Metraliur, 1 unit Meriam 76 Oto Melara dan, 2 Unit Torpedo, 1 unit Peluncur Bom Laut dan 2 Unit Chaff.
Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
Kapal sepanjang 113,4 meter ini dikendalikan oleh sekitar 130 prajurit.
Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
Walaupun dibuat pada tahun 1963 kondisi kapal perang ini masih cukup baik dan prima.
Melihat Alat Tempur KRI Slamet Riyadi
Seorang kru kapal menunjukan amunisi yang dimiliki KRI Slamet Riyadi.






Sumber : Detik