Pages

Kamis, Mei 23, 2013

100 Prajurit Marinir Ikuti Latma Carat 2013

SUKABUMI-(IDB) : Komandan Batalyon Infanteri-6 Marinir Letnan Kolonel Marinir Nawawi melepas 100 prajurit Marinir yang terlibat dalam latihan bersama Cooperation Afloat Readinnes and Training (CARAT) 2013 ke daerah Pusat Latihan Pertempuran Marinir (PUSLATPUR) Antralina Sukabumi Jawa Barat, Rabu (22/5)

Latihan CARAT 2013 merupakan latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (United State Pasific Command/USPACOM), yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan membina persahabatan antara angkatan laut kedua Negara serta untuk meningkatkan ketrampilan, kemampuan dan profesionalisme prajurit.

Rencananya latihan akan digelar dari tanggal 22 sampai dengan tanggal 27 Mei 2013 dengan sasaran meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme personil dalam melaksanakan taktik operasi di darat.






Sumber : Kormar

14 komentar:

  1. Kpn ada latihan ketrampilan nulis komen yg baik, berbobot dan tidak saling ejek, saling hormat menghormati, yg sdh ya sdh. Khusus buat anggota PP2A atau Persatuan Pengguna Ano-Ano., he....he...he....kan nggak perlu latihan PJR, Jurit Malam, Caraka atau PBB. He...he...he.. Yg blm dilkoni anggota PP2A tapi sdh minta di pasang brevet serangsus atau lulus sekolah perang khusus ngejek, menghina, bully dsbnya......he..he..he.....

    BalasHapus
  2. dIBELI DIBELI..DIPILIH DIPILIH S-300..!!!! s-400..!!!! s-teller s-buah-s-dawet AYO YANG HAUS YANG HAUS. CEMILAN JUGA ADA OM Kacang Sukro 35bm...!! 10 squadron
    T-50 PAKde FAthonah 5 squadron..
    Rudal Arhanud Star Steak daging sapi ( ala kementan )
    lontong berapa KILO..???
    Ayo dimari Mas..k-Cang Goreng Cang Godog..CANG BEGO...
    Admin Maap Ya..Blog ente Ane buat buka lapak.wkwkwkwkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa kang T 50 kroya mas Djoko Susilo

      Hapus
  3. Membangun pesawat Anti gerilya Modern made in dalam negeri, mungkin kah?


    (KT- 1B Wong Bee, Indonesia telah berhasil merakit pesawat jenis ini)

    Bila mau jujur, misi-misi yang banyak diemban oleh AU Indonesia, tantangan berat bukan hanya datang dari luar, namun juga ancaman sparatis yang dibekingi oleh kepentingan asing didalam negeri, andai saja saat menghadapi TNA-GAM, petinggi AU mau lebih agresif seperti perwira AD yang “menantang” PINDAD menghasilkan panser dalam negeri, mungkin saat ini PT. DI sudah menciptakan prototipe pesawat anti gerilya buatan Indonesia.

    Bercermin dalam kasus Aceh

    Belajar dari kasus, Hawk 109-209 yang dijegal oleh Inggris beberapa tahun yang lalu, seharusnya dapat membuka mata kita bahwa kepentingan asing seperti Inggris mudah saja melakukan hal tersebut dimasa mendatang. Banyaknya tantangan contra insurgensi harusnya dapat menjawab tantangan untuk mencipatakan peluang menghasilkan pesawat made in dalam negeri.

    Salah satu sebab yang menjadi titik tolaknya adalah belum sepenuhnya ada kepercayaan TNI AU kepada PT. DI untuk menghasilkan jenis pesawat tersebut, parahnya lagi PT. DI seperti tak diberi kesempatan untuk bergerak kearah tersebut.  


    (Perangkat Avionik pesawat tempur buatan anak negeri)

    Padahal sejarah telah menuliskan bahwa para ahli penerbangan indonesia kala itu justru berhasil menciptakan pesawat latih dan kontra gerilya sebelum diera pak BJ. Habibie berfokus pada pesawat angkut sipil dan militer. Bahkan yang terbaru, PT.DI berhasil merakit pesawat turboprop KT- 1B Wong Bee buatan korea di Bandung sebuah prestasi dan pengalaman yang cukup sebenarnya untuk memberi kepercayaan pada industri penerbangan dalam negeri.

    Kita butuh lebih banyak lagi pesawat kontra gerilya made in anak negeri.

    Memang saat ini kita sudah memiliki 4 dari 16 Super Tucano yang akan masuk masa tugas, namun seperti yang kita ketahui, jumlah tersebut jelas tak cukup, kita butuh kurang lebih 4 hingga 5 skuadron lagi pesawat anti gerilya turboprop sejenis untuk misi pengawasan perbatasan dan kontra gerilya. Brazil yang merupakan produsen Super Tucano saja sanggup membeli pesawat anti gerilya miliknya dari berbagai varian hingga 300 unit lebih, mengapa kita bisa berbuat untuk industri militer dalam negeri. 

    Bukankah kita bisa mencoba, soal kemampuan tak perlu diragukan kita telah memiliki para ahli dibidangnya, selain PT. Dirgantara Indonesia ada PT. Info Global misalnya berhasil menciptakan sisten avionik dalam negeri yang sanggup meremajakan F-5 E Tiger dan Hawk, mengapa tak dicoba ilmunya untuk berperan serta memproduksi pesawat gerilya dalam negeri?, jangan sampai kita dibuat gigit jari sebab Negara jiran telah jauh-jauh hari membidik perusahan avionik tersebut untuk memindahkan pabriknya disana. (Zee).

    BalasHapus
  4. Terimakasih Saudara Ano 13;39 yang super.. atas share infonya..sungguh kritis sekali anda...ketika yang lain hanya koar2 gagas pesawat jet yang canggih anda lebih tertarik pesawat COIN. memang betul kita telah merakit KT-1B Wongbee..yang nantinya anak2 bangsa ini bisa membuat dan meneruskan pesawat sekelas wongbee dan Tucano. bukan dari hasil ToT tetapi murni dari pengembangan teknology dari kita sendiri. hal itu sudah digagas dari putra pak habibie..yang akan mengembangkan pesawat Coin Turboprop hasil rancang bangun putra bangsa..warisan dari ilmunya habibie. ini saya sedikit share aja sejarah masa lalu dirgantara kita..ada yang pernah denger nama Nurtanio Pringgoadisuryo..?? era 1940-1970an beliau adalah insinyur pertama yang pernah buat pesawat militer sendiri. produk tersebut diantaranya Glider,Sikumbang dan terakhir Gelatik.Namun masa era orde baru dengan tersendatnya ekonomi,seakan akan semua hasil jerih payah pengembangan dirgantara kita terus dikebiri.pemerintah belum totalitas untuk memperhatikan industri dirgantara kita yang terseok seok.itulah kenapa perusahaan swasta dibawah naungan habibie akan merombak industri dirgantara nasional kita lebih mandiri lagi. dari pembuatan sparepart dan komponen airframe semua dari indonesia.

    BalasHapus
  5. MBT Leopard dan Meningkatnya Rasa Percaya Diri Rakyat Indonesia

    MBT Leopard RI TNI AD saat dipamerkan di Kemayoran
    Kabar kedatangan MBT Leopard RI ke tanah air ibarat angin segar bagi kalangan pecinta alutsista seperti Forum Militer (Formil), kaskuser dan masyarakat pada umumnya. Berbagai macam media baik itu cetak, elektronik maupun jejaring sosial hampir setiap hari tidak pernah sepi dari pembicaraan kabar kedatangan MBT Leopard RI kendaraan tempur lapis baja buatan Rheinmetall Jerman.

    Awalnya pemerintah dan TNI AD berniat membeli 100 unit MBT Leopard 2A4 dari negeri Belanda, berhubung didalam parlemen belanda terjadi penentangan akhirnya pembelian dialihkan ke Jerman yang kebetulan juga tengah menawarkan penjualan tank yang sama dengan Belanda. Selain menawarkan Leopard Jerman juga akan memberikan 40 unit kendaraan tempur jenis Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder sebagai bonus beserta dengan program Transfer of Technology (ToT) dalam satu paket penjualan untuk pemerintah Indonesia.

    Mesin perang modern beroda rantai ini oleh perusahaannya Rheinmetall didesain sebagai tank yang mampu dimaksimalkan untuk perang kota, terlihat dari beberapa sudut body armournya yang dapat di bongkar pasang menyesuaikan kebutuhan dan terbuat dari bahan komposit Advance Modular Armour Protection (AMAP). Dengan sistem AMAP Leopard dapat melindungi personil dari terjangan RPG dan ledakan IED yang ditanam oleh musuh. Meriam Leopard RI menggunakan jenis L44 Smoothbore 120mm dan mampu membidik dan menembak dengan tepat meski tank dalam kondisi jalan. Selain itu saat tank dibawa lari kencang kondisi meriamnya saat melakukan bidikan kesasaran juga tidak berubah dan sangat stabil.

    Keberadaan MBT ini tentu telah menjadi suntikan moril bagi prajurit TNI AD khususnya Kavaleri yang sebelumnya mengoperasikan tank jenis scorpion. Rheinmetall selaku pihak pabrikan pembuat Leopard  mengklaim MBT Leopard RI memiliki kemampuan lebih baik dibanding versi standart yang 2A4 karena merupakan pesanan khusus menyesuaikan kebutuhan TNI AD. Dari 103 unit pesanan saat ini baru 1 unit Leopard dan 1 unit Marder yang sudah tiba ketanah air.

    Saat dipajang di JI Expo Kemayoran Jakarta aura sangar nan gahar sangat terasa dari sosok MBT Leopard RI dan tentunya keberadaan tank ini akan dapat memberikan tekanan psikis bagi calon lawannya sehingga akan berpikir seribu kali jika berhadapan secara langsung. Sesuai dengan rencana awal Renstra I Leopard RI akan ditempatkan di perbatasan kalimantan dan sebagian lagi akan ditempatkan di pulau jawa.

    Pembelian Leopard RI oleh TNI AD selain untuk memodernisasi alutsista jenis tank yang sudah dianggap terlalu tua juga untuk menjaga perimbangan kekuatan dengan negara kawasan seperti Malaysia, Singapura dan Australia yang sudah lebih dulu mengoperasikan MBT.

    MBT Leopard Mampu Mendongkrak Kemampuan TNI AD
    Seperti yang kita ketahui saat ini TNI AD masih mengoperasikan tank ringan jenis Scorpion dan AMX-13 sebagai kekuatan utama kendaraan lapis baja. Apalagi kedua jenis tank tersebut sudah tergolong lama dan tua sehinfga sudah waktunya bagi TNI AD untuk memodernisasi dan meretrofit seluruh tanknya secara berkala. Selain itu sudah tidak sepadan bila di bandingkan dengan kekuatan negara kawasan yang sudah menggunakan tank kelas besar seperti Leopard 2A4 (Singapura), PT-97 Pendekar (Malaysia) dan Abrahms (Australia).

    BalasHapus
  6. MBT Leopard dan Meningkatnya Rasa Percaya Diri Rakyat Indonesia

    MBT Leopard RI TNI AD saat dipamerkan di Kemayoran
    Kabar kedatangan MBT Leopard RI ke tanah air ibarat angin segar bagi kalangan pecinta alutsista seperti Forum Militer (Formil), kaskuser dan masyarakat pada umumnya. Berbagai macam media baik itu cetak, elektronik maupun jejaring sosial hampir setiap hari tidak pernah sepi dari pembicaraan kabar kedatangan MBT Leopard RI kendaraan tempur lapis baja buatan Rheinmetall Jerman.

    Awalnya pemerintah dan TNI AD berniat membeli 100 unit MBT Leopard 2A4 dari negeri Belanda, berhubung didalam parlemen belanda terjadi penentangan akhirnya pembelian dialihkan ke Jerman yang kebetulan juga tengah menawarkan penjualan tank yang sama dengan Belanda. Selain menawarkan Leopard Jerman juga akan memberikan 40 unit kendaraan tempur jenis Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder sebagai bonus beserta dengan program Transfer of Technology (ToT) dalam satu paket penjualan untuk pemerintah Indonesia.

    Mesin perang modern beroda rantai ini oleh perusahaannya Rheinmetall didesain sebagai tank yang mampu dimaksimalkan untuk perang kota, terlihat dari beberapa sudut body armournya yang dapat di bongkar pasang menyesuaikan kebutuhan dan terbuat dari bahan komposit Advance Modular Armour Protection (AMAP). Dengan sistem AMAP Leopard dapat melindungi personil dari terjangan RPG dan ledakan IED yang ditanam oleh musuh. Meriam Leopard RI menggunakan jenis L44 Smoothbore 120mm dan mampu membidik dan menembak dengan tepat meski tank dalam kondisi jalan. Selain itu saat tank dibawa lari kencang kondisi meriamnya saat melakukan bidikan kesasaran juga tidak berubah dan sangat stabil.

    Keberadaan MBT ini tentu telah menjadi suntikan moril bagi prajurit TNI AD khususnya Kavaleri yang sebelumnya mengoperasikan tank jenis scorpion. Rheinmetall selaku pihak pabrikan pembuat Leopard  mengklaim MBT Leopard RI memiliki kemampuan lebih baik dibanding versi standart yang 2A4 karena merupakan pesanan khusus menyesuaikan kebutuhan TNI AD. Dari 103 unit pesanan saat ini baru 1 unit Leopard dan 1 unit Marder yang sudah tiba ketanah air.

    BalasHapus
  7. Dengan dibelinya MBT Leopard berbagai varian oleh Indonesia otomatis telah mendongkrak kemampuan tempur TNI AD secara signifikan. Meski masih belum sejajar dengan negara kawasan minimal Indonesia sudah mulai mampu mengejar ketertinggalannya. Disamping itu pembelian MBT Leopard juga untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI yang sudah di program dalam Minimum Essential Force (MEF). 

    MEF sendiri di canangkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2008 dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 07/2008 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara. Selain itu pemerintah juga menerbitkan UU No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan pada tanggal 5 Oktober 2012 dimana dengan UU tersebut pemerintah dapat membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang bertugas untuk mengoordinasikan kebijakan nasional dalam perencanaan, perumusan, pelaksanaan, pengendalian, sinkronisasi serta evaluasi industri pertahanan dan berkedudukan di ibukota Jakarta.

    Minim dari pemberitaan media massa nasional langkah - langkah yang di tempuh pemerintah dibawah kepemimpinan SBY telah membuahkan hasil dengan semakin meningkatnya kemampuan angkatan perang Indonesia yang setiap tahun semakin berkembang dan menuju kearah kemandirian. 

    BalasHapus
  8. KEnapa tidak membuat pesawat seperti A10 Thunderbolt dengan senjatanya saja mampu hancurkan tank apalagi rudalnya. saya yakin PT.DI bisa membuat pesawat jet tempur ringan ini,manuver lincah rendah dan mematikan, klo tucano saya masih meragukan dibanding A10.

    A10 masih bisa diadu dengan hawk sejenis, A10 thunderbold banyak dipakai di garis depan untuk menghancurkan tank dan personil

    BalasHapus
  9. Gimana pendapat mu boler tentang uraian leopard di atas? apa tetap lebih heibat bmp hasil retrofit mu??? Trus avionik buatan mu sama buatan Perusahaan PT info global bagus punya mu ya???

    BalasHapus
  10. Ah.... Banyak omong obrolan sampah gak bermutu kayak oraang dongok semua by: adrian kalibata city Herbas 02/CU

    BalasHapus
  11. Bubarkan PKS tukang koropsi tukang perempuan, kita dukung ARB hidup GOLKAR partai penguasa dari jaman ke jaman ABURIZAL BAKRIE presidenku gimana temen-temen kita dukung mereka dijamin lumpur lapindo beres gunakan uang negara tuk urus lapindo seperti semula

    BalasHapus
  12. Adrian lagi dapet ya....??? mens akut stadium 3... sensinya amit amit jabang kadal...

    BalasHapus
  13. GOLKAR gak jelas gudangnya koroptor Aburizal bakrie didagangkan semua nanti aset negara tuh lumpur lapindo ulah ARB gak bertanggung jawab malahan pake uang negara/rakyat tuk penanggulangan lumpur lapindo jadi ARB lepas tanggung jawab layaknya pengecut gitu mau jadi presiden, PDIP megawati jadi presiden dulu aja banyak aset-aset negara dijual seperti indosat dijual ke singapore dan aset2 lainnya mau di beli balik sama SBY gak dikasih sama singapore indosat, SBY letoi pencritaan aja ngurus koropsi di tubuhnya demokrat aja letoi kayak banci, NASDEM partai sakit hati pemimpin surya paloh asal dari aceh masyarakat aceh aja gak mau dukung/gak suka dia (surya paloh ) krn dah tahu belangnya gak jauh dari ARB menyunat gaji karyawan/buruh waktu jadi pimpinan di PT. Arun LNG waktu di aceh jadi gak suka sama surya paloh gitu mau jadi presiden mau di apakan negara ini otaknya bisnis n cari keuntungan pribadi, PKS koropsi dan melihara betina-betina buat ngurus kontol-kontol petinggi PKS parah2 jadi saya mending GOLPUT ajalah moral partai pada rusak semua jadi merindukan kepemimpinan suharto negara aman dagang malam pun aman sekarang mikir-mikir saya nanti ada preman ancaman selalu datang kapan saja, damaii, negara kuat, disegani negar lain

    BalasHapus