Pages

Selasa, Mei 14, 2013

DPR Dan Kemenhan Akan Bahas Penghentian KFX Project

KOMISI I DPR RI mengagendakan rapat dengan Kemenhan dan jajaran TNI guna membahas proses modernisasi alutsista yang dalam prosesnya bermasalah, dan telah merugikan Indonesia dalam jumlah besar.
JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI mengagendakan rapat dengan Kemenhan dan jajaran TNI guna membahas proses modernisasi alutsista yang dalam prosesnya bermasalah. Komisi I akan menanyakan proyek bersama pembuatan pesawat canggih Korean Fighter eXperiment (KFX) yang dihentikan sepihak oleh Korea Selatan dan telah merugikan Indonesia sebagai mitranya.

"Dalam rapat internal di Komisi I Senin (13/5) kemarin diputuskan, kita akan mempertanyakan kenapa perjanjian itu lemah. Sehingga, Korea Selatan secara sepihak bisa dengan seenaknya membatalkan proyek kerjasamanya," ujar Wakil Ketua DPR RI Tubagus Hasanuddin kepada JurnalParlemen, Selasa (14/5). Padahal, untuk proyek ini,  pemerintah sudah membayar sebesar 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun.

Kerja sama untuk membangun pesawat super canggih KFX ini sudah berlangsung sejak 2001. Proyek itu dibiayai bersama oleh Indonesia dan Korea Selatan. Dalam proyek itu, pemerintah Indonesia diwajibkan menyetor sekitar 20 persen dari total dana Rp 80 triliun yang dibutuhkan.

Selain itu, Komisi I juga akan mempertanyakan kerjasama untuk pembelian 3 kapal selam dari Korsel. Karena, ternyata teknologi kapal selam dari Korsel itu menggunakan teknologi Jerman, di mana Jerman hanya memberikan lisensi teknologi kapal selam itu kepada Turki.

"Kita dapat surat dari pemerintah Jerman yang isinya mempertanyakan langkah pemerintah RI membeli kapal selam dari Korsel, yang menggunakan sistem teknologi yang dimiliki Jerman. Di mana, dalam surat tersebut disebutkan bahwa pihak Korsel tidak mendapat lisensi teknologi dari Jerman. Lisensinya hanya diberikan pada Turki saja," tuturnya.

Intinya, kata polotisi PDI-Perjuangan ini, surat dari Jerman itu memperingatkan Indonesia agar hati-hati saja atas kapal selam yang dibeli dari Korsel itu. Hal ini mengingat tidak ada jaminan lisensi dari negara pemilik teknologinya. Secara etika, semestinya Korsel harus minta ijin dulu ke Jerman. Tapi sampai saat ini, Korsel belum melakukannya.

Menurut Hasanuddin, kejadian ini akan berpengaruh pada upaya modernisasi alutsista TNI AL, khususnya dalam hal pengadaan kapal selam.

"Karena itu, saran Komisi I, TNI AL nyari lagi saja kapal selam yang tidak bermasalah. Karena, saat ini banyak negara produsen kapal selam kok," katanya.





Sumber : Jurnamen

Pangkogasgabrat TNI Berikan Perintah Operasi Serangan di Kalimantan

Pangkogasgabrat TNI Berikan Perintah Operasi Serangan  di Kalimantan

SANGATTA-(IDB) : Panglima Komando Tugas Gabungan Darat (Pangkogasgabrat) Mayjen TNI Setyo Sularso (Pangdiv 2/Kostrad) memberikan Perintah Operasi (PO) serangan kepada Komandan Brigade, Komandan Resimen dan para Komandan Batalyon Satuan Manuver dan Satuan Perkuatan, bertempat di Daerah Persiapan (DP) Brigade Kaliorang Kutai Timur, Kalimantan Timur pada pukul 09.00 Wita, Selasa (14/5). 

Perintah operasi tersebut diberikan setelah seluruh pasukan yang tergabung dalam Operasi Gabungan Darat pada Latgab TNI Tingkat Divisi Tahun 2013 2013 telah memasuki daerah persiapan masing-masing.  


Sebelum pemberian Perintah Operasi Panglima didahului dengan penyampaian informasi tentang disposisi, komposisi dan kekuatan musuh oleh Asintel Kogabrat Kolonel Inf Anton dan penyampaian keadaan daerah operasi dan rencana pelaksanaan operasi secara umum oleh Asops Kogabrat Kolonel Inf Purdiono. 

Selanjutnya dalam penyampaian Perintah Operasi, Panglima menyampaikan dengan tegas dan jelas tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing Komandan Manuver dan Komandan Perkuatan termasuk membagi batas-batas petak serangan serta titik-titik sasaran yang harus diatasi, agar pelaksanaan serangan dapat berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang gemilang. 


Dalam PO, serangan dimulai pada hari Rabu, 15 Mei, jam "J" dengan tugas menghancurkan  dan mengusir musuh aliansi negara "Sonora" dan "Gerakan Sumpit Merdeka" (GSM) dari wilayah Kaltim, diperkirakan berkekuatan 1 Brigade (-) minus terpencar di beberapa titik di wilayah Kaliorang dan Kaubun.   


Pergerakan  pasukan dibagi menjadi tiga poros serangan,  poros kiri menjadi tanggung jawab  Brigif 9/Daraka Yudha dan Batalyon jajarannya yaitu Yonif 514/Raider, Yonif 515 dan Yonif 509, poros tengah menjadi tanggung jawab pasukan Batalyon Marinir, sedangkan serangan di poros kanan dipercayakan kepada pasukan Batalyon Linud Kostrad 501/Brajayudha, selanjutnya untuk mengejar musuh yang melarikan diri diatasi dengan Operasi Mobil Udara (Mobud). 

Selain pasukan manuver, pasukan perkuatan yang dikerahkan antara lain Resimen Armed, Arhanudri, Kavaleri, Yonif  Mekanis, Perhubungan, Peralatan, Bekang, Penerbad dan Denpom.  


Sebelum mengakhiri perintah operasi, Pangkogasgabrat mengingatkan kepada seluruh Komandan Manuver maupun perkuatan agar menekankan kepada seluruh prajurit jajaran masing-masing selama pelaksanaan operasi untuk memedomani Hukum Humaniter. 


Setelah pemberian PO selesai, selanjutnya para Komandan Satuan Manuver bersama para Danyon Perkuatan lainnya serta Dansat Banmin kembali ke Daerah Persiapan (DP) masing-masing, untuk memberikan PO lanjutan kepada para Komandan Kompi (Danki) masing-masing Batalyon, kemudian dari Danki kepada para Komandan Peleton. 


Pada kesempatan pemberian PO Pangkogasgabrat hadir Dankodiklat TNI Mayjen TNI Chaidir.SS selaku Wakil Direktur Latihan (Wadirlat) Latgab TNI, didampingi Dan Pusdik Insteltrat Kodiklat TNI Brigjen TNI Harri Ramlan selaku Deputy Strategis (DE STRA) Latihan dan Marsda TNI B. Margono. 





Sumber : TNI

KSAD Baru Dilantik Pekan Depan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jend. Pramono Edhie Wibowo akan memasuki masa pensiun. Penggantinya akan dilantik pekan depan.

"Minggu depan ada penggantian KSAD," ujar Panglima TNI Agus Suhartono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Ketika ditanya siapa KSAD baru pengganti Pramono Edhie, Agus meminta untuk bersabar. Sedangkan untuk pengganti dirinya yang juga masuk masa pensiun pada Agustus mendatang, dia menyatakan belum mengetahui.

"Maka 3 kepala staf angkatan itu punya peluang semua menjadi panglima TNI," jelasnya.

Agus juga mengatakan calon KSAD adalah yang memiliki bintang tiga di angkatan darat saat ini. "Yang bintang 3 AD sekarang ini, nanti Bapak Presiden yang pilih," tutupnya.





Sumber : Detik

TNI AL Dan AL India Gelar Patkor Indindo

JAKARTA-(IDB) : TNI AL dan Angkatan Laut India melaksanakan kegiatan Patroli terkoordinasi dengan nama sandi Patkor Indindo-21/13 dengan Komandan satgas TNI AL  Kolonel Laut (P) Nur Singgih yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat, Minggu (12/5).
 
Satgas TNI AL saat ini mengerahkan satu KRI jenis perusak kawal tipe  Parchim KRI Patiunus-384 dan satu pesawat patroli Maritim Nomed P-852.
 
Patkor Indindo 21/13 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan India khususnya angkatan laut kedua Negara dalam kegiatan kerjasama patroli terkoordinasi menjaga keamanan wilayah perairan di perbatasan Indonesia dan India.
 
Unsur TNI AL yang terlibat dalam kegiatan tersebut KRI Patiunus-384 dengan Komandan KRI Letkol laut (P) Tubagus Budi Wahyudi telah melaksanakan lintas laut menuju perairan perbatasan  dengan India.
 
KRI Patiunus-384 saat memasuki perairan India disambut unsur kapal perang india dan dipandu  untuk  bersandar di  demaga Port Blair India dan disambut dengan  jajar kehormatan dari personel Angkatan Laut India.
 
Kegiatan Patkor Indindo 21/13 yang akan berlangsung sampai dengan 25 mei 2013 diawali dengan acara pembukaan Patkor Indindo-21/13 yang dihadiri oleh perwakilan delegasi TNI AL dan delegasi Angkatan laut India.
 
Selanjutnya  dilaksanakan rapat koordinasi dengan ketua delegasi dari Indonesia Laksamana pertama TNI Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo yang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat.





Sumber : Koarmabar

KRI Kujang 642 Berpartisipasi Dalam Ajang Imdex 2013 Singapura

JAKARTA-(IDB) : KRI Kujang-642 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Lugi Santoso, salah satu kapal perang TNI AL produksi dalam negeri dilibatkan mengikuti IMDEX (International Maritime Defence Exhibition and Conference) Asia 2013, yang akan dilaksanakan di Changi Naval Base Republic of Singapore Navy (RSN), tolak dari alur Mentigi berangkat menuju Singapura, Senin (13/5).
 
KRI Kujang-642 salah satu unsur jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) yang sehari-hari di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat dengan Markas Satuan di Mentigi Tanjung Uban.

Kapal baru produksi dalam negeri jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat  tersebut, bersama dengan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan kapal Eskorta Komando  Armada RI Kawasan Timur diberangkatkan sebagai duta Bangsa Indonesia

Keterlibatan unsur terbaru KRI Kujang-642 salah satu Unsur KRI Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat tersebut, dalam rangka mengikuti pameran alutsista dan teknologi yang diselenggarakan di Changi Naval Base Republic of Singapore Navy (RSN).
 
Dalam kesempatan tersebut KRI Kujang-642 sebagai salah satu kapal perang yang memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat dilibatkan dengan tujuan sebagai salah satu keunggulan  produksi putra-putra bangsa Indonesia. Selain itu kegiatan ini sebagai media untuk mempromosikan dan menunjukkan produk industri strategis nasional kepada masyarakat dunia.





Sumber : Koarmabar

Jerman Pamerkan Kapal Selam Canggih Di Imdex 2013 Singapura

CHANGI-(IDB) : ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) turut berpartisipasi dalam IMDEX Asia 2013, di mana perusahaan ini menampilkan portofolio inovatif dari berbagai kapal selam dan kapal permukaan kepada seluruh angkatan laut yang hadir. Bagi TKMS, Asia Tenggara dan Pasifik merupakan pasar strategis yang penting dan beberapa negara di antaranya sudah sukses mengoperasikan kapal-kapal mereka.

IMDEX Asia 2013 merupakan ajang pameran pertahanan yang diselenggarakan mulai tanggal 13-18 Mei 2013 di Singapura. TKMS sendiri adalah industri perkapalan yang tergolong baru asal Jerman. Didirikan pada tahun 2005, TKMS setidaknya membawahi empat unit usaha yaitu :
  1. Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) di Kiel, Jerman (kapal selam)
  2. Blohm + Voss di Hamburg, Jerman (kapal permukaan)
  3. Kockums di Malmö, Swedia (kapal selam dan kapal permukaan)
  4. dan Servis (dukungan purna jual)
Berikut sekilas kapal-kapal selam yang ditampilkan TKMS di IMDEX Asia 2013 yang kesemuanya adalah kapal selam non-nuklir.

HDW kelas 214
HDW kelas 214
HDW Kelas 214

Non-nuklir HDW kelas 214 adalah kapal selam satu-lambung satu-kompartemen yang dikembangkan berdasarkan prinsip desain kapal selam HDW kelas 209 dan ditambah fitur inovatif dari kapal selam HDW kelas 212A sebagai kapal selam modern dan solusi harga bagi angkatan-angkatan laut di masa depan.

Sistem Air Independent Propultion (AIP) canggih dari kapal selam ini menambah daya tahan di air dan secara signifikan mengurangi risiko terdeteksi. Daya selam ditingkatkan berikut senjata modular dan kombinasi sensor yang efektif untuk menjalankan misi anti-kapal permukaan, anti-kapal selam, intelijen, pengawasan, dan pengintaian serta Operasi Pasukan Khusus. Muatannya yang besar memungkinkan lingkup fleksibel untuk menjalankan misi di pesisir maupun laut lepas.

Data teknis
Panjang total 65 m
Diameter 6,3 m
Bobot 1.700 ton
Tabung torpedo 8
Awak 27


HDW Kelas 216
HDW Kelas 216
HDW Kelas 216

HDW kelas 216 adalah kapal selam multi-misi jarak jauh dengan dua dek, dan memiliki daya tahan luar biasa. Dilengkapi dua kompartemen, tingkat kenyamanan kru tinggi, dan muatan ekstrim untuk senjata dan perlengkapan lainnya.

Data teknis
Panjang total 89 m
Diameter 8,1 m
Bobot 4.000 ton
Tabung torpedo 6
Awak 33


Kockums A26
Kockums A26
Kockums A26

Berhasil dengan pembanguan kapal selam kelas Kockums Gotland, Kockums A26 adalah kapal selam dari kelas baru dan digadang-gadang akan menjadi salah satu kapal selam yang paling modern di dunia untuk misi-misi di tahun 2020 dan seterusnya. Akan dilengkapi dengan sistem AIP Kockums Stirling yang merupakan salah satu sistem AIP terbaik dan terkuat pada saat ini, sedikit jejak, dan telah digunakan sejak tahun 1989 oleh Angkatan Laut Swedia.

Data teknis
Panjang total 63 m
Diameter 6,4 m
Bobot 1.900 ton
Tabung torpedo ?
Awak 26
Sumber : Artileri

Uranium Di Indonesia Jadi Incaran Negara-negara Asing

MAMUJU-(IDB) : Pakar ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, Syarkawi Rauf mengatakan, kandungan tambang uranium di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kini menjadi incaran beberapa negara asing.
 
"Potensi tambang uranium di Mamuju merupakan yang terbaik di Indonesia. Sehingga pemanfaatannya harus hati-hati dan dikelola untuk kemakmuran rakyat, bukan menguntungkan pihak asing," kata Syarkawi Rauf ketika dihubungi di Makassar, Senin (13/5).


Menurutnya, pemanfaatan uranium bukan hanya untuk menghasilkan tenaga nuklir untuk kepentingan pertahanan, tapi juga untuk dikelola sebagai bagian pengembangan ekonomi.


"Misalnya, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam mendukung ketersediaan listrik di provinsi hasil pemekaran Sulsel ini," katanya.


Dia mengatakan, sadar atau tidak, kandungan uranium di Sulbar telah diketahui banyak negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat (AS), Rusia, China, dan banyak negara besar lainnya. Karenanya, tambah Syarkawi, pemerintah RI tidak boleh gegabah jika memiliki rencana mengelola sumber energi tersebut.


Kalau untuk kepentingan ekonomi domestik dan memenuhi kebutuhan ketersediaan pasokan listrik, kata Syarkawi, maka reaktor nuklir untuk pembangkit listrik bisa didirikan di Sulbar.


"Kalau kita bisa memanfaatkan uraium sebagai sumber energi listrik, daerah ini akan maju dan tidak akan pernah kekurangan listrik. Hanya saja kita belum punya teknologi untuk memanfaatkan uranium," kata Syarkawi.


Syarkawi yang juga anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pusat ini mengatakan kebutuhan akan energi sampai saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat.

"Peningkatan kebutuhan akan energi merupakan sebuah bentuk penyesuaian dengan kemajuan zaman. Satu sumber energi yang posisinya sangat vital bagi masyarakat adalah energi listrik," katanya.


Dia menjelaskan, listrik bisa dihasilkan dengan mendirikan PLTN. Jenis pembangkit listrik seperti itu menggunakan proses pembelahan inti atom uranium yang akan menghasilkan energi nuklir yang sangat besar.


"Itu sebabnya, Iran sangat ngotot mengembangkan dan mengelola sendiri nuklirnya. Karena listrik yang dihasilkan sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan negaranya," kata Syarkawi.


Sikap Iran untuk tidak menyerahkan pengelolaan uraniumnya kepada negara asing, kata dia, patut dijadikan contoh sehingga pemerintah RI harus berhati-hati.


Kedatangan utusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) ke Sulbar, ungkap Syarkawi, harus benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan.


"Mereka boleh bawa bantuan masuk, tapi tidak berarti boleh mengambil apa saja yang mereka mau. Kalau memang ada kerjasama maka harus saling menguntungkan. AS bisa masuk dalam bantuan teknologi dan dana. Kerjasamanya harus berbentuk 'mutual partnership'," ujar Syarkawi.






Sumber : Beritasatu

Indonesia Australia Latma Pemeliharaan Perdamaian

BOGOR-(IDB) : Untuk pertama kalinya, Indonesia dan Australia melakukan latihan bersama dalam bidang pemeliharaan perdamaian. Latihan bersandi Garuda Kookabura ini dimulai hari ini, senin (13/05) hingga tanggal 23 mei nanti di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) Sentul-Bogor. Total Sebanyak 60 orang peserta plus 30 panitia diterjunkan dalam latihan Garuda Kookabura.



Latihan Garuda Kookabura kali ini sebenarnya lebih ditujukan kepada perwira dari kedua negara yang nantinya mengemban sebagai Military Observer atau Military Staff dalam misi PBB. Skenario yang diambil dalam latihan adalah Multinational Intra State Conflict, atau dalam bahasa awamnya bisa dibilang penilaian dalam konflik internal di suatu negara. Bukanlah sebuah tugas mudah bagi Perwira PBB untuk menilai suatu konflik internal (seperti pemberontakan). Karenanya, di latihan inilah para calon military observer mendapatkan ilmunya.

Tujuan dari latihan juga adalah untuk memantapkan kemampuan para Perwira yang mempunyai rencana penugasan, melaksanakan latihan gabungan. Diantarannya meningkatkan hubungan kerjasama antara TNI dan ADF dalam bidang Peacekeeping Operation, meningkatkan kemampuan Capacity Building PMPP TNI sebagai Regional PKO, Meningkatkan kemampuan peserta latihan dalam penugasan sebagai Milobs,  serta meningkatkan kemampuan kualitas Interopability TNI – ADF dalam penugasan PKO. "Sebelumnya kita telah mengirimkan perwira untuk belajar ke Australia, demikian juga Australia mengirim ke kita. Jadi latihan ini adalah peningkatan dari hubungan sebelumnya", Demikian penjelasan Kepala PMPP TNI, Brigjen TNI Imam Edy dalam perbincangan dengan ARC.



Indonesia dan Australia sendiri sama-sama telah lama berkecimpung dalam Peacekeeping operation. Kedua negara misalnya bersama-sama sukses dalam menjaga perdamaian di Kamboja dan kemudian berbagai tempat lainnya."kami berharap, dengan kebersamaan yang telah lama terjalin hubungan Indonesia-Australia bisa semakin dekat khususnya dalam bidang pertahanan," tandas perwakilan kedutaan besar Australia, David Engel.






Sumber : ARC

39 Prajurit Pasukan Khusus TNI Terjun Rahasia

kopassus-sub
BIMA-(IDB) : Sebanyak 39 prajurit Pasukan Khusus TNI yang tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013, secara bergantian melompat keluar dari badan pesawat TNI AU jenis A 130 Shot Body melalui ketinggian 7000 feet, sebagai penerjun Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) di atas Pulau Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan berhasil mendarat dengan sempurna di wilayah musuh yang terletak di persawahan Kecamatan Woha Bima, NTB, Senin dini hari (13/5/2013).


Personil yang tergabung dalam penerjunan KDOL dibawah Koordinator Letkol Inf Wawan Puji Atmoko, terdiri dari : 12 orang dari Peleton Pandu Udara Brigif Linud 18/Malang, 14 orang Intai Amfibi (IFAM) Marinir dan 13 orang Pengendali Tempur (Dalpur) Paskhas TNI AU Abdurrahman Saleh, sedangkan penerjunan dipimpin oleh Kapten Paskhas Riwan.


Menurut Letkol Inf Wawan, KDOL merupakan organisasi dibawah Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Lintas Udara (Linud) yang diterjunkan sebelum operasi Linud dilaksanakan. Selanjutnya ke 39 penerjun tersebut melakukan Infiltrasi KDOL yang dilaksanakan secara rahasia pada malam hari untuk menghindari pendeteksian musuh. Setelah penerjunan akan dilaksanakan tugas untuk menyiapkan Dropping Zona (DZ) dalam rangka operasi Linud, sehingga dapat dilaksanakan dengan aman tanpa diketahui oleh musuh.

kopassus-tengah

Dalam pelaksanaan tugasnya KDOL bertanggung jawab kepada Panglima Komando Tugas Gabungan (Pangkogasgab) Linud. Sebelum pelaksanaan operasi Linud, Tim KDOL melaporkan perkembangan situasi meliputi suhu, angin, cahaya dan endapan berkaitan dengan penerjunan Jam “P” oleh Operasi Linud yang akan dilaksanakan.


kopassus-tengah-1
Usai berhasil mendarat dengan aman di wilayah Woha ke 39 prajurit Kopassus TNI tersebut melanjutkan aksinya dengan rahasia, melakukan penyelaman di daerah sasaran masing masing.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Katim Wasdal Bima Kolonel Inf Desril CH. Danrem 162/WB Kolonel Inf Zulfardi Junin, Kawasdal Pasrat Letkol Mar Sugianto dan Katim Wasdal KDOL Mayor Psk Joko Sutopo.







Sumber : Poskota

Pemerintah Pastikan MEF Pada 2014 Tercapai 40%

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah memastikan kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF) pada 2014 akan mencapai 40 persen. Rencananya, MEF benar-benar tercapai pada 2019. Pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) akan terus dipenuhi secara bertahap.

"TNI menyampaikan apresiasi terhadap Komisi I DPR yang terus mendorong, mendukung pengadaan alutsista sehingga bisa dilaksanakan sesuai dengan program pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok minimal," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, saat meninjau Latihan Gabungan TNI di Sangatta, Kalimantan Timur, Minggu (12/5).

Sebelumnya, Panglima menyatakan target MEF pada 2014 mendatang akan bisa surplus 10 persen dari target yang sebelumnya direncanakan dalam blue print pertahanan, yakni 30 persen. "Saya optimistis bisa tercapai jika konsisten terhadap pembangunan yang sudah dibuat dalam blueprint pertahanan," kata Panglima.

Sementara itu, setelah dua hari yang lalu sukses melancarkan serbuan amfibi, TNI kembali mengerahkan puluhan kapal perang TNI AL yang tergabung dalam unsur Komando Tugas Gabungan Pendarat Administrasi (Kogasgabratmin) dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013.

Kapal-kapal perang itu didatangkan untuk mendaratkan pasukan beserta seluruh material berupa perlengkapan tempur dan logistik lainnya di Dermaga Lubuk Tutung, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (11/5). Dalam Latgab TNI itu, Kogasgabratmin memunyai tugas melaksanakan operasi pendaratan administrasi Kogasratgab di tumpuan Pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur, guna operasi darat lanjutan dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Gabungan TNI. 






Sumber : KoranJakarta