Pages

Jumat, April 26, 2013

TNI AL Diperkuat 2 Kapal Patroli Cepat Baru

BATAM-(IDB) : Dalam memenuhi program Minimum Essential Force bagi TNI AL, untuk Satuan Tempur Patroli ditargetkan untuk memiliki 66 Kapal Patroli Cepat, jumlah ini adalah 3 kali lipat dari jumlah eksiting kapal patroli yang dimiliki saat program MEF digulirkan waktu itu.

TNI Angkatan Laut resmi menerima dua Kapal Patroli jenis PC-43, KRI Pari-849 dan KRI  Sembilang-850, produksi dalam negeri dari PT Palindo Marine, yang resmi diluncurkan pada Rabu (24/4), di Batam Kepulauan Riau.


Kedua kapal patroli berjenis PC-43 ini, memiliki panjang 43 meter, lebar 7,4 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot, serta memiliki ketahanan dalam kemampuan layar selama empat hari.

KRI Pari 849


Rencananya KRI Pari-849 akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Komando Armada RI Kawasan Timur, sedangkan untuk KRI Sembilang-850 akan memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat, di wilayah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat.

Dalam peluncuran kedua kapal tersebut, Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Agus Setiadji secara simbolis memotong tali kapal sebagai tanda kedua KRI resmi diluncurkan.


KRI Sembilang 850 (All picture by Silep04)

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Asisten Perencanaan (Waasrena) Kasal Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Kadislaikmatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Nariyono, serta pejabat terkait lainnya.





Sumber : TNI AL

Koarmatim Kerahkan 27 Kapal Perang Dalam Latgab TNI 2013

SURABAYA-(IDB) :Sebanyak 27 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada di jajaran Koarmatim akan terlibat Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013 dalam waktu dekat. Unsur kapal perang tersebut ditinjau  Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio pada saat  Apel Gelar Kekuatan TNI Angkatan Laut di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (26/04). Apel gelar kekuatan laut tersebut dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Selain 27 kapal perang dari Koarmatim, TNI AL juga mengerahkan 15 kapal perang dari jajaran Koarmabar 9 KRI dan Kolinlamil 6 KRI, sehingga jumlah keseluruhan kapal perang yang dikerahkan sebanyak 42 kapal perang. Kapal perang koarmatim terdiri dari berbagai jenis diantaranya kapal kombatan jenis Kapal Perusak Kawal Rudal, SIGMA, kapal selam, kapal amfibi dan Landing Platform Dock (LPD) Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), Kapal Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR), Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) dan kapal bantu.

Unsur-unsur tersebut dalam Latgab TNI tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) dan Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib).  Unsur Kogasgabla terdiri dari kapal-kapal kombatan, kapal rudal, dan penyapu ranjau, sedangkan unsur Kogasgabfib terdiri dari kapal amfibi dan LPD, Pasukan Khusus (Pasus) TNI AL Kopaska dan Taifib, Penyelam Tempur, dan helikopter. Jajaran Kogasgabfib ini mengangkut Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir dan matrial tempurnya.

Secara umum Gelar Kekuatan Laut tersebut menampilkan seluruh kekuatan yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL, mulai dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan pangkalan. Sedangkan personel TNI AL  yang terlibat dalam latihan gabungan ini sekitar 6.500 orang.

Pada Latgab TNI kali ini,  Korps Marinir  mengerahkan  59  tank amfibi, yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota),  33 BTR-50  (Browne Transporter),  7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multi Laras RM-70/Grad, 16 perahu karet, 4 unit meriam Howitzer 105 mm, dan lebih dari dua ribu prajurit Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang LST dan LPD. Sementara Puspenerbal mengerahkan 3 pesawat Intai Maritim jenis Cassa dan 5 helikopter untuk pendaratan Marinir Lintas Heli. Secara keseluruhan kekuatan pasukan TNI yang dilibatkan dalam Latihan Gabungan tersebut berjumlah sekitar 16.745 prajurit.

Pada acara Gelar Kekuatan TNI AL tersebut, Kasal didampingi Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum selaku Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan (Wapangkogasgab), meninjau kesiapan peralatan tempur dan kapal-kapal perang. Seluruh pejabat tinggi TNI AL dan para Pangkotama hadir dalam inspeksi tersebut, termasuk Komandan Pasmar-1 Surabaya Brigjen TNI Marinir Siswoyo Hari S, yang saat itu bertindak selaku Komandan Upacara.

“Gelar Kekuatan ini secara kuantitas melibatkan sebagain besar kekuatan TNI Angkatan Laut, demikian pula secara kualitas menampilkan kekuatan yang telah dipersiapkan dengan maksimal untuk melaksanakan latihan dan operasi”, kata Kasal.






Sumber : Koarmatim

Komodo Specialist Pasukan Khusus

ARC-(IDB) : Inilah penampakan panser Komodo varian khusus milik Komando Pasukan Khusus alias Kopassus. Seperti kita ketahui, Kopassus memesan sebanyak 2 unit varian khusus, yang nantinya akan dioperasikan oleh satuan penanggulangan teror, SAT-81 Gultor.





Dari informasi yang ARC dapatkan, varian ini memiliki sejumlah perlengkapan. Secara fisik, tampak bagian bemper diperkuat, sehingga mampu mendobrak beton. Terlihat juga tangga lipat pada bagian atap kendaraan, yang tentunya berfungsi untuk infiltrasi gedung atau pesawat.



Selain itu, Komodo Kopassus juga dilengkapi dengan kamera pendeteksi panas alias thermal camera. Kamera ini sangat berguna untuk mendeteksi pergerakan pasukan atau musuh di area minim cahaya. Ada pula 4 buah CCTV sehingga komandan mampu melihat situasi sekitar tanpa perlu turun dari kendaraan. Lebih lanjut, varian Kopassus juga dilengkapi 3 monitor untuk briefing, GPS, Kursi khusus, serta sabuk 4 titik.



Pindad sendiri telah menyelesaikan Komodo pesanan Brimob. Namun seusai pesanan Kopassus, bukan berarti Pindad bisa berleha-leha. 56 unit Komodo varian pembawa rudal Mistral pesanan Arhanud sudah menanti. Dan menurut informasi yang ARC dapatkan, proses pembuatannya pun sudah dimulai.



Disisi lain, Pindad juga harus segera bersiap diri. Pasalnya, dengan ditandatanganinya kontrak pengadaan meriam Caesar di Paris, Prancis, pada Selasa kemarin, Pindad harus siap dengan transfer teknologinya. Pindad sendiri nantinya akan membuat platform bagi kendaraan komando, komunikasi, radar dan meteo bagi meriam Caesar. Sebanyak 8 unit platform harus disiapkan Pindad.  Komodo sendiri dibangun dengan sejumlah varian. Diantaranya varian V1 atau varian Intai, V2 varian APC, V3 varian Komando, V4 varian angkut rudal, V5 untuk varian khusus.





Sumber : ARC


KRI Diponegoro-365 Melaksanakan On Task Kedua

LEBANON-(IDB) : Setelah sandar di Beirut selama tiga hari, KRI Diponegoro yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon Maritime Task Force (UNIFIL MTF) kembali berlayar ke daerah operasi. Dalam on task kedua ini KRI Diponegoro tetap melaksanakan patroli sektor di perairan Lebanon sebagai unsur TF 448. Pelayaran yang kedua ini dilaksanakan oleh KRI Diponegoro selama enam hari, dari tanggal 15 s.d. 20 April. Lamanya waktu berlayar tersebut telah ditentukan dalam sebuah perencanaan yang disebut roster plan. Roster plan ini disusun oleh N5, staf perencana Komandan TF 448, yang dikeluarkan sebulan sekali.

Selama penugasan kedua ini, KRI Diponegoro-365 kembali dipercaya sebagai MIO Commander. MIO Commander dalam TF 448 ini bertugas untuk memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan maritime interdiction operation (operasi blokade laut). Seluruh unsur TF 448 yang sedang berpatroli harus melaporkan seluruh hasil hailing / pemeriksaan kepada KRI Diponegoro untuk diteruskan ke Komandan TF 448 yang onboard di BRS Constituicao (Brazil). Selain itu, MIO Commander adalah satu-satunya unsur dalam TF 448 yang diberi kewenangan untuk berkoordinasi dengan Angkatan Laut Lebanon dalam tataran taktis. Dalam hal ini koordinasi dilakukan dengan perwira Angkatan Laut Lebanon yang bertindak sebagai liaison officer yang selalu onboard di kapal yang ditunjuk sebagai MIO Commander.

Selain sebagai MIO Commander, dalam on task kedua ini KRI Diponegoro-365 juga dipercaya sebagai Komandan Peperangan Antiudara (AAWC / Antiair Warfare Commander). AAWC bertugas memonitor seluruh penerbangan, baik sipil maupun militer yang terjadi di AMO, wilayah udara teritorial Lebanon maupun di selatan Lebanon yang merupakan wilayah udara teritorial Israel. Selama menjadi AAWC, setiap hari KRI Diponegoro melaporkan  aktivitas penerbangan militer, termasuk yang terjadi di flight zone 100 dan 14 yang merupakan area latihan Angkatan Udara Israel yang kebetulan berada di AMO. Tak jarang juga KRI Diponegoro melaporkan kegiatan pesawat-pesawat NATO yang termonitor dilaksanakan di AMO.

Dalam periode on task yang kedua ini KRI Diponegoro juga melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan dengan unsur-unsur MTF 448 yang lain. Latihan ini dilaksanakan hampir tiap hari dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok. Salah satu dari latihan tersebut adalah pelaksanaan latihan Synthetic Exercise 01 yang dilaksanakan bersama-sama dengan FGS Gepard (Jerman) dan BNS Madhumati (Bangladesh). Dalam latihan tersebut seluruh unsur melaksanakan pelaporan kontak udara simulasi, mengidentifikasi dan melaksanakan plotting di console PIT masing-masing.

Selesai melaksanakan on task kedua, KRI Diponegoro sandar di Pelabuhan Beirut pada hari Sabtu (20/4) pukul 21.00 waktu setempat. Selama sandar KRI Diponegoro menerima kunjungan Kolonel Laut (P) Retiono Kunto Deputy Maritime Task Force Commander (DMTFC) juga merangkap sebagai Chief of Staff yang baru menggantikan Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono. Dalam kunjungan tersebut, dilaksanakan briefing kepada seluruh perwira KRI Diponegoro-365 sekaligus perkenalan dan perpisahan dengan pejabat lama.

Keesokan harinya (21/4) pilot beserta co-pilot helikopter BO-105 NV 409 dan Operation Officer melaksanakan kunjungan ke Naqoura dalam rangka briefing tentang prosedur operasi udara. Materi yang diberikan dalam briefing tersebut meliputi air traffic controller dan ground handling support. Pembekalan tentang air traffic controller disampaikan oleh FIU (Flight Information Unit) Chief, Kapten Febrizio Dessi, perwira Angkatan Udara Italia. Sedangkan paparan tentang ground handling support dilaksanakan oleh Mirwais Muhammad, chief of ground handling support di pangkalan ITALAIR, Naqoura. 






Sumber : Koarmatim

Berita Foto : Pasukan Pendarat Marinir

SURABAYA-(IDB) : KSAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) memeriksa alutsista Panser Amfibi LVT-7A1 dan pasukan pendarat Korps Marinir TNI AL pada gelar pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Jumat (26/4). Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista). 
Korps Marinir TNI AL mengikuti Gelar Pasukan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Jumat (26/4). Latgab TNI yang akan digelar di empat titik (Jakarta, Situbondo, Sangatta Kaltim dan Bima NTB) itu, TNI AL mengerahkan 16.745 prajurit dan ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Sumber : Antara

Berita Foto : Pasukan Pendarat Marinir

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio memimpin Apel gelar pasukan unsur-unsur TNI AL yang terlibat dalam latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013, di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Jumat (26/04). 


Pada kesempatan tersebut Kasal memeriksa pasukan dan seluruh Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dikerahkan dalam latihan perang yang berskala besar ini didampingi Pangarmatim, Dankormar, Para Pejabat Teras Mabes TNI AL dan Pangkotama TNI AL, pada kesempatan tersebut Kasal menanyakan dan menguji kemampuan para awak senjata. Sedangkan sebagai Komandan Apel Gelar tersebut Danpasmar-1 Brigjen TNI Mar Siswoyo Hari Santoso selaku Danpasrat dalam Latgab TNI Tahun 2013. 


Kegiatan Latgab TNI tahun 2013 telah dilaksanakan Latposko di Mako Divisi I /Kostrad  Cilodong dari tanggal 9 s/d 19 April 2013, serta direncanakan pada tanggal 2 s/d 5 Mei 2013 akan dilaksakan Latihan Umum (Latum) atau latihan pendahuluan di Laut Jawa dan Situbondo Jawa Timur, sedangkan untuk latihan lapangan direncanakan akan dilaksanakan dari tanggal 6 s/d 29 Mei 2013 di Sangatta Kalimantan Timur dan Bima Nusa Tenggara Barat. 


Tujuan dari Latgab ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan, juga untuk meningkatkan serta menguji kemampuan prajurit dan Satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna. Aspek yang diuji selain startegis, operasional, teknis, dan prosedur, Latgab TNI sebagai media untuk mengukur dan menguji latihan satuan dan interoperabilitas Komando Gabungan TNI dengan tujuan untuk mencegah, menangkal, dan menghadapi setiap ancaman yang timbul di seluruh wilayah NKRI. 


Pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013 ini, Korps Marinir mengerahkan sekitar dua ribu prajuritnya dan material tempur yang dimiliki Korps Marinir diantaranya, BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota), BTR-50 (Browne Transporter), LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), Kapa K-61, BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), Roket Multi Laras RM-70/Grad, dan Meriam Howitzer 105 mm. 





Sumber : Kormar

37 Tank BMP-3F Segera Perkuat Korps Marinir

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.

"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.


Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.


"Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.


Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal fregat dari Inggris.


Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci.


"Kekuatan tempur TNI AL, baik untuk kapal Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (kekuatan pokok minimum)," tambah KSAL.


Pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Pada Latgab TNI Tingkat Divisi 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta roket dan meriam, sedangkan jumlah personel TNI AL yang terlibat adalah lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut Latgab.





Sumber : Antara

Timor Leste Berminat Beli Helikopter Bell Dan NC-212 Dari PT. DI

BANDUNG-(IDB) : Timor Leste berminat melakukan pembelian pesawat helikopter Bell 412 EP dan NC-212 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), kata Manajer Pemasaran PTDI Teguh Graito di Bandung, Jumat.

"Timor Leste merupakan salah satu negara ASEAN yang menjadi target pemasaran produk PTDI, kami sudah melakukan pembicaraan terkait minatnya untuk membeli dua helikopter dan dua pesawat NC-212," kata Teguh Graito.

Untuk merealisasikan proyek penjualan itu, kata Teguh, PTDI telah melakukan pembicaraan intensif dengan salah seorang perwakilan dari Timor Leste.

"Pembicaraan telah dilakukan baik di Bandung maupun di Dili, kami minat mereka cukup besar untuk menggunakan produk kita," katanya.

Namun demikian, menurut Teguh pihaknya masih terus melakukan penjajakan untuk merealisasikan proyek tersebut.

Lebih lanjut, Teguh Graito menyebutkan perusahaan kedirgantaraan nasional itu tengah fokus untuk pengembangan pasar internasional khususnya di kawasan ASEAN, disamping melakukan pemasaran di dalam negeri khususnya untuk mendukung program pertahanan.

"Pasar bagi produk pesawat yang diproduksi PTDI cukup terbuka lebar, antara lain di Asia Pasific dan ASEAN," katanya.

Menurut Teguh, kebutuhan negara-negara dunia terhadap pesawat CN-235 cukup tinggi. Potensi kebutuhannya sekitar 400 unit per tahun. Demikian halnya jenis NC-212 juga cukup diminati dengan potensi kebutuhannya 400 unit per tahun.

Ia menyebutkan, Malaysia dan Brunei merupakan negara yang telah menggunakan pesawat CN-235. Demikian halnya Korea Selatan yang memiliki skadron CN-235. Belum termasuk pesawat CN-235 Maritim Patrol.

Sinegal dan Burkina Paso juga menggunakan pesawat unggulan produksi PTDI tersebut dan sejauh ini operasionalnya masih cukup prima.

"Pasar Afrika dan Amerika Selatan juga cukup besar, namun kami akan fokus di Asia Pasific serta ASEAN karena kebutuhan pesawat jenis itu cukup besar," kata Teguh.

Ia menyebutkan, tahun ini PTDI tengah menggarap proyek CN-235 pesanan Thailand yang akan rampung pada September 2013," kata Teguh.

Sedangkan untuk memperkuat produksi, pihaknya terus berupaya untuk mendapatkan pembiayaan untuk proyek itu. Hal itu telah dilakukan dengan perbankan BUMN nasional, selain itu juga melakukan penjajakan dengan Bank Expor Impor.

"Penjajakan dilakukan antara lain dengan Islamic Development Bank (IDB), masih terus dilakukan. Yang pasti progres pasar yang cukup besar untuk CN-235 maupun N-295, serta produk pesawat lainnya," kata Teguh Graito.

Sementara itu Juru Bicara PT DI Sonny Saleh Ibrahim menyebutkan, PTDI tahun ini telah menyerahkan sejumlah pesawat kepada TNI antara lain enam unit helikopter Bell-412 EP.

"Tahun ini akan segera diserahkan sejumlah pesawat pesanan TNI AU maupun TNI AL, yang sudah diserahkan helikopter Bell 412 EP," kata Sonny Saleh Ibrahim menambahkan.






Sumber : Antara

Puspenerbal Diperkuat 3 Helikopter Tempur Baru

SURABAYA-(IDB) : Alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut kembali bertambah dengan diserahterimakannya tiga helikopter Bell 412 EP buatan PT Dirgantara Indonesia, Jumat (26/4).

Penambahan tiga unit helikopter serba guna itu akan memperkuat aparat armada TNI AL dalam mengamankan wilayah perairan di Indonesia. Acara serah terima tiga helikopter dilakukan di Base Ops Pangkalan TNI Angkatan Laut Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Jumat (26/4).


Tiga helikopter itu diserahkan oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso kepada Kadisadal Laksamana Pertama TNI Agus Setiadji dan selanjutnya diserahkan kepada Komandan Puspenerbal Laksamana TNI I Nyoman Nesa. Serah terima helikopter ini disaksikan Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto.


Helikopter buatan PT DI ini harganya Rp110 miliar per unit dan dibayar dengan uang APBN. Helikopter yang mampu mengangkut 15 orang termasuk pilot dan kopilot itu gerakannya lebih dinamis dan mampu dioperasikan dalam segala medan. 

Oleh karena itu, helikopter tersebut diharapkan dapat memperkuat alutsista TNI AL dalam mengamankan wilayah laut Indonesia. Selain cocok untuk patroli laut, helikopter itu juga bisa untuk mengevakuasi korban bencana alam atau kecelakaan.

Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto mengatakan, saat ini ada tujuh helikopter yang dimiliki Skadron 400 Puspenerbal Juanda. Jumlah helikopter sebanyak itu  masih jauh dari angka ideal. "Idealnya untuk satu skadron harus memiliki 12 sampai 15 unit helikopter," katanya. 





Sumber : Metrotvnews

Persiapan Latgab TNI 2013, Super Tucano Latihan Bombing

MALANG-(IDB) : Dalam rangka persiapan Latihan Gabungan TNI yang rencananya akan dilaksanakan pada awal Mei mendatang, Pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh melakukan latihan pengeboman yang bertempat di ASR (Air Shooting Range) Pandanwangi Lumajang Jawa Timur (26/4).
 
Latihan  dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb James Yanes Singal,  dan bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan bombing. Latihan ini merupakan ajang uji ketangkasan para penerbang tempur dalam melaksankan ketepatan menembak ataupun menghancurkan sasaran yang berada di darat.


Pengeboman dibagi menjadi 2 periode. Pada sorty pertama menggunakan pesawat super tucano seri 3101, 3103 dan sorty kedua menggunakan pesawat yang sama. Masing-masing pesawat membawa 3 bom. Jenis bom yang digunakan adalah bom Latih Asap (BLA)-250 kg.


Pelaksanaan Latihan yang dimulai tanggal 22 April 2013 dan direncanakan berlangsung selama 7 hari, merupakan latihan rutin sekaligus persiapan dalam rangka latihan Gabungan yang melibatkan seluruh penerbang Skuadron Udara 21. Latihan ini juga bertujuan untuk memelihara, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kerjasama antar awak pesawat terbang dalam melaksanakan penembakan senjata pesawat terbang.

Dilihat dari Latihan yang kedua ini,  Para penerbang Super Tucano semakin profesional dalam melakukan pengeboman untuk yang kedua kalinya dan dapat mencapai tepat sasaran sebagaimana yang direncanakan dan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Diharapkan kedepan Skadron Udara 21 semakin siap menghadapi tantangan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya. 





Sumber : TNI AU

TNI AL Dan AL Singapura Laksanakan Latgab Di Koarmabar

JAKARTA-(IDB) : Sunyinya matahari di perairan Tanjung Priok terusik. Salah satu helikopter TNI mengelilingi kapal laut Bintang Kejora 21. Tak lama berselang, dentuman bunyi senjata memekik kala sang surya baru muncul. Ada apakah gerangan?

Ternyata, tepat kemarin (24/04/2013), Tim khusus laut TNI AL, satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan pasukan intel TNI-AL (Denintel Koarmabar) sedang melakukan latihan bersama RSN (Republic of Singapore Navy) di perairan Tanjung Priok.
Baca juga: Koarmatim segera gelar kekuatan unsur laut dan Perlu advisor soal MRT, Jokowi: Indonesia belum ada pengalaman!
“Ini merupakan perpaduan latihan bersama intelejen dengan Kopaska dan NDU (Naval Diving Unit) Singapura,” ujar Komandan Pasukan Katak Koarmabar, Letkol. Laut (P) Tjatur Soniarto kepada LICOM usai latihan di Tanjung Pasir, Jakarta.
Letkol. Tjatur menambahkan, latihan ini diikuti oleh Kopaska dan Denintel-Koarmabar sebanyak 170 orang. Di sisi lain, Singapura mengirimkan 21 orang tentara mereka untuk berpartisipasi dalam latihan gabungan ini. Bahkan, NID (Naval Intelligence Department) Singapura ikut juga pada latgab tahun ini. Dalam latihan yang dilakukan selama 2 minggu ini, Kopaska menurunkan 1 Combat Boat, 3 sea rider, 2 perahu karet, dan 1 helikopter dari Pusnerbal sebagai bentuk keseriusan latihan gabungan kali ini.
Mantan Komandan Pangkalan Angkatan Laut Lhoksumawe ini menambahkan, program latihan Kopaska dengan NDU sudah terlaksana sejak awal program tahun 2000. Ia menuturkan, program tahun ini berfokus pada beragam kegiatan seperti penggunaan robot-tech, markmanship (menembak), small unit tactics (taktik satuan kecil), pemasangan jebakan (booby trap), hingga pelaksanaan lapangan.
Melihat hasil latihan, Letkol Tjatur mengaku puas dengan hasil latihan bersama kali ini. Pasalnya, hasil pelatihan telah mencapai target berupa peningkatan kemampuan anggota hingga integritas TNI AL. Oleh karena itu, ia berharap agar hasil pelatihan dapat diterapkan para anggota sesuai SOP layaknya hari ini apabila berada di lapangan.
Saat ditanya terkait latihan bersama berikutnya, pria yang mengenakan kaos loreng ketika diwawancarai ini belum bisa menjawab terkait isi materi. Ia hanya bisa menjawab materi itu akan dibicarakan sebelum dilaksanakan





Sumber : LensaIndonesia

Unsur Perang Koarmabar Laksanakan Manuver Taktis

JAKARTA-(IDB) : Unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang terlibat dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 melakukan berbagai macam materi latihan diperairan Laut Jawa dalam pelayaran lintas laut menuju pangkalan aju Surabaya.

Unsur KRI jajaran Koarmabar yang berjumlah sembilan kapal perang berbagai jenis terebut berasal dari Satuan Kapal Eksorta Koarmabar (Satkorarmabar) dengan empat kapal perang type parchim, Satuan Kapal Amfibi Koarmabar (Satfibarmabar) dengan dua KRI type frosch dan Satuan Kapal Cepat Koarmabar (Satkatarmabar) dengan tiga KRI type Kapal Cepat Rudal (KCR) yang merupakan kapal produksi dalam negeri, masing-masing KRI Clurit-641, KRI Kujang-642 dan KRI Baladau-643.

Kapal-kapal perang jajaran Koarmabar tersebut bertolak dari dermaga JITC Tanjung Priok Jakarta menuju Pangkalan Angkatan Laut di Surabaya dalam rangka kesiapan akhir bersama unsur-unsur dari Koarmatim, dan Kolinlamil. Selanjutnya unsur-unsur tersebut akan menuju daerah latihan untuk melaksanakan manuver lapangan di Asem Bagus, Sanggata dan Bima.

Saat melakukan lintas laut kapal-kapal perang tersebut kembali melaksanakan berbagai macam latihan diantaranya latihan komunikasi antar kapal perang, latihan formasi kapal serta latihan peran-peran mulai dari latihan peran tempur sampai latihan peran kebakaran.

Unsur-unsur kapal perang jajaran Koarmabar yang terlibat dalam Latgab TNI 2013 tersebut nantinya akan tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab).

Dalam latihan Latgab TNI 2013 unsur-unsur KRI yang tergabung dalam Kogaslagab dibawah pimpinan Panglima Kogaslagab (Pangkogaslagab) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar.




Sumber : Poskota