Pages

Jumat, Maret 29, 2013

Rusia Gelar Latihan Militer di Laut Hitam

LAUT HITAM-(IDB) : Presiden Rusia Vladimir Putin telah menginstruksikan dimulainya skala besar latihan militer di kawasan Laut Hitam, kata sekretaris pers presiden, Dmitry Peskov kepada RIA Novosti, Kamis (28/3).
 
"Presiden Rusia dan panglima tertinggi memerintahkan Menteri Pertahanan Federasi Rusia untuk memulai skala besar latihan militer di Laut Hitam. Ini adalah latihan skala besar tanpa pengumuman sebelumnya," kata Peskov.
 
Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa kesiapan pasukan dan koordinasi di antara unit yang berbeda, tambahnya.
 
Menurut Peskov, latihan berlangsung dengan partisipasi 36 kapal perang, pasukan reaksi cepat, pasukan angkatan udara, pasukan khusus, pesawat militer, kendaraan lapis baja, dan ribuan marinir.
 
Kapal perang yang beroperasi dari pangkalan Angkatan Laut Rusia di Sevastopol, Ukraina juga disiagakan.
 
Menurut praktek internasional, Rusia berhak untuk tidak menginformasikan negara manapun tentang latihan militer, mengingat sejumlah besar tentara mengambil bagian dalam latihan perang, jelas Peskov.
 
Dia juga tidak menepis kemungkinan Presiden Putin secara pribadi akan memeriksa latihan militer yang sedang berlangsung.
 
Misi pelatihan spontan seperti ini tampaknya diatur untuk menjadi rutinitas dalam militer Rusia.
 
Juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan kepada Interfax bahwa latihan itu melibatkan lebih dari 7.100 tentara, sekitar 250 kendaraan lapis baja, sekitar 50 meriam, sampai dengan 20 jet tempur dan helikopter, dan sekitar 30 kapal perang dari berbagai kelas.
 
Pada bulan Februari, militer Rusia melakukan latihan tempur kesiapan mendadak untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Latihan saat itu melibatkan sekitar 7.000 tentara, 40 pesawat militer, dan ratusan kendaraan lapis baja. 




Sumber : Irib

Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E UNIFIL Tiba Di Salalah

SALALAH-(IDB) : Pada etape keempat kali ini, yaitu Colombo – Salalah, KRI Diponegoro-365 yang membawa Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E UNIFIL 2013, mengarungi laut Arabia dengan ombak antara satu sampai dua meter, tapi ini tidak membuat semangat para Prajurit Satgas kendor untuk melaksanakan latihan dalam perjalanan Lintas Laut selama empat hari (20-24/3) tersebut.

Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E UNIFIL, Letkol Laut (P) Hersan, S.H. memerintahkan melalui Jurnal Perintah Malam, tingkat kewaspadaan terhadap segala ancaman pada route ini, diantaranya kerawanan terhadap perompak Somalia.

Laksanakan peran Tempur Bahaya Asymetris, Peran ini dimaksudkan untuk menghadapi ancaman non militer yang belum diketahui kekuatan maupun arah datangnya dan dapat menyerang secara tiba-tiba, jelasnya lagi.

Setelah KRI Diponegoro-365 berlayar selama 4 hari dengan menempuh jarak 1634 NM, kini KRI DPN-365 merapat di dermaga umum Salalah, Oman (24/3) pada pukul 10.00 waktu setempat dan disambut  oleh Atase Pertahanan (Athan) RI untuk  Saudi Arabia Kolonel CHB Roedy beserta Istri, Kabid Pensosbud KBRI Muscat Bpk moh. Arifin, Fungsi Konsuler Bpk. Darusman Afri koko, Staf Athan mahfudzi dan Staf KBRI Muscat Habibi.

Pada kesempatan tersebut, Athan beserta rombongan berkunjung ke KRI Diponegoro-365 disambut oleh Komandan Satgas Letkol Laut (P) Hersan, S.H. di Lounge Room Perwira, dilanjutkan makan siang bersama.

Pada siang harinya KRI Diponegoro-365 menerima kunjungan resmi dari Komandan CTF-151 Comodore HK Giam dari Negara Singapura didampingi Athan RI Kolonel CHB Roedy, Kapten Laut (P) Nurullah Zemy beserta Staf Lainya, dilanjutkan pada malam harinya, Komandan Satgs MTF beserta Perwira lainnya diundang makan malam bersama.

Pada keesokan harinya (25/3), Komandan Satgas MTF sekaligus Komandan KRI Diponegoro-365 ini mengadakan CC kebeberapa pejabat setempat diantaranya ke Royal Saudi Naval Force di terima oleh Captain Abdullah, dilanjutkan ke Deputy Chief Executive Officer Port Salalah Ahmed Ali Akaak.

Dihari yang sama KRI Diponegoro-365 menerima kunjungan resmi Kedubes RI untuk Kesultanan Oman Bpk. Sukanto, S.H beserta Stafnya, dilanjutkan pemberian pembekalan kepada Prajurit Satgas MTF.

Pembekalan yang diberikan Kedubes kelahiran banyumas jawa tengah tersebut diantaranya menjelaskan sekitar latar belakang kenapa Indonesia mengirim Pasukan Garuda ke Lebanon dan menerangkan dasar hukum pengiriman Pasukan tersebut yaitu sesuai dengan UUD 1945 alinea keempat tentang ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.

Selamat jalan dan sukses selalu semoga mengiringi Satgas Maritim kelima di Lebanon dan pada kesempatan itu juga Kedubes ini mengucapkan ikut bela sungkawa atas meninggalnya Ibu kandung dari Kepala Divisi (Kadiv) Komunikasi KRI Diponegoro-365 Lettu Laut (P) Tunang Arimbo.

Kota Salalah identik dengan kota wisata religius, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh para prajurit KRI Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E UNIFIL 2013, untuk berziarah ke makam Nabi Ayub. Makam ini  terletak di daerah pegunungan Salalah dan memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari pelabuhan. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke makam Nabi Imron yang terletak di pusat kota Salalah, makam tersebut memiliki panjang kurang lebih 30 meter.

Setelah sandar selama 2 hari di Salalah-Oman untuk bekal ulang logistik, pada hari Selasa tanggal 26 Maret 2013 pagi, KRI Diponegoro-365 bertolak menuju persinggahan berikutnya yaitu Port Said, Mesir yang akan ditempuh selama kurang lebih 5 hari pelayaran. 





Sumber : Koarmatim

KRI SIM-367 Koarmatim Tembakkan Roket Di Perairan Madura

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 yang berada di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim menembakkan roket sasaran udara dalam Latihan Parsial III Operasi Amfibi tahun 2013 disekitar perairan Madura,  Selasa (26/03). Sedikitnya ada sepuluh roket yang diluncurkan ke udara yang disusul dengan rentetan tembakan meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) kaliber 12,7 mm, 20 mm dan 25 mm.

Peluncuran roket dari KRI Sultan Iskandar Muda merupakan simulasi latihan menembak sasaran udara pada malam hari atau disebut dengan istilah Anti Air Rapid Open Fire Exercise (Aarofex). Roket tersebut merupakan jenis peluru untuk sasaran udara, pengelabuhan sasaran peluru kendali lawan sekaligus dapat  memancarkan cahaya sangat terang (rocket flare). Dalam latihan itu roket yang diluncurkan disimulasikan sebagai pesawat terbang musuh.

Latihan menembak malam merupakan salah satu rangkaian Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013, dimana unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) mendapat serangan udara dari pesawat intai musuh. Ancaman itu direspon oleh kapal-kapal perang yang tergabung dalam Kogasgabfib dengan memberikan perlawanan anti serangan udara.

Hal ini bertujuan untuk melindungi kapal pengangkut pasukan pendarat amfibi Marinir TNI AL yang diincar oleh pesawat udara musuh. Kemampuan pertahanan udara sangat dibutuhkan dalam gelar operasi amfibi, karena ancaman serangan udara musuh dapat berpotensi menimbulkan kerusakan yang signifikan bagi kapal perang bahkan dapat membuat misi menjadi gagal.

Oleh karena itu 20 unsur kapal perang yang terlibat dalam latihan perang tersebut berlomba untuk menjatuhkan target berupa roket flare yang ditembakkan dari KRI Sultan Iskandar Muda, dengan menembakkan meriam PSU yang dimiliki. Dari puluhan roket yang diluncurkan hampir seluruhnya dapat ditembak jatuh oleh kapal-kapal perang TNI AL.

Suasana malam hari di tengah laut perairan Utara Madura yang gelap dan sunyi, seketika itu pecah menjadi sebuah pertempuran udara yang seru. Kilatan cahaya roket yang meluncur diudara, terus diburu ribuan butir amunisi meriam Penangkis Serangan Udara, hingga dari beberapa roket itu jatuh ke Laut terkena tembakan.

Latihan perang malam hari tersebut disaksikan langsung oleh Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum dan seluruh pejabat Latihan Parsial III Operasi Amfibi tahun 2013 yang berada di kapal markas KRI Makassar-590.





Sumber : Koarmatim

Kalibrasi Penembakan Meriam

SITUBONDO-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur telah memberangkatkan 14 unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kopaska, dan Marinir dari kesatuan Infantri, Artileri dan Kavaleri, serta unsur udara yang tergabung dalam gugus tugas Amfibi untuk melaksanakan Latihan Parsial III di Pantai Banongan, Situbondo. 

Latihan ini terdiri dari beberapa kegiatan latihan terpadu di laut selama perjalanan menuju sasaran yang puncaknya adalah pendaratan amfibi di Pantai Banongan. Latihan yang telah direncanakan selama dua bulan terakhir ini dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur  Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum yang menitik beratkan pada Operasi Amfibi.

KRI SIM sebagai salah satu unsur kawal yang menjadi tabir dari unsur utama latihan ini mendapatkan peran sebagai unsur BTK (Bantuan Tembakan Kapal) dalam operasi amfibi. Bersama kedua SIGMA lainnya, KRI SIM akan menembakkan meriam 76 mm ke arah daratan sebagai tembakan bantuan terhadap pasukan pendarat. 

Dalam rangka mempersiapkan diri, KRI SIM melaksanakan PAC (Pre-Action Calibration) yaitu proses kalibrasi awal yang bertujuan untuk mendapatkan koreksi nol benar pada meriam 76 mm sebagai langkah awal antisipasi perkenaan tembakan meriam saat pelaksanaan BTK. 

Pada kesempatan ini diikutkan para perwira di lingkungan satuan kapal-kapal lainnya yang tidak berlayar untuk dapat mengikuti kegiatan latihan dengan on board pada kapal-kapal peserta latihan guna ikut berlatih mengasah kemampuan meningkatkan profesionalisme.

Dalam pelaksanaan PAC telah ditembakkan tiga butir peluru dan diperoleh hasil koreksi terhadap meriam 76 mm yang kemudian data tersebut akan digunakan saat pelaksanaan BTK. Diharapkan data yang sudah diperoleh tersebut dapat menjadi koreksi yang implikasinya adalah pada hasil perkenaan yang tepat sasaran.





Sumber : Koarmatim

Latihan Passex KRI Diponegoro–365 Dan HMS Northumberland F 238

LAUT ARAB-(IDB) : Selepas dari Dermaga Salalah Oman, KRI Diponegoro-365 dengan Komandan Letkol Laut (P) Hersan, S.H. langsung mengadakan latihan PASSEX (Passing Exercise) dengan HMS Northumberland –F 238 Royal Navy di Laut Arab,kemarin  Selasa(26/3).

Latihan PASSEX merupakan serangkaian kegiatan latihan yang sering dilaksanakan oleh Kapal-kapal Perang diseluruh Dunia yang sifatnya latihan bersama atau gabungan .

HMS Northumberland-F238 adalah kapal perang Inggris jenis Frigate yang di komandani oleh Commander Paddy Dowsett. Kapal perang tersebut merupakan salah satu unsur CTF – 151 yang tergabung dalam Gugus Tugas Angkatan Laut Internasional,  sebagai respon atas berbagai tindakan pembajakan atas pelayaran kapal-kapal di sepanjang garis pantai Somalia dan sekitar perairan Teluk Aden.

”Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, sambil menyelam minum air, Sambil berangkat menuju daerah operasi ke Lebanon,  kita laksanakan latihan bersama dengan kapal perang Negara Inggris”, jelas Komandan KRI Diponegoro-365 kepada seluruh perwira.

Lebih lanjut dikatakan oleh perwira lulusan Akademi TNI-AL tahun 1994 tersebut, bahwasanya seluruh personel KRI Diponegoro-365 yang berjumlah 100 orang tersebut selalu siap melaksanakan latihan bersama dengan kapal-kapal perang Negara asing termasuk dengan HMS Northumberland - F 238.

Materi latihan yang telah dilaksanakan yakni Comms Check, Flashing Exercise (Flashex), Tactical Manouvering (manuvra  taktis), RAS Approach (RASAP) dan RAT TRAP (Prosedur komunikasi penanggulangan pembajakan di laut), pelaksanaan latihan PASSEX berjalan aman dan lancar.

Akhir dari Latihan Passex yang telah dilaksanakan selama tiga jam tersebut Komandan KRI Diponegoro-365 yang sekaligus Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E Unifil 2013 melalui komunikasi Radio menyampaikan ucapan Terimakasih atas kerja sama dan pelaksanaan latihan kepada Komandan HMS Northumberland, selanjutnya mengucapkan “ Selamat bertugas dan Bon Vayage for all crew”.






Sumber : Koarmatim

Danpasmar-2 Inspeksi Satgas Puter XIV

JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana melaksanakan Inspeksi Pasukan pada personil Satgas Puter XIV di Lapangan Tembak Jusman Puger Cilandak, Kamis (28/03)

Dalam amanatnya Danpasmar-2 mengingatkan agar para personil satgas selalu melaksanakan koordinasi dengan satuan kawan dimanapun mereka berada dan meminimalisir tindakan-tindakan pelanggaran yang merusak nama baik satuan.

Hadir dalam acara tersebut para asisten Kas Pasmar-2 dan para Dankolak serta Dansatlak dijajaran Pasmar-2.




Sumber : Kormar

Wakasal Tinjau Pembangunan Kapal BCM Dan LST Pesanan TNI AL

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut saat ini tengah membangun kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak) di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc., melaksanakan peninjauan di galangan I PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (27/3).
 
Dalam peninjauan tersebut, Wakasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta selain meninjau pengerjaan kapal BCM di galangan I, juga meninjau pengerjaan  kapal jenis Angkut Tank (Landing Ship Tank) yang dibangun di galangan II. “Saat ini Kapal BCM proses pembangunannya  sudah berjalan 60,27%, dan Kapal Angkut Tank sudah berjalan 37,47% dan 38,31%. Ketiganya merupakan kapal yang dipesan oleh TNI AL dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2014,” kata Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta.

Kedua jenis kapal yang tengah dibangun tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut: Kapal Bantu Cair Minyak  (BCM) memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller. Sedangkan spesifikasi Kapal Angkut Tank memiliki panjang keseluruhan 117,00 m, panjang antara garis tegak 107,77 m, lebar 16,40 m, tinggi 7,80 m, kecepatan maksimal 16 knots, jarak jelajah 6.240 NM, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 3.600 HP, dengan sistem propulsi fixed pitch propeller.
 
Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan RI yang telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan RI dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang “Revitalisasi Industri Pertahanan” dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force). PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun alutsista TNI.

Sementara itu, Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc. dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa maksud peninjauannya adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan pengerjaan kapal tersebut, serta ingin melihat pemenuhan terhadap kriteria yang dipesan, baik spesifikasi teknis, kualitas, serta keamanannya (zero accident). “Saya harap pengerjaan kapal ini sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan, serta senantiasa memperhatikan kualitas dan keamanan pengerjaannya,” kata Wakasal.

Turut mendampingi Wakasal dalam peninjauan ini adalah Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kadiskomlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Yuhastihar, Kadissenlekal Laksmana Pertama TNI Bambang Sugeng, S.E., Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, dan Kadisadal Kolonel Laut (E) Agus Setiadji.





Sumber : TNI AL

Airbus MIlitary Bantu PT DI Perbaiki Bengkel Cat Pesawat

JAKARTA-(IDB) : Perusahaan pesawat Eropa yaitu Airbus Military membantu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) memperbaiki hanggar pengecatan pesawat, seiring dengan meningkatnya pesanan pesawat produksi PT DI yaitu CN295.

Pada 18-21 Maret lalu, tim auditor dari Airbus Military mengaudit fasilitas hanggar painting yang sudah diperbaiki dan memberikan preliminary approval. Sedangkan final approval yang akan diberikan setelah PT DI menyelesaikan 2 unit pesawat CN295.

Dalam keterangan yang diterima detikFinance, Kamis (28/3/2013), PT DI memang selama 5 tahun terakhir memiliki 6 orang painter (pengecat), keenam orang tersebut mengikuti training dengan pembimbing dari Airbus Military dan produsen cat.

Sejak November 2012 lalu, hanggar pengecatan ini terus dibenahi. Untuk pembenahan fasilitas tersebut selain ditangani tenaga-tenaga profesional, PT DI juga dibantu oleh personil dari Airbus Military.

Fasilitas yang diperbaiki antara lain ialah, penggantian lampu secara total dari jeni TLX menjadi LED yang hemat energi, dan memiliki pencahayaan yang lebih tinggi. Serta sistem blowernya pun diperbaiki, sehingga udara memenuhi persyaratan standar internasional pengecatan dan aspek keselamatan (K3LH).

Hanggar pengecatan (painting) PT DI mulai dibangun sejak awal 1980 dengan ahli perancang yang didatangkan dari Jerman, dan mulai dioperasikan pada 1986 lalu. Selama kurang lebih 27 tahun, kondisi hanggar masih cukup stabil meskipun dirasakan kekurangan di beberapa bagian, khususnya dalam pencahayaan, karena lampunya sebagian sudah mati.

Rencana acara syukuran hanggar pengecatan ini akan berlangsung pada hari ini Kamis, 28 Maret 2013. Acara ini juga akan dihadiri oleh Direktur Produksi PT DI serta tim dari Airbus Military.

Kepala Divisi Operasi Aircaft Integration, Wawan Setiawan mengungkapkan, PT DI akan terus menjaga approval atau kerja sama ini, agar kualitas dari hanggar pengecatan PT DI selalu mengalami peningkatan.

"Utilisasi dari hangar pengecatan dapat lebih meningkat bukan hanya untuk pesawat yang kita produksi tetapi juga untuk pesawat produksi perusahaan lain yang membutuhkan jasa pengecatan," katanya.





Sumber : Detik

Negara-Negara Yang Berkontribusi Besar Terhadap PT.DI

LANGKAWI-(IDB) : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pembuat pesawat dan komponennya, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), hampir 4 kali akan ditutup karena kesulitan dana operasional.

Namun berkat 4 negara ini, PT DI masih bisa bangkit dan menjadi pemimpin di industri perusahaan dirgantara di Asia Pasifik.

Siapa saja negara yang selamatkan PT DI dari kebangkrutan. Berikut ini penjelasan Direktur Utama PT DI, Budi Santoso kepada detikFinance, ketika ditemui di The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA '13), Rabu (27/3/2013).

1. Korea Selatan
img
Korea Selatan yang benar-benar memberi semangat PT DI sampi bangkit kembali. Pasalnya, di awal berbagai tekanan dan hampir 4 kali akan ditutup perusahaan ini, Korea pertama kali datang dengan memesan 4 unit Pesawat CN 235 Military pada 2007.

"Pesanan Korea saat itu membuat kita semangat dan bangkit kembali," tandas Budi.

2. Malaysia

img

Negara tetangga Indonesia ini merupakan salah satu pelanggan setia PT DI. Track record penggunaan pesawat CN 235 yang sebelumnya pernah dibeli sangat 'bandel'.

Untuk itu, Malaysia pada 2007 datang dengan memesan 2 unit pesawat CN 235-220 VIP yang digunakan untuk Perdana Menteri dan Meteri Malaysia.

3. Thailand

img

Thailand menjadi salah satu yang menyelamatkan PT DI dari kebangkrutan. Negara Gajah Putih tersebut datang dengan memesan 2 pesawat CN 235 Military dan 4 CN 235 yang digunakan untuk pembuat hujan.

4. Pakistan

img

Di tengah ketidakpastian akan kelanjutan perusahaan pembuat pesawat ini, Pakistan datang dengan memesan 4 unit pesawat CN235 Military.

"Di tengah ketidakpastian saat itu, masih banyak negara-negara di luar sana yang masih setia menggunakan produk pesawat buatan Indonesia, karena apa? Pesawat kita memang berkualitas bagus," kata Budi.
 
 
 
 
Sumber : Detik

PT. DI Menjadi Ancaman Boeing Dan Airbus

LANGKAWI-(IDB) : Tidak sedikit yang masih meragukan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dalam membuat pesawat sekelas Airbus dan Boeing. Padahal sebenarnya PT DI yang memiliki banyak ahli-ahli pesawat terbang sangat bisa membuat pesawat seperti Airbus dan Boeing. Pertanyaannya boleh apa tidak?

"Siapa bilang kita tidak bisa buat pesawat seperti Airbus atau Boeing? Jawabannya sangat bisa. Tapi mau atau boleh kita buat? Siapa yang mau beli?," kata Vice President Corporate Communication PT DI, Sonni Ibrahim kepada detikFinance, di The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).

Pertama, dulu Indonesia punya N250 banyak yang menentang keberadaanya. "Itu pesawat sangat bagus, irit, cepat, muat banyak orang. Tapi apa yang terjadi, tanpa alasan yang logis IMF meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan proyek tersebut sebagai salah satu syarat untuk membantu Indonesia keluar dari krisis ekonomi," ucapnya.

Selain itu, pasar laris manis produk PT DI bukan disana. "Pasar kita sudah jelas, di kelas Medium-Heavy multi roles transport, medium multii roles transport, light, Far/CASR light. Belum sampai ke sipil," ujarnya.

Pasar pesawat PT DI di Asia Pasifik sangat luas. "Dan jika PT DI masuk ke pasar Airbus dan Boeing, apakah mereka diam saja? Tentu tidak," katanya.

Namun walau PT DI tidak membuat pesawat besar sekelas Airbus A380, A320 atau Boeing B747-200/400.

"Tetapi PT kami membuat komponen di pesawat-pesawat Airbus A380/A320/A321/A350. Ada pula kita buat komponen tooling dan airframe Boeing B 747/B-777/B-787, Euurocopter MK-II, Airbus Military di CN235/C295 dan C212-400," ungkap Sonni.

"Tidak hanya itu, kita juga melakukan providing maintenance, overhaul, repair, alteration di helikopter BELL 412, Boeing 737-200/300/400/500/A320.F100, F27 dan banyak lagi, so, bukan kita tidak bisa," tandasnya.





Sumber : Detik

Para Pesaing Pesawat Produksi PT. DI

LANGKAWI-(IDB) : Total produksi pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sejak tahun 1976 hingga 2012 mencapai 347 unit, bukanlah angka yang sedikit, namun di luar sana, persaingan sangatlah ketat. Setidaknya ada 4 jenis pesawat yang menjadi pesaing berat PT Dirgantara, apa saja?

Dikatakan Vice President Corporate Communication PT DI Sonni Ibrahim ketika ditemui di The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition, Kamis (28/3/2013), ada 4 pesaing berat PT DI saat ini.

Alenia C27J

Pesawat C27 J Spartan ini merupakan pesawat buatan Italia. Jenis ini sama dengan kelas pesawat buatan PT DI seperti CN235 karena digunakan sebagai pesawat angkut versi militer.

"Kita bersaing ketat dengan Alenia untuk menang tender pengadaan pesawat TNI AU," ujarnya.

ATR 72 dan ATR 42

Pesawat yang dibuat dengan kerjasama dua negara yakni Prancis dan Italia ini bermesin jarak pendek dengan dua buah mesin baling-baling. Kapasitas penumpang ATR 72 ini mencapai 78 penumpang.

ATR 42 merupakan ATR generasi sebelum ATR 72, namun di ATR 42 jumlah kursi hanya 48 penumpang.

Skytruck


Pesawat buatan Polandia ini merupakan pesawat dengan daya angkut ringan. Mengandalkan dua mesin baling-baling, Skytruck merupakan saingan C212-400.

Dornier

Pesawai Dornier sempat sangat populer di Eropa. Pertama kali pesawat ini terbang pada 1991 dan memilik dua buah mesin yang menggunakan baling-baling. Pesawat ini saingan berat CN235-220.
 
 
 
 
 
Sumber : Detik

Yonarhanudmar-2 Dan Yon Howitzermar-2 LaksanakanAKAN Drill Persenjataan

JAKARTA-(IDB) : Dalam rangka mengasah ketajaman dan meningkatkan keterampilan dalam mengawaki persenjataan, anggota Batalyon Howitzer-2 dan Batalyon Arhanud-2 Marinir melaksanakan drill rutin dalam mengoperasikan persenjataan mereka di lapangan Sepak bola Resimen Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (28/03)

Batalyon Howitzer yang dipimpin oleh Lettu Marinir Dedi E Putra Danrai C Howitzer dengan mengeluarkan 2 pucuk senjata meriam kaliber 75 mm sedangkan Batalyon Arhanud dipimpin oleh Kapten Marinirr Zaini Danrai A mengeluarkan 2 pucuk Rudal Stella AL 1.

Latihan kering / drill ini di bawah pengawasan Pasintel Batalyon Arhanud-2 Marinir Kapten Marinir Shahrir R.




Sumber : Kormar

KRI Koarmabar Laksanakan Penembakan Rudal

JAKARTA-(IDB) : Tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang dipimpin Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan Pratugas (Latpratugas) Siaga Tempur Laut (Purla)  XIII/13 Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto, S.E., yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Bantu (Dansatban) Koarmabar melakukan penembakan RBU dan Meriam Kaliber 57 mm dalam serial Latihan Pratugas (Latpratugas) Siaga Purla  XIII/13 di perairan Laut Jawa, Rabu (27/3).
Ketiga kapal perang yang terlibat latihan tersebut masing-masing dua KRI berasal dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmabar yakni KRI Imam Bonjol (IBL-383) dan KRI Silas Papare (SRE-386) serta satu KRI dari Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmabar yakni KRI Teluk Celukan Bawang (TCB-532).

Selain melaksanakan latihan penembakan RBU dan meriam Kaliber 57 mm, ketiga kapal tersebut juga melaksanakan penembakan meriam kaliber 20 mm serta  SSI kaliber 5,56 mm. Sehari sebelumnya kapal-kapal perang tersebut melaksanakan latihan peran melewati medan ranjau, RAS, formasi KRI serta peran kebakaran. Kemudian melaksanakan latihan peran pemeriksaan kapal yang merupakan latihan terakhir sebelum kapal-kapal perang tersebut kembali ke Pangkalan Pondok Dayung.

Latihan Pratugas yang dilaksanakan Koarmabar tersebut merupakan suatu bentuk latihan operasi tempur laut dengan memproyeksikan gelar unsur-unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari KRI, Pesawat Udara, Pasukan Marinir dan didukung oleh pangkalan-pangkalan TNI Angkatan Laut.

Pelaksanaan Latihan Pratugas merupakan wujud dari tanggung jawab, pengabdian dan loyalitas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Latihan Pratugas ini juga sebagai sarana uji terampil guna meningkatkan kualitas, kemampuan dan profesionalisme prajurit serta menjalin kerja sama antar unsur-unsur Koarmabar dalam tugas operasi tempur laut.




Sumber : Koarmabar