JAKARTA-(IDB) : Moment kegiatan Forum Jakarta Indonesia Defense Dialogue (JIDD)
tahun ini digunakan para peserta untuk berdiskusi membahas
peluang-peluang kerjasama bidang pertahanan. Sementara itu kedua negara
dimana pemerintah People's Republic of China dengan Republik
Korea dimana dihari pertama, Rabu (20/3) Forum JIDD melaksanakan
pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro guna
memperdalam kerjasama militer antara RI dengan kedua negara besar di
Asia.
Pada pertemuan antara Menhan RI dengan Wakil Kepala Staf Umum People's Republic of China, Jenderal Qi Jianguo yang membahas pendalaman kerjasama militer to militer
terutama dengan Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Secara teknis
disampaikan Jenderal Qi Jianguo, pemerintah China akan mengirimkan
personil untuk melaksanakan latihan bersama terjun payung dengan
personil TNI. Disamping itu pihak China juga berkeinginan untuk
mengembangkan kerjasama di bidang industri persenjataan militer.
Pada kesempatan tersebut pemerintahnya juga sangat antusias mengikuti
kegiatan-kegiatan di kawasan Asia Tenggara khususnya kegiatan JIDD.
Menurut Jenderal Qi Jianguo forum JIDD merupakan kegiatan internasional
yang cukup menarik, karena dapat menjadi referensi pemecahan
masalah-masalah serta dapat memfasilitasi kepentingan bersama
negara-negara dikawasan.
Menurut Menhan RI kerjasama militer
dengan militer yang diadakan kedua negara sangat baik untuk dikembangkan
sebagai salah satu mitra didalam forum ADMM Plus one. Selain itu Menhan
melihat pemerintahan China juga berperan aktif didalam forum ADMM Plus one guna mencari solusi-solusi terhadap masalah-masalah regional.
Sementara itu kerjasama militer to militer
yang diadakan dengan Pemerintah Republik Korea, Indonesia sepakat untuk
tetap menjalani proses produksi Kapal Selam sesuai rencana yang telah
ditentukan. Kesepakatan tersebut terungkap pada pertemuan, Rabu (20/3)
antara Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dengan Wakil Ketua Staf Gabungan
Republik Korea Marsdya Lee Yeong Man.
Selain itu Pemerintah Indonesia juga
akan mendapatkan hibah 1 skuadron pesawat tempur F-5. Namun masih akan
mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan, rencananya pembicaraan
proses hibah ini dimulai tahun 2014.
Selain menjadi ajang saling bertukar
pikiran dalam menghadapi tantangan global saat ini, Forum JIDD 2013 yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan RI juga menjadi ajang
pertemuan bagi pemimpin-pemimpin pertahanan dan militer dari berbagai
negara guna meningkatkan saling kepercayaan dan mempererat hubungan
kerjasama pertahanan.
“Hampir semua delegasi itu memanfaatkan untuk bertemu dan berkonsultasi dalam rangka meng-up-date posisi dari Defense Cooperation
baik antara Indonesia dengan delegasi negara lain, maupun antar
delegasi dari suatu negara dengan delegasi negara lain”, ungkap
Wamenhan RI Sjaafrie Sjamsoeddin usai menerima kunjungan Wamenhan China
Lieut. Gen. Qi Jianguo dilanjutkan dengan Wamenhan Iran Brigjen
Kalantari , Kamis (21/3) di JCC, Jakarta.
Terkiat dengan pertemuannya dengan
Wamenhan China, Wamenhan RI menjelaskan bahwa Indonesia dan China
sepakat untuk mengkorfirmasikan kegiatan - kegiatan kerjasama di bidang
pertahanan di tahun 2013 dan 2014 yaitu dengan meningkatkan jumlah
kegiatan capacity building yang terdiri dari latihan kedua militer baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara.
Selain itu, China juga memberikan
peluang bagi para perwira TNI mulai dari tingkat perwira pertama sampai
dengan perwira tinggi untuk mengikuti pendidikan di Beijing. Pihak
Kemhan China juga turut berkontribusi dalam pembangunan Peace Keeping Centre yang sedang dibangun oleh Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan dan mempererat
hubungan kerjasama pertahanan kedua negara, menurut Wamenhan pada tahun
ini Menhan China dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia, setelah
China mengadakan pergantian kepemimpinan tingkat nasional yang kini
sedang berlangsung. “Kita akan memantapkan kegiatan bilateral meeting antara Kemhan RI dan Kemhan China”, ungkap Wamenhan.
Indonesia Iran Akan Adakan Kolaborasi di Bidang Riset dan Teknologi Pertahanan
Sementara terkait dengan pertemuannya
dengan Wamenhan Iran, Wamenhan RI menjelaskan bahwa pertemuan tersebut
antara lain membicarakan berbagai hal untuk menjajaki sejumlah peluang
kerjasama pertahanan sebagai tindak lanjut dari pertemuan dari kedua
pemimpin pemerintahan.
Secara khusus kedua Wamenhan dalam
kesempatan tersebut membicarakan peluang kerjasama di bidang industri
pertahanan dimana Wamenhan Iran menginformasikan sejumlah perkembangan
teknologi pertahananannya mulai dari tingkat menengah sampai kepada
tingkat teknologi tinggi. Sedangkan Wamenhan RI menyampaikan bahwa saat
ini Indonesia juga sedang memulai pembangunan industri pertahanan
dalam negeri .
“Jadi kita akan mengadakan suatu
kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertahanan yang sudah dirancang
oleh Kemenristek dimana Kemhan juga akan berada didalamnya”, ungkap
Wamenhan RI.
Selain menerima Wamenhan China dan
Wamenhan Iran, sebelumnya pada hari pertama penyelenggaraan JIDD 2013,
Rabu (20/3) Wamenhan RI telah menerima Commander of King Faisal Naval
Base (Jeddah) Rear Admiral Staff Mueidh Bin Abdulrahman Alshamrani,
Wamenhan Brunei Darussalam Dato Paduka Haji Mustappa bin Haji Sirat,
DPMB, SMB, PJK, PIKB, BA, dan Spanish Secretary General of Defense Policy D. Alejandro Enrique Alvaro Gonzalez San Martin.
Selama dua hari penyelenggaraan JIDD
2013, pejabat Kemhan RI baik Menhan Purnomo Yusgiantoro, Wamenhan
Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekjen Letjen TNI Budiman menerima sejumlah
Delegasi dari negara sahabat yang turut berpartisipasi dalam JIDD 2013.
Dalam pertemuan dengan sejumlah delegasi yang merupakan pejabat tinggi
pertahanan dari negara sahabat, dibicarakan upaya – upaya meningkatkan
hubungan kerjasama pertahanan Indonesia dengan negara sahabat.
Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman, Kamis (21/3) melakukan courtesy call
(CC) dengan delegasi Laos dalam forum JIDD 2013 pimpinan Permanent Secretary, Ministry of National Defence
Brigadir Onesy Sensouk, di JCC. Dalam kesempatan tersebut delegasi Laos
mengharapkan pertemuan ini dapat menjadi media untuk memperkuat
hubungan dan kerjasama diplomatik kedua negara.
Setelah melihat produk-produk unggulan industri pertahanan Indonesia dalam The Asia-Pacific Security & Defense Expo (APSDEX) JIDD
2013, delegasi Laos berniat untuk melakukan kerjasama dengan industri
pertahanan Indonesia khususnya dalam pengadaan perlengkapan bagi
Angkatan Darat dan kendaraan tempur yang merupakan produksi PT Pindad,
PT Sritex dan PT Langit Biru. Selanjutnya di masa depan, delegasi Laos
berniat untuk melakukan kerjasama dengan industri pertahanan Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Sekjen Kemhan RI juga menerima delegasi Philipina yang dipimpin Undersecretary for Legal and Legislative Affairs and Strategic Concerns, Ministry of Defence Pio Lorenzo F. Batino.
Sekjen Kemhan mengatakan forum ini dapat
memperkuat hubungan kedua negara. Kedua negara telah menjalin
koordinasi di bidang maritim dan patroli bersama di wilayah Sulawesi dan
masih banyak kerjasama lainnya seperti kerjasama di bidang pelatihan
dan pendidikan serta pertukaran siswa.