Pages

Kamis, Maret 14, 2013

Aksi-Aksi Pasukan Elite Indonesia

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental


SURABAYA-(IDB) : Aksi kopral 'terkuat' TNI Subagyo Lelono mengundang decak kagum. Prajurit Polisi Militer TNI AD ini pernah lari 24 jam non stop. Dia juga koprol 5 Km tanpa henti dan push up 21 jam 40 menit. Aksinya ini diganjar rekor MURI.

Bagi prajurit TNI, kuat adalah sebuah kebutuhan. Kalau tidak kuat bagaimana mau melindungi bangsa dan negara.

Apalagi pasukan elite TNI, yang kemampuannya di atas rata-rata prajurit reguler. Latihan mereka pun dibuat ekstra keras hingga menghasilkan prajurit yang memiliki otot kawat dan tulang besi.

Indonesia memiliki banyak satuan elite yang memiliki kemampuan tempur terbaik. Di TNI AD ada Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Sat 81 Penanggulangan Teror (Gultor), Peleton Intai Tempur (Tontaipur), dan Raider. TNI AL punya Pasukan Intai Amfibi (Taifib), Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Sementara TNI AU punya Pasukan Khas dan Detasemen Bravo 90 di dalamnya.

Berikut aksi-aksi pasukan elite TNI yang bikin geleng-geleng kepala.

1. Minum darah ular kobra
Dalam materi pasukan elite ada jungle survival, atau bertahan hidup di hutan. Mereka harus makan apa saja demi mempertahankan hidup.

Salah satu menu favorit saat survival adalah ular kobra yang banyak di hutan tropis. Mereka pun makan daging ular kobra dan meminum darahnya. Hal ini dipercaya bisa menambah kekuatan dan membuat tubuh agak kebal terhadap bisa ular.

Caranya, kepala ular dipotong. Darahnya diminum dan dagingnya dibakar.

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental

2. Bernafas dua jam dalam air

Pasukan Peleton Intai Tempur (Tontaipur) punya kemampuan bernafas dalam air. Cuma berbekal sebuah buluh bambu, mereka bisa tahan dua jam dalam air.

Jika musuh melihat dari atas, tak akan ketahuan ada Tontaipur yang sedang bersembunyi dalam air.

Dengan gerakan senyap, para prajurit ini pun akan melakukan serangan mendadak ke pertahanan musuh. Para prajurit ini pun bisa bergerak jauh ke daerah musuh untuk melakukan pengintaian.

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental

3. Jalan kaki ratusan kilometer
Dalam latihan pasukan komando, ada tahapan long march atau perjalanan jauh ratusan kilometer. Tak cuma jalan kaki, mereka harus siap menerima serangan dari para pelatih.

Kopassus TNI AD melakukan long march dari Batujajar, Kabupaten Bandung ke pantai Cilacap, Jawa Tengah. Sementara Paskhas TNI AU berjalan dari Margahayu Bandung ke Pamengpeuk di Garut Selatan.

Begitu sampai di tujuan, bukan berarti bisa santai-santai. Materi terberat medan rawa laut siap menguras fisik mereka habis-habisan.

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental

4. Disiksa di kamp tawanan
Salah satu tahapan paling menakutkan dalam latihan pasukan elite adalah kamp tawanan. Hampir semua pasukan elite memiliki tradisi masing-masing soal kamp ini.

Di kamp ini mereka diibaratkan ditangkap oleh pihak musuh yang diperankan oleh para pelatih. Berbagai siksaan pun harus diterima, mulai dari dipukuli, ditendangi hingga disetrum. Para siswa benar-benar diperlakukan seperti musuh yang ditangkap.

Latihan terakhir ini benar-benar menguras fisik dan stamina habis-habisan. Bahkan tak jarang tentara yang bertubuh besar sampai menangis dan meminta ampun saking beratnya siksaan.

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental

5. Renang melintasi Selat Sunda dan Madura
Buat Prajurit Intai Amfibi TNI AL, berenang melintasi Selat Sunda yang jaraknya 19,2 mil laut atau kurang lebih 38 kilometer hal biasa. Mereka juga rutin berenang menyeberangi Selat Madura.

Selain harus jago berenang, mereka juga harus kuat mendayung perahu karet berkilo-kilo meter. Perahu karet merupakan pilihan terbaik untuk penyusupan dari laut karena tidak menimbulkan suara.

5 Aksi pasukan elite TNI yang kuras fisik dan mental




Sumber : Merdeka

Kopaska Dan US Navy Seal Latihan Bersama

JAKARTA-(IDB) : Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, bersama US Navy Seal, menggelar latihan bersama Flash Iron 13-01 Joint Combined Exchange Training (JCET). Latihan pasukan khusus Angkatan Laut dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tersebut direncanakan berlangsung 21 hari, mulai 13 Maret hingga 2 April 2013, di Markas Komando (Mako) Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Pondok Dayung, Jakarta Utara.
"Latihan bersama ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks," ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dalam amanatnya pada upacara pembukaan Flash Iron 13-01 JCET di yang dibacakan Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmabar Kolonel Laut (P) Yudo Margono di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (13/3).

Latihan bersama melibatkan dua tim dari Satkopaska Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dua tim dari Satkopaska Koarmabar dan satu tim dari US Navy Seal. Materi yang diujikan, meliputi teknis, taktis dan manuver di lapangan menggunakan metode latihan teori, drill dan praktek di lapangan dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan.

Menurut Pangarmabar, perkembangan dinamika di lapangan sangat cepat bila dikaitkan dengan tingkat kompleksitas tugas dan tantangan yang dihadapi TNI Angkatan Laut. Oleh karena itu, keberhasilan tugas dan latihan bersama ini akan terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit.

Sasaran yang akan diwujudkan pada latihan kali ini, adalah untuk meningkatkan ketajaman profesionalisme prajurit Satkopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seal. Oleh karena itu, latihan bersama tersebut dilaksanakan untuk menguji kemampuan individu maupun tim serta memantapkan standar operasi prosedur (SOP) di lapangan.

"Jenis dan beban materi latihan telah disusun secara bertahap, berlanjut dan berkesinambungan, agar hasil latihan dapat dijadikan sebagai landasan untuk latihan berikutnya," jelas Pangarmabar.

Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, para penyelenggara latihan baik pelaku, pelatih maupun pengawas dan pengendali latihan harus memiliki kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem, dan metode latihan yang tepat bagi Kopaska dan US Navy Seal sehingga akan terbentuk suatu tim yang solid.

Diakhir amanatnya Pangarmabar menekankan kepada para Perwira Pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan untuk selalu menjaga keamanan baik personel maupun materiil dengan selalu mengacu pada standar prosedur keselamatan latihan.




Sumber : Koarmabar

Jepang Inginkan Aliansi Pertahanan Dengan ASEAN

TOKYO-(IDB) : Jepang mendesak pembentukan hubungan pertahanan yang kuat dengan negara-negara ASEAN seiring dengan meningkatnya kapabilitas militer China. Wakil Menteri Pertahanan Jepang dan 10 orang delegasi negara ASEAN memulai pertemuan dua hari di Tokyo untuk membahas masalah itu.

"Wilayah Asia-Pasifik memiliki banyak isu yang beragam terkait pertahanan dan keamanan, termasuk pula di antaranya adalah konflik teritorial Laut China Selatan," ujar Wakil Menhan Jepang AKinori Eto dalam pertemuannya dengan delegasi ASEAN, seperti dikutip AFP, Rabu (13/3/2013).

"Di saat adanya peningkatan kematangan kerja sama ekonomi kita, Jepang dan ASEAN patut memperkuat hubungannya di ranah pertahanan dan keamanan," paparnya.

Pertemuan itu menjadi pertemuan perdana antar pejabat tinggi Jepang dan ASEAN, tepat setelah Perdana Menteri Shinzo Abe naik ke tampuk kekuasaan. Eto pun menegaskan, di bawah kepemimpinan Abe, Jepang bercita-cita memupuk hubungan pertahanan yang erat dengan ASEAN untuk menciptakan perdamaian.

Seperti diketahui, sejumlah negara ASEAN memiliki masalah yang sama dengan Jepang. Mereka terjerat dalam sengketa wilayah dengan China.

Hubungan Tokyo dan Beijing juga makin memburuk belakangan ini karena sengketa Pulau Senkaku (Diaoyu). Sengketa itu berbuntut keabsenan delegasi China di peringatan tragedi bencana tsunami Jepang yang dilaksanakan dua hari yang lalu.

China juga mulai aktif menggelar patroli di perairan yang dipersengketakannya dengan Jepang dan beberapa negara lain. Vietnam dan Filipina pun menyebut China makin agresif.




Sumber : Okezone

Indonesia Akan Gelar JIDD Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana akan menggelar Jakarta Internasional Defence Dialogue (JIDD) pada 20 hingga 21 Maret 2013. Pertemuan internasional ini dimaksudkan sebagai upaya kerjasama antarnegara dalam menghadapi ancaman pertahanan internasional di era globalisasi.

"JIDD merupakan forum bagi negara-negara kawasan Asia Pasifik maupun di luar itu untuk saling berbagi gagasan terutama menyangkut bidang pertahanan," ujar Steering Committee JIDD 2013 Eris Herryanto dalam konferensi pers di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/3).

Eris mengatakan, Kemenhan merasa perlu menyelenggarakan forum ini mengingat ancaman pertahanan masing-masing negara tidak bersifat sporadis dan hanya menyangkut negara tertentu saja. "Di zaman globalisasi ini, semua permasalahan pertahanan bersifat transnasional. Sehingga kita merasa perlu memiliki forum untuk membicarakan masalah-masalah ini," kata dia.

Selanjutnya, Eris menerangkan, meskipun masing-masing negara memiliki alat untuk mempertahankan keamanan yakni pertahanan. Namun demikian, permasalahan keamanan nasional tidak dapat teratasi jika hanya mengandalkan pertahanan.

"Dibutuhkan diplomasi agar masalah-masalah pertahanan dapat teratasi," ucap Eris.

Atas dasar itu, terang Eris, JIDD kali ini memiliki perbedaan dengan sebelumnya yang lebih banyak menekankan pada aspek pertahanan. JIDD tahun ini akan lebih banyak menekankan pada aspek dialog dalam upaya pertahanan di masing-masing negara.

"Diharapkan, dari JIDD nanti muncul gagasan bersama mengenai lingkungan yang dapat dijadikan sebuah tatanan wilayah yang damai, berkarakterkan kerjasama, transparansi, dan kepercayaan di antara institusi pemerintah maupun militer antarnegara," pungkas dia.




Sumber : Merdeka

TNI AL Kerahkan Kapal Peang Antisipasi Eksodus TKI

NUNUKAN-(IDB) : TNI AL siap mengerahkan kapal perang apabila terjadi eksodus tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Sabah, Malaysia, terkait dengan konflik pasukan Kesultanan Sulu dengan pemerintah setempat, kata Komandan Gugus Tempur Laut Armada Timur Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo 
"Pada dasarnya TNI-AL senantiasa siap sedia mengerahkan kapal-kapal yang ditempatkan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan jika terjadi eksodus TKI dari Sabah," kata Danguspurla Armatim Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo di Nunukan, Kalimantan Timur, Rabu.

Namun, kata dia, sesuai informasi yang diperoleh terakhir kali bahwa kondisi keamanan di Sabah saat ini sudah aman dan tidak mempengaruhi keberadaan TKI di sana.
 
Tetapi, jika situasi keamanan di Negara Bagian Sabah benar-benar memburuk, Arie Soedewo menegaskan, akan melakukan langkah-langkah dengan bertindak memberikan bantuan terhadap TKI yang hendak pulang ke Tanah Air. 
 
"TNI-AL setiap saat siap sedia untuk memberikan bantuan berupa angkutan dengan menggunakan kapal perang yang telah berada di wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia) untuk mengangkut TKI. Tapi laporan terakhir ternyata kondisi keamanan di sana (Sabah) landai-landai saja," ucapnya.
 
Ia menambahkan, jumlah KRI yang saat ini ditugaskan menjaga wilayah perbatasan perairan antara Indonesia-Malaysia sebanyak enam buah dari berbagai jenis yang dilengkapi dengan persenjataan canggih. 
 
Terkait dengan dugaan meningkatnya pelintas batas dari Tawau Malaysia menuju Pulau Sebatik Indonesia akibat konflik di Sabah, dia mengaku belum mendapatkan laporan. 
 
"Mengenai peningkatan pelintas batas di wilayah perbatasan, saya belum mendapatkan laporan," ucapnya.
 
 
 
 
 
Sumber : Antara

Irak Berminat Pesan 500 Panser Anoa Buatan Pindad

BAGHDAD-(IDB) : Irak berminat untuk memesan panser Anoa buatan PT Pindad (Persero). Tidak tanggung-tanggung, jumlah yang akan dipesan mencapai 500 unit panser.

Kesepakatan memang belum terjadi, kedua belah pihak masih terus melakukan kajian terkait hal ini. Minatnya Irak membeli panser ini muncul setelah kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Baghdad beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan, masih negosiasi. Mereka memang berminat, tapi belum ada kelanjutannya," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.

Sjafrie berangkat ke negeri 1001 malam itu sekitar pertengahan tahun lalu dan diterima oleh Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki serta beberapa pejabat bidang pertahanan dan perekonomian Irak.

Kabarnya, tak hanya panser, tapi Irak juga tertarik membeli beberapa produk Pindad lainnya, seperti senjata dan peralatan militer lainnya.

Irak Batal Beli Seragam Buatan Sritex 

Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sudah terkenal sampai ke luar negeri. Sampai-sampai pemerintah Irak berencana memesan seragam untuk para tentaranya dari produsen tekstil dalam negeri tersebut.

Namun sayang, rencana pemesanan seragam tentara itu harus batal. Pasalnya, kualitas seragam hasil Sritex sangat bagus sehingga harganya terlalu mahal.

"Sritex batal itu, soalnya kemahalan. Irak kan belum punya duit banyak jadi akhirnya batal," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.

Memang selama ini produk tekstil Sritex sudah mendandani banyak tentara di berbagai negara di dunia. Contohnya Amerika Serikat (AS), NATO dan lain sebagainya.

"Kualitas mereka memang bagus makanya jadi mahal. Sudah nego-nego begitu tetap tidak bisa juga," jelasnya.

Selain seragam tentara, Irak juga berminat membeli beberapa peralatan perang lain dari Indonesia, seperti contohnya panser dan senjata buatan PT Pindad (Persero).

Sritex memang terkenal sebagai produsen pakaian asal Sukoharjo yang juga memasok pakaian untuk merek-merek terkenal dunia seperti Zara, Timberland, dan lain-lain. Perusahaan ini juga memasok seragam untuk tentara di berbagai negara dunia. 





Sumber : Detik


Sritex Sukoharjo Produksi Seragam Tentara Anti Peluru NATO & AS

SUKOHARJO-(IDB) : Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) milik pengusaha HM Lukminto tak hanya memproduksi merek-merek pakaian terkenal di dunia seperti Zara atau Timberland. Mereka juga banyak menerima pesanan untuk pembuatan seragam militer banyak negara.

"Sritex juga membuat pakaian anti peluru untuk 30 army di selurun dunia, sampai seragam militer anti nyamuk dan anti peluru, bahkan anti radiasi. Seragam sehari-hari dibuat juga," kata Juru Bicara Sritex Ai Syarif kepada detikFinance, Jumat (8/3/2013)

Ia menuturkan produk tekstil Sritex telah diakui memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Beberapa produk terkait keperluan militer antara lain seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.

Sritex telah dipercaya untuk memasok seragam militer dari 30 negara di dunia seperti Amerika, Rusia, Jerman, Inggris, Australia, Swedia, Belanda, Indonesia, Norwegia, Kwait, Saudi Arabia, dan lain-lain.

"Sudah 30 negara pakai produk seragam militer Sritex, TNI pakai juga pasti," katanya.

Seperti diketahui PT Sri Rejeki Isman (Sritex) didirikan oleh pengusaha HM. Lukminto, kisah suksesnya berawal dari pedagang kecil-kecilan di Pasar Kelewer, Solo, Jawa Tengah. Pabrik yang diresmikan pada 3 Maret 1992 oleh Presiden Soeharto.




Sumber : Detik