Pages

Kamis, Maret 14, 2013

Sritex Sukoharjo Produksi Seragam Tentara Anti Peluru NATO & AS

SUKOHARJO-(IDB) : Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) milik pengusaha HM Lukminto tak hanya memproduksi merek-merek pakaian terkenal di dunia seperti Zara atau Timberland. Mereka juga banyak menerima pesanan untuk pembuatan seragam militer banyak negara.

"Sritex juga membuat pakaian anti peluru untuk 30 army di selurun dunia, sampai seragam militer anti nyamuk dan anti peluru, bahkan anti radiasi. Seragam sehari-hari dibuat juga," kata Juru Bicara Sritex Ai Syarif kepada detikFinance, Jumat (8/3/2013)

Ia menuturkan produk tekstil Sritex telah diakui memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Beberapa produk terkait keperluan militer antara lain seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.

Sritex telah dipercaya untuk memasok seragam militer dari 30 negara di dunia seperti Amerika, Rusia, Jerman, Inggris, Australia, Swedia, Belanda, Indonesia, Norwegia, Kwait, Saudi Arabia, dan lain-lain.

"Sudah 30 negara pakai produk seragam militer Sritex, TNI pakai juga pasti," katanya.

Seperti diketahui PT Sri Rejeki Isman (Sritex) didirikan oleh pengusaha HM. Lukminto, kisah suksesnya berawal dari pedagang kecil-kecilan di Pasar Kelewer, Solo, Jawa Tengah. Pabrik yang diresmikan pada 3 Maret 1992 oleh Presiden Soeharto.




Sumber : Detik

4 komentar:

  1. Mantap. . .produk lokal di akui dunia

    BalasHapus
  2. Bisa gak bikin seragam militer yg bs menghilang atau macam siliman gitu??

    BalasHapus
  3. nggak usah pake ngilang2 segala. Gak bisa muncul lagi, kan bahaya...

    BalasHapus
  4. bisa aja indo buat teknologi tinggi. Tapi tetangga biasanya iri. Yang punya dibunuh, teknologi miliknya diambil. Pengen pinter kok mencuri.

    BalasHapus