Pages

Minggu, Juni 30, 2013

Menhan : Mabes TNI AD Ajukan Tambahan Snggaran Pembelian Apache

SEMARANG-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Mabes TNI AD telah mengajukan tambahan anggaran khusus senilai Rp6 triliun untuk pembelian sejumlah helikopter serang Apache dari Amerika Serikat beserta persenjataannya.
 
”Pemerintah Amerika Serikat sudah menyetujui pembelian helikopter Apache. Sekarang sedang proses negosiasi harga,” ungkap di Semarang, Sabtu (29/6/2013).

Sebab harga satu unit helikopter Apache sangat mahal yakni senilai US$40 juta atau sekitar Rp388 miliar. ”Saat ini tim khusus dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AD, sedang melobi pemerintah Amerika Serikat mengenai harga helikopter Apache,” imbuhnya.

Keberadaan skadron Apache itu, kata Menhan, untuk melengkapi kekuatan militer Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara.

”Selain TNI AD, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan helikopter antikapal selam dan membuat armada perusak kapal rudal,” ujarnya.





Sumber : Solopos

27 komentar:

  1. gile us$40juta/unit, setara harga light fighter korea FA50 atau china F1C. apa ngga bisa downgrade ke supercobra versi terbaru spt milik USMC? biar dengan anggaran yg sama bisa dapet lebih banyak. lagipula kalo dipikir-pikir lawan kita siapa sih? kalo singapura, malaysia, australia - selain mereka punya SAM yg sangat canggih, mereka juga punya attack heli yg relatif sama(dengan jumlah yg jauh lebih banyak. kalo lawan GPK yg paling banter punya RPG, tu apache kelihatan sangat kemahalan.

    BalasHapus
  2. Ano 08.26 harga segitu sih "cemen" buat negara kita.
    Nggak ada harga mahal untuk urusan pertahanan negara Indonesia.
    Itupun baru 40 unit, dari kebutuhan sekitar 127 unit yg diperlukan.
    Ano pengin militer Indonesia kuat nggak?
    Jadi nggak usah komen harga mahal dsb-nya, semua sdh dipikir dan di timbang matang oleh para pemimpin kita sampai lupa tidur dan makan, sampai lupa istirahat dan ketemu keluarga.
    Semuanya "demi" militer kita " kuat " dan ............................

    BalasHapus
  3. Nilai total dana tuk apache setelah di tambah 6T apa penambahan nya aja sebesar 6T??? Mantap sekali pasti satu skuadron!!!

    BalasHapus
  4. luar bias menhan begitu berambisinya di ahirnya jabatan , heli attak apace longbow multi role , block 3 ? " ada dua versi , ah 64 a and ah 64 d " yg D sudah radar kontrol fare , radio contak , harga tipe D 40 juta dolar peace ? .. jangakun : 460 Km .
    " speet : 265 km ,jam , lamban di bawah ( mi 28 havoc . " mau kuat atau yg belli bisa kuat ??

    BalasHapus
  5. Bener2 setuju om bole. lagian apache biar mahal tapi sudah terbukti di medan tempurrr

    BalasHapus
  6. apache longbow Seharga sukhoi 35 s $40 juta ? " seumpama kita adu sukhoi 35 s vs apache ,mennang lebih hebat mana yaaa...??? ..

    BalasHapus
  7. heheheheheheheheh......harga segitu emang murah Kang Boleroes....lebih murah dari uang yang dikorupsi....gile bener ga tuhh..?...."mainan" harga segitu aja bisa dibeli....lha terus uang yang dikorupsi itu segedhe apa ya...?????.....

    BalasHapus
  8. Maju terus saya percaya pejabat ada yang jujur dan ada yang ngak jujur ,yang penting sesama bangsa akur ojo jotos jotosan koyo DPR

    BalasHapus
  9. mau apache kek,mau havoc kek,mau kamov ke,yg penting belinya yg banyak,jgn ketengan.

    BalasHapus
  10. Ano Ary Setya, memang benar komen anda, tapi kalau masuk sistim birokrat kayak sekarang???? Yang jujur mundur,...........atau hancur.........
    Nggak percaya, berarti anda belum kenal birokrat Indonesia.
    Maka Jakarta begitu ada duo Jokowi-Ahok, para setan yg kena libas sekarang tiarap sambil berdoa; " Awas luh, kamu berdua lengah gue gebuk ", tapi itu di DKI Jakarta sedang di Indonesia ini masih banyak birokrat yg memakai sistim yg kuat erat, sehingga sulit di libas kayak di DKI Jakarta, tapi mungkin bisa asal pemimpin nasional juga "Gila" kayak Ahok dan lembut kaya Jokowi, baru blingsatan alias miskin mereka karena hanya makan gaji ama pensiun doang.!!!!!

    BalasHapus
  11. Alaaah emang lu orang dah pernah beli apache?? Sok tau kemahalan apa kemurahan!!! Emang type apa?? Lu punya brp???

    BalasHapus
  12. sejujurnya kita bi cara pertahanan apache dari segi apapun bukan kebutuhan mendesak ,dari evek getar tidak seberapa malah negara kalah tellak !! " hanya bantu boeing dwn pejabat ' kita butuh yg serba penjelajjah ini keyataan " kapal destroyer 15 buah berpluru kendali jelajah yakhon , sukhoi 35 s 2 skutdron , ks kilo / lada 15 buah hindari tot dulu hanya bikin kaya pejabat , jadi yg yata di adakan baru bicara tot !
    " indonesia musti di jaga dari luar ,luar pengarangan rumah ! bukan kita jaga dari dalam rumah !!!!

    BalasHapus
  13. Buat kedaulatan NKRI ga ada yang mahal, lebih mahal kedaulatan NKRI ga akan bisa di beli dengan apapun maju terus bangsa indonesia ku "bagi mu negri jiwaraga kami".

    BalasHapus
  14. memang harga apache gak ada apa2nya di banding kedaulatan NKRI tapi alangkah baiknya dengan uang yg sama bisa dapat yg lebih banyak n lebih mumpuni. Jangan asal beli saja ngikuti Trend,jangan jadi bangsa yg latah. Beli Sesuai kebutuhan n efektif, jangan cuma ngejar komisi, yg di pake itu juga duit rakyat/amanah dari rakyat yg harus di pertanggung jawabkan.

    BalasHapus
  15. Karena harga Apache nggak ada artinya, di beli saja pabriknya, PT DI trus memodifikasi Apache LongBow jadi helikopter serang "Gandiwa" yg di gandrungi ano2, trus mereka seluruh anggota PP2A termasuk " Pemandu Sorak" berguling-guling di Gelora Senayan sambil koprol dan dapat sertipikat dari"Muri"
    Kalau kita punya pabrik helikopter serang "Apache Longbow" pasti seluruh negara di dunia "nyungkun" ke kita termasuk yg punya pabrik heli "Kamov" Russia buru2 mendesak kita agar pabriknya juga segera dibeli.
    Kemudian nyusul pabrik heli "Kazan" disusul oleh"Eurocopter" dan yg terakhir agak malu2 pabrik helikopter serang "Westland-Agusta" yg minta ke Indonesia agar juga dibeli / di akuisisi pabriknya.
    Dan akhirnya Indonesia juara pabrik helikopter serang ternama di dunia.
    Bahkan yg terakhir pabrik dan kantor design pesawat tempur Shukoi pun memberikan "Surat Pernyataan" resmi agar seluruh asset pabrik include manusianya minta dengan sangat agar di beli Indonesia.
    Dan puaslah seluruh komponen bangsa ini, karena mempunyai pabrik heli tempur kenamaan dunia plus pabrik Shukoi.
    Indonesia membusungkan dada dengan berseru : Ini Indonesia yg di penuhi oleh ano2 anggota PP2A heh, opo abamu " he.....he....he........

    BalasHapus
  16. ehm duit 6 trilyun, itu buat +- 10 AH-64D apache + persenjataan dan pelatihan. duit yang sama bisa beli kira2 20 AH-1Z viper, yang kira-kira sama canggihnya dengan AH-64D, meskipun minus radar pendeteksi tank. bingung kenapa mesti beli apache? lagian AH-64D bukan varian tercanggih, ada varian AH-64E apache guardian yang udah masuk produksi sekarang..... jangan mikirin komisi, kita itu lebih butuh pada segi jumlah untuk mengcover langit indonesia..... lagian AH-1Z viper udah canggih banget, ga ada alasan kenapa beli apache dibanding viper

    BalasHapus
  17. Ya sudah agar ano 16.58 puas, massukan pada program pembelian AH -1Z Viper agar dibeli termasuk pabriknya pada kesempatan pertama.
    Puas .......ano 16.58 ..........

    BalasHapus
  18. sejak kapan setan berdoa, om bole? he..he..

    BalasHapus
  19. Bole habis "glundung" komentnya kok tambah gak karu2an...
    Opo lagi galau gara2 tidak di libatkan pembelian Apache....

    BalasHapus
  20. Rp 6 trilliun??? Dapat berapa yah? Apa saja yg didapat dari kemampuan si apache tsb buat tni? Bisa gak minta dikit teknologi yg sekiranya bisa buat nerusin pengembangan heli GANDIWA (misal: radar longbow,sistem avionik,atau material apa yg dipakai buat body apache). Apa ada perjanjian embargo gak? Kalo ada yah dibatalin aja,ganti yg lain,yg penting sekiranya kita beli barang ada manfaatnya buat kedepan bagi industri hankam RI. Uang ga masalah saat ini,mumpung ada! Yg penting harga diri dan kedaulatan NKRI adalah harga mati.
    By Cougar.

    BalasHapus
  21. belli alutsista buatan. barat. apalagi america pastilah ada muatan politecnya itu sudah prosudur uu hancam usa , alias tidak bisa di pakek sembarangan apa.lagi merugikan sekutu , semacam. pembrontak bentukan. barat. !

    BalasHapus
  22. Kalau menurut saya, pengadaan alutsista selain memperhatikan kualitas juga mempertimbangkan situasi regional yg kadang memanas dng masalah perbatasan selain terkait masalah laut hindia, laut cina selatan, celah timor di laut timor, pengamanan pulau2 terluar dan pulau2 yg berbatas darat dng negara2 lain, misalnya kalimantan, NTT, dan papua nugini, pulau2 yg berbatas laut dng indonesia adalah malaysia, singapura, filipina, papua nugini, australia, di antara2 negaa tersebut sudah kita kenal tergabung dng negara persemakmuran inggris raya yg karakteristiknya main keroyok, filipina dan singapura didukung oleh amerika, papua nugini yg didukung oleh australia, inggris, amerika, juga belanda, timor leste yg didukung oleh portugal, saran saya kalau emang ga bisa ditawar harganya, ya mbok pemerintah adakan yg lain jng bersih keras, krn kalau kelamaan debat, ntar wilayah indonesia diambil satu persatu oleh negara lain, dan jika amerika tdk bisa menurunkan harga heli apache, setelah mempertimbangkan beberapa heli serang selain apache, Kamov Ka-50/52 Hokum, Mi-28N Havoc, Eurocopter EC-665 Tiger Australia, MI 35 P, Heli Serang Afrika Selatan CSH-2 Rooivalk, AH-1 Super Cobra, Heli Serang RRC WZ-10, heli serang Italia A-129 Mangusta, saran saya Indonesia membeli 144 unit AH-1 Super Cobra, 40 unit Mi-28N Havoc, 40 unit A-129 Mangusta, jangan lupa utk menjaga helicopter serang tetap aman, sebaiknya Indonesia juga membeli S 300 dan panstyr dalam bentuk tank maupun yg beroda serta kendaraan yg dilengkapi rudal mistrak serta RPG.

    BalasHapus
  23. Ano 22.10 & 19.14 diatas, benar "Boleroes11" habis "ngglundung" trus ketemu salah satu anggota PPA2 yg ternyata "setan" ano dan membisiki :
    " Beukeut siung tali rante, beukuet kuraweut cengkeuret cangkem, kem ...mingkem, kem...bungkeum, bungkeum hatinya anggota PPA2 yg cerewet" .........
    He.....he.....he...... "Boleroes11" yg sdh tua malah diberi ajian sakti mandraguna yg dpt membungkan komen yg sangar, dan kasar, dan.........apa yg terjadi ..???? bukannya ano yg komen kasar dan kadang menjijikan itu diam eh....malah ....menjadi....jadi komennya.....kotor dan sangat menjijikan.......kalah deh do'a "Boleroes11".
    Sekarang "Boleroes11" mau pergi bertapa saja .......tapikangen sama ano2 anggota PPA2 yg nggemesin gituh.

    BalasHapus
  24. Betul memang kita butuh heli tempur apache,tp bukan berarti paten ga bisa ganti dg jenis heli tempur laennya. Tentu patut diwaspadai kenapa mesti maksa minta dana besar buat heli apache tsb yang mahal harganya?! Alangkah bijaksana kalo emang ada yg lebih murah tetapi kualitasnya setara dg apache,serta kedepannya ga ada tekanan politik dan ham,serta dukungan perawatan dan suku cadang yg mudah,kenapa gak dilirik?! Menambah mil 35 pengganti apache lebih baik,supaya gak ada kesulitan akan ragam suku cadang,yg ujung2nya malah bisa nguras anggaran besar tni ad.
    By Cougar

    BalasHapus
  25. ada kisah dulu waktu perang vietnam. Pesawat tempur f4 amrik di tembak jatuh ama mi 24 hind milik rusia( kalo gak salah serinya )Nah. tidak sepenuhnya benar heli selalu kalah dg pesawat tmpur. Sip klo udah niat beli jangan mundur. tekatin aja. kita gak boleh setngah2. Indonesia itu negara ikut andil dalam perdamaian. hendaknya alutsista juga kuat agar kita juga tidak dianggap remeh oleh negara yang berseteru. salut

    BalasHapus
  26. KO bisa US 40juta??? coba dirinci kenapa biaya yg US 20 juta bisa jadi US 40jt? komponen biayanya apa aja??? apa itu termasuk "komisi" panas?

    Hadeeehhhh, mending ambil MI 24H... atau jangan2 si MI juga bisa naik jd 40jt juga???

    mau jaga negara apa gerogotin negara?

    -NosaAlonso_

    BalasHapus
  27. PPA2 itu apa balores11? saya belum tahu soalnya
    -NosaAlonso-

    BalasHapus