Pages

Selasa, Maret 19, 2013

Menhan RI Menerima Ketua Komite Militer dan Industri Negara Republik Belarus

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Ketua Komite Militer dan Industri Negara Republik Belarus Sergei Gurulev, Selasa (19/3) di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam kunjungan ini, dibicarakan upaya peningkatan kerjasama  pertahanan kedua negara khususnya penjajakan kerjasama bidang industri pertahanan.
 
Kunjungan Ketua Komite Militer dan Industri Negara Republik Belarus kepada Menhan RI dilaksanakan dalam sela-sela kunjungannya sebagai Delegasi Belarus mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Belarus Alexander Lukashenko ke Indonesia tanggal 18 sampai dengan 20 Maret 2013.

Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Internasional Soemadi D.M. Brotodiningrat, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Sonny ESP, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis dan Kepala Biro TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc serta Direktur Utama PT Pindad (Persero) Adik A. Soedarsono. 

Indonesia Dan Belarusia Sepakat Produksi Bersama RWS

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.

Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta, Selasa.

"Yang barusan itu ''joint production'' (produksi bersama) ''remote weapon system (RWS)'' untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.

Ia mengatakan, selama ini ''remote control'' tersebut dibeli dari Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya akan diproduksi bersama antara Indonesia dengan Belarus.

"Jadi nilai tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama," katanya.

Selain itu, menurut dia, peningkatan kerja sama untuk industri pertahanan ke depan dapat ditingkatkan. Selain produksi bersama ''remote control weapon station (RCWS)", menurut Purnomo juga dapat ditingkatkan untuk produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat mengangkut dua tank dan ''anti tank guide missile''.

Ia menambahkan, Belarus memiliki kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan dari Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya itu di berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan mereka," katanya.


Sementara itu Presiden Direktur Pindad Adik A Soedarsono mengatakan, "remote weapon system" yang akan diproduksi tersebut akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata dari dalam Panser.

"Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.





Sumber : DMC

8 komentar:

  1. belarusia adik dari rusia. Soal senjata nggak kalah dari abang nya.

    BalasHapus
  2. produksi bersama. Is the real of transfer of technology, kerjain bareng, bisa berbagi dari awal sampai selesai, saling diuntungkan. Yg penting dapat nambah satu ilmu lagi.

    BalasHapus
  3. gak dapat produk amerika ya dari Rusia atau pecahannya jgn takut kekurangan pasokan senjata, maju terus indonesia!!

    BalasHapus
  4. RCWS sgt penting utk melindungi panser anoa sbg kendaraan angkut militer. Jd sangat tepat indonesia bekerjasama utk TOT RCWS tsb.

    BalasHapus
  5. Berita bagus ini.
    Daripada joint sama negara barat mending sama adeknya rusky ini

    BalasHapus
  6. Belarusia ini kekuatan senjatanya msh kuno tapi krn sistim harwat nya bagus walau kuno ttp sangar. Dulu Atgmnyapernahngadu kuat dg Atgm ukraina di ajang penawaran di TNI tapi dua2nya gagal, pdhal teknologinya sami mawon. Pabrik munisinya punya privat kualitasnya bagus dan kalo kerja sama alutsista dg dia mengapa tdk? Tapi lbh bagus dg KBP tula Russia merka sdh per nah meninjau PT Pindad dan Pindad sdh pernah ke KBP tula. Birokrasi lbh mu dah tdk lwt rosoboron krn yg mimpin pabrik mempunya bintang Lenin. Produk rudal,roket,senapan serbu,pistol,meriam, n sistim kendali senjata. Tula kira2 70 km sela tan Moskva. Horozzo, daswidonia.

    BalasHapus
  7. Apakah hanya wacana saja

    BalasHapus