Pages

Senin, Februari 11, 2013

TNI AD Berencana Beli 20 Helikopter Black Hawk

BANDA ACEH-(IDB) : TNI Angkatan Darat (AD) akan membeli 20 unit helikopter tempur jenis Black Hawk dari Amerika Serikat untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Saya sedang berkomunikasi dengan satuan pembuat atau negara pembuat, Insya Allah kalau diizinkan dan data itu ada, kami akan membeli Black Hawk 20 unit dari Amerika,” kata KSDA, Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo, kepada wartawan di Makodam Iskandar Muda Aceh, Senin (11/2/2013).

TNI AD, kata dia, juga memesan 20 unit helikopter serba guna jenis Bell 412 EP. Dari 20 unit yang dipesan, 10 unit di antaranya sudah kelar.

Heli tersebut akan dijadikan cadangan pusat dan dibagi kepada satuan-satuan utama TNI AD di Indonesia. “Agar lebih mudah untuk mengendalikan keamanan,” terang Pramono.

Menurutnya, penjagaan keamanan wilayah NKRI, khususnya di Aceh, saat ini berjalan baik. Kepada semua pihak di Aceh, Pramono berpesan agar terus menjaga perdamaian dan keamanan untuk pembangunan Aceh lebih baik.

Black Hawk Jadi Alternatif Apache 


Rencana pembelian helikopter Black Hawk asal Amerika Serikat menjadi alternatif jika negosiasi harga heli Apache buntu. Kalau anggaran alat utama sistem persenjataan tercukupi, rencana pembelian heli serbu ini ditargetkan rampung pada 2014 mendatang.

"(Pembelian Black Hawk) itu masih rencana dari bawah (TNI AD)," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Bambang Hartawan, kepada Tempo, Selasa, 12 Februari 2013. Dia mengatakan, harga heli Apache itu memang sangat mahal. "Hingga kini masih dalam tahap negosiasi," kata dia.

Pembelian delapan unit heli Apache Longbow AH 64D sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan dari kongres Amerika Serikat. Namun, pembelian Apache maupun Black Hawk diakui masih terkendala anggaran. "Kalau anggarannya cukup semoga bisa terwujud," ujar Bambang.

Harga per unit heli Apache sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta atau sekitar Rp 38,5 miliar. Kementerian Pertahanan dan TNI AD sebelumnya sudah menandatangani kontrak pengadaan heli serbu dan heli serang dengan PT Dirgantara Indonesia. Kontrak tersebut masing-masing bernilai US$ 90 juta dan US$ 170 juta.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo menyatakan minatnya untuk membeli 20 unit helikopter Black Hawk. "Kalau diizinkan dan ada dana, kami akan memesan sebanyak 20 unit dari Amerika Serikat," katanya, di Banda Aceh, kemarin.



Sumber : Okezone

50 komentar:

  1. Ini kalau jadi dibeli fungsinya apa dulu ya? Sebagai Utility Helicopter atau gunship ya?....kalau gunship berarti siap2 bilang selamat tinggal Apache, Mi 28, sama Cobra....dan maksimalkan Mi 35 yang ada...

    BalasHapus
  2. we got blackhawk down!.....we got blackhawk down!....
    I repeat we got blackhawk down....jadi ingat somalia .....we going to the west!.....we going to the west!......
    I repeat we going the west..over & out!.....just be carefull with the west don't be careless..over & out!.....

    BalasHapus
  3. Harusnya apache yg dibeli,biar mahal tapi gahar...jangan yg tanggung2,klo bisa sih dua duanya ya black hawk ya apache,jangan mau disetting jadi bangsa kls 2,booossseeen

    BalasHapus
  4. Yah sebenarnya black hawk down itu wajar aja.....helikopter manapun kalo dihajar RPG di rotornya pasti bisa jatuh juga..heli-heli buatan rusky juga bakal jatuh kalo kena hajar rotornya...

    BalasHapus
  5. Hahahaha.....
    Tar kalo beli black hawk siap" operasi penyelamatan kayak di mongasidu.

    BalasHapus
  6. Jangan sampai si blekok ini buat gantiin apache..si blekok ini tugasnya heli angkut serbu,kl apache murni attack udah jelas beda peran..

    BalasHapus
  7. Para petinggi di tni bukanlah saman pak dirman ,tapi anak didik orde baru .selain fasilitas wahh tidak mikir kebelakang ,black hwak heli angkut tidak mumpuni di bawak kearena pertempuran , ancaman embargo masih menyala bak lampu pijar setelah di embargo mereka gumpet tidak mau bertanggung jawap .lucunya kadang bak pahlawan bukak partai calon tunggal presiden yata penipu ,perut buncit buta tuli gak zemuanya brooo hehe....

    BalasHapus
  8. kayaknya klo wacananya sih enggak soal beda peran apache pure gunship,kalo blackhawk angkut serbu,jadi apache di beli,blackhawk juga di beli,cuman yg buat was-was,istilahnya klo masuk RM padang abis makan nasi rendang nikmat,terus bilang "tambo ciee' da nasi randangnyo mantap nie da",yah ngelarang sih enggak,bisa apa rakyat jelata kayak kita,tapi benar ano 08.45,just be carefull don't be careless remember the past for learning ......keep hope and workhard masbro.

    BalasHapus
  9. Blackhawk vs Mi-17 bagus mana ya? kan kita udah punya Mi-17.

    BalasHapus
  10. apace jadi yg ini juga jadi gan
    gk prcya???
    tanya KSAD

    BalasHapus
  11. Walah, jadi gado-gado ya Helikopternya, ada MI-17,35-SP,Bo-105, Bell- 412-EP, Bell -205,Sebentar lagi ada Apache, terus kemudian yad Heli Sikorsky Black Hawk.
    Mungkin sudah dipertimbangkan masalah harwatnya, mungkinsudah ada ILS -nya, tapi pengalaman untuk harwat helikopter MI-35-SP saja dan juga helikopter MI -17 masih harus di gotong keluar diantaranya ke Ukrania, waduh trus kalau dibajak di perjalanan gimana?
    Oh, iya lupa kita kan punya PT DI yg hebat dan berpengalaman dlm hal pesawat terbang dan helikopter tapi kok nggak dipegang ya perawatan helikopter TNI -AD yg perlu service dan perawatan? Hueeran tenan saya?
    Mungkin Bro, atau Anonim ada yg lebih tahu dari saya dan dpt memberikan penjelasan? Terima kasih. Ya

    BalasHapus
  12. Sebagai tambahan ada informasi bahwa TNI-AD juga akan menambah dg Helikopter mungil dari Eurocopter "Fennec" yg berfungsi sebagai heli tempur. Ya gpp, gado-gado kan enak.

    BalasHapus
  13. Ngerawatnya itu bang....
    Heli susah ngerawatnya.
    Belum lg tar kena embargo.

    BalasHapus
  14. Apa yg susah, buktinya Heli MI -35-SP bisa dirawat di Ukraina, berarti nggak susah dong! Nggak apa2 helikopternya gado-gado yang penting punya dulu, jadi gahar, untuk biaya latihan, operasi, dan perawatan tinggal ajukan anggaran kalau nggak diberi anggaran yg cukup ya nggak masalah tinggal di simpan di hangar saja, beres. Yang penting beli dulu, yang penting punya dulu, dan yang lebih penting komisinya dulu, he...he...he.

    BalasHapus
  15. MantaAaaap strategi nya pak kasad!!! Heli banyak macam agar gak mati kutu saat di embargo!!! Siapa yg jamin rusky takkan embargo RI??? Armada kita. Thn 60an hancur akibat embargo rusky!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ga anti barat n timur,...tapi fakta mas bro dulu indo jadi macan asia karena kita diijinkan membeli persenjataam termodrn(dijamannya)ke blok timur,..karena "takut"indo kuat dipretelilah kekuatan tni di gantikan dg persenjataan ecek2 buatan barat dan diembargo pula..

      Hapus
  16. Pada jamannya, Ruskie blm pernah melakukan embargo kepada RI. Yang ada adalah, bahwa AS minta agar seluruh material alutsista ex Ruskie dikandangkan dan dilarang dipakai, dari mulai senjata serbu sampai kapal perang dan peswt udara. Anda tahu bgm AS memboyong bebrapa pswt MiG yg masih kondisi terbang dan kita diberi ganti pswt F-5 Tiger.
    Bagaimana sejata serbu, AK-47, RPK, sampai STTB digudangkan kemudian di hapus nomor serienya dan di kirim ke Mujahiddin Afghanistan karena perintah AS. Jadi tidak benar Ruskie melakukan embargo ke kita, kalau AS dan sekutunya benar-benar menyengsarakan TNI, pswt g dpt terbang, kapal suku cadangnya sulit didapat, apalagi untuk rudal ditutup sama sekali. Jadi silakan menilai komen saya.

    BalasHapus
  17. Broo semua yg terhormat..adakah yang tahu dengan beli Black Hawk & Bell..gmn nasib Apache 8 units? apakah memang 8 Apache berganti menjadi 20 Blawk Hawk.? atau keduanya akan dibeli Kemenhan utk AD?

    BalasHapus
  18. Pernah pak boler waktu habis g30 s PKI sampe kri irian tak sanggup di rawat lagi!!! Sbr info metro TV yang ngomong laksamana sudomo!!! Jadi kalo anda membantah datang aja ke mabes!!! Bilang sama ALRI "berdasarkan pengalaman sy yg lulusan SR th 1957 rusky gak pernah mengembargo sukucadang alutsista kita!! Sebab sy jg terlibat langsung meloby rusky tuk TOT dan penyediaan suku cadang lewat jalur diplomasi TKS"

    BalasHapus
  19. tumben ini beli banyak
    trus tumben juga ga minta TOT :D

    BalasHapus
  20. Fennec inilah seharusnya dibeli TNI,ada versi darat untuk AD dan ada versi untuk AL. Beli satu jenis tentu hemat diperawatan.Ini semua mau dibeli .Nggak mikir secara keseluruhan.Tugasnya menhan dan panglima tni mensinergikan ,menyatukan TNI AD,AL,AU.Harus ada Grand design misi dan visi yang dibangun untuk TNI kedepan.jangan jalan sendiri sendiri apalagi bersaing buat mendapatkan dana.Numpung lagi damai kesempatan kita membesarkan dana riset ,Tni harusnya nyumbang dana pengenbangan heli Gandiwa yang dirancang pt DI.Juga untuk riset bikin rudal,jeroan kapal perang,meriam dsb.Sharing dana secara nasional seluruh departemen yang terlibat akan memperbesar dana riset yang sedikit.Akan mempercepat kemandirian dalam penyediaan senjata secara mandiri.Indusri lain juga akan berkembang seperti krakarau steel,indusri pendukung lainnya akan hidup menopang ekonomi nasianal

    BalasHapus
  21. Weleh2 kang mas kok nyalahin militer yg ahli strategi dan pemakai alutsista!! Tentu pemerintah lebih maju cara fikirnya dr anda!!! Strategi itu strategis artinya industri alutsista itu pentiiing, dan rahasia!!! Strateginy militer dan industri militer kita adalah membuat dunia under estimasi thd industri dan militer kita!

    BalasHapus
  22. >anonim 12,27 kalau komen yg agak sopan sedikit, mosok saya disuruh ke Mabes terus ngomong sama siapa??? Anak baru lahir kemaren sore nggak ngerti masa suram negara saja sombong, kemaki, mbokne ancuuk.
    Nggak sopan mosok saya harus ngomong sama syuhada di makam pahlawan dan kubur lain kaok-kaok di depan pusara spt itu, wah, wah ada manusia Indonesia modern kok kayak nggak pernah di ajarin sopan santun sama orang tua. Kasihan deh kamu ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perasaan si anonim nggak nyuruh anda kaok2 di depan syuhada di makam pahlawan....jgn didramatisir pak....yah coba lah sampeyan ngobrol ke mabes (kan pasti kenalannya banyak, dengan orang 'sekaliber' sampeyan)....seperti usul sampeyan ke kita2 kalo disuruh sowan ke Kedubes Iran....(Opo perlune tandang nang 'departemen propaganda' yen meh takon teknologi militer....isine mesti apik kabeh to....yo ra pak?)

      Hapus
  23. Kita lihat aj ya, seberapa besar mampu merealisasikan rencana tsb. Biasanya cuman mampu merencanakan giliran realisasi taris sana sini banyak kepentingan. Kayak KS kilo class...

    BalasHapus
  24. w Wong Chie Liek ngoment :

    kita lihat saja nanti, apa yang akan terjadi esok....., betol tidak kawan?

    Bravo TNI.

    BalasHapus
  25. Betul pak boleroes, kami kan melu cara ne sampean!! Bentar2 nyuruh ke kedubes bla.. bla..bla... !!! Nyuruh ke pabrik ini atau nyuruh ngobrol ke profesor sahabat ente!!! Jadi itu pak rasanya gak enak kaaan?? Dan artinya sampean aja nganggap diri anda gak sopan ya!!! ngomong seenak boler mu!!!

    BalasHapus
  26. Karena pakai uang rakyat harus dijelaskan secara terbuka apa latar belakang pemikiran pembelian blackhawk!!!apa ngga cukup Bell&Mi35???Kok Penerbad jadi dinas angkut2???kacau.....kacau......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya angkut mengangkut mobilisasi pasukan skala kecil juga tugas penerbad bro??? Memang menurut anda tugas penerbad apa aja sih?

      Hapus
  27. nah lho, mbah beler eh..boler rame d serang ano2, ayo mbah semangat ojo nesu haha...

    BalasHapus
  28. Wadoohhh kok jadi buly membuly begene cerita diskusinya....?
    yahhh..yaa..ya..ya,...mo gimana lagiii..?

    BalasHapus
  29. >Yth Anak Kp Naga , wadeh kmn aja Gan,? Diskusinya rame ya, ada koment apa nich kok tumben komennya cuma gitu, berisik ya.
    Ya sudah, mungkin lagi sibuk, met bekerja Anak Kp Naga yg baik, salam hangat dari wa.

    BalasHapus
  30. Mas bro semuanya .Mbah Bole memang sering under estimate sama orang lain,tapi kalau dilayani dengan santun ahirnya jadi nurut sendiri apalagi dimasukkan fakta.Saya pernah coba dalam komen "Rusia dan Spain bikin kapal selam ".Belum apa apa udah dibilang kurang baca dst tapi saya layani dengan santun ahirnya nurut sendiri.jadi jangan diajak berantem,ahirnya tujan diskusi tak tercapai kalo giniPengalaman beliau banyak untuk kita serap,takutnya beliau ngambek nggak mau nulis lagi kan kita yang muda muda rugi.Yang sabar Mbah Bole,jangan diambil ati.

    BalasHapus
  31. Mending saya ngomong sama Anak Kp Naga da Unknown yg sholeh dan apik tulisannya. Atau sama Malon, Malon, .........kemana nak kamu?

    BalasHapus
  32. Bukan bully mem bully...cm kalau kasih comment ya sewajarnya, jangan dari satu sisi aja, harus obyektif, mau terima kritik dan saran, serta tidak melecehkan. Lha si boler keliatan banget Pro Iran (yang dari Iran semuanya bagus padahal belum pasti juga, kadang pake kata Pokoknya...jiaaah), melecehkan yang googling dan meng unggulkan pengalaman (bahasanya sih merendah bilang lulusan SR, tp ujung2nya banggain diri).

    BalasHapus
  33. MINYAK MINYAK MINYAK ???
    emg tank dll makananya batu bara sama gas...
    ckckckck

    BalasHapus
  34. Ckckck nah ini si naga nih gw demen pintar dan santun, dan gak ngaku2 kaya si boler!!! Tulung kang naga beri kami pencerahan!!!

    BalasHapus
  35. es dawet...es dawet...monggo d coba supaya adem & enak ngeblog'a haha...

    BalasHapus
  36. http://www.freeimagehosting.net/uploads/452b9efccc.jpg

    BalasHapus
  37. lol beli 20 black hawk bisa beli 60 mi-17.... kalo kualitas sih bagus black hawk, tapi kalo jadinya beli black hawk dibanding apache buat heli serbu, berarti jelas ada apa-apanya nih... ''quick info Mi-35 itu bukan tank killer, tapi cuma heavy gunship heli... black hawk juga puyna versi heavy gunship namanya DAP Direct Action Penetrator dengan senjata hellfire dan minigun 7,62 mm''

    BalasHapus
  38. Kalau pengadaan heli Blackhawk disebut bersamaan dengan proses pengadaan heli Bell, maka sepertinya fungsi heli Blackhawk yang akan dibeli lebih diperuntukan bagi fungsi mobile/angkut. Apache ataupun Cobra sepertinya tetap akan ada karena setting "proses pengadaannya" (backround-nya) yang berbeda sebagai heli Penyerang.

    BalasHapus
  39. Baguslah belanja trus sama usa......kalo bandel dikit tinggal di embargo aja....uda KO

    BalasHapus
  40. Masalahnya gado" ngerawatnya juga gado" bang.roes
    Bisa atauu mau gak tar pemerintah nyairin anggaran buat biaya perawatan
    Tar adaa aja alesannya

    BalasHapus
  41. juragan sapi madura12 Februari 2013 pukul 20.23

    sate madura sate madura

    BalasHapus
  42. Sebenarnya kebutuhan AD heli yg fungsinya gimana?ini harus di pertanyakan dengan jelas oleh komisi 1 nanti,jangan sampai mumbazir tidak ada efek deterentnya,kan rada bingung butuhnya heli attack malah yang mau di beli heli angkut serbu,heli angkut dipaksaain nyerang kena rudal panggul juga rontok..jgn sampai kaya dulu mintanya herder di kasi anjing kampung,mintanya fregat di kasi korvet rasa fregat..maaf dikit protest perlu penjelasan lebih detail dari KASAD tujuan beli black hawk ini..

    BalasHapus
  43. Hahaha....
    Siap" kena rpg kayak di somalia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya apa yah?...memang ada helikopter yang anti RPG bang?....made in mana Russia, China, ato buatan anda sendiri?...lha saran anda gimana?

      Hapus
  44. beli bermacam macam heli militer kekurangannya biaya operasional n perawatannya besar,tp kalo ptdi pintar,pelajari smua teknologi yg terbaik dr msg2 alutsista td lantas kembangkan n buat sdr alutsista trsbt yg jauh lbh hebat dr yg dibeli...ok

    BalasHapus
  45. Heraaannn ngotot banget beli heli dari USA.... ada Jerman, Russia, China Tapi ngotot banget beli dari USA... Gwa jadi percaya banyak CIA di Lembaga pemerintahan Indonesia...

    BalasHapus
  46. pake punya helicoter pt.di tinggal di modif, tinggal dipersenjatai alat canggih, to fungsinya sama.

    BalasHapus