Pages

Rabu, Februari 06, 2013

Tahun Ini Indonesia Dapat Tambahan 6 Pesawat Sukhoi

JAKARTA-(IDB) : Komitmen pemerintah Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanan melalui kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) kiranya akan terwujud mulai tahun 2013 ini. Lantaran, Kementerian Pertahanan melalui TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan mendapatkan beberapa pesawat seperti T 50 dari Korea dan 6 Pesawat Sukhoi dari Rusia.

"Ada program yg restra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).

Selain dua pesawat itu, TNI AU juga akan menambah Pesawat tempur jenis Super Tucano yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini baru 4 unit yang sampai di Indonesia.

"Periode berikutnya bertahap 4 unit lagi. kemudian F-16 dari Amerika keseluruhan 24 unit. bertahap akan datang. Diharapkan pertengahan 2014 akan datang 4 unit yang sudah ditingkatkan kemampuannya," tuturnya.

Jendral bintang tiga TNI AU ini juga menjelaskan, untuk meningkatkan alutsista yang semakin kuat, TNI AU ke depan juga rencana ada penambahan Pesawat Hercules dari Australia yang sudah ditingkatkan kemampuannya. "Heli juga ada dengan pengadaan dalam negeri, PT DI. CN 235 dan Casa juga dengan PT DI," pungkasnya.

Anggaran TNI AU 2013 Naik 8,3 Persen

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan besar anggaran TNI AU di Tahun Anggaran (TA) 2013 secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan TA 2012. Kenaikan tahun ini mencapai 8,3 persen. Kenaikan tersebut untuk anggaran non-pendidikan sebesar Rp 458,1 miliar.

"Dengan kenaikan tersebut, kita perlu betul-betul mengoptimalkan anggaran yang ada dengan membuat prioritas kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat," kata Bagus Putu di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).

Jenderal bintang tiga TNI AU ini menjelaskan anggaran yang ada tersebut, harus diprioritaskan untuk kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat. Sebab untuk alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan alutsista, kenaikannya dinilai sangat kecil.

"Saya memahami bahwa dengan keterbatasan alokasi anggaran pemeliharaan akan berpengaruh terhadap kesiapan alutsista dan kesiapan satuan," tutur Bagus.

Tapi, ungkap Bagus, jika anggaran yang terbatas itu dapat dikelola dengan efektif, efesien, dan benar maka hasilnya adalah peningkatan kesiapan TNI AU. "Saya berharap dengan semangat Swa Bhuwana Paksa, profesionalisme awak pesawat tetap dapat ditingkatkan dan dipertahankan," ucap Bagus.





Sumber : SCTV

21 komentar:

  1. Kenapa nggak beli satu skuadron sekalian ya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kenapa nggak sekalian 1 skuadron aja ya?? Memet banget,, klo 1 skuadron mantap tuh,,

      Hapus
  2. siiip....armament sukhoi diperbanyak juga, biar gak ompong xixixixixi....

    BalasHapus
  3. Segerakan pengadaan Full Flight Simulatornya, agar para penerbang benar-benar cakap, yg selanjutnya di eman jam terbang pesawatnya karena life time enginenya tidak seperti engine pswt produk kulon yg sudah mengetrapkan sistim module, idealnya kita melakukan pengadaan engine Shukoi tsb terlepas dari pengadaan pesawat secara utuh. Di Russia menurut teman saya pespur sekelas Shukoi dieman-eman banget karena dianggap pesawat andalan mereka.
    Pada sesi latihan terbang lebih banyak di ruang Full Fligt Simulator, ketimbang terbang pemanasan. Nggak tahu saya ceritanya benar apa tidak, wong saya belum pernah ke skuadron tempurnya Ruskie.
    Kalau umpama terbang pemanasan banyakin nembak atau ngebom di AWR Takalar, agar dpt merasakan getaran di kalbu bahwa bombnya tepat sasaran alias Bull Eyes atau di AWR Siabu, Pakan baru yang agak susah karena memakai Jamming pot.
    Apapun Bravo AURI - ku eh.... Itu mah lama yang baru Bravo TNI - AU, "Swa Bhuana Phaksa " alias Sayap Tanah Air.

    BalasHapus
  4. Tambah SU 35 BM, S 300/400 biar tambah gahar pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa kapal selam kelas KILO bro, kalo bisa belinya 6. KS itu tercanggih di dunia, Jepang sama Ausie ketakutan tuh,, hehehe

      Hapus
  5. aseekk lengkap 1 skuadron..

    BalasHapus
  6. Ada yg tau brkali sob anonim,persenjataan sukhoi tni au yg sdh msuk stok gudang skadron 11? Mhn pencerahannya...

    BalasHapus
  7. Ingin tahu persenjataan Sukhoi yang sudah masuk ke gudang skadud 11 HND, Mkassar tanya saja ke bagian Ammo, nanti pasti ditunjukkan sekalian mbantu korve ngelap gudang. Kalau koment kok yo kebangetan, jumlah amunisi pespur kok ya ditanyak, kanggo opo?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kanggo nembak pitek pleng maz....hihihihi...

      Hapus
  8. Bole jgn sok pinter orang tanya jenis senjata bukan jumlah nya!!! Faham!! Orang tanya artinya pengen tau!!! Kalo elu pinter jelasin dong!!! Kalo gak tau gak usah menghujat orang FAHAM!!!

    BalasHapus
  9. Jadi jongos dulu tukang ngepel hanggar kantor baru tahu jumlahnya dasar geblek toh le thole cah bagus dewe by munir kontras puki anjing

    BalasHapus
  10. salam jancok buat TNI AU, bikin greget ae koen iku cok...jancok

    BalasHapus
  11. Anonim 18.34, nggak usah marah cepet tua, saya ulangi pengen tahu ya ke bagian ammo di skdud 11. Apa saja senjatanya? Lha kalo tanya saya nanti pasti hoax, itu khan rahasia, le cah bagus, mosok marah-marah.

    BalasHapus
  12. Yah mudah-mudahan TNI AU nggak takut sama "tuan besar" untuk menambah jet tempur sukhoinya sampai 4 squadron gituu .. heheheh .. jangan kayak TNI AL mau beli kapal selam kelas Kilo ... perwakilan "tuan besar" di Jakarta langsung lapor ke markas besar ... akhirnya mutasi deh ... hahahaha gak jadi tuh beli Kilo ... ganti beli cangbodongnya korea... kesian ... prihatin ... kapan ya kita kembali seperti jaman Bung Karno?

    BalasHapus
  13. Sukhoi kita yang lama menurut tetangga sebelah tak bisa tempur malam.Setiap pswt tentu bisa terbang malam tapi alat,system navigasinya untuk tempur tak bisa apa iya???Cuman bisa terbang aja tak punya alat untuk mengarahkan rudal DOG FIGHT mengunakan senjata dimalam hari alias standar cuman bisa bertempur siang???Dulu sebelum Soeharto turun dengar dengar udah pesan ke Rusia SU 30 mki..Pswt di rancang sesuai dgn kondisa kita dengan jeroan tercanggih saat itu.Karena tak jadi di beli,Rusia jual ki India.Sampai saat ini jadi SU 30 tercanggih dibanding punya Rusia sekalipun.Malaysia nyusul pesan ke Rusia dengan spesifikasi yang sama.Moga aja cara pesan jaman orba dulu,diterapkap untuk Sukhoi 30 yang bakal datang.Direncanakan betul spesifikasi yang kita butuh,jangan beli yang standar biar mahal tapi mumpuni.Apalagi kita beli ketengan.Tolong di share bila ada yang bisa ngasih pencerahan.......

    BalasHapus
  14. klo menurut situ ada yg aneh nggak? beli ketengen, nggak mampu perang malam,nggak pernah keliatan bawa pensil ama spidol,padahal cantelannya ada,baru jadi udah di lock musuh yg nggak "kliatan",tapi yg di selatan susah payah ngajak latian ? buat apa ? udah jelas ompong apa lagi yg ditakuti.India klo latihan itu pilotnya udah dapet instruksi untuk stand off bbrp peralatannya selama latihan walau mo kalah ato menang kenapa ? apa tni au bodoh waktu latihan pitch black tdk melakukan apa yg dilakukan india ? ke 10 su tni au itu di upgradenya serem di cockpitnya ada bbrp equipnya merk yg konon haram walau tulisan dihapus...upss udah ahh....lawwriiii

    BalasHapus
  15. kok beli t50 dari korea,sedangkan korea beli masih beli pesawat tempur ke eropa dan amrik,kalo beli sukhoi jgn cuman 6 doang,kejutan nya tidak ada,coba sekali beli 2 lusin atau 4 lusin khan daya kejut nya lebih ada.

    BalasHapus
  16. T50 itu digunakan untuk pesawat latih lanjutan buat pilot2x tni au,dan masuk kategori pesawat jet ringan sama kayak hawk 100/200,beda sama yang dibeli korea dari luar,F15K slam eagle itu pesawat kelas berat yang tekhnologinya juga beda,klo beli pesawat banyak ato dikit tanya aja ke MinDef ato ke House of representatives.....asal wani piro ???

    BalasHapus
  17. Untuk SU30 cukup 6 unit saja, nahhh selanjutnya SU35BM beli 5(lima) Skuadron

    BalasHapus
  18. cocokk...asal...WANI PIRO?...ahahahha..

    BalasHapus