Pages

Senin, Januari 07, 2013

Indonesia Kawal Sengketa Laut China Selatan

JAKARTA-(IDB) : Indonesia berkomitmen untuk terus mengawal jalannya penanganan sengketa Laut China Selatan secara damai. Hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

Sebelumnya pada 2012 lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa melakukan manuver diplomasi selama 36 jam non-stop untuk meredakan ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan. Tahun itu Indonesia juga sempat dipusingkan oleh ulah Kamboja yang menghalangi terbentuknya pernyataan bersama antara negara-negara ASEAN terkait sengketa tersebut.

Buntunya penyelesaian konflik juga dikhawatirkan terjadi pada tahun ini. Saat ini keketuaan ASEAN dipegang oleh Brunei sedangkan Sekretaris Jenderal ASEAN akan dijabat oleh Le Luong Minh dari Vietnam, keduanya adalah negara yang memiliki klaim di Laut China Selatan.

Kedua negara tersebut ditakutkan menggunakan posisinya di ASEAN untuk memenuhi kepentingannya di Laut China Selatan. Namun Marty menyatakan hal tersebut tidak akan mengganggu penyelesaian damai karena November lalu China telah menyepakati deklarasi penyelesaian damai dengan ASEAN.

 “Pada tahun 2013, Indonesia akan berupaya membangun momentum pelaksanaan penyelesaian damai yang telah disepakati negara-negara ASEAN dan China,” ujar Marty dalam pidato tahunannya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (4/1/2013.

“Namun penyelesaian damai di Laut China Selatan tetap memerlukan kesedian semua pihak untuk mengedepankan kepentingan bersama serta menghormati hukum internasional dan hukum laut internasional," paparnya

Laut China Selatan sendiri dipersengketakan oleh China dengan 4 negara anggota ASEAN, yakni Vietnam, Malaysia, Brunei dan Filipina. China menyatakan Laut China Selatan adalah bagian wilayahnya berdasarkan catatan sejarah masa Kekaisaran China.




Sumber : Okezone

6 komentar:

  1. " China menyatakan Laut China Selatan adalah bagian wilayahnya berdasarkan catatan sejarah masa Kekaisaran China." iih..sotoy

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha..wajar wajar aja...south china sea di klaim china lol,nama nya juga china sea.dari dulu bukan malay sea,atou pinoy sea,atau brunei sea,atou vietkong sea...hahaha..

      Hapus
  2. Sembari kawal.. Alutsista harus sekuat China dong.. Gak d anggap klw ecek2, tentara gampang berguguran, ujung-ujungnya rakyat ikut gerilya karena di invasi.

    BalasHapus
  3. nama nya juga south china sea yach pantas lah di klaim china,lht aja peta peta zaman dulu masih tetap nama nya south china sea...lol

    BalasHapus
  4. ayo kita claim juga berdasarkan wilayah jajahan majapahit yaitu nusantara
    terdiri dari utara ausi, papuanugini, selatan pilipin, malon, brunei, singapur, sedikit selatan thailand.
    itu lah yg dinamakan Nusantara (wilayah kekuasaan majapahit di luar wilayah jawa yg wajib membayar upeti)
    haha

    BalasHapus
  5. apaan tuh malon?? Kalau mau ngejek malaysia jangan panggil malon ya mereka pasti ketawa lah, apaan tuh malon? Melon kah? Kalo mau ngejek panggil aja maling, "eh, ling mau kemana loe??" "Bener2 gak tau malu nih si maling/malingsia", kalian panggil malon karena malaysia panggil indon kan?? Udah biarin aja kita jangan tiru dengan menyebut malon, kita panggil aja maling, hehehe tapi lebih baik damai aja all, karena damai itu indah, babat semua korupsi dan majukan rakyat indonesia dari kemiskinan, dan juga majukan seluruh kota indonesia, biar para maling itu gak bisa ngomong lagi, hehehe

    BalasHapus