Pages

Senin, November 26, 2012

Rusia Serahkan Kapal Induk Pesanan India

NEW DELHI-(IDB) : Pemerintah India, Senin (26/11/2012), mengatakan Rusia akhirnya menyerahkan kapal induk bekas Uni Soviet yang diperbaiki ke negeri itu sekaligus mengakhiri perselisihan panjang yang diakibatkan membengkaknya ongkos dan penundaan pengiriman.

Kapal induk Admiral Gorshkov, kini berusia 30 tahun, akan mengisi posisi kapal induk pertama India INS Vikrant yang pensiun pada 1997 setelah bertugas sejak 1961.

Menteri Pertahanan India AK Antony kepada parlemen mengatakan akhir 2013 menjadi jadwal kedatangan kapal induk dengan bobot mati 44.570 ton itu yang oleh India akan dinamai INS Vikramaditya itu.

Saat ini, Angkatan Laut India hanya memiliki satu kapal induk yaitu INS Viraat, yang juga tak lama lagi akan pensiun. India juga sedang berencana membangun sendiri kapal induknya.

Rusia -saat masih menjadi bagian Uni Soviet- merupakan sekutu lama India. Rusia memasok 70 persen persenjataan angkatan bersenjata India. Namun, berbagai keterlambatan dan perselisihan komersial membuat New Delhi beralih ke produsen senjata lain seperti Israel, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.

Seharusnya, kapal induk Vikramaditya ini sudah diterima India pada Agustus 2008. Pada saat kesepakatan ditandatangani kapal itu dihargai 978,4 juta dollar AS. Namun harga itu berubah menjadi 2,3 miliar dollar AS saat dikirim pada 2012.

"Total harga kapal tetap 2,3 miliar dollar AS saat pengiriman di kuartal terakhir 2013," kata Antony.

Untuk bisa beroperasi di AL India, kapal induk ini memerlukan banyak perbaikan seperti turbin baru, sistem kabel sepanjang 2.500 km dan penguatan dek pendaratan pesawat terbang.

Di bawah kontrak kerja, galangan kapal Rusia, Sevmash, melengkapi kapal ini dengan persenjataan modern, 16 jet tempur MiG-29 dan satu skuadron helikopter anti-kapal selam.

Sevmash bersikukuh melonjaknya harga kapal karena India banyak meminta tambahan fitur yang tak terdapat dalam kontrak awal.

Pada Desember tahun lalu, Rusia juga menyerahkan kapal selam bertenaga nuklir Nerpa kepada AL India setelah mengalami penundaan selama dua tahun.





Sumber : Kompas

Latma Malindo Jaya Resmi Ditutup

armabar-sub-1
JAKARTA-(IDB) : Latihan Bersama (Latma) antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dengan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang diberi sandi Latma Malindo Jaya 22AB/12, dinyatakan berakhir setelah ditutup Panglima Armada TLDM Laksamana Madya Dato Abd Hadi Bin A. Rashid di Dampingi Pangarmabar diwakili Kepala Staf Koarmabar Laksamana Pertama TNI M. Atok Urrahman di Gedung Yos Sudarso Markas Komando (Mako) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Senin (26/11).

Penutupan Latma Malindo Jaya 22AB/12 tersebut dihadiri Wakil Komandan Lantamal III Jakarta, Para Asisten Pangarmabar, Komandan Kolatarmabar dan Komandan Satuan Tugas Latma Malindo 22AB/12 serta seluruh peserta latihan Latma Malindo Jaya 22AB/12 baik dari TNI AL maupun TLDM.

Latma Malindo Jaya 22AB/12 kali ini melibatkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Koarmabar yakni KRI Lemadang-632 dan KRI Clurit-641. Kedua kapal perang tersebut sehari-harinya berada dibawah pembinaan Sutuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar dengan komandan Kolonel Laut (P) David Santoso, yang menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pada Latma Malindo Jaya 22AB/12. Selain KRI Latma Malindo Jaya 22AB/12 juga melibatkan Pasukan Khusus TNI AL yakni Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmabar. Sementara itu TLDM melibatkan dua kapal perang yakni KD Mahawangsa-1504 jenis kapal pendukung dan KD Selangor-176 jenis kapal patroli lepas pantai serta Pasukan Khas Laut (Paskal).
 
Latma Malindo Jaya 22AB/12 yang digelar sejak tanggal 19 sampai dengan 26 November 2012 tersebut pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap latihanan di pengkalan, tahap manuver laut dan tahap pengakhiran. Kegiatan latihan dalam Latma Malindo Jaya 22AB/12 meliputi pertukaran materi keangkatanlautan, paparan OCS, diskusi dan Table Top Game (TTG), latihan bersama antara Satuan Komando pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL dengan Pasukan khas laut (Paskal) TLDM.

Latma Malindo Jaya 22AB/12 yang manuver lapangannya dilaksanakan di Perairan Teluk Jakarta dan Laut Jawa tersebut diikuti empat kapal perang masing-masing dua kapal perang dari TNI AL dan dua dari TLDM. Kapal perang kedua angkatan laut tersebut melaksanakan materi-materi latihan diantaranya Departue/Entering Harbour, Mine Fied Transit Exercise, Officer On Watch Exercise, Lego Jangkar Dalam Formasi dan Lawan Sabotase Bawah Air. Sedangkan untuk Kopaska TNI AL dan Paskal TLDM melaksanakan materi-materi latihan antara lain Physical Training, Menembak, Diving dan Visit, Boarding, Search and Seizure (VBSS).





Sumber : Poskota

Indonesia Tuan Rumah UNSMLC Misi PBB

kasum-sub
JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi tuan rumah penyelenggara United Nations Senior Mission Leader Course (UNSMLC), yang diikuti 28 pejabat tinggi negara diantaranya Kanada, Jepang, Kenya, Indonesia, Belgia, USA, Nigeria, Denmark, India dan Swiss, yang dibuka oleh Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP., mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.,  di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (26/11/2012). Kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 26 November sampai dengan 7 Desember 2012.

Penyelenggaraan UNSMLC adalah mempersiapkan calon-calon pejabat senior di lingkungan Misi Perdamaian PBB untuk mengisi jabatan sebagai Special Representative of Secretary General (SRSG), Deputy SRSG, Force Commanders, Police Commisioners, Director of Mission Support dan Chief of Staff dari misi PBB. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan gambaran kepada pejabat senior dari Troops/Police Contributing Countries (T/PCCs), khususnya tentang Manajemen Operasional Misi Perdamaian PBB.

Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasum TNI antara lain mengatakan,  Pemerintah Indonesia sangat menghargai kerjasama dan bantuan dalam penyelenggaraan kursus bertaraf Internasional, sebagai langkah yang sangat penting dalam merealisasikan konteks besarnya kepentingan dan komitmen bersama pada agenda perdamaian dan keamanan dunia. Terlebih lembaga penyelenggara yakni PBB, merupakan suatu lembaga Internasional yang menjadi tempat berkumpulnya negara-negara merdeka di dunia yang mencintai perdamaian kekal dan abadi, namun lebih dari itu mencintai kemerdekaan yang luhur dan bermartabat.
 
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan UNSMLC merupakan sarana strategis dalam sistem peningkatan Sumber Daya Manusia PBB, yang memiliki tujuan sebagai berikut : Pertama, kursus diarahkan untuk lebih mengembangkan kemampuan para Pemimpin Senior PBB dan meningkatkan atau menambah jumlah para pemimpin terlatih, yang disiapkan untuk misi-misi operasi perdamaian PBB.

Kedua, guna memberikan pengertian dan pemahaman akan pentingnya kerjasama, koordinasi, komunikasi dan konsensus, yang terintegrasi dalam satu fungsi yang efektif dan efisien antara pemimpin suatu misi dengan sistem PBB, antar badan PBB dan masyarakat lokal. Ketiga, memberikan para peserta kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan batas kemampuan dari berbagai komponen operasi misi perdamaian PBB yang cukup kompleks.

Keempat, kursus ini diarahkan untuk memberikan para peserta pemahaman tentang peran, tugas dan tanggungjawab dari pemimpin suatu misi PBB, agar dapat memimpin para personel yang ditempatkan dalam operasi-operasi penjaga perdamaian PBB secara efektif. Terlebih para personel pada misi PBB merupakan gabungan dari suku bangsa yang memiliki prinsip berbeda, namun komit pada satu tujuan yang sama.





Sumber : Poskota

Menakar Alutsista Indonesia

BANDUNG-(IDB) : Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak serta kondisi geopolitik berada di dua persimpangan samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua, yakni benua Asia dan Australia. Negara lain akan menghargai kedaulatan Indonesia jika pertahanan kita kuat.

Nah, sekarang bagaimanakah kondisi pertahanan serta alat utama sistem senjata (alutsista) kita ? apakah sudah cukup kuat “menakuti” bangsa lain ? Mari kita simak masing-masing kekuatan, khususnya kekuatan alutsista trimatra Tentara Nasional Indonesia (TNI) yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).


Pemerhati isu pertahanan dan alutsista TNI, Jagarin Pane mengatakan perkembangan pengadaan alutsista TNI mulai tahun 2012 ini bisa disebut masuk musim panen raya sampai tahun 2014. 

Tahun ini saja kita sudah menerima empat pesawat coin (counter insurgency) Super Tucano buatan Brazil dari yang kita pesan satu skuadron (16 unit).

Kita juga sudah menerima 2 KCR (Kapal Cepat Rudal) dari enam yang dipesan buatan galangan kapal dalam negeri di Batam. Tank berat Leopard juga sudah diambang pintu dengan pesanan 100 unit bersama dengan 50 uni tank medium Marder buatan Jerman.


“Kita juga sedang menunggu kedatangan MLRS (Multi Launcer Rocket System) Astross II dari Brazil untuk kebutuhan dua batalyon, satu unit kendaraan peluncurnya dipamerkan di ajang Indo Defence di Jakarta. 

Demikian juga dengan howitzer Caesar buatan Perancis untuk kebutuhan dua batalyon artileri sedang dinantikan kedatangannya bersama rudal Mistral untuk satu batalyon. 


Pokoknya banyak sekali pengadaan alutsista hingga tahun 2014 untuk ketiga matra TNI ini”, ungkap Jagarin kepada “PR” ketika dihubungi beberapa waktu lalu.
Jika ditanya mana yang terkuat diantara ketiga matra saat ini, ia mengatakan yang paling kuat adalah Angkatan Darat baik dari sisi jumlah pasukan maupun alutsista. TNI AD punya lebih dari 1000 tank dan panser belum termasuk artileri dan rudal anti serangan udara. 

“Akan tetapi tank yang dimiliki hanya berkategori tank ringan dari jenis Scorpion buatan Inggris dan AMX13 buatan Perancis. Itu sebabnya sesuai perkembangan situasi kawasan yang dinamis kita butuh Main Battle Tank (MBT) dan Medium Tank”, ungkap Jagarin menjelaskan.
Sementara itu, lanjut dia, untuk TNI AL punya kekuatan armada dengan lebih dari 140 KRI terbagi dalam dua armada, yaitu armada Barat dan Timur. 

Yang membanggakan tentu kekuatan pemukul KRI sudah dilengkapi dengan rudal anti kapal Yakhont buatan Rusia berjarak tembak 300 km, rudal C802 dan C705 buatan Cina. 

Uji coba rudal Yakhont yang dilakukan di mulut perairan Ambalat Oktober 2012 lalu pada seri latihan Armada Jaya mampu menenggelamkan KRI LST yang sudah pensiun dengan sekali tembak.

“Satuan pemukul TNI AL yang lain adalah Korps Marinir yang punya kemampuan serang pantai. Ini yang tidak dimiliki oleh Malaysia dan Singapura. 

Korps Marinir memiliki persenjataan yang berbeda generasi mulai dari tank amfibi PT 76, BTR50, AMX10P, BTR80A, RM Grad sampai yang terbaru BMP3F”, ungkap Jagarin lagi.

Untuk TNI AU Jagarin menilai kondisi alutsista yang paling lemah diantara dua matra TNI lainnya. Saat ini TNI AU hanya memiliki kekuatan 10 F16, 10 Sukhoi, 12 F5E, 32Hawk 100/200, 4 Super Tucano. Menurut dia kekuatan itu jelas sangat tidak memadai untuk mengawal dirgantara RI yang seluas Eropa ini.
“Namun dengan kedatangan 24 F16 blok 52, 6 Sukhoi, 16 Super Tucano dan 16 T50 setidaknya sesak nafas yang menjadi kendala mengawal kedaulatan udara RI bisa agak lega. 

Tentu saja tidak berhenti sampai disitu. Mestinya dalam MEF (Minimum Essential Force) tahap II tahun 2015-2019 kita harus memiliki minimal 32 jet tempur kelas berat Sukhoi, 48 jet tempur ringan F16 dan paling tidak punya juga minimal 24 unit dari jenis Typhoon atau Rafale” ucap Jagarin lagi.

Melihat kondisi alutsista trimatra TNI upaya untuk menambah persenjataan tentu menjadi sebuah keniscayaan bagi negara besar seperti Indonesia. Negara kita baru saja memproduksi UU Industri Pertahanan sebagai payung hukum untuk mengembangkan industri pertahanan dan keamanan (hankam) dalam negeri.


“Sebenarnya sebelum UU itu jadi, Kementerian Pertahanan sudah melakukan langkah maju yang berani dengan kerjasama ToT (Transfer of Technology) dengan Korea Selatan dalam pengadaan tiga kapal selam jenis Chang Bogo. 

Saat ini PT PAL dan Daewoo sedang menyeleksi tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan 200 tenaga ahli yang akan dikirim ke Korsel. Dua kapal selam dibangun di Korsel dan satu unit di PT PAL Surabaya. Dengan Cina kita juga sedang melakukan kerjasama alih teknologi rudal C705. Jika sekolah rudal ini berhasil, dikombinasi dengan kemampuan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang sudah mampu menguji roket berjarak tembak 300 km, bisa dipastikan akan terjadi kemajuan yang luar biasa dalam teknologi rudal kita dua hingga tiga tahun ke depan” ungkap Jagarin lagi.

Lebih lanjut ia menambahkan dalam pembuatan kapal perusak kawal rudal yang dikenal sebagai proyek PKR10514 dengan Damen Schelde Belanda saat ini pun dilakukan dengan transfer teknologi. “PT PAL yang saat ini sudah mendapat order membuat enam kapal cepat rudal ukuran 60 meter untuk TNI AL, jika berhasil mendapatkan teknologi PKR 10514 akan menjadi perusahaan pembuat kapal perang yang disegani di Asia Tenggara “, tutur Jagarin.

Posisi di Asia Tenggara


Jika demikian bagaimana sebenarnya posisi Indonesia di Asia Tenggara saat ini ? dulu kita dikenal sebagai “Macan Asia”, apakah gelar itu masih pantas diberikan kepada Indonesia ?

Jagarin mengatakan modernisasi alutsista TNI sebenarnya untuk mengejar ketertinggalannya yang cukup jauh dibanding dengan tetangganya. Malaysia sudah jauh hari punya MBT PT91 buatan Polandia, Singapura sudah punya MBT Leopard. Sampai hari ini TNI AD hanya punya tank ringan Scorpion. “Lha, Scorpion jika diadu dengan PT91 di Kalimantan, kan sama saja dengan menandingkan kambing dengan sapi, beda kelas. Jadi penambahan kekuatan persenjataan kita adalah sebuah keniscayaan dan fardu kifayah. 


Dulu di zaman Dwikora kekuatan militer RI adalah yang terkuat di Asia Tenggara sehingga dianggap sebagai kekuatan Macan Asia. Dengan modernisasi alutsista ini diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Asia sesuai arahan Presiden SBY di hadapan petinggi Kemenhan dan Mabes TNI blan puasa yang lalu”, ujarnya menjelaskan.

Khusus dengan Malaysia dimana Indonesia sering mengalami konflik, Jagarin berani menyatakan bahwa kekuatan militer Indonesia saat ini secra umum tetap lebih kuat dari Malaysia. “Hanya di AU kekuatan mereka lebih ‘bergigi’ dengan memiliki 18 Sukhoi, 12 Mig29, 8 Hornet, 12 F5E. Untuk AL kita yang terkuat dengan lebih dari 140 KRI bandingkan dengan Malaysia hanya memiliki 58 KD. Mereka tidak punya pasukan Marinir berkualifikasi serbu, kita punya dua divisi pasukan Marinir berkemampuan serang pantai”, katanya lagi.

Yang lebih membanggakan, lanjut Jagarin, tentu skill individu prajurit kita lebih tahan uji dan mahir. Terbukti dalam setiap uji tanding di kejuaraan menembak regional berbagai senjata perseorangan, Indonesia selalu tampil menjadi nomor satu. 

Negara-negara ASEAN dan Australia angkat topi dengan kemampuan individu prajurit TNI. “Dengan Marinir AS pun terbukti dalam uji ketahanan fisik dan mental di hutan Jawa Timur beberapa waktu lalu bersama Marinir AS, personel Marinir AS kalah uji nyali dan uji fisik dengan Marinir Indonesia”, ungkapnya.

Apalagi, lanjut Jagarin, kehadiran 45 negara dan 500 produsen alutsista dunia di ajang Indo Defence membuktikan bahwa dunia sedang melirik Indonesia dengan anggaran alutsista yang luar biasa yakni Rp 100 trilyun dan diharapkan menjadi Rp 150 trilyun pada tahun 2014 nanti. “Prinsip yang dibangun Kemenhan, kan sudah jelas kalau belum mampu bisa beli dari luar tapi syaratnya berbagi teknologi. Kita meyakini kebijakan Kemenhan yang melakukan transaksi pengadaan alutsista sudah berada di jalan yang benar. Pengadaan MBT Leopard dilakukan G to G ( government to government) sehingga mampu menghapus beban jasa broker”, katanya menjelaskan.

Semua industri hankam dalam negeri saat ini bergerak dan mekar dengan berbagai order alutsista dari Kemenhan. Lihat saja PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Industri dirgantara PT DI yang sempat dinyatakan bangkrut, saat ini sedang berupaya merekrut tenaga ahli untuk menyinari kembali industri kebanggaan RI itu. “Demikian juga dengan PT PAL, semuanya sedang menggeliat dan menampilkan kesibukannya tak terkecuali industri swasta nasional kita”, tutur Jagarin.





Kira-Kira Mainan Baru TNI Di Tahun 2013 ...???

ARC-(IDB) : Menyambut tahun 2013, Kementrian Pertahanan Republik Indonesia sudah menyusun sejumlah perencanaan. Rencana yang tertuang dalam Rencana Kerja Kementrian 2013 ini masih menitik beratkan kepada percepatan MEF tahap 1 serta Peningkatan Industri dalam negeri. 

Sesuai surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Menteri Keuangan, di tahun 2013 pagu indikatif pertahanan negara ditetapkan sebesar Rp 76,53 triliun. Besaran ini setara dengan 0,89% PDB atau 14,14% dari pagu indikatif nasional, atau 60,43% dari kebutuhan pembangunan Postur Pertahanan Negara Tahun 2010-2014. 
Sementara program dan prioritas Kementrian Pertahanan terdiri atas 17 program dan 44 kegiatan dengan kebutuhan anggaran semula sebesar Rp 25.719,41 miliar menjadi Rp 28.014,32 miliar. 

Sasaran Pembangunan Pertahanan Negara Tahun 2013 antara lain terwujudnya postur dan struktur Pertahanan rata-rata sebesar 30% dari kekuatan pokok minimum (minimum essential force), terbangunnya 14 pos pertahanan baru di wilayah perbatasan darat dan terbangunnya 1 pos pertahanan baru di pulau terdepan (terluar) beserta penggelaran prajuritnya, serta terdayagunakannya industri pertahanan nasional bagi kelengkapan Alutsista TNI sebesar 16,73% akuisisi Alutsista TNI tahun 2013. 

Beberapa program lainnya di tahun 2013 adalah, Pengadaan 2 unit Helikopter NAS-332C1 VVIP senilai Rp460 Milyar, Up grading (falcon star) F-16 sebanyak 10 unit senilai Rp 270 Milyar, Pembangunan platform KCR 60M Lanjutan senilai Rp 169,78 Milyar serta Pengadaan Heli Angkut Bell-412 Tahap II lanjutan Rp 88,93 Milyar. Ada juga pengadaan kapal bantu minyak cair, pembangunan Universitas Pertahanan, Pengadaan tambahan Anoa bagi brigade mekanis, serta perlengkapan satuan armed. 

Disisi lain, Redaksi ARC juga mendapat bocoran mengenai alutsista yang akan dibeli di tahun 2013. 

Diantaranya, Korps Marinir akan kebagian Ranpur Amfibi jenis baru dari eropa timur. Selain itu paket Upgrade 10 F-16A/B TNI AU setara MLU juga akan segera dilakukan. Beberapa jenis senapan serbu juga akan memasuki gudang-gudang senjata Pasukan Khusus TNI. 

 Sementara, Sukhoi TNI-AU juga akan semakin tajam dengan datangnya persenjataan presisi. Apa saja mainan terbaru TNI..? Tunggu tanggal mainnya.





Sumber : ARC

Armada Kapal Perang Rusia Merapat Ke Gaza

GAZA-(IDB) : Kapal perang Rusia telah berlabuh di perairan timur Laut Mediterania untuk bersiap mengevakuasi warga Rusia jika konflik di Gaza semakin meningkat.Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Minggu, (25/11), seorang komandan angkatan laut Rusia mengungkapkan pernyataan itu kepada stasiun radio The Voice of Russia.

"Untuk mengevakuasi warga Rusia lantaran meningkatnya konflik antara Palestina dan Israel, pasukan angkatan laut Rusia sudah menyiapkan kapal patroli Smetliviy, armada kapal Novocherkassk dan Saratov, termasuk kapal tanker besar Ivan Bubnov," kata juru bicara Angkatan Laut Russia tersebut.

Dia juga mengatakan pasukan angkatan laut tetap rutin berlatih perang dan merawat persenjataan serta perlengkapan selama menjalani persiapan ini.

Pasukan Israel Jumat lalu menembaki warga Gaza yang sedang menuju pagar perbatasan. Peristiwa itu menewaskan satu warga Palestina selepas gencatan senjata antara Hamas dan pasukan Israel disepakati.

Kesepakatan gencatan senjata menyebutkan Israel harus menghentikan serangan udara ke Gaza dan pejuang Hamas juga menghentikan peluncuran roket ke Israel.

Pengamat Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour menyurati Dewan Keamanan PBB dengan mengatakan kondisi Gaza saat ini masih rawan dan aksi Israel itu telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Perang delapan hari antara militer Israel dengan Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 150 orang tewas dan hampir seribu lainnya luka. Sedangkan di pihak israel hanya empat orang meninggal dan lebih dari 80 lainnya cedera.





Sumber : Merdeka

Pendaratan Perdana Jet Tempur China Di Kapal Induk

BEIJING-(IDB) : China berhasil melakukan pendaratan pesawat tempur pertama di dok kapal induk mereka pada Minggu waktu setempat. Namun, para ahli memperkirakan, masih butuh beberapa tahun sampai kapal induk itu beroperasi penuh.

Diberitakan Reuters yang mengutip Xinhua, pendaratan berhasil dilakukan oleh pesawat tempur multi-fungsi generasi pertama J-15 di Lianing, kapal induk pertama China. Liaoning sebelumnya adalah bekas kapal induk peninggalan Uni Soviet yang diperbarukan.

J-15 dapat membawa rudal anti-kapal perang, udara-ke-udara, dan udara-ke-darat. Kemampuan J-15 setara dengan jet Su-33 Rusia dan F-18 Amerika Serikat. Tidak disebutkan dimana pendaratan itu dilakukan.

Menurut laporan People's Daily, Liaoning dapat memuat 30 pesawat J-15 dan mengangkut sekitar 2.000 kru kapal. Liaoning sendiri berhasil melakukan uji pelayaran pertamanya pada Agustus tahun lalu.

Dalam laporan penilaian kemampuan militer China oleh Pentagon, AS, walaupun China berhasil mendaratkan jet di kapal itu, namun masih perlu bertahun-tahun untuk megoperasikannya secara penuh.

"Masih perlu bertahun-tahun untuk China dalam mencapai kemampuan tempur, bahkan yang terminimal, untuk kapal induknya," tulis Pentagon.

Menurut perkiraan Pentagon, saat ini China tengah membuat kapal induk buatan mereka sendiri yang diprediksi siap berlayar pada 2015. "China akan membangun banyak kapal induk dan kapal pendukung lainnya dalam sepuluh tahun ke depan," tulis Pentagon.

Kapal induk baru dimiliki oleh angkatan laut Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris yang diluncurkan hampir seratus tahun lalu. AS adalah negara satu-satunya yang punya lebih dari satu kapal induk, yaitu 11 kapal.




Sumber : Vivanews

Israel Klaim Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Baru

TEL AVIV-(IDB) : Para pejabat pertahanan Israel dan AS sukses menguji sistem pertahanan rudal baru yang disebut David's Sling. Sistem pertahanan itu dapat mencegat rudal berjangkauan lebih jauh dibandingkan yang dijatuhkan sistem Iron Dome yang digunakan dalal konflik Israel-Jalur Gaza belum lama ini, demikian pernyataan kementerian pertahanan Israel, Minggu (25/11).

Sebuah rudal Stunner yang diluncurkan sistem pertahanan David’s Sling mampu "mencegat sasaran dalam penerbangan perdananya", kata kementerian itu dalam pernyataannya. "Organisasi Pertahanan Rudal Israel dan Badan Pertahanan Rudal AS menyelesaikan tahap pertama pengembangan David’s Sling Weapon System (DSWS), dengan melakukan pencegatan yang sukses," tambah pernyataan itu.

Uji coba tersebut diluncurkan oleh Sistem Pertahanan Canggih Rafael di Israel selatan tetapi tidak dijelaskan kapan uji coba itu dilakukan. Sistem itu diharapkan siap dioperasikan tahun 2014, kata sejumlah media Israel.

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, mengucapkan selamat kepada mereka yang terlibat dalam uji coba itu. Ia menambahkan, David's Sling akan membentuk sebuah lapisan baru yang signifikan dalam sistem pertahanan rudal multi-lapis Israel.

David's Sling merupakan sistem pertahanan rudal yang saat ini sedang dikembangkan Rafael di Israel dan Raytheon di AS dan dirancang untuk mengisi kesenjangan proteksi jarak pendek yang diberikan sistem Iron Dome dan program pertahanan rudal balistik jarak jauh dari Arrow 2. David's Sling juga dikatakan mampu bertindak sebagai back-up bagi Arrow, dengan mencegat ancaman yang berhasil menyelinap melalui pertahanan Arrow.

Arrow, sistem mutakhir yang dirancang untuk melawan serangan terutama dari musuh bebuyutan Iran, berhasil mencegat rudal-rudal semacam rudal Shihab-3 dari Iran dalam berbagai kondisi pengujian.

David Sling, yang menurut televisi Israel dirancang untuk mencegat rudal yang ditembakkan dari jarak 50 sampai 250 kilometer, dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara Arrow dan Iron Dome.

Pengumuman Israel itu muncul empat hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalar Gaza diberlakukan menyusul pertempuran selama delapan hari. Militer Israel mengatakan, sebanyak 1.354 roket ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza selama pertempuran itu, dan sebanyak 421 di antaranya dicegat oleh sistem Iron Dome.





Sumber : Kompas

Latgab TNI : Panglima Tinggi GSM Ditangkap TNI

sampit-sub 
KUTAI-(IDB) : Panglima Tinggi Gerakan Sumpit Merdeka yang melarikan diri ke wilayah Satuan Pemukiman 1 Kaubun, akhirnya berhasil ditangkap dan dibawa dengan Mobil Udara oleh dua tim pasukan TNI dari Yonif 514/Raider yang tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (24/11/2012).

Dengan menggunakan 2 Heli MI-35 dari Skadron 31 Serbu dan 2 Heli Bell-412 Skadron 11 Serbu, dua tim dari Yonif 514/Raider bergerak kearah sasaran. Dalam penyergapan tersebut, dua tim pasukan TNI menggunakan tehnik fast rope untuk mencapai sasarannya.

Tehnik fast rope merupakan tehnik cepat menurunkan pasukan saat kondisi Heli sedang hover atau mengambang di udara dengan menggunakan tali yang bergelantungan dan dikaitkan pada bagian sisi Heli. Hal ini lazim digunakan untuk menghindari serangan senjata musuh yang sewaktu-waktu ditembakkan kearah Heli.

Penyergapan dengan menggunakan Mobil Udara dilakukan karena membutuhkan kecepatan dalam pengejaran dan penangkapan. Setelah beberapa pasukannya terus dipukul mundur oleh pasukan darat gabungan TNI, akhirnya Panglima Tinggi GSM yang melarikan diri dapat ditangkap untuk selanjutnya diserahkan kepada Satuan Polisi Militer yang dimiliki TNI untuk dimintai keterangan.

Dengan tertangkapnya Panglima Tinggi GSM, pasukan TNI berhasil menguasai dan mengembalikan kedaulatan Kalimantan Timur kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian skenario latihan yang dilaksanakan dalam Latgab TNI Tingkat Brigade tahun 2012.

Sementara itu, Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) TNI Latgab TNI tahun 2012 Mayjen TNI Setyo Sularso mengatakan, Operasi Wibawa Yudha selesai, musuh sudah dihancurkan dan wilayah Kalimantan Timur sudah direbut kembali. Selanjutnya, Pangkogab TNI melaksankan alih kodal daerah operasi kepada Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Kalimantan Timur.





Sumber : Poskota