Pages

Jumat, November 09, 2012

BUMN Bentuk Konsorsium Kembangkan Kapal Perang

JAKARTA-(IDB) : PT Pindad (Persero) bersinergi dengan BUMN strategis lainnya untuk mengembangkan kapal (laut) tempur. BUMN alat utama sistem persenjataan (alutsista) menggandeng PT PAL (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) dan PT INTI (Persero).

Kerjasama ini dilakukan untuk menumbuhkan sebuah bisnis yang menguntungkan, sebagai upaya meningkatkan kerjasama atar BUMN.

"Seperti membuat kapal tempur, kita sinergi dengan PT PAL untuk kapalnya. Untuk bodinya biarlah bahannya Krakatau Steel yang memegang dan desainnya PT INTI. Peralatan perangnya tentu dari Pindad. Jadi sinergi ini menguntungkan BUMN lain," kata Staf ahli PT Pindad (persero) Teguh kepada detikFinance di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (8/11/2012).

Sayangnya Teguh tak merinci jenis kapal (laut) tempur apa yang akan dikembangkan oleh gabungan BUMN strategis tersebut. Saat ini rencana tersebut dalam tahap dirintis.

"Ini mau dirintis," katanya.

Selain itu PT Pindad meminta pemerintah untuk terus memberikan perhatian. Pindad selama ini mengalami kendala keuangan atau finansial. Ia mengaku ada berbagai kendala yang sedikit menyulitkan Pindad untuk menjadi BUMN besar.

"Kendala yang pertama itu masalah finansial," kata Teguh singkat .

Menurut Teguh, sangat wajar kendala finansial menjadi salah satu alasan terhambatnya perkembangan Pindad selama ini. Masalah finansial sebenarnya telah dibicarakan kepada pemerintah.

"Kendala-kendala seperti kita BUMN adalah biaya yang terbatas sehingga berpengaruh pada pengembangan yang terbatas juga. Sudah mulai ada bantuan pemerintah tetapi belum mencukupi," tuturnya.

Selain segi finansial, Pindad meminta pemerintah untuk membuat kebijakan dan regulasi yang mudah. Kemudahan kebijakan dan regulasi serta finansial akan mengubah wajah Pindad ke depan. "Sempurna lah Pindad kalau keduanya diberikan," tuturnya.




Sumber : Detik

DPR Berharap Indonesia Fokus Kembangkan Kapal Perang Dalam Negeri

JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berharap tercapainya peningkatan kerja sama pertahanan RI-Inggris beberapa waktu lalu mesti diarahkan atau difokuskan untuk mempertajam dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, khususnya alutsista tertentu.

Menurut Mahfudz, Inggris merupakan negara yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan produk kapal perang. Kapal perang kerajaan Inggris saat ini merupakan salah satu yang tercanggih di dunia. Karena itu, Mahfudz berharap peningkatan kerja sama militer dengan Inggris dapat diarahkan dan difokuskan untuk pengembangan kapal perang dalam negeri.

"Kita tahu Inggris ini sudah sangat maju dan industri kapal perangnya itu kan sudah tua dan paling canggih kalau kita bandingkan dengan negara lain," ujar Mahfudz kepada Jurnalparlemen.com, Jumat (9/11).

Sehingga, kata Mahfudz, memang menjadi penting bagi Indonesia, khususnya PT PAL, untuk membangun kerja sama strategis dengan Inggris terkait pengembangan kapal perang. "Dengan demikian, target-target pengembangan industri pertahanan kita bisa lebih cepat. Saya kira ke dapan kita kan memang perlu armada AL yang lebih banyak lagi, bukan hanya kapal selam, juga kita kerja sama dengan Jerman," ujarnya.

Kata Mahfudz,  untuk kapal selam sendiri, kini Indonesia telah mengadakan kerja sama dengan Korsel untuk pengadaan tiga unit. "Saya kira dengan Inggris ini untuk kapal perang kawal rudal, fregard dan sejenisnya," katanya.

Lebih lanjut Mahfudz mengatakan, saat ini sesungguhnya TNI AL juga telah berencana membeli tiga unit kapal fregard dari Inggris. Sehingga hal ini dapat menjadi awal yang baik untuk pengadaan kapal perang berikutnya, Indonesia minta Inggris melakukan transfer teknologi.

"Tiga kapal yang kita mau beli itu sudah ready, yaitu kapal yang semula dipesan Brunei Darussalam, namun dalam perkembangannya pihak Brunei (dengan alasan tertentu) membatalkan pembelian kapal tersebut," ujarnya.




Sumber : Jurnamen

Pindad Siap Produksi Panser Besar Berteknologi Canggih

JAKARTA-(IDB) : PT Pindad (persero) siap meluncurkan produk terbaru berupa kendaraan tempur. Empat kendaraan gagah ini rencananya akan segera diberi nama oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Nunggu Pak SBY untuk kasih nama 4 kendaraan tempur terbaru buatan Pindad," kata staf ahli PT Pindad (persero) Teguh saat ditemui detikFinance di JIE Kemayoran Jakarta, Jumat (8/11/2012).

Kendaraan semi tempur ini rencanya akan diberi nama oleh Presiden SBY besok dalam kunjungannya ke pameran Indo Defence 2012 di JIE Kemayoran. Selain 4 kendaraan semi tempur, Pindad juga mengeluarkan senjata SS2-V5.

"Kita juga akan keluarkan senjata SS2-V5," imbuhnya.

Senjata SS2-V5 adalah senjata yang diperuntukan bagi tentara. Senjata ini adalah seri ke lima dari yang pertama SS2-V1 yang diperdagangkan ke Australia.

"Ada SS2-V1, V2, V3, V4 dan terbaru itu SS2-V5," tuturnya.

Ada satu lagi produk baru yang disembunyikan PT Pindad (persero). Sebuah panser besar dengan dilengkapi teknologi canggih dan senjata besar juga siap diproduksi dan menunggu Presiden untuk melihat apakah ini bagus atau tidak.

"Yang ini jenis panser terbaru, semuanya serba canggih. Dari mulai teknologi hingga senjata. Nunggu Pak SBY untuk kasih nama dan bilang layak atau tidak," cetusnya.





Sumber : Detik

Senjata Murah Saingan Berat Berat Pindad

JAKARTA-(IDB) : PT Pindad (persero) menyatakan saat ini bersaing ketat dengan alat-alat militer buatan China yang menawarkan harga murah serta berkualitas.

Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Pindad Teguh kepada detikFinance dalam pameran Indo Defence Expo 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/11/2012).

"China menjadi saingan terberat kita soal pemasaran alat perang," kata Teguh singkat.

Menurut Teguh, China dengan produk murahnya mudah untuk membuat calon pembeli tergiur. Tetapi Pindad memastikan akan terus berkompetisi secara sehat.

"Pindad bisa berkompetisi soal harga, kita juga murah dan kita lebih berkualitas. Ini sudah diakui di banyak negara," paparnya.

Saat ini pasaran alat dan kendaraan militer Pindad sudah memasuki negara ASEAN, Australia, dan Korea. Bahkan merambah ke ranah Eropa sebut saja Prancis, Jerman, Turki, dan Bosnia.

Menurut Teguh dari banyaknya pasar Pindad, salah satu negara yang paling setia untuk membeli alat dan kendaraan militer Pindad adalah Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.

"Produk seperti bom, senjata baik senapan jenis SS2, pistol jenis G2 dan amunisi juga kendaraan tempur laku dijual. Khusus untuk negara Singapura, mereka yang paling setia beli dari kami," cetusnya.

Pindad Siap Serbu Irak

PT Pindad (Persero), BUMN yang bergerak memproduksi alat tempur siap menyerbu pasar Irak. Rencana ini akan segera terealisasi dalam waktu dekat.

"Ini adalah himbauan dari Pak Dahlan Iskan untuk ekspansi ke sana," tutur staf ahli PT Pindad (Persero) Teguh saat ditemui detikFinance dalam acara Indo Defence di JIE Kemayoran Jakarta, Jumat (8/11/2012).

Menurutnya, Dahlan Iskan terinspirasi oleh Pasukan Garuda yang saat ini sedang bertugas di Libanon. Dahlan Iskan berpendapat mengapa Indonesia tidak menjual senjata buatan Pindad ke Irak.

"Pak Dahlan terinspirasi Pasukan Garuda di Libanon dan ada peluang untuk menjual kesana," katanya.

Rencana ini masih menunggu perjanjian bilateral antara Indonesia dan Irak. Jika perjanjian berjalan mulus, maka PT Pindad (Persero) siap memasarkan semua jenis produknya ke negara rawan konflik tersebut.

"Sudah ada delegasi dari Irak yang datang kepada kami (Pindad). Tinggal menunggu agreement saja dari Irak dan Indonesia. Selain itu Pindad harus selesai juga memenuhi kuota kebutuhan TNI sampai 60% baru kami bisa jual kesana," cetusnya.






Sumber : Detik


Karena Masalah Finansial PT. DI Belum Jajaki Hubungan Dengan Boeing

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) belum bisa melakukan kerjasama dengan pihak Boeing. Alasan finansial menghambat kerjasama di antara keduanya.

"Saya rasa kalau teknologi tidak, Airbus sudah mengakui kita dengan teknologi yang kita punya, finansial menjadi masalah kami," katanya Dirut PTDI Budi Santoso kepada detikFinance di JIE Kemayoran Jakarta, Kamis (7/11/2012).

Menurut Budi, untuk melakukan kerjasama tukar teknologi dengan Boeing (re-sharing), pihak PTDI harus mempunyai dana pengembangan sebesar US$ 6-8 juta.

"Teknis kita bagus kok, hanya finansial saja masalahnya, butuh US$ 6-8 juta sebagai dana pengembangan," tuturnya.

Ia berpendapat, salah satu alasan adalah peran pemerintah yang kecil dalam mengurus ini semua. Menanggapi, persaingan antara Boeing dengan pihak Airbus, yang bersaing lewat A380 dan 787-Dreamliner, menurutnya itu adalah hal yang biasa.

"Di beberapa negara hal semacam ini di-support oleh negara. Kalau kita belum sampai ke situ. Banyak Airbus bikin komponen untuk Boeing. Jadi persaingan itu tidak ada. Samsung dengan Apple walaupun ribut tetapi Samsung masih beli komponen ke Apple kan," tandasnya.





Sumber : Detik

Tahun Depan PT DI Dapat Suntikan Dana Segar Rp 100 Miliar

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dapat suntikan dana segar sebesar Rp 100 miliar. Anggaran sebesar itu akan dikucurkan pada tahun depan oleh BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Kita dapat pinjaman tahun 2013 sebesar Rp 100 miliar dari PNM," ungkap Asisten Dirut PT DI Sonny Saleh Ibrahim di JIE Kemayoran Jakarta, Kamis (7/11/2012).

Sonny mengatakan nantinya dana talangan PNM digunakan untuk menyehatkan perusahaan penerbangan tersebut. "Pinjaman dari PNM untuk menyehatkan perusahaan bukan untuk modal kerja," katanya.

Menurut Sonny, sampai dengan tahun 2014, PT DI akan melakukan capaian produksi sebesar Rp 8,2 triliun. Rinciannnya Rp 3 triliun untuk 2012, Rp 3 triliun untuk 2013, sedangkan sisanya Rp 2,2 triliun untuk 2014.

Sonny menuturkan hingga akhir tahun 2012, PT DI akan mendapatkan laba perusahaan positif tetapi masih masuk kategori lampu kuning (perusahaan belum terlalu sehat).

"Laba akhir tahun 2012 positif tetapi kita masih "kuning". Saat ini kita fokus pada pembelian mesin pesawat dari Korea, Jepang dan China," tutupnya.

Tahun 2013, PT DI siap melakukan proyek revitalisasi yang mencakup 5 komponen pokok.

1. Revitalisasi pembangunan produksi,
2. Revitalisasi sistem,
3. Revitalisasi modal kerja,
4. Revitalisasi pengembangan pesawat,
5. Revitalisasi Sumber Daya Manusia.



Tahun Depan PT. DI Kebanjiran Order di 2013



PT Dirgantara Indonesia (PT DI) siap melakukan kontrak terbaru untuk membuat pesawat. Lima kontrak untuk membuat 5 pesawat dengan jenis yang berbeda siap dilakukan tahun 2013.

"Tahun depan ada 5 kontrak yang akan kita lakukan," ungkap Asisten Direktur PT DI Sonny Saleh Ibrahim saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Kamis (7/11/2012).

Lima kontrak yang dimaksud salah satunya adalah pembuatan pesawat Cassa jenis CN 235. Pesawat yang mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dan dengan kecepatan 245 kt/454 km/jam ini rencanya akan diproduksi 2 unit.

"Ada 5 pesawat Cassa, 2 untuk CN 235, 2 untuk CN295 dan 1 untuk C212-400," katanya.

Selain pesawat jenis Cassa, PT DI juga akan memproduksi 25 Helikopter dan 1 unit pesawat Superpuma. Rencananya jumlah investasi yang meliputi 5 kontrak yang akan dilakukan di tahun 2013 ditaksir sebesar Rp 3 triliun.

"Nilai kontraknya Rp 3 triliun untuk 5 kontrak yang akan kita lakukan di 2013. Ada 5 pesawat jenis Cassa, 25 Helikopter dan 1 Superpuma," cetusnya.




Sumber : Detik

Alasan PT DI Gandeng Airbus Military Jual NC212 ke Pasar Dunia

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sengaja menggandeng Airbus Military dalam kerjasama pengembangan pesawat jenis Cassa. Salah satu alasan itu adalah karena Airbus Military memiliki kewenangan untuk menerbitkan sertifikat EASA (European Aviation Safety Agency).

"Kita (PT DI) selama ini membayar lisensi ke Airbus Military karena mereka punya sertifikat EASA. Saat ini kita berubah dari pemberi menjadi penerima lisensi dan kita share profitnya," ungkap Asisten Dirut PT DI Sonny Saleh Ibrahim saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Kamis (7/11/2012).

Selama ini PT DI hanya bisa menerbitkan sertifikat FAA, dengan sertifikat ini pesawat yang diproduksi oleh PT DI tidak bisa dijual luas ke Mancanegara. Dengan adanya kerjasama diantara keduanya, otomatis PT DI mendapatkan 2 sertifikat yaitu EASA dan FAA.

"Mereka punya network nya, kita punya tenaga ahlinya," katanya.

Saat ini keduanya tengah pengembangkan pesawat NC212 untuk diupgrade dengan teknologi menjadi pesawat NC212. Bulan depan rencananya pesawat ini mulai diproduksi.

"Sekarang semua komponen termasuk mesin sudah ada di Bandung, bulan depan kita siap produksi. Butuh waktu 18 bulan untuk membuat 6 pesawat," tandasnya.





Sumber : Detik

TNI AU Kembangkan Smart Bomb

JAKARTA-(IDB) : Divisi Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbang AU), pamerkan berbagai macam produk hasil penelitiannya di Indo Defence Expo and Forum 2012. Salah satu produk andalannya adalah smart bomb.

Seperti namanya, smart bomb merupakan bom pintar karena telah dilengkapi peralatan sensor elektronik berupa guidance kit. Guidance kit yang terletak di bagian ujung belakang bom ini dilengkapi GPS yang siap dioperasikan oleh pilot.

Menurut petugas jaga stand Dislitbang AU, Mashuri, sirip bom yang berwarna orange ini dapat berubah posisi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan baterai.

"Pilot akan mengendalikan dengan langsung menentukan berapa koordinat sasaran. Sehingga tingkat akurasi jatuhnya bom lebih tepat," terangnya dalam pameran yang digelar di JIE, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2012).

Bom yang memiliki panjang lebih dari 1 meter ini adalah buatan Jerman dan telah digunakan pada pesawat NATO dan Hawk. Namun sayangnya belum pernah dilakukan uji coba di Indonesia.

"Kami baru melakukan penelitian. Memang tahun ini sasarannya prototype dulu," ucap Mashuri.

Walau mengusung kata 'smart' yang berarti pintar, produk ini juga masih memiliki keterbatasan yakni belum mampu digunakan untuk sasaran yang bergerak. Sebab kendalinya disetting sebelum bom diluncurkan. Sehingga ketika koordinat sasaran berubah, bom ini belum mampu mendeteksi pergerakannya.

Menurut Mashuri, smart bomb akan diuji coba tahun depan. Selanjutnya akan dibuka tender untuk produksi bom baru ini.




Sumber : Detik

Produsen ATGM Bersaing Ketat Di Ajang Indodefence 2012

JAKARTA-(IDB) : Tak bisa dipungkiri, ajang pameran Indo Defense 2012 yang diselenggarakan di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta 7-10 Nopember 2012. Salah satu persaingan yang ada pameran senjata itu adalah perang mendapatkan kontrak pengadaan alat utama system senjata jenis Anti Tank Guided Missile (ATGM).

Di lokasi pameran, ada beberapa perusahaan perwakilan negara asing membawa produk andalannya, seperti SAAB Swedia yang membawa RBS-70, Rosonboron Exports Rusia yang membawa beberapa varian ATGMnya seperti Kornet EM, MBDA yang membawa Millan dan Eryx, Ukraina, dan Belarusia yang membawa ATGM SKIF D dan lainnya.

Dari banyak perusahaan yang menawarkan produknya, itoday, Kamis (8/11) sempat berbicang-bincang dengan dua negara produsen ATGM asal Belarusia dan Rusia mengenai ATGM yang dibawanya.

Kelebihan SKIF D adalah memiliki dua launcher yang dapat menembakan dua rudal secara bergiliran dalam jenjang waktu yang sangat singkat," jelas Deputy Chief of High Power Radiation Sources Department Belarusia, Polonevitch Alexander, kepada itoday.

Alexander juga menjelaskan kelebihan lain dari SKIF D yang dapat ditembakan secara otomatis dari jarak jauh, dengan menggunakan sebuah perangkat berbentuk seperti laptop yang dilengkapi joystick untuk menggerakan tube launcher dan layar untuk melihat hasil pencitraan kamera yang terdapat di launcher.

"Dengan kendali otomatis jarak jauh ini, prajurit tidak akan mendapatkan serangan balik akibat harus memanggul ATGM tersebut yang memancarkan jejak laser untuk penunjuk rudal yang ditembakan, ujarnya.

Di sisi lain, Rosonboron Exports dari Rusia mengunggulkan system anti tanknya yang bernama Kornet EM, dimana salah satu kelebihannya adalah jarak tembaknya yang mencapai 10.000 meter atau setara 10 km, dengan ketepatan sasaran mencapai 97-98 persen, tergantung dari besaran targetnya sendiri.

Kornet EM sendiri terkenal dengan kemampuannya yang sudah battle proven di pertempuran, dimana Mujahidin Hisbullah pernah menggunakan ATGM ini untuk menghancurkan Main Battle Tank (MBT) milik Israel, Merkava. Padahal, Merkava adalah salah satu MBT terbaik di dunia.





Sumber : Itoday

Menhan Dan Sekjen Kemhan Menerima Perwakilan Negara Sahabat

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro, Kamis (8/10), menerima sejumlah courtesy call (cc) delegasi peserta Indo Defence Expo and Forum 2012 antara lain dari Brunei Darussalam, Republik Iran, Bosnia Herzegovina dan delegasi dari Drydocks World.
 
Pada kesempatan tersebut Menhan yang didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, ST, Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dan Kapuskom Publik Kemhan Kolonel Kav Bambang Hartawan menerima Minister of Defence of the Brunei Darussalam Dato Paduka Awang Haji Mustappa bin Haji Sirait, kemudian Vice Minister of Defence, Research and Industry Affair of the Islamic Republic of Iran Mr. Mohammad Islami.

Selanjutnya di tempat yang sama, Menhan RI juga menerima Minister of Energy, Mining and Industry of Boznia Herzegovina HE Erdal Trihulj serta Chairman Drydocks World Khamis Buamim.  
Delegasi Indo Defence Expo Forum 2012 Courtesy Call ke Menhan RI

Sementara pada hari yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro, Rabu (8/10), juga menerima sejumlah courtesy call (cc) delegasi peserta Indo Defence Expo and Forum 2012 dari Republic of Azerbaijan, Duta Besar Ukraina dan Republic of Philippines.

Courtesy call kepada Menhan RI yang didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, ST, Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S. IP dan Kapuskom Publik Kemhan Kolonel Kav Bambang Hartawan, diawali Minister of Defence Industry of the Republic of Azerbaijan HE Mr. Yavar Jamalov, kemudian Duta Besar Ukraina Volodyujr Pakhil dan diakhiri Secretary of National Defence the Republic of Philippines HE Mr. Voltaire T. Gazmin.

Usai menerima courtessy call delegasi, Menhan berkesempatan mengunjungi sejumlah stand pameran serta mencoba beberapa peralatan simulator yang dipamerkan

Ditempat terpisah Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, kamis (8/11), di sela-sela kegiatan pameran Indo Defence Expo & Forum 2012 menerima kunjungan delegasi negara sahabat diantaranya Qatar Navy Comander Brigadier General Mohammad Nasser al Mohanmadi, Director of the Russian Federal Service for Military-Technical Coorporation, H.E.Mikhail V Petuhov dan Additional Defence Secretary Under Ministry of Defence Pakistan Airvice Marshal Arahad Qudus. 




Sumber : DMC

Korps Baret Ungu Siap Sukseskan Latgap TNI 2012

SURABAYA-(IDB) : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) R. Gatot Suprapto mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Achmad Faridz Washington memimpin gelar kesiapan pasukan dalam rangka latihan gabungan TNI tahun 2012 di lapangan apel Kesatrian Soepraptono, Semarung, Surabaya, Kamis, (8/11).

Dalam gelar kesiapan pasukan pendarat tersebut, selain diikuti 880 prajurit baret ungu, juga digelar material tempur Korps Marinir yang terlibat dalam Latgab TNI 2012, diantaranya 5 unit BMP-3F, 20 unit BTR-50, 4 unit KAPA, 4 unit BVP-2, 2 unit Roket Multi Laras RM 70 Grad dan 3 pucuk Howitzer 105 mm.


Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Pasmar-1, Komandan Korps Marinir mengatakan latihan gabungan TNI tahun 2012 merupakan rangkaian latihan yang bertingkat dan berlanjut untuk satuan-satuan TNI secara umum dan tentunya Korps Marinir pada khususnya.


Sebagai tahapan dari proses latihan gabungan, lanjutnya, maka akan dilaksanakan manuver lapangan bagi setiap unsur secara sinergis sebagai implementasi dari geladi posko yang telah dilaksanakan. Latihan Gabungan yang mengambil tema “Kogab TNI melaksanakan kampanye militer di wilayah Kalimantan Timur dalam rangka menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI” tersebut menunjukkan konsistensi kita dalam menjaga kedaulatan NKRI serta meningkatkan profesionalisme kita sebagai prajurit pendarat amfibi. Selain itu, dalam manuver lapangan yang akan dilaksanakan tanggal 11 hingga 30 November 2012, akan dilatihkan berbagai prosedur taktis dan teknis pada setiap tingkat satuan yang bermanuver beserta dengan Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya, hal ini menuntut kesiapan mental dan fisik prajurit yang prima serta profesionalisme sesuai fungsi dan tugasnya, disamping itu kesiapan Alutsista menjadi bagian yang mendukung kesuksesan latihan yang akan dilaksanakan.


“Dengan melihat kondisi pasukan dan peralatan yang sudah dipersiapkan, saya yakin dan percaya bahwa kalian telah siap untuk melaksanakan latihan gabungan TNI tahun 2012 ini,” tegasnya.


Pada kesempatan tersebut, Komandan Korps Marinir mengharapkan agar seluruh prajurit yang terlibat latihan gabungan TNI tahun 2012 dapat mengaplikasikan semua materi yang telah didapatkan dalam latihan ini seperti pada saat melaksanakan operasi yang sesungguhnya.


Sebelum mengakhir amanatnya, Komandan Korps Marinir memberikan beberpa hal yang harus dipedomani dalam melaksanakan latihan ini, diantaranya : 

Pertama : Memegang teguh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sebagai benteng dalam melaksanakan setiap aktivitas, 

Kedua : Melaksanakan latihan dengan mantap karena latihan merupakan kepercayaan, kehormatan dan kesejahteraan bagi setiap prajurit, 

Ketiga : Meningkatkan kewaspadaan, jangan gegabah dan mengikuti semua prosedur yang berlaku dalam setiap proses latihan yang dilaksanakan, 

Keempat : Melaksanakan kerjasama yang baik dengan unsur latihan lain maupun dengan masyarakat di daerah latihan, 

Kelima : Mengutamakan faktor keselamatan dalam setiap mengambil keputusan dan tindakan sehingga latihan dapat berhasil tanpa kerugian atau Zero Accident, 

Keenam : Menciptakan suasana kegembiraan di daerah latihan seperti yang kita dengung-dengungkan selama ini yaitu gembira di tengah keluarga, gembira di satuan dan gembira di daerah latihan, daerah operasi serta mewujudkan prajurit Korps Marinir sebagai prajurit petarung yang religius dan humanis.

Usai gelar pasukan, dilanjutkan dengan istiqhozah yang diimpin oleh Ketua MUI Jawa Timur KH. Abdus Shomad Bukhori dan diikuti seluruh peserta latihan, dengan dilaksanakannya istiqozah ini dengan tujuan agar Latihan Gabungan TNI tahun 2012 dapat berjalan dengan aman dan sukses.





Sumber : Kormar

Presiden Korsel : Indonesia Mitra Penting Korsel

Pada masa mendatang produk bersama Indonesia - Korea Selatan di bidang pertahanan akan berkelas dunia
 
DENPASAR-(IDB) : Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan yang terus meningkat di berbagai bidang merupakan wujud pemahaman kedua negara atas posisi penting masing-masing, kata Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak.

"Pada 2008 dan 2011 kedua negara menghadapi krisis moneter bekerja sama mengatasi krisis, kini kedua negara menikmati perkembangan demokrasi dan juga mencapai perkembangan kerja sama ekonomi," katanya dalam upacara pemberian tanda jasa Bintang RI Adipurna dari pemerintah Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis sore.

Presiden Lee mengatakan Indonesia merupakan mitra penting Korea Selatan dengan penduduk mencapai 253 juta jiwa, Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dengan pesat.

Ia mengatakan hubungan kerja sama antara kedua negara demikian erat, termasuk komitmen pemerintah Korea Selatan saat terjadi krisis ekonomi pada 2008 dan 2011 yang meminta pengusaha Korea Selatan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja asal Indonesia.

"Kalau saya berbicara hubungan kedua negara bukan hanya kerja sama antara dua negara namun ini adalah kerja sama dari hati ke hati," katanya.

Presiden Korea Selatan ke-17 itu mengatakan di masa mendatang hubungan kerja sama antara kedua negara akan semakin erat dan menguntungkan kedua negara.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan dapat mencapai 100 miliar dolar AS pada 2020, berdasarkan sejumlah kerja sama yang saat ini sudah disepekati maupun tengah dirintis oleh kedua negara.

"Di bidang ekonomi nilai perdagangan kedua arah meningkat dari 11 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 30 miliar dolar AS pada 2011. Saya berkeyakinan target 50 miliar dolar AS pada 2015 dan 100 miliar dolar AS pada 2020 akan tercapai," kata Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Lee, terdapat 25 kesepakatan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang antara lain di bidang ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi serta industri pertahanan.

Sementara itu, Presiden Lee Myung-bak mengatakan saat ini salah satu kerja sama penting antara kedua negara adalah kerja sama di bidang industri pertahanan. Ia berkeyakinan pada masa mendatang produk yang dihasilkan dari kerja sama kedua negara dalam produk pertahanan akan menjadi salah satu produk kelas dunia.

"Saya berkeyakinan di masa mendatang produk yang akan kita hasilkan merupakan produk kelas dunia," ujarnya.

Sebelum acara penyerahan penghargaan, kedua pemimpin negara melakukan pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatangan kerja sama kedua negara di bidang pengembangan kendaraan ramah lingkungan.

Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan ekonomi Korea Selatan Huk Suk-ung.

Usai menerima kunjungan kepala negara Korea Selatan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan PM Thailand Yingluck Sinawatra dan melakukan pembicaraan bilateral sekitar 30 menit.




Sumber : Antara

Industri Pertahanan Nasional Harus Sambut Peluang

JAKARTA-(IDB) : Industri-industri strategis nasional diharapkan turut mendukung perkembangan industri pertahanan. Sebab industri pertahanan merupakan bidang yang sangat potensial dengan omzet pasar yang sangat besar. Harapan itu disampaikan Wakil Presiden Boediono saat membuka Indo Defence, Indo Aerospace and Indo Marine 2012 Expo and Forum di Jakarta kemarin.

Mengutip data belanja militer (military expenditure) 2011 berdasarkan riset Stockholm International Peace Research Institute, dia menjelaskan bahwa pengeluaran untuk militer dunia per tahun pada 2011,dengan harga konstan 2010, mencapai sekitar USD1.738 miliar atau 10 kali lipat dari APBN Indonesia. Adapun di sisi lain belanja Indonesia di bidang pertahanan baru mencapai 0,7% produk domestik bruto (PDB).

Hal ini masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki militer kuat seperti Amerika Serikat (4,7%) dan Cina, bahkan Arab Saudi mencapai 10% PDB negaranya. Artinya memang masih ada peluang bagi kita untuk mengembangkan lagi produksi industri pertahanan dalam negeri, baik untuk segi pertimbangan ekonomi maupun pertimbangan keamanan,”sebut dia.

Guru besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu menyarankan industri pertahanan dalam negeri belajar dari negara- negara yang sukses mengembangkan industri pertahanan. Dia pun menggariskan, banyak negara yang sudah sukses mengembangkan industri pertahanan karena mereka tidak melepaskan industri itu tumbuh sendiri.“Industri pertahanan itu tidak bisa tumbuh sendiri di dalam suatu negara. Umumnya tumbuh bersamaan dengan industri lain di dalam negeri. Sebab industri pertahanan ini butuh supporting dari industri lain,”terang Wapres.

Dalam sambutannya,Wapres juga mengapresiasi Indo Defence ini.Menurutdia,event dua tahunan ini penting karena bisa memberikan inspirasi bagi pelaku industri pertahanan.Ajang ini juga memberi peluang untuk promosi produk pertahanan Indonesia di pasar dunia.“Ini juga bisa menjadikan public education kepada masyarakat soal pertahanan nasional,”tuturnya.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan optimismenya bahwa industri pertahanan Indonesia akan berkembang. Dia menuturkan, lahirnya UU Industri Pertahanan dapat membawa dampak strategis dan fundamental untuk membangkitkan kembali industri pertahanan. “UU ini juga akan menguatkan industri pertahanan itu sendiri untuk mandiri dan memproduksi produk alutsista (alat utama sistem senjata) secara berkesinambungan,” ujarnya sembari menyebut bahwa ini akan membuat lapangan kerja terbuka lebar dan perekonomian Indonesia akan bergerak.

Sebelumnya,Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menjelaskan, dalam dua tahun sejak diberlakukannya UU tentang Industri Pertahanan, industri pertahanan dalam negeri akan berkembang pesat. Indo Defence, Indo Aerospace and Indo Marine 2012 Expo and Forum ini digelar mulai 7 November hingga 10 November 2012 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran. Dibandingkan tahun sebelumnya, event kali ini lebih besar karena diikuti 50 negara,termasuk Amerika Serikat yang kali pertama berpartisipasi, dengan total perusahaan sekitar 600 buah.

Sesuai dengan tema yang diusung tahun ini, “Empowering Indonesia’s Industry for Defence Modernization”, Indonesia mematok tahun 2012 sebagai tahun kebangkitan industri pertahanan nasional seiring dengan terbitnya UU Industri Pertahanan Nasional.





Sumber : Sindo

Jerman Bolehkan Indonesia Upgrade Leopard Pakai Konten Lokal

JAKARTA-(IDB) : Tank Leopard RI menjadi salah satu daya tarik pengunjung dalam pameran Indo Defence 2012 Expo & Forum di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, 7-10 November 2012. Satu buah kendaraan tempur jenis Main Battle Tank buatan Jerman ini pun terpampang di pelataran JIExpo bersama kendaraan TNI tempur lainnya.

Pantauan VIVAnews, sejumlah pengunjung mengabadikan lewat kameranya, tank yang baru saja didatangkan ini. Dari sales promotion girls, mahasiswa, sampai anggota TNI antusias berpose di depan tank yang memiliki bobot 62 ton tersebut.

Tank berkecepatan maksimal 72 km/jam ini bisa membawa empat kru di dalamnya. Tank ini juga cocok berjalan di berbagai medan, baik aspal maupun tanah.

Tank kelas berat ini dilengkapi dengan persenjataan, seperti 1 x Rheinmetall 120 mm L55 smoothbore gun, 1 x coaxial 7.62 mm machine gun, dan 1 x 7.62 mm anti-aircraft machine gun.

Berdasarkan literatur pertahanan, Tank Leopard Revolution ini memiliki laras lebih pendek sekitar 1,3 meter dari Tank Leopard jenis terbaru 2A6. Namun, laras tersebut dapat dimodifikasi hingga menyerupai Tank Leopard 2A6.

Upgrade konten lokal
Kedatangan Tank Leopard RI ini tentu menambah kekuatan militer TNI, khususnya Angkatan Darat. Karenanya, Pemerintah Indonesia, melalui PT Pindad Persero akan segera mengupgradenya dengan konten-konten lokal.

Hal itu dipastikan setelah Kementerian Pertahanan RI menandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan Jerman yang memproduksi Tank Leopard Revolution ini, yakni Rheinmetall Landsysteme. Kemenhan dalam penandatanganan ini diwakilkan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, sedangkan Rheinmetall diwakili oleh Managing Director, Harald Westermann.

Penandatanganan MoU dilakukan di sela-sela pameran Indo Defence hari kedua ini berlangsung. "Ini sebagai komitmen kita untuk melakukan alih teknologi bagi setiap alutsista yang dibeli dari luar negeri," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama.

MoU antara Kemenhan dan Rheinmetall ini untuk menyepakati pembelian Tank Leopard, Tank Marder 1A3, dan sejumlah tank pendukung lainnya. Khusus Tank Leopard, pembelian tank kelas berat itu dikarenakan Indonesia masih berkutat pada Light Tank atau tank kelas ringan.

"Selama ini kita belum punya tank berat dan tank medium. Kita baru punya tank ringan," kata Purnomo.

Kesepakatan itu juga tak hanya soal pembelian, tetapi juga kerja sama untuk pemeliharaan Tank Leopard. Pemeliharaan itu pun dipercayakan ke PT Pindad, Bengkel Pusat TNI AD, dan Balitbang TNI AD.

Menurut Ediwan Prabowo, dengan adanya kesepakatan ini, PT Pindad akan mendapatkan workshop tentang pemeliharaan dan perbaikan Tank Leopard. Tak hanya itu, Rheinmetall juga memberi kesempatan PT Pindad untuk mengupgrade Tank Leopard dengan konten-konten lokal. Di antaranya plat baja, sepatu atau rantai roda Tank.

"Pihak Rheinmetall juga akan mempercayakan PT Pindad untuk improvisasi menggunakan konten lokal. Tentu sifatnya masih yang ringan-ringan. Ke depan semoga PT Pindad juga bisa membuat laras meriam Leopard," ujar dia.

Ediwan berharap, kontrak kerja sama dengan Rheinmetall bisa diselesaikan pada November 2012 ini. Hal itu bertujuan agar pada 2014 mendatang, semua Tank Leopard yang dipesan sudah ada di Indonesia.

Meski demikian, Ediwan tidak berbicara mengenai berapa jumlah persis Tank Leopard yang dipesan. Ia beralasan, Kemenhan dan Rheinmetall masih dalam tahap negosiasi.

"Yang jelas, TNI Angkatan Darat sebagai pengguna membutuhkan dua batalyon tank berat," katanya.

Selain dengan Rheinmetall, pada kesempatan ini Kemenhan juga menandatangani MoU dengan Avirbrus Industria Aerospacial Brazil. Kesepakatan dengan Avibrus ini terkait pembelian Multi Launcher Rocket System atau peluncur roket multilaras. Roket ini juga akan digunakan oleh TNI Angkatan Darat.

Seperti diketahui, Kemenhan menganggarkan US$280 juta untuk pembelian tank kelas berat dengan pengadaannya dilakukan bertahap dari 2012, 2013, hingga semester pertama 2014. 




Sumber : Vivanews

Beretta ARX-160 Calon Senjata Satuan Khusus Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Dalam IDAM 2012, boleh dibilang untuk senjata ringan tidak ada hal yang benar-benar baru. Yang paling getol membawa berbagai jenis senapan serbu dan pistol hanyalah Rosoboronexport dari Rusia, Modiar dari Azerbaijan, dan Cekoslovakia. Modelnya juga tak jauh-jauh dari keluarga besar AK, jadi rasanya hambar seperti salah satu kawan kami, Didik Sudharmaji yang dengan berbagai alasan tidak jadi ikut dengan regu ARC untuk mengunjungi IDAM di detik-detik terakhir.

Namun saat berkeliling dalam rangka mencari berbagai brosur dan leaflet untuk bahan koleksi, pandangan mata kami yang memang suka jelalatan memandangi spg-spg, yang dalam pameran kali ini masih banyak didominasi oleh pria dan wanita berkebangsaan asing. Mata kami tertumbuk pada salah satu stan yang dibuka oleh agen. 

Sepasang senapan berbahan polimer merk Beretta berdiri diatas stand. Yang berwarna hitam menggunakan magasen STANAG milik M16, sementara yang berwarna FDE (Flat Dark Earth) menggunakan magasen M16. Senjata apakah gerangan? ARC termasuk jarang melihatnya.

Beruntung, sales berkebangsaan Italia yang berdiri di dekat stand dengan ramah mencoba menjelaskan, dan menjadi antusias ketika ARC menyebutkan bahwa rombongan datang dari ARC, situs independen penggila hal-hal berbau pertahanan dan alutsista. 

Belum lagi wajah salesnya yang khas mediteran, membuat sekjend ARC, Dicky, tak lepas-lepas memandangnya.

Penulis sekilas sudah mengetahui, kalau senjata yang satu ini namanya ARX-160, bagian dari rencana Italia untuk mengembangkan prajurit masa depannya dengan nama Soldato Futuro. Senapan serbu tersebut dibuat oleh Beretta, pabrik senjata tertua di tataran Eropa dan mungkin dunia. Senapan berbahan polimer? Penulis awalnya skeptis. Senapan polimer tidak hanya dibuat oleh Beretta saja. Ada Magpul Masada yang dibuat rajanya polimer alutsista, MagPul Company.

 

Namun saat melihat penjelasan sang sales representative yang bersemangat, kami jadi tertarik juga. Dan tidak percuma. ARX160 bolehlah disebut sebagai senapan inovatif. Desainnya sama sekali tidak menggunakan pin, dan banyak menggunakan latch alias tuas. Untuk membuka, menggeser, dan menukar versi cukup dengan sentuhan pada tuas, tanpa pin sama sekali. 

Satu pin diperlukan hanya ketika memasang pelontar granat 40mm. Desainnya sangat ergonomik dan betul-betul memikirkan kebutuhan misi dari si operator. 

Larasnya bisa diganti-ganti dengan mudah. Mau karabin? Ada laras 16”. Mau pertempuran jarak dekat? 

Dengan satu tombol laras bisa lepas dan diganti dengan laras 12”. Keren! Receivernya juga bisa dipertukarkan, antara 7,62mm dan 5,56mm. Bolt 7,62mm (katanya) bisa masuk ke carrier 5,56mm, walaupun dalam presentasi terjadi technical glitch karena perbedaan versi. Si hitam adalah varian A1, sementara si FDE adalah A2.



Kata yang menjual, ARX-160 sudah dipinang salah satu kesatuan khusus Indonesia, dan sedang dalam pertengahan ujicoba mendalam. Hmmmm.... Vivere Pericoloso alias tahun ngeri-ngeri sedap kalau kata kami….




Sumber : ARC