Pages

Selasa, November 06, 2012

Up Close And Personal With Leopard II Revolution

JAKARTA-(IDB) : Kedatangan MBT Leopard 2 Revolution yang penuh misteri akhirnya terkulminasi pada kehadiran sosok monster lapis baja Jerman ini di Kemayoran. 

Proses kedatangannya dipenuhi oleh intrik, trik, dan disinformasi sehingga ARC kesulitan untuk mendeteksi tanggal pasti kemunculannya.

Namun hanya beberapa jam terhitung sejak kehadirannya di Indonesia, ARC bisa mendokumentasikan kehadirannya di Kemayoran, masih diatas trailer dan siap diturunkan. 

Untuk sedikit menyegarkan ingatan pembaca, kami coba ‘bacakan’ paket-paket upgrade yang terpasang di Leopard 2A4. Psssst, menurut info awal, konon Leopard 2 RI yang kita beli paketnya tidak selengkap yang dibawa oleh model demonstrator milik Rheinmetall yang dipamerkan di Kemayoran. Untuk lengkapnya, yuk simak rinciannya berikut:

REVOLUTION BEGUN!

Paket-paket dari sistem Revolution yang akan diterapkan secara lengkap terdiri dari:

( ket: AMAP )
Inti dari perlindungan yang ada pada Revolution adalah lapisan blok komposit AMAP (Advanced Modular Armour Protection) buatan IBD (IngenierBüro Deisenroth)-Deisenroth. Konsepnya adalah perlindungan 360o, dimana Leopard 2 Revolution harus bisa dilindungi dari segala sisi. 

IBD Deisenroth membagi sistem AMAP kedalam dua tipe proteksi, yaitu proteksi aktif/hardkill berbasis sensor yaitu AMAP-ADS (Active Defence System) dan proteksi pasif alias proteksi balistik. Bobot keramik nano ini saat dikonfigurasikan menurut standar proteksi NATO STANAG 4569 Level 3 atau 4/ AEP 55 Level 3. Keping AMAP dibangun dan disusun menjadi blok AMAP-B (Ballistic) yang dipasangkan ke side skirt, glacis, dan keseluruhan kubah termasuk sisi atas dan pangkal laras. Uniknya, pemasangan AMAP-B tidak diteruskan sampai ke belakang. Di bagian ini Rheinmetall justru memasang slat armour alias sangkar/teralis pagar yang mampu mengalahkan sumbu piezoelectric dari RPG-7.


 

(ket: slat armour belakang dan ROSY)
FACTCHECK: Pada spyshot yang diambil oleh rekan ARC, terlihat bahwa beberapa bagian (skirt kiri, glacis) sedang dibongkar oleh teknisi Rheinmetall. Kita bisa melihat bahwa lapisan AMAP dipasang dengan rangka tubular sebagai titik sandar pelat luar, dan dipasang dalam segmen-segmen rangka. Antara pelat luar dan dalam terdapat ruang hampa yang amat efektif untuk memencarkan atau mendispersi efek ledakan dari munisi shaped charge. Penulis 100% yakin bahwa Revolution kebal terhadap hantaman munisi sekelas M72 LAW, RPG-7, ataupun AT4.

Selain perlindungan berbahan pasif, untuk Revolution Rheinmetall memasang sistem perlindungan aktif. Yang pertama adalah modul smoke discharger/ jammer  pintar bernama ROSY (Rapid Obscuring System). Pada dasarnya sistem ROSY merupakan gabungan integral antara IR Jammer/ decoy dan pelontar granat asap.

FACTCHECK: Pada demonstrator yang dibawa Rheinmetall ke Indonesia, anda bisa melihat ROSY di tiap sudut kubah. Terlihat modul kamera di sisi bawah, dan diatasnya terdapat pelontar granat asap yang disusun seperti kerang. Pada bagian depan, pelontar granat asapnya tersusun dua lapis.
(ket: SAS)
Untuk seluruh kru disediakan SAS (Situational Awareness System), yang menyediakan pandangan panoramik disekeliling tank berkat keberadaan kamera-kamera SAS. 

Problem deteksi terhadap ancaman jarak sangat dekat, yang biasanya muncul dari infantri yang membawa roket AT, adalah satu problem klasik yang dicoba untuk dipecahkan oleh Rheinmetall. Pembeli bisa mengkonfigurasikan pemasangan SAS, apakah mau memasang 2 atau 4 kamera.

Sebagai senjata sekunder untuk Revolution, Rheinmetall memasangkan sistem Qimek RWS yang memiliki bobot 200kg ke Revolution. Qimek bisa dipasangi berbagai macam senapan mesin, mulai kaliber 7,62mm, 12,7mm, sampai pelontar granat 40mm. Sistemnya sendiri dilengkapi dengan 6 pelontar granat asap otomatis sebagai tambahan, dan dapat dilengkapi sistem optik pilihan pengguna yang dipasang di sisi kanan rumah senjata.


FACTCHECK: Pada demonstrator Leo 2 tersebut, belum terlihat adanya RWS, tempatnya ditutupi dengan kotak. Mungkin saj` belum dipasang, atau ada pertimbangan lainnya sehingga tidak langsung dipasang. Yang jelas kita harus menunggu sampai hari-H pelaksanaan IndoDefense.

(ket: SEOSS)
Tidak lagi harus bergantung pada kendaraan scout untuk mencari target, Rheinmetall membekali Leopard 2 Revolution dengan sistem SEOSS (Stabilized Electro Optical Sighting System) yang distabilisasi pada 2 sumbu. 

Kehadirannya bisa dipergoki dari kubah silinder di sisi atas kubah, sebelah tengah agak ke kiri. Lokasinya lebih dekat ke pintu palka pengisi peluru, walaupun displaynya tetap disalurkan ke posisi komandan SEOSS menggantikan PERI R-17A2 sebagai optik standar. tidak ada resiko terhadap integritas lapisan baja kubah. 

Inti utama dari SEOSS adalah kamera IR Pasif Safir dan laser rangefinder dimana datanya bisa dipasok ke sistem kendali penembakan EMES. Safir memberikan kemampuan deteksi yang cukup jauh berkat fungsi zoom yang dimilikinya, dengan bidang pandang 15o pada jarak 800 meter dan 5o pada jarak 2.500 meter, serta elevasi dan depresi sampai 70o.

FACTCHECK: Pada demonstrator Leopard Ri, silinder SEOSS terlihat jelas berbentuk silinder tebal. Semoga pada varian yang dibeli Indonesia, SEOSS dipertahankan karena dapat menyokong peran hunter-killer antara penembak dan komandan.

Untuk membantu Leo 2 Revolution dalam menyanggong mangsa, Rheinmetall memasangkan APU (Auxillary Power Unit) besar berdaya 17 kW sehingga mesin diesel tidak perlu dinyalakan apabila Revolution sedang mengamati medan. APU tersebut cukup untuk mentenagai perputaran kubah atau sensor Saphir.

 

(Ket: Jendela kotak EMES-15, Fero-Z Auxillary sight, meriam utama, lubang senapan mesin koaksial)
Upgrade terbesar dari sistem Revolution adalah pencangkokan sistem elektrik untuk menggantikan sistem hidro-pneumatik pada sistem kendali penembakan EMES-15 untuk membuatnya lebih andal dan lebih tahan terhadap impak terhadap Revolution. Rheinmetall tidak memberikan perubahan banyak terhadap sistem analog dari EMES-15 dengan alasan biaya, namun pengalaman kru ditingkatkan dengan penambahan interface digital yang memudahkan pengoperasian. Sebagai contoh, pemilihan sistem munisi kini dilakukan melalui display LCD layar sentuh. Berkat sistem kamera baru yang dibenamkan juga untuk penembak, penembak dapat memilih tampilan display, mau layar kamera panoramik yang lebih besar, atau display retikula senjata

Terakhir, berbicara mengenai sistem manajemen pertempuran (BMS-Battlefield management System), Rheinmetall menyediakan sistem koordinasi antar tank sampai pada level Brigade yang kompatibel dengan sistem INIOCHOS. Sistem INIOCHOS yang sudah diadopsi oleh AD Jerman dan Yunani merupakan sistem BMS modular yang dapat menghubungkan tank dengan tank, tank dengan infantri, maupun tank dengan markas brigade, termasuk koneksi langsung dengan Combat Net Radio dan TDMA (Time Division Multiple Access).





Sumber : ARC

PT. Len Industri Konsisten Dukung Pembangunan Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) Abraham Mose, Selasa (6/11) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) Abraham Mose yang didampingi sejumlah jajaran Direksi PT. Len Industri (Persero) yang baru menyampaikan bahwa di PT. Len Industri (Persero) akan tetap konsisten mendukung pembangunan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
 
“PT. Len Industri (Persero) setelah organisasi baru tetap konsisten, karena PT. Len Industri (Persero) mempunyai satu unit bisnis tersendiri khusus mengurus defence”, tutur Abraham Mose kepada Menhan. Abraham Mose yang sebelumnya menjabat Direktur Pemasaran PT. Len Industri (Persero) periode 2007-2012, baru menjabat sebagai Direktur Utama PT. Len Industri (Persero) pada tanggal 28 Agustus 2012
.
Saat menemui Menhan, dalam kesempatan tersebut Abraham Mose memperkenalkan beberapa Direksi yang baru di jajaran PT. Len Industri (Persero) antara lain Direktur Pemasaran Adi Sufiadi Yusuf Abdurrajak, Ir. M.Eng., Direktur Teknologi & Produksi Darman Mappangara, M.Eng.Sc. dan Direktur Administrasi & Keuangan Andra Yastrialsyah Agussalam, Drs. MBA.

Selain dalam rangka memperkenalkan diri, Abraham Mose juga menyampaikan beberapa program - program strategis PT. Len Industri (Persero) dan kesiapannya sebagai Led Integrator di bidang defence electronic sesuai dengan peraturan pemerintah terkait dengan industri pertahanan.

Dijelaskannya, bahwa kegiatan PT. Len Industri (Persero) selain sudah melakukan pekerjaan yang sifatnya maintenance dan dukungan dengan TNI, PT. Len Industri (Persero) juga melaksanakan kegiatan – kegiatan yang sifatnya kerjasama baik di bidang penelitian, pengembangan dan rekayasa maupun manufacturing.

Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut, Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Dr. Pos M Hutabarat, Ph.D,   Staf Ahli Menhan Bidang Teknologi dan Industri  Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc.    dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kapuskom Publik Kemhan) Kolonel Kav. Bambang Hartawan, M.Sc. 




Sumber : DMC

Prajurit Korpaskhas Harus Berperan Aktif

SOREANG-(IDB) : Satuan jajaran Korpaskhas mampu berperan aktif serta bersama segenap komponen bangsa lainnya, untuk turut dalam setiap upaya menanggulangi membantu penderitaan masyarakat dengan tetap berpijak kepada aturan dan kemaslahatan.

Hal tersebut disampaikan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah, dalam sambutan tertulisnya pada pelaksanaan apel gabungan Korpaskhas, yang dilaksanakan di lapangan Merah Markas Komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Bandung. Senin (5/11).

Menurut, Amarulah, pada 17 Oktober 2012 lalu. Korpaskhas merayakan hari jadinya ke-65, sebagai bahan renungan dan evaluasi saat ini dan masa depan. "Seluruh prajurit di mana pun berada dan bertugas, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, disiplin, semangat dan motivasinya. Hal tersebut senantiasa tetap terpatri di sanubari setiap prajurit sepanjang pengabdian menjadi prajurit Korpaskhas," katanya.

Usia ke-65, yang menurut ukuran umur manusia telah berada di tingkat kedewasaan cukup matang, secara jujur harus diakui bahwa selaku alat negara di bidang pertahanan, Korpaskhas masih menghadapi berbagai kendala. "Terutama dalam menempatkan Korpaskhas sebagai komponen utama yang dewasa dan matang," katanya.

Apel gabungan Korpaskhas diselenggarakan dalam setiap awal bulan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan jajaran Paskhas.




Sumber : PikiranRakyat

Tahap Awal TNI AD Membutuhkan 140 MBT

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan sudah mendatangkan sejumlah tank berat, dan akan menjadi kebanggaan Indonesia. Untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Main Battle Tank (MBT) Leopard, yang memiliki daya tempur nomor wahid di dunia.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan, saat ini yang diperlukan TNI Angkatan Darat adalah 140 tank berat.


“Sekarang ini diperlukan 140 tank, yang dibutuhkan MBT. Kebutuhan MBT ini yang pertama kali yang dimiliki tank tempur Leopard, dan merupakan tank papan atas yang tak dapat diragukan lagi kemampuannya,” kata Ediwan, Senin (5/11/2012).


Seperti diketahui, MBT Leopard merupakan tank berat yang memiliki kapasitas tempur yang sempurna. Leopard yang diproduksi tahun 1985 oleh Jerman, dan mengalami pembaharuan dengan teknologi yang tercanggih. (Syariful/mon/WDA)


Tank Leopard Ditangani Sepenuhnya Oleh TNI AD

100 Tank Leopard pesanan TNI akan datang secara bertahap mulai tahun ini. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mdngatakan, pengelolaan tank itu akan diserahkan kepada TNI AD selaku pengguna.

"Nanti akan ditangani oleh kesatuan angkatan darat. Karena nanti yang akan menggunakan adalah mereka," ujar Purnomo di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (6/11).

Purnomo menjelaskan, penempatan tank itu juga diserahkan kepada TNI AD. "Tetapi ada koordinasi dengan Kemhan nanti," kata dia.

Selanjutnya, kata Purnomo, pemerintah telah memesan 100 unit tank dan 50 panser. "Saya kira itu cukup untuk menambah kekuatan angkatan darat," ucap dia.

Saat ini, tambah Purnomo, pemerintah telah menerima dua unit tank sebagai pesanan awal. "Ada dua jenis. Satu heavy metal tank, yang satunya medium metal tank," pungkas dia.
 
 
 
 
 
Sumber : RRI

Kopassus Semakin Humanis

JAKARTA-(IDB) :  Komisi I DPR meminta Amerika Serikat (AS) tak lagi mendiskreditkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai korps yang kerap melanggar hak asasi manusia. Kopassus saat ini terus berbenah dan semakin humanis. "Bukan saja dari sisi kualitas, namun juga dari sisi pendekatan strategi. Kopassus sudah semakin merakyat," kata anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati, di Jakarta, Minggu (4/11).

Pernyataan tersebut dinyatakan saat sejumlah anggota Komisi I bertemu dengan Senator AS dari Partai Republik, Richard G Lugar, dan Duta Besar AS, Scot Marciel. Dia meminta agar pihak AS juga mempertimbangkan untuk dapat bekerja sama dalam berbagai hal dengan Kopassus, termasuk latihan bersama dengan pasukan khusus AS.

Menurut dia, saat ini pendidikan di Kopassus sudah memasukkan kurikulum mengenai hak asasi manusia (HAM). "Bahkan Kopassus juga memiliki beberapa program sosial dan program penghijauan yang sangat populer," terang dia. Dubes AS, Scot Marciel, mengatakan bahwa saat ini AS sudah melihat perkembangan dan kemajuan dari Kopassus yang lebih humanis. 




Sumber : KoranJakarta

Indonesia Beli 3 Frigate Ragam Class Dengan Hanya Bayar 20 Persen Dari Harga Jual

LONDON-(IDB) : Indonesia bakal memiliki tiga kapal perang canggih jenis multi role light Frigate dari Inggris. Dengan tambahan kapal ini, TNI kini memiliki alutsista yang bisa diandalkan untuk menjaga setiap jengkal wilayah NKRI dari ancaman musuh. Tiga Frigate itu dibeli Indonesia sebesar 20% dari harga jual.

“Inggris mendukung penuh upaya Indonesia menjaga keamanan dan memperkuat pertahanan,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro kepada Investor Daily di London, Jumat (2/11).

Sehari sebelumnya, Menhan Indonesia dan koleganya Menhan Inggris Philip Hammond menandatangani nota kesepahaman bidang pertahanan di kediaman Perdana Menteri Inggris David Cameron di Downing Street No 10, London, Inggris.

Penandatanganan itu disaksikan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nota kesepahaman itu merupakan sinyal semangat dan keinginan kedua pihak untuk mengembangkan kerja sama keamanan dan pertahanan di masa akan datang. Kerja sama Indonesia-Inggris telah dimulai sejak 1997 saat keduanya berjanji untuk mempererat kerja sama.

Kapal multi role light Frigate yang akan dibeli dari Inggris, kata Purnomo, awalnya hendak dibeli Brunei Darussalam. Namun, negara kecil itu kemudian membatalkan pembelian dengan alasan tidak terlalu dibutuhkan. “Kita beruntung bisa membeli Frigate itu karena harganya hanya 20% dari harga jual kepada Brunei,” kata Purnomo.




Sumber : Investor

Jenderal Kenneth J. Glueck Kunjungi Mako Kormar

JAKARTA-(IDB) : Komandan Pangkalan Militer Marinir Amerika Wilayah III di Jepang Letnan Jenderal Kenneth J. Glueck mengunjungi Markas Komando Korps Marinir dan diterima langsung oleh Komandan Korps marinir Mayor jenderal TNI Mar A Faridz Washington di Mako Kormar, Jl. Prapatan 40 Jakarta Pusat, Jum’at (2/11).

Jenderal Glueck mengucapkan banyak terima kasih atas sambutannya dan berharap agar kedepan hubungan antara ke dua Negara khususnya Korps Marinir Indonesia dan Marinir Amerika semakin solid seperti yang sudah berjalan selama ini, terutama kerja sama dalam bidang latihan bersama maupun dalam bidang pendidikan.


Jenderal bintang tiga itu menambahkan agar di kemudian hari Dankormar beserta stafnya dapat berkunjung ke Amerika. Saat menerima kunjungan kali ini Dankormar didampingi oleh Kaskormar Brigjen TNI Marinir Tommy Basari Natanegara, Danpasmar-2 Brigjen TNI Marinir Buyung Lelana serta para Asisten/Kadis Kormar.


Kunjungan diakhiri dengan tukar menukar cinderamata dan foto bersama di depan Gedung Mako Kormar.''





Sumber : Kormar

Upacara Penyambutan Satgasmar Ambalat XIV

SURABAYA-(IDB) : Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir Kolonel Marinir Nurry Andrianus Djatmika mewakili Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) R. Gatot Suprapto menyambut kedatangan Satuan Tugas Marinir Ambalat XIV di lapangan apel Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Senin, (5/11).

Upacara penyambutan 130 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Ambalat XIV dengan Komandan Satgas Kapten Marinir Suherman itu, juga dihadiri oleh Asops Pasmar-1 Kolonel Marinir Y. Rudi Sulistyanto, Aspers Pasmar-1 Kolonel Marinir Daru Sukendar, Wadan Brigif-1 Mar Letkol Marinir Atam, para Komandan Satlak dan pejabat teras dijajaran Pasmar-1.


Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, Komandan Pasmar-1 menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat kembali bergabung dengan induk pasukan serta selamat bertemu dengan keluarga setelah kurang lebih tujuh bulan memenuhi tugas mulia melaksanakan panggilan ibu pertiwi, guna mengamankan blok Ambalat dari gangguan dan ancaman pihak lawan dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI.


Sebagaimana kita ketahui bersama, lanjutnya, blok Ambalat ini menjadi daerah yang rawan, selain memiliki sumber alam yang melimpah, juga secara geografis posisinya berada di perbatasan, maka apabila tidak dijaga dan dipertahankan oleh prajurit Korps Marinir TNI AL, blok Ambalat bisa menjadi giliran berikutnya wilayah NKRI yang dicaplok oleh Negara tetangga.


“Kalian telah melaksanakan tugas menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI di blok Ambalat dengan sebaik-baiknya, dampaknya bisa kita lihat dan rasakan bahwa keamanan serta ketahanan di blok Ambalat semakin kondusif, selain itu masyarakat juga merasa tenang dan nyaman dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari,” tegas orang nomor satu dijajaran Pasmar-1 itu.


Lebih lanjut Komandan Pasmar-1 menyampaikan bahwa keberhasilan dalam melaksanakan tugas akan memiliki nilai kebahagiaan dan kepuasan tersendiri dalam kehidupan kita sehari-hari, apalagi jika diikuti dengan rasa ikhlas dan tulus sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT, kita akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Namun demikian janganlah keberhasilan tersebut membuat kita hanyut dalam pujian dan bergembira secara berlebihan, karena tugas lainnya sudah menunggu di depan kita.


Pada kesempatan tersebut Komandan Pasmar-1 atas nama pribadi dan pimpinan Korps Marinir TNI AL mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Komandan Satgasmar Ambalat XIV beserta anggotanya atas keberhasilan dalam melaksanakan tugas, semoga apa yang telah didapatkan selama di daerah penugasan bisa dijadikan sebagai bekal pengalaman dan kontribusi positif bagi Korps Marinir TNI AL.


Sebelum mengakhiri amanatnya Komandan Pasmar-1 menyampaikan beberapa penekanan kepada angota Satgasmar Ambalat XIV yaitu agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, segera menyesuaikan diri dengan lingkungan satuan, melaksanakan tertib administrasi khususnya pengembalian inventaris pinjaman termasuk senjata dan amunisi, selain itu juga menjadikan prestasi dan pengalaman berharga ini sebagai motifasi untuk meningkatkan semangat pengabdian kepada Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara serta yang tidak kalah pentingnya agar menghindari kegembiraan yang berlebihan sehingga dapat merugikan diri sendiri dan keluarga, disamping itu juga agar manfaatkan waktu istirahat untuk membina keluarga dan recovery kesehatan.


Sementara itu Komandan Satgasmar Ambalat XIV Kapten Marinir Suherman mengatakan bahwa selama melaksanakan penugasan, anggotanya ditempatkan dibeberapa pos di pulau Sebatik yaitu di Sei Pancang, Sei Taiwan, Sei Bajau, Tembaring, Balansiku, Bambangan dan Nunukan.




Sumber : Kormar

Analisis : Dibalik Salam Hangat Inggris

ANALISIS-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Sby ke Inggris tanggal 30 Oktober hingga 03 Nopember 2012 dinilai sangat istimewa dengan perjamuan khusus Ratu Inggris Elizabeth dan Istana Buckingham.  

Pertanyaannya tentu apa sebenarnya magnet yang memberikan rasa hangat dan akrab dalam bingkai kunjungan seorang pemimpin negeri kepulauan berpenduduk ke 4 terbesar didunia ini ke Inggris.  Tak lain dan tak bukan adalah madu alutsista. Siapa sih yang tak tergiur dengan modernisasi alutsista RI, hampir semua “semut” berdatangan menawarkan jualannya agar bisa mencicipi madu alutsista yang dikucurkan itu.  Terbukti jua ratusan perusahaan dari 50 negara akan hadir pada Indo Defence yang digelar 7-10 Nopember 2012 di Kemayoran Jakarta.

Rasanya memang tidak lengkap jika bumbu masak yang bernama Inggris tidak disertakan dalam aneka macam menu alutsista yang sudah dan sedang serta akan dipesan oleh Indonesia.  Dari kawasan Asia, Cina dan Korsel mewakili rudal C705, QW3 dan C802, 3 kapal selam Changbogo, 70 Howitzer KH178 dan 16 jet tempur taktis T50 Golden Eagle.  Rusia sudah lebih dulu merapat dengan 1 skuadron Sukhoi, 70 Tank amfibi BMP3F, 30 Panser amfibi BTR80A, 1 simulator Sukhoi, rudal Yakhont.  Kemudian Paman Sam membuka diri untuk  34 F16 blok 52, 8 Apache, 12 Sea Sprite dan rudal Maverick.  Brazil sudah kulonuwun dengan menyerahkan 4 Super Tucano dari pesanan 16 unit, 40 unit MLRS Astross II.  Perancis dengan rudal Exocet Blok 3, Howitzer Caesar.  Jerman dengan 120 MBT Leopard, 60 Tank Marder dan 16 pesawat latih Grobb.
Kemegahan Sambutan Itu
Dalam perjalanan belanja alutsista RI, kesannya Inggris kok ditinggalkan atau karena masih punya luka hati ketika pesanan Hawk 100/200 ditinggal begitu saja di Thailand akhir abad lalu.  Bayangkan kita pesan 40 Hawk tapi kloter terakhir ditelantarkan begitu saja oleh pilot Inggris.  Luka belum sembuh, luka lagi karena Scorpion dan Hawk dilarang dipakai dalam konflik Aceh tahun 2003 lalu.  Yang terakhir ini mungkin yang paling berbekas karena ternyata arogansi negeri Mama Ely itu seperti menikam dari belakang.

Tapi ya sudahlah, mengingat masa lalu yang haru biru itu tak jua apik jika dijadikan barometer dendam tak berkesudahan.  Pelajaran yang didapat dari itu adalah tidak lagi didikte dalam pasal dan ayat perjanjian kerjasama melainkan minimal setara karena ini adalah transaksi halal, barang halal sehingga ketika sudah dibeli mestinya tidak ada syarat dilarang pakai karena terkait separatis.  Selain itu belanja dari berbagai sumber produksi juga memberikan keyakinan untuk tetap eksis dalam memakai alutsista.

Lalu ada pertanyaan, apakah segitu aja nilai yang mau dibelanjakan untuk alutsista made in Inggris.  Apakah hanya untuk semacam rudal starstreak atau light fregat dan suku cadang Hawk padahal sambutan manis Mama Ely sangat luar biasa.  Lalu bagaimana dengan perjalanan sales 24 jet tempur Typhoon yang sudah beredar luas di media Inggris beberapa bulan lalu ketika David Cameron “menghadap” Sby di Jakarta.

Logika diplomasinya juga bernilai lebih misalnya dengan membandingkan kunjungan Kanselir Jerman beberapa waktu lalu ke Jakarta.  Jerman datang menjemput bola ketika petinggi Kemhan berkunjung dan berminat dengan MBT Leopard.  Tetapi Sby kan tidak perlu lagi ke Jerman.  Ini beda dengan Inggris, David Cameron datang 11-12 April 2012 membawa order 24 typhoon.  Kalau hanya untuk rudal Starstreak gak level lah seorang pemimpin tertinggi Inggris harus menyambangi Jakarta, cukup Menhannya saja.  Lalu kunjungan balasan akhir bulan lalu sampai awal bulan ini, releasenya lagi-lagi rudal starstreak dan light fregat.  Masak Cuma segitu aja.  Mungkin saja 24 typhon itu di hidden dulu untuk release pemberitaan atau bisa saja waktu penyampaiannya tidak usah terburu-buru untuk menghindarkan arm race di kawasan ini.  Soalnya belanja alutsista kita yang revolusioner ini menjadi intipan intelijen tetangga .

Sambutan yang luar biasa di Inggris mulai dari Mama Ely sampai bos Arsenal bahkan Walikota London juga ikut sibuk memberikan apresiasi hangat mengindikasikan hasrat kuat bahwa Inggris sedang membujuk RI untuk membeli 24 jet tempur Typhoon atau bahkan sudah ada kesepakatan tapi tidak untuk konsumsi publik dulu utamanya untuk menjaga jantung jiran tidak berdebar keras.  Sby kan selalu berada dalam patron itu misalnya ketika Menhan AS menawarkan 6 F16 blok 52 tahun 2009,  lalu Sby menyampaikan bahwa anggaran belum ada untuk itu.  Lalu tahun 2011 ada tawaran 24 jet tempur F16 second,  jawabannya: bungkus.
Bukan hanya untuk Rudal Starstreak
Bisa jadi release 24 jet tempur Typhoon ini untuk konsumsi tahun depan dan pesawatnya pun baru datang tahun 2016.  Bisa jadi memang tak perlu jua dipublikasi luas seperti yang dicontohkan dengan pengadaan MLRS Astross II dari Brazil yang jauh dari publikasi.  Yang jelas kan tidak mungkin hanya dengan pesanan 34 F16, 16 Super Tucano, 16 T50, 6 Sukhoi lalu berhenti sampai disitu.  Okelah, boleh jadi ada tambahan 16 Sukhoi lagi dalam MEF tahap 2 tetapi itukan untuk kebutuhan 2 skuadron jet tempur kelas berat.  Lha yang kelas medium kan perlu diperkuat misalnya untuk penggantian F5E.

Apapun itu tentu jika 24 jet tempur Typhoon Inggris jadi mengisi skuadron tempur TNI AU merupakan kado yang membanggakan.  Mimpi kita di MEF kedua periode 2015-2019 makin mendekati real dengan 32 Sukhoi, 40 F16 Blok 52 dan 24 Typhoon merupakan kombinasi satuan pemukul udara yang saling mengisi dan melengkapi.  Secara feeling sambutan hangat Mama Ely dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan Inggris yang digadang-gadang itu.  Ongkos sambutan itu tentu tidak sepadan jika dibandingkan dengan hanya belanja starstreak, suku cadang Hawk dan light fregat.  Ya kan ?




Sumber : Analisis

Marder, Tank Angkut Personel Berdaya Gebuk Tinggi

JAKARTA-(IDB) : Bersamaan dengan pembelian 103 buah tank temput berat Leopard 2 dari varian Leopard 2A4 dan varian Leopard MBT Revolution, TNI AD juga mendapat jatah setidaknya 50 buah tank bersenjata pengangkut personel Marder, yang juga buatan pabrikan Jerman, Rheinmetall.

Kalau dilihat dari riwayat hidupnya, Marder ini sebenarnya bukan produk yang anyar gres. Prototipe awalnya saja dirancang tahun 1960-an, dengan produksi perdana pada 1971, yang dilanjutkan dengan sejumlah varian pengembangan hingga tahun 1990-an. Bahkan saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sana sudah akan digantikan oleh generasi yang lebih baru yaitu Puma.

Meski begitu, kehadiran Marder di tanah air tetap akan mengubah kekuatan TNI AD. Soalnya boleh dibilang inilah kali pertama TNI AD mengoperasikan kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel yang punya daya gebuk jauh lebih baik dari yang selama ini dimiliki. Memang, dari segi pengategorian, Marder ini tergolong apa yang diistilahkan di dunia militer Barat sebagai infantry fighting vehicle (IFV), yaitu kendaraan pengangkut personel infantri, namun dengan kemampuan tempur yang mencukupi untuk melakukan gempuran terbatas atau bela diri.

Salah satu ciri khas IFV seperti Marder adalah adanya kanon atau meriam berkaliber kecil, yang untuk Marder dari kaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202. Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis, artinya peluru tidak perlu diisikan satu demi satu. Peluru yang dipergunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive (HE) alias berdaya ledak tinggi. Hal ini jelas tidak dimiliki oleh kendaraan angkut personel yang selama ini dioperasikan TNI AD yaitu AMX VCI serta Alvis Stormer, yang hanya dibekali senapan mesin berat kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm.

Sebagai senjata tambahan, pada bagian kiri kubah kanon terpasang sejajar senapan mesin 7,62 mm. Kubah senjatanya busa diputar 360 derajat, sementara kanonnya bisa digerakkan vertikal dari -17 derajat hingga +65 derajat dengan kecepatan 40 derajat per detik. Sebagai tambahan peranti bela diri ada tujuh pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.
 
Desain interior Marder tak banyak beda dengan kendaraan tempur asal Eropa sejenisnya. Pengemudi duduk di sisi kiri depan, sementara mesin berada di sebelah kanannya. Di bagian tengah terdapat tempat untuk dua awak di bawah kubah meriam, di mana komandan kendaraan duduk di kanan dan juru tembak di kiri. Di bagian belakang terdapat ruang pengangkut enam personel infantri yang duduk beradu punggung, bukan berhadapan.

Marder ditenagai mesin disel MTU MB Ea-500 enam silinder berpendingin cairan yang mampu menggelontorkan 600 tenaga kuda. Pada varian awal Marder, mesin ini mampu membuat kendaraan dipacu hingga 75 km per jam di jalan mulus. Namun pada varian berikutnya di mana sudah ada sejumlah modifikasi yang membuat bobot kendaraan bertambah signifikan hingga mencapai sekitar 35-an ton, kecepatan maksimalnya pun turun jadi sekitar 65 km per jam saja.





Sumber : Solopost

Leopard 2RI Spesialis Perang Gerilya Dan Perang Kota

JAKARTA-(IDB) : Kekuatan tempur TNI AD makin berotot dengan mulai datangnya tank-tank tempur terbaru buatan Jerman. Seperti diungkapkan Kementerian Pertahanan, Indonesia membeli 103 tank tempur utama (main battle tank) Leopard 2 yaitu 61 varian Leopard Revolution dan Leopard 2A4. Dengan pembelian ini, maka Indonesia menjadi negara Asia kedua yang mengoperasikan tank yang sekelas dengan M1A1 Abrams buatan AS dan Challenger dari Inggris itu. Negara Asia lain yang mengoperasikannya adalah Singapura.

Nah, ada yang istimewa dari salah satu varian yang dibeli itu yaitu Leopard Revolution. Dari segi harga, jauh lebih mahal dari varian 2A4 yaitu US$1,7 juta per buah, atau kalau dirupiahkan senilai Rp16,3 miliar per buah. Sementara varian 2A4 harganya US$700.000 atau Rp6,7 miliar per buah? Apa sih istimewanya?

Leopard Revolution adalah salah satu varian terbaru yang merupakan pengembangan dari Leopard 2A4. Tank hasil garapan pabrik senjata berat Jerman, Rheinmetall ini kali pertama diperkenalkan tahun 2010, dan menurut military-today.com sering juga disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai di banyak negara dalam jumlah banyak.

Dari segi tampilan, memang ada perbedaan di antara kedua tank yang “bersaudara” ini. Yang paling gampang terlihat adalah pada kubah meriamnya. Varian Revolution memiliki kubah meriam yang sisinya bersudut miring dan tajam, sementara 2A4 kubahnya masih berbentuk kotak. “Visi dan misi” kedua varian ini pun berbeda. Sang “kakak” yaitu Leopard 2A4 yang dikembangkan di tahun 1980-an berangkat dari konsep peperangan era itu yaitu perang terbuka melawan Blok Timur Uni Soviet di medan terbuka. Sementara Leopard Revolution sebagai generasi tahun 2000 dirancang untuk meladeni peperangan yang pada praktiknya justru paling banyak dijalani negara-negara Barat saat ini yaitu perang gerilya dan perang kota, seperti yang dihadapi pasukan NATO di Afghanistan dan belajar dari apa yang dialami pasukan AS dan Inggris di Irak.

Leopard 2A4
Pengembangan paling nyata Revolution adalah pada perangkat proteksinya, yang menggunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik. 
Karena sifatnya yang modular alias bisa dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED). Dengan sifat modularnya itu pula, seandainya lapisan proteksi itu rusak dihajar serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru. Dengan tambahan lapisan proteksi itu, ada konsekuensinya yaitu bobot tank yang bertambah hingga menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton.
Sebagai senjata utama, Revolution menggunakan meriam yang sama dengan 2A4 yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tanknya mampu membekal 42 butir peluru. 15 peluru dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam, sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi. Untuk tambahan daya gempur dan bela diri ringan, tank berawak 4 orang ini juga dilengkapi senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang dioperasikan dengan remote control sehingga awak tank tak perlu nongol keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.

Untuk menjawab keraguan bahwa meriam bermodel smoothbore alias bagian dalam larasnya licin itu akurasinya di bawah meriam rifled bore atau laras berulir, Rheinmetall memasang sistem kendali penembakan yang lebih modern, yang mampu menjamin ketepatan menembak pada kesempatan pertama. Dari segi mesin, Revolution tetap menggunakan tipe yang sama dengan 2A4 yaitu mesin disel turbocharge MTU MB837 Ka501 yang berkekuatan 1.500 tenaga kuda, yang membuatnya bisa ngebut hingga kecepat`n 72 km per jam di jalan mulus.


Data teknis Leopard Revolution
 
Masuk tugas: 2010
Awak: 4 orang (komandan, pengemudi, juru tembak, juru muat peluru)
Bobot: 60 ton
Panjang (termasuk meriam): 9,7 meter
Panjang bodi: 7,7 meter
Lebar: 3,7 meter
Tinggi: 2,5 meter
Meriam: 120 mm smoothbore
Senapan mesin: 1 x 12,7 mm, 1 x 7,62 mm
Pengaturan sudut tinggi tembak: – 9 hingga + 20 derajat
Sudut putar meriam: 360 derajat
Mesin: MTU MB-837 Ka501 diesel turbocharge, 1.500 tenaga kuda
Jarak jangkau operasi: 500 km
Kemampuan jelajah medan:
Halangan vertikal: 1,15 meter
Parit: 3 meter
Kemampuan masuk air spontan: 1 meter
Kemampuan masuk air dengan tambahan perangkat: 4 meter




Sumber : Solopost

Amerika Dan Jepang Gelar Latihan Militer Bersama

TOKYO-(IDB) : Amerika Serikat dan Jepang mulai menggelar latihan militer bersama, menyusul ketegangan dengan Cina atas kepulauan yang terletak di Laut Cina Timur.

Sedikitnya 47 ribu personel militer turut ambil bagian dalam latihan bertajuk "Pedang Tajam" di laut lepas Okinawa, sebelah utara kepulauan yang dipersengketakan Jepang dan Cina, hingga 16 November 2012.

Kedua negara sepakat menyelesaikan perselisihan secara diplomatis atas kepulauan yang diklaim milik masing-masing negara itu. Jepang menyebut kepulauan tersebut sebagai Sensaki, sementara Cina menyebutnya Diaoyu.

Kepulauan yang masih dalam kontrol Jepang itu diklaim juga oleh Taiwan. Akuisisi pemerintahan Jepang atas tiga pulau mendapatkan protes di Cina. Sejak itu, kapal-kapal dari Cina dan Taiwan berlayar keluar-masuk ke perairan di sekitar kepulauan tersebut. Pasukan pengawal pantai Jepang, Ahad, 4 November 2012, melaporkan bahwa empat kapal Cina terlihat berada di kawasan kepulauan.

Kantor berita Jepang, Kyodo, dalam laporannya menyebutkan Jepang dan Cina telah mengadakan pembicaraan sebanyak tiga kali sejak kasus saling klaim kepulauan pecah ke permukaan. Pertemuan terakhir berlangsung di Wuhan, Cina, Ahad dan Senin. Dalam pertemuan tersebut, Kyodo menjelaskan, kedua negara setuju mengadakan perundingan lebih intensif di tingkat wakil menteri.

Pada bagian lain, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak memberikan keterangan detail mengenai latihan perang dengan Jepang. Namun, dalam penjelasan singkatnya ke media, Kementerian menyebutkan bahwa "Latihan ini bertujuan meningkatkan permintaan mempertahankan Jepang dan merespons krisis di kawasan Asia Pasifik."





Sumber :  Tempo

Berita Foto : 1 Hari Menjelang Indodefence 2012

JAKARTA-(IDB) : 1 hari lagi, ajang pameran pertahanan terbesar di Indonesia, Indodefence 2012 digelar. Sejak senin pagi, berbagai persiapan telah dilakukan. Di arena luar alias lapangan JIExpo Kemayoran Jakarta, berbagai alutsista mulai ditata. Diantaranya meriam Caesar, Roket Multilaras Astros, Tank Medium (IFV) Marder serta Tank Tempur Leopard 2 Revolution dan tidak ketinggalan sejenis Sea Rider. Berbagai alutsista lainnya yang dipamerkan secara terbuka di lapangan tampaknya belum tiba.





Sementara di bagian dalam, terlihat kesibukan para pekerja membangun booth-booth pameran. Semua tampak serius menyukseskan ajang Indodefence kali ini. 

Bahkan saking banyaknya pekerja, debu-debu partikel hasil gergajian bahan-bahan berterbangan dan menyesakan nafas. Mata pun terasa perih meski hanya sebentar saja di dalam ruangan. Debu-debu juga menutupi berbagai alutsista yang sudah dimasukan terlebih dahulu. Entah karena terbiasa atau apa, para pekerja itu tampak santai saja mengerjakan tugas mereka. 

Nah, Indodefence tampaknya sudah di depan mata. Siapkan diri dan gear anda mulai sekarang..!!





Sumber  : ARC

Alutsista Angkatan Udara AS Banyak Berusia Senja

WASHINGTON-(IDB) :  Selama berdekade lebih, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dianggap sangat kuat dan tak terkalahkan. Tetapi saat ini kenyataannya berbeda. Beberapa peralatan tempur angkatan udara AS dikabarkan sudah tidak layak dipakai dan telah menua.

Umur dari peralatan tempur dari AU AS sebenarnya stdah menjadi topik hangat di kalangan pemerhati pertahanan Negeri Paman Sam. Bahkan isu ini juga pernah sempat diangkat dalam Debat Presiden AS beberapa waktu lalu. Saat itu, kandidat Presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney menilai hal ini sebagai bukti menurunnya kesiapan militer AS.

Tetapi Romney justru mengutarakan Angkatan Laut yang harus diperhatikan oleh presiden. Kenyataannya, banyak pengamat menilai justru angkatan udaralah yang memiliki masalah sebenarnya dan sepertinya akan terus memburuk, tidak peduli siapa pun yang akan memenangkan Pemilu Presiden AS 6 November mendatang.

Masalah ini timbul tidak lepas dari kebijakan yang sesat selama pascaperang dingin dan berbagai kesalahan desain yang disertai membengkaknya anggaran. Kondisi ini terus mempengaruhi Angkatan Udara AS untuk membangun pesawat tempur canggih yang mumpuni.

Rencana pemotongan anggaran seperti membatasi kemampuan pihak angkatan udara untuk melakukan introspeksi ke dalam. Mereka berargumen bahwa meningkatnya kekuatan China, membuat mereka juga harus meningkatkan anggaran.

Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah menguatnya kekuatan militer China. Menurut mantan Kolonel Penerbang Robert Haffa, China memiliki kekuatan angkatan udara yang bisa menyerang pangkalan militer AS di wilayah Pasifik. Pangkalan militer AS di Jepang dan Guam, turut menjadi ancaman serangan roket di Korea Utara (Korut).

"Meski AS kini meningkatkan fokusnya di Pasifik, ancaman serangan dari negara lain (China, Korut) akan sangat menjadi perhatian," ujar Haffa, seperti dikutip Associated Press, Minggu (4/11/2012).

Haffa menanggap penting keberadaan pesawat pengisi bahan bakar jarak jauh. Dengan keberadaan pesawat semacam ini, skuadron tempur AS bisa melakukan operasinya seperti di Afghanistan, Irak dan Libya.




Sumber : Okezone