Pages

Selasa, Oktober 02, 2012

TNI Berencana Pamerkan Alutsista Terbarunya

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat berencana memamerkan sejumlah alat utama sistem senjata (Alutsista) terbaru pada Sabtu (6/10) hingga Senin (8/10) di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

"Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) TNI Ke-67 yang jatuh pada 5 Oktober 2012, kita akan memamerkan beberapa alutsista yang terbaru dari Artileri Medan (Armed), seperti roket 'Multiple Launch Rocket System' (MLRS)/Astros dari Brazil dan Meriam 155 mm/Caesar buatan Prancis," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Sisriadi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, roket MLRS yang dibeli sebesar 405 juta dolar AS itu memiliki jarak tembak hingga 85 kilometer dan merupakan senjata yang sangat menakutkan.

"Senjata ini terbukti ampuh dalam perang teluk. Senjata ini telah digunakan oleh Irak dan Arab Saudi. Kita mendapat sekitar 2 1/3 batalyon, padahal direncanakan kita hanya mendapat satu batalyon," ucapnya.

Sementara Meriam 155 mm/Caesar yang dibeli dengan harga 170 juta dollar AS itu memiliki daya hancur, akurasi, dan daya geraknya yang mengagumkan.

"Senjata ini yang paling dibanggakan. Kita mendapat dua batalyon dari rencana semula hanya satu batalyon. Setiap senjata yang dibeli oleh TNI AD merupakan senjata yang unggul dikelasnya," ujar Sisriadi.

Selain dua senjata baru itu, TNI AD juga akan memamerkan senjata artileri lainnya, seperti Meriam 76/Trk buatan bekas negara Yugoslovakia, Meriam 155/FH 2000 buatan Singapura dan Meriam 105 AMX.

Untuk senjata kavaleri, TNI AD memamerkan Tank Scorpion, AMX-13 (paling banyak yang dimiliki Indonesia), Panser VAB NG buatan Pindad, Panser V 150 dan Panser Anoa.

Sedangkan "Main Battle Tank" (MBT) Leopard dari Jerman, kata dia, belum bisa dipamerkan saat ini karena tank seberat 60 ton baru tiba ke Indonesia pada November 2012.

Senjata Artileri pertahanan udara (Arhanud) yang dipamerkan di Monas itu, yakni Meriam 40 mm L-70 (yang memperkuat TNI AD sejak Tahun 1970), Meriam 23 mm/Giant Bow dari China, Meriam Grom Composite dari Polandia dan Meriam RBS 70 dari Swedia.

Untuk penerbangan angkatan darat sendiri, TNI AD akan memamerkan sejumlah heli serbu dan heli serang. Heli serbu yang akan dipamerkan Heli Bell 412 dan Heli MI-17 dari Rusia, sementara Heli Serang yang akan dipamerkan, yakni Heli MI-35P dan Heli Bolcow buatan Dirgantara Indonesia.

"Kesatuan Zeni juga akan ikut serta mememarkan alat-alat penjinak bahan peledak (jihandak)," paparnya.

Selain itu, tambah Kadispenad, sejumlah industri pertahanan dalam negeri, seperti PT DI dan PT Pindad juga akan membuka stand di pameran tersebut.




Sumber : Antara

Bangkai Klewang Di Tarik Ke Galangan Lundin

BANYUWANGI-(IDB) : Bangkai KRI Klewang yang terbakar Jumat 28 September 2012 lalu, kini mulai dipindahkan dari dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi.

Penarikan bangkai kapal dimulai Selasa, 2 Oktober 2012 pukul 11.30 WIB menggunakan satu unit kapal tunda (
tugboat) dan sekoci. Dari bangkai kapal itu, terlihat bagian lambung bawah yang patah menjadi dua bagian.

Menurut karyawan PT Lundin Industry Invest yang ikut dalam penarikan, bangkai KRI Klewang akan dibawa ke galangan kapal perusahaan itu di Kelurahan Sukowidi, Banyuwangi. Jarak antara dermaga TNI AL ke galangan PT Lundin sekitar 3 mil. Kedua galangan tersebut masih berada di Selat Bali.


Proses penarikan bangkai kapal senilai Rp 114 miliar itu terhambat karena berlawanan dengan arah angin. Bangkai ditarik ke arah selatan, sementara angin di Selat Bali mengarah ke utara. Sehingga
tugboat dan sekoci terlihat terombang-ambing di seputar dermaga.

Selain menarik bangkai KRI Klewang, PT Lundin juga mengerahkan pekerjanya untuk mengecat ulang dermaga TNI AL yang ikut hangus terbakar. Dermaga yang sebelumnya menghitam itu kini dicat dengan warna putih biru.


Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, enggan menjelaskan soal penarikan bangkai KRI Klewang itu. "Saya masih rapat di Cilangkap," katanya saat dihubungi
Tempo.

Kemarin, Lizza mengatakan mengerahkan 60 karyawannya untuk mengangkat bangkai KRI Klewang tersebut. Bangkai dibawa ke galangan milik PT Lundin guna dievaluasi lebih lanjut.


KRI Klewang terbakar pada Jumat sore, 28 September 2012. Berdasarkan hasil penyelidikan PT Lundin, kapal pesanan TNI AL itu terbakar karena korsleting listrik saat pemasangan mesin dan instalasi listrik dari galangan ke kapal. 




Sumber : Tempo

RUU Industri Pertahanan Dan RUU Veteran Disahkan

JAKARTA-(IDB) : Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, Selasa (2/10) menghadiri rapat Paripurna Dewan Pembicaraan Tingkat II pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang Undang Industri Pertahanan dan  Rancangan Undang Undang tentang Veteran Republik Indonesia, di ruang rapat paripurna DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
 
Pembahasan RUU ini merupakan inisiatif Komisi I berdasarkan penugasan Rapat Badan Musyawarah pada 12 Januari 2012 lalu, Presiden menunjuk Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara BUMN untuk mewakili Pemerintah dalam pembahasan RUU tentang Industri Pertahanan bersama-sama dengan DPR-RI.
RUU tentang Industri Pertahanan dibentuk dalam rangka memberikan landasan hukum dalam penyelenggaraan industri pertahanan nasional, sehingga dapat mendorong dan memajukan pertumbuhan industri yang mempu mencapai kemandirian pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan, serta memberikan pengaturan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi industri pertahanan agar dapat bekerja secara sinergis, sehingga pada akhirnya industri pertahanan dapat berkembang dan dimanafaatkan secara optimal.

Sedangkan Pembahasan RUU tentang Veteran RI dilaksanakan berdasarkan penugasan Rapat Konsultasi Pimpinan DPR dengan Pimpinan Fraksi Pengganti Rapat Bamus pada 6 Maret 2012. Rapat tersebut menugaskan Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan, Menteri Sosial yang mewakili pemerintah.

RUU Veteran Republik Indonesia merupakan RUU yang memberikan penghargaan dan penghormatan kepada para Veteran RI yang telah berjuangan membela dan mempertahankan kedaulatan NKRI, bertujuan melengkapi UU NO 7 Tahun 1967 tentang Veteran yang sudah ada saat ini.

Rapat paripurna pembicaraan tingkat II yang membahas RUU Industri Pertahanan dan RUU Veteran Republik Indonesia dihadiri 327 anggota DPR-RI dan semua fraksi yang hadir secara lisan menyetujui untuk selanjutnya RUU Industri Pertahanan dan RUU Veteran Republik Indonesia dapat disampaikan kepada Presiden untuk mendapat pengesahan menjadi Undang-Undang. 




Sumber : DMC

Indonesia Memerlukan Cyber Army

JAKARTA-(IDB) : Serangan melalui dunia maya tanpa harus menghadirkan kekuatan militer secara fisik di negara lawan, telah menjadi trend baru dalam perang modern di abad-21. Karenanya, Indonesia perlu mempersiapkan kekuatan cyber army atau prajurit cyber yang terdiri dari individu-individu terampil serta ahli dalam cyber warfare, yang dituangkan dalam konsep Pembangunan National Cyber Defense, sebagai garda terdepan dalam menjawab tantangan perang informasi.
 
Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro pada sambutan sekaligus membuka secara resmi Sarasehan National Cyber Defense, di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, Selasa (2/10).

Dengan terbentuknya National Cyber Defense, kata Menhan melanjutkan sambutannya, pembangunan kapasitas nasional dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional terhadap berbagai ancaman dari dunia cyber akan dapat lebih ditingkatkan.Namun di sisi lain, pembangunan infrastruktur perlu juga segera direalisasikan secara terintegrasi, khususnya pembangunan di lingkungan Kemhan RI dan TNI.

Hal itu juga diharapkan sebagai modal dasar dalam rangka penyiapan konsep dan pembangunan awal atau Back Bound Cyber Defense yang komprehensif, mengingat sejauh ini pembangunan konsep Cyber Defense masih bersifat sektoral atau belum menyeluruh sebagai satu kesatuan National Cyber Defense.

Senada dengan pernyataan Menhan, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Dr. Syarifudin Tippe, M.Si mdnyampaikan dalam laporan kesiapan pelaksanaan kegiatan, bahwa penyelenggaraaan acara Sarasehan National Cyber Defense merupakan refleksi kekuatiran pada tataran operasional akan ancaman dunia cyber. Sehingga, kondisi tersebut merupakan satu konteks kekinian yang tidak harus dianggap sebagai persoalan biasa, karena dalam era informasi segala perubahan terjadi secepat kedipan mata.

Sarasehan yang berlangsung sehari dan diikuti peserta dari Kemhan, Mabes TNI, Angkatan serta instansi lain yang terkait, mengambil tema Implementasi Sistem Informasi Pertahanan Negara (Sisinfohanneg) Menuju Perwujudan National Cyber Defense. Dengan menghadirkan sejumlah nara sumber dari kalangan praktisi maupun akademisi, antara lain dari Kemenkopolhukam yang mengetengahkan materi tentang Organisasi Cyber Nasional, kemudian BPPT tentang Konsep Grand Design Sisinfohanneg, Kominfo tentang Standar ISO mengenai TIK yang Berlaku Saat Ini serta dari Puster AD yang menyampaikan topik mengenai Kebutuhan Minimal Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Cyber Defense.




Sumber : DMC

Irak Tindak Lanjuti Rencana Pembelian Senjata Ke Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Melalui kunjungan delegasi Iraq ke Indonesia khususnya ke Kementerian Pertahanan diharapkan dapat mempererat atau memperkokoh kembali hubungan pertahanan antara Indonesia dan Iraq. Demikian harapan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menerima kunjungan kehormatan delegasi Iraq yang dipimpin Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq Bidang Peralatan Militer Letjen Abdul Kareem Abdul Rahman Yousif, Selasa (2/10), di kantor Kemhan Jakarta. Sebelumnya pada hari yang sama, delegasi Iraq juga berkesempatan untuk bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin yang dilanjutkan dengan bilateral meeting yang dipimpim Wamenhan di tempat terpisah. 

Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq menyatakan bahwa hubungan kedua negara telah terjalin lama semenjak perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945, hal ini ditandai dengan adanya kesamaan historis antara Indonesia dan Iraq. Selain itu juga beberapa faktor turut memperkuat hubungan kedua negara seperti faktor ideologi serta keterbukaan terhadap setiap agama dan etnis. Hubungan kedua negara semakin meningkat setelah Wamenhan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Iraq beberapa waktu lalu dan diharapkan akan ada langkah-langkah konkret selanjutnya yang dapat memperkokoh hubungan pertahanan kedua negara. 

Lebih lanjut dikatakan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iraq bahwa kemajuan perekonomian Indonesia sangat berdampak terhadap kemajuan militer di Indonesia. Diharapkan selama tujuh hari melakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 30 September – 6 Oktober 2012, delegasi Iraq dapat melihat perkembangan militer dan kemajuan teknologi militer di Indonesia dengan mengunjungi berbagai industri pertahanan Indonesia.

Selama kunjungannya ke Indonesia direncanakan delegasi Iraq akan mengunjungi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Seskoad, Kopassus, Den Jaka serta Kolinlamil. Selain itu delegasi Iraq juga direncanakan akan mengunjungi berbagai industri pertahanan Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti PT. Pindad, PT. Bali Mukti, PT. Dirgantara Indonesia di Bandung, PT. Persada Aman Sentosa di Jakarta yaitu pabrik pembuat helmet dan rompi serta ke PT. Sritex di Solo yaitu pabrik pembuat uniform militer.

Selama menerima kunjungan delegasi Iraq, Menhan didampingi Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen (Purn.) Ansyaad Mbai, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, S.T., Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, Dubes Indonesia untuk Iraq Safzen Noerdin dan Dubes Iraq untuk Indonesia Dr. Ismieal S. Muhsin. 




Sumber : DMC

Menhan Raker Dengan Komisi I DPR RI Bahas Anggaran 2013


JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A, dan Kepala Staf Angkatan, Senin (1/10).

Menghadiri rapat kerja dengan komisi I DPR RI, di Jakarta, Raker ini dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq dan membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) Kemhan dan TNI tahun 2013 



Sumber : DMC 

Para Kandidat Helikopter Serang Untuk TNI AD

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan membeli salah satu dari tiga jenis helikopter serang untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Ketiga jenis helikopter itu yakni Apache, Super Cobra, atau Black Hawk.

Faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk memilih yakni harga. Hal itu terungkap dalam rapat antara pemerintah dan Komisi I DPR saat membahas anggaran 2013 di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012) malam.

Hadir dalam rapat itu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparmo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, dan para petinggi TNI lainnya.

Awalnya, Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq meminta pemerintah menjelaskan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton bahwa Indonesia akan membeli delapan helikopter Apache dari AS. Hal itu diungkap Hillary setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Washington. 

Masalahnya, Komisi I DPR tak tahu soal rencana pembelian Apache lantaran tidak pernah ada penyampaian dari pemerintah, baik dalam pertemuan formal maupun informal. Komisi I baru tahu setelah muncul dalam pemberitaan. 

Purnomo mengatakan, pihaknya memang ingin membeli helikopter serang. Alasannya, negara-negara tetangga sudah memperkuat alutsista dengan membeli helikopter Apache. Hanya saja, menurut dia, rencana itu masih terlalu dini untuk disampaikan kepada DPR lantaran masih mempertimbangkan banyak hal, khususnya harga. 

"Kami ingin bandingkan dengan beberapa jenis helikopter lain yang mungkin walaupun kemampuan dan kualitasnya lebih rendah dari Apache, tapi kita bisa dapatkan lebih (banyak)," kata Purnomo. 

Edhie menambahkan, Apache menjadi prioritas pertama pihaknya. Menurut dia, sudah ada pembicaraan dengan pihak AS mengenai harga. Namun, harga yang ditawarkan berubah-ubah dari sebesar Rp 25 juta dollar AS per unit, lalu Rp 30 juta dollar AS per unit. 

Belakangan, tambah Edhie, harga Apache kembali naik. Dia tak menyebut berapa harga terakhir. Akhirnya, pihaknya mencari helikoper pembanding, yakni Super Kobra. Informasi yang diterima, kata dia, harga yang ditawarkan yakni 15 juta dollar AS per unit. 

Edhie mengatakan, helikopter Black Hawk menjadi pilihan terakhir. Dia tak menyebut berapa harga per unit helikopter yang dipakai dalam film Black Hawk Down itu. "Black Hawk ini dulu helikopter serbu atau angkut pasukan. Dikembangkan menjadi helikopter serang," kata dia. 

Mengapa tiga helikopter itu menjadi pilihan? Menurut Edhie, pihaknya memilih memesan dari negara lain lantaran perusahaan lokal tak lagi memproduksi helikopter serang. "Kita harus beli helikopter serang untuk perlindungan serangan darat. Andai kita melakukan gerakan pertempuran di darat, helikopter ini yang melindungi tank-tank dan pasukan kita di darat," kata Edhie. 



Sumber : Kompas

TNI AD Berharap DPR Setujui Anggaran Pembelian Apache

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Darat berharap Komisi I DPR RI menyetujui anggaran pembelian delapan unit helikopter tempur Apache dari Amerika Serikat pada APBN 2013.
 
"Kita sedang bicarakan. Kita berharap bisa diberi izin membeli delapan unit. Maka dari itu, sekarang kita koordinasikan, komunikasikan agar bisa dianggarkan," kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/10/2012).

Edhi mengatakan, heli tersebut dibeli dari Amerika Serikat dalam kondisi baru serta bersenjata lengkap.

"Baru, 100 persen gres, lengkap dengan senjatanya. Kalau heli serang tidak ada amunisi dan senjata sama dengan meriam sundut, dong," kata Edhi

Menurut Edhi, Indonesia diharuskan membeli heli tersebut untuk perlindungan angkatan darat. "Indonesia tidak bisa memproduksi Apache, kalau bisa membeli Apache kita beli di Indonesia," ujarnya.

Namun, bila harga Apache tersebut mencapai Rp 60 juta USD, maka TNI AD akan menunda pembelian heli tersebut. Edhi mengatakan, pihaknya mencari alternatif helikopter tempur lain.

"Kalau 60 juta USD terlalu mahal ya. Mungkin kita akan mencari tipe lain, tapi tetap heli serang," imbuhnya.

Edhi mengungkapkan, Indonesia lebih memerlukan heli serang daripada heli angkut. Sebab, TNI AD sudah memiliki 12 unit MI 17 yang dapat mengangkut 34 orang dalam satu pesawat.

"Kita, kalau heli angkut mempunyai MI 17, bisa mengangkut 34 orang, itu imbang dengan Chinook," ujarnya.




Sumber : Tribunnews

Penyambutan Satgas SBJ LXI/2012 Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Penyambutan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) LXI/2012, di Dermaga Kolinlamil, Jl. Pos 9. Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jum’at (28/9). Acara penyambutan dilaksanakan dengan upacara resmi yang dipimpin oleh Kepala Dinas Potensi Mariritm (Kadispotmar) Mabesal, Laksamana Pertama TNI Kinkin Suroso, dihadiri Kapala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Kadiskesal) Laksamana Pertama TNI Jeane Winaktu, Kepala Staf Kolinlamil Laksmana Muda TNI Arie Atmadja, beserta tamu undangan lainnya dari Kementrian Kesehatan dan pejabat TNI/Polri wilayah Jakarta Utara.

Upacara tersebut sekaliguas penutupan Satgas SBJ LXI/2012. Pada kesempatan itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) LXI/2012, Kolonel Laut (P) Herman Prasetyo, menyampaikan laporan pelaksanaan Operasi Bhakti SBJ yang telah dilaksanakan. Komandan Satgas SBJ LXI/2012, dalam laporan resminya mengatakan, kegiatan pokok telah dilaksanakan yang pertama adalah Bhakti Kesehatan berupa pengobatan umum, pengobatan gigi dan mulut, pengobatan mata, operasi bedah Mayor dan Minor, klinik ibu dan anak serta program Keluarga Berencana (KB).

Tugas pokok yang kedua adalah, Pelayanan Masyarakat Yanmas) meliputi penyuluhan hukum tentang bahaya Narkoba, Penyuluhan Pendidikan Kesadaran dan Bela Negara (PKBN), penyuluhan kesehatan tentang penyakit HIV dan AIDS, penyerahan bahan kontak kepada sekolah, karang taruna, nelayan dan masyarakat desa pesisir. Selain itu juga menggelar acara olah raga dan hiburan, berupa pentas musik dan pemutaran film.

Tugas pokok yang ketiga adalah Bhakti Sosial (Bhaksos), berupa renovasi sarana umum (sekolah, rumah ibadah, Poliklinik Desa, dan PKK). Tempat kegiatan, Takabonerate, Propinsi Sulawesi Selatan, Labuha (Bacan), Ternate, Tidore, Sofifi, P. Mare dan Morotai Maluku Utara. Waktu pelaksanaan selama 41 hari, mulai tanggal 28 Agustus sampai dengan 04 Oktober 2012.

Dalam amanatnya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), yang dibacakan Kadispotmar menyampaikan beberapa hal diantaranya, bahwa Operasi Surya Bhaskara Jaya adalah kegiatan operasi Bhakti TNI Angkatan Laut, yang dilaksanakan secara terbuka melibatkan keikutsertaan instansi pemerintah dan swasta serta negara-negara sahabat.

Kasal juga menyampaikan, Operasi Surya Bhaskara Jaya Ke-61 ini merupakan salah satu wujud kemanunggalan TNI Angkatan Laut dengan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, guna membantu pemerintah daerah dan meningkatkan kesejahteraan serta kualitas pelayanan kesehatan masyarakat lokal, khususnya masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai serta pulau-pulau terpencil.

Oleh sebab itu, TNI Angkatan Laut sebagai bagian dari TNI, dalam aktualisasinya sebagai pendinamisan pembangunan kelautan, ikut berperan aktif dan berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa pesisir yang pada umumnya masih tertinggal dan meningkatkan kemampuan taraf hidupnya, agar mampu berperan serta dalam pembangunan nasional.

Opersi Surya Bhaskara Jaya Ke-61 merupakan bagian dari Satgas Sail Morotai tahun 2012, yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu di wilayah kepulauan Maluku. Keikutsertaan TNI Angkatan Laut terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai salah satu komponen pertahanan negara di laut, dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang.




Sumber : Koarmatim

KRI Dewaruci Tiba Kembali Di Tanah Air

BELAWAN-(IDB) : Kapal layar tiang tinggi yang menjadi satu-satunya kapal latih kadet Akademi TNI Angkatan laut KRI Dewaruci  (1/10) telah kembali ke tanah air melalui pelabuhan Belawan dan sandar di dermaga Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan, di sambut oleh Wakil Komandan ( Wadan) Lantamal I Kolonel Marinir  Yuniar Ludfi beserta  perwira staf dan satu kompi Korps Musik.

Kapal kebanggaan Bangsa Indonesia ini telah menyelesaikan misi muhibah keliling dunia 2012 dengan sukses, Perjalanan keliling dunia diawali saat kapal keluar dari Koarmatim Surabaya  (15/1) menuju Jayapura, Kota paling Timur di Indonesia ini merupakan awal  keluarnya Dewaruci  menerjang samudra Pasifik hingga pelabuhan pertama di negara Republik Marshall, kemudian ke Hawaii, San Diego, Mexico, Panama, New Orleans, Miami, Savannah, New York hingga kota-kota di Amerika lainnya,St John Canada, Portugal, Spanyol, Malta, Mesir, Saudi Arabia, Oman, Sri Lanka dan masuk ke tanah air melalui Belawan  sehingga lengkaplah  perjalanan nya keluar lewat Indonesia Timur dan masuk lewat Indonesia barat.

Komandan Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto telah menyelesaikan tugas mulia sebagai duta bangsa sekaligus mengibarkar sang merah putih di  11 negara  dan 23 pelabuhan yang di singgahi dengan waktu yang sangat panjang 265 hari, KRI Dewaruci mengemban misi diplomasi di setiap negara yang di singgahi, juga mengemban misi seni/budaya yang selalu terdepan dalam mengenalkan Indonesia .

Di samping itu KRI DWR juga telah berhasil mengharunkan nama bangsa dan negara selama mengikuti   event Savannah Tall Ships Challenge 2012 berhasil menyabet dua gelar sekaligus masing-masing sebagai juara pertama  kelompok kapal latih ( training ships) dan sebagai juara ke dua pada Race pertama Savannah - Cape Fear yang berlangsung 7 - 9 Mei 2012, bahkan menjadi satu-satunya wakil negara Asia yang mengikuti event tersebut.

Sesaat sebelum KRI DWR merapat di dermaga Lant-1, dilangsungkan upacara kenaikan pangkat seorang Pama dari Lettu menjadi Kapten, kebetulan pama tersebut perwira kesehatan dari Dinas Kesehatan Koarmatim Kapten Laut (K) dr, Bangun Pramujo yang tergabung dalam  Satgas Keliling Dunia 2012.  Selesai pelaporan diadakan foto bersama dengan seluruh perwira termasuk dengan dua perwira  dari Angkatan Laut Sri Lanka di lanjutkan pemberian ucapan selamat atas kenaikan pangkatnya.

Setelah singgah di Belawan beberapa hari  KRI DWR  dari  Satuan Kapal Bantu Koarmatim  akan melanjutkan perjalanannya kembali ke pangkalan Utama di Surabaya yang sebelumnya akan singgah di Jakarta untuk penambahan logistik, menurut rencana akan tiba di Surabaya (17/10) . 




Sumber : Koarmatim

Budi Santoso Kembali Pimpin PT. DI

JAKARTA-(IDB) : Dr Budi Santoso dipercaya Pemerintah untuk kembali memimpin PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan dilantik memangku jabatan Direktur Utama perusahaan industri dirgantara kebanggaan nasional itu untuk periode 2012-2017.

Budi Santoso dilantik bersama jajaran Direksi PTDI baru tersebut oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Dwijanti Tjahjaningsih di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Dwijanti Tjahjaningsih dalam sambutan pelantikan tersebut menginstruksikan Direksi baru PTDI agar segera melaksanakan perubahan struktur organisasi perusahaan secepatnya.

Selain itu Dwijanti Tjahjaningsih meminta Direksi PTDI bekerja kompak supaya jalannya operasional perusahaan tidak timpang. Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas pengabdian jajaran direksi pada periode sebelumnya.

"Direksi baru PTDI harus segera melakukan perubahan struktur organisasi tanpa mengganggu jalannya operasional, menjaga kekompakkan dan menjadikan PTDI lebih baik lagi," kata Dwijanti Tjahjaningsih.

Pernyataan Komisaris PTDI yang disampaikan Wakil Komisaris Utama Wresnuwiro menjelaskan direksi baru harus segera melakukan perubahan organisasi.

Budi Santoso ketika diminta komentarnya menyatakan akan segera merealisasikan apa yang disampaikan komisaris dan pemegang saham. Ia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah atas kepercayaan yang diberikannya kembali untuk memimpin PTDI.

Ia menyatakan siap melaksanakan perubahan struktur organisasi secepatnya. "Dengan dimulainya tim ini bekerja, diharapkan target-target PTDI yang sudah digariskan dapat dicapai bahkan ditingkatkan," ujarnya.

Selengkapnya, jajaran direksi baru PTDI 2012-2017 ialah Direktur Utama Budi Santoso, Direktur Umum dan SDM Sukatwikanto, Direktur Keuangan Uray Ashari, Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana, dan Direktur Produksi Supra Dekanto serta Direktur Niaga dan Restrukturisasi Budiman Saleh.

Susunan direksi PTDI periode 2012-2017 berbeda dari periode sebelumnya karena adanya penghilangan satu jabatan direktur sehingga menjadi hanya enam direktur dibanding tujuh direktur pada periode sebelumnya. 



Sumber : Antara

Pos Pengamanan Perbatasan Bertambah Tiga Titik

SANGGAU-(IDB) : TNI Angkatan Darat (TNI-AD) akan membangun tiga pos baru di perbatasan untuk mempermudah koordinasi antara anggota yang bertugas dan meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan tersebut.

"Kami akan memperkuat pengamanan di daerah perbatasan, dengan membangun tiga pos baru yang akan ditempatkan di Desa Palapasang dan Sekayam itu, untuk mempermudah koordinasi antar anggota yang ketika itu bertugas," kata Komandan Kodim (Dandim) 1204 Sanggau, Letkol CZI Ade Heri Kurniawan, Senin.

Ia menjelaskan dari tiga pos tersebut, satu pos dibangun oleh Kodam XII Tanjungpura dan dua pos dibangun oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia.

Ketiga pos tersebut akan dibangun di dua Kecamatan yakni Entikong di daerah Pala Pasang dan Sekayam di daerah Lubuk Tengah dan Bantan. Pembangunan di Entikong pengerjaannya akan dilakukan oleh Kodam XII Tanjungpura. Sementara di Sekayam oleh Menhan RI.

"Pengerjaan di Pala Pasang dari Kodam XII Tanjungpura, sedangkan di Lubuk Tengah dan Banten oleh Kementerian Pertahanan RI. Pengerjaannya diharapkan selesai pada tahun 2012," tuturnya.

Ade menambahkan untuk penambahan penempatan personil, dirinya menjelaskan bahwa tidak ada penambahan untuk penempatan pos-pos tersebut. Personil yang nantinya akan mengisi pos tersebut berasal dari anggota pos yang sudah ada dan akan dipecah untuk mengisi pos yang baru.

Pembangunan tiga pos tersebut dilaksanakan karena pos yang ada sangat berjauhan sehingga membutuhkan kerja ekstra dalam melakukan koordinasi dan pengamanan secara utuh.

Dengan kondisi medan dan wilayah yang cukup berjauhan memang diharuskan ada pos baru untuk kekuatan pengamanan daerah tersebut. Sedangkan pihaknya harus menjaga keutuhan NKRI dengan daerah yang luas.

Sementara ini pos yang sudah ada berjumlah tujuh pos di antaranya pos Tembawang, Kenaman, Gabma Entikong, Segumun, Sungai Tekam, Sungai Daun dan Sungai Beruang.

"Untuk Pos Batas hanya ada empat pos. Sementara tiga lainnya merupakan pos unsur komando yakni pos Gabma Entikong, Pos Sungai Daun dan Pos Kenaman," kata Ade.



Sumber : Antara

KRI Dewaruci Memasuki Perairan Indonesia

ANDAMAN-(IDB) : "Ruangan-ruangan, sebagai informasi kapal berlayar memasuki perairan Indonesia, di lambung kanan akan melintasi pulau terluar yaitu Pulau Weh..." pengeras suara mengumumkan hal itu dari anjungan KRI Dewaruci, setara pukul 16.00 WIB Sabtu (29/9), di perairan Laut Andaman dekat ujung utara Selat Malaka. 

KRI Dewaruci telah memasuki tahap akhir dari pelayaran panjang keliling dunia yang kedua kali.

Sembilan bulan lalu, kapal layar tiang tinggi buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman Barat, 1953, itu meninggalkan dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL. 

Berlayar terus ke timur, Jayapura menjadi kota terakhir di wilayah Indonesia sebelum dia mengarungi Samudera Pasifik, Terusan Panama, Teluk Meksiko, Samudera Atlantik, Teluk Biscay, Gibraltar, Laut Mediterania, Terusan Suez, Laut Merah, Laut Arab, Laut Andaman, dan… Selat Malaka di sisi Indonesia! 

Lorong sempit berukuran 1,5 meter di dek 2, tempat kompartemen-kompartemen berlokasi, mendadak ramai dengan teriakan sekitar 84 Anak Buah Kapal (ABK). Riuh teriakan ABK terdengar setelah pengumuman freijen dari anjungan. 

TNI AL masih memakai istilah-istilah "warisan" Belanda dalam kehidupan bahari mereka hingga kini. Freijen adalah pengeras suara yang diletakkan di titik-titik strategis kapal, di antaranya di lorong-lorong itu.

Tanda-tanda KRI Dewaruci sudah mulai memasuki perairan Indonesia dari sisi barat adalah perubahan waktu. Dimulai dari pengumuman perubahan waktu GMT+5,5 menjadi GMT+7; dari pukul 10.00 WIB menjadi 11.30 WIB, saat freijen itu bersuara keras dari anjungan. 

Mendengar perubahan waktu yang berarti telah sama dengan WIB --sudah dekat rumah!-- itulah yang membuat puluhan ABK itu kegirangan luar biasa.

Maklum, sembilan bulan meninggalkan rumah, anak dan istri, orangtua, mertua, tunangan, pacar, teman, dan kerabat lain; demi tugas suci menyatakan kebesaran Indonesia ke seluruh dunia sesuai perintah kepala staf TNI AL. 

Bukan waktu sebentar, apalagi itu adalah berlayar. Namun kepemimpinan komandan kapal, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto, dan kerja sama seluruh ABK memungkinkan itu terlaksana baik.

Sejurus freijen itu mengumumkan perubahan waktu, menyusul kemudian lagu Tanah Airku dan Padamu Negeri, terdengar di banyak bagian kapal. Ya, bagimu negeri, KRI Dewaruci berlayar menempuh lebih dari 30.000 mil laut dari timur ke barat berkeliling dunia. 

Selama sembilan bulan itu, berbagai invitasi maritim internasional mereka ikuti, di antaranya menyelesaikan kegiatan Operation Sail (Opsail) 2012 dalam rangka 200 Tahun Perang Besar (200th Anniversary of The Great War) di Amerika.

KRI Dewaruci menjadi peserta paling jauh yang hadir di pantai timur Amerika Serikat itu. Kembali dia "bersua" dengan Patung Liberty di Staten Island, New York, setelah hal itu pernah terjadi pada 1964 di bawah kepemimpinan komandan kapal Mayor Pelaut Sumantri dengan perwira pelaksana, Kapten Nasution.
 
 
 
Sumber : Antara