Pages

Senin, September 03, 2012

Menlu AS Tegaskan Kedaulatan RI atas Papua

JAKARTA-(IDB) : "Kami mendukung integritas wilayah Indonesia termasuk Papua dan Papua Barat."

Amerika Serikat menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan wilayah Indonesia termasuk Papua dan Papua Barat.



Hal ini dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, di kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (3/9).


"Kami mendukung integritas wilayah Indonesia termasuk Papua dan Papua Barat," kata Hillary.


Ditambahkannya, permasalahan yang terjadi di Papua harus diselesaikan melalui dialog yang inklusif antara Jakarta dan masyarakat Papua.


"Tentu kita menyesalkan kekerasan di Papua dan ketika hal itu terjadi, harus ada investigasi penuh dan transparan dan diambil hikmahnya," kata Hillary.


Menanggapi isu Papua, Marty mengatakan Indonesia dan AS telah membicarakan masalah itu secara terbuka dan apa adanya


Sumber : BeritaSatu

Pertemuan Marty-Hilary Bahas Sengketa Laut China Selatan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa menggelar pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat (AS), Hilary Clinton malam ini. Masalah sengketa teritori China Selatan akan dibahas oleh kedua menlu. 

"Intinya sama, regional, global, bilateral. Regional seperti masalah Laut China Selatan. Global perkembangan Suriah," kata Menlu Marty kepada pers di Istana Negara, Senin (3/9). Marty membantah bahwa pertemuannya dengan Marty akan membahas soal masalah Freeport dan aksi kekerasan di Papua. 

Menurutnya, isu Freeport bukan menjadi perhatian dalam pertemuannya dengan Hilary. "Nggak, nggak akan dibahas," imbuh Marty. Selasa besok (2/9), Hilary Clinton dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan bahwa Presiden SBY akan menerima kunjungan Hillary sekitar pukul 09.30 WIB. 

Menurut Faizasyah, Presiden SBY mendorong kemitraan komprehensif antara Indonesia dan AS. Kunjungan Hillary ke Indonesia dipastikan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara dan tidak membawa agenda khusus. "Tidak ada agenda khusus tapi mereka memang membawa selain agenda bilateral, ada agenda regional dan global yang jadi perhatian bersama," ujar Faizasyah.



Sumber : Jurnas

Latihan SAR Untuk Tingkatkan Profesionalisme Prajurit Kolinlamil

JAKARTA-(IDB) : Komanadan Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI S.M. Darojatim membuka Latihan Search and Rescue (SAR) dan Sea Survival Kolinlamil tahun 2012 dalam suatu upacara militer di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (3/09).

Pangkolinlamil mengatakan Latihan SAR dan Sea Survival merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemampuan prajurit untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan unsur, khususnya dalam melaksanakan SAR dan Sea Survival dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok Kolinlamil.

Latihan merupakan salah satu kebutuhan satuan operasi, dengan latihan SAR diharapkan para peserta latihan dapat memahami prosedur dan mampu melaksanakan pencarian serta pertolongan terhadap korban kecelakaan di laut. Sedangkan dengan latihan Sea Survival, para peserta latihan diharapkan akan mampu untuk mempertahankan diri dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan berupa kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi di laut,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Kadispen Kolinlamil, Letkol Laut Maman Sulaeman yang diterima Jurnal Nasional, Senin.

Sementara itu, Asops Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Abdul Rasyid Kacong, selaku Papelat dalam laporannya menjelaskan Latihan dengan tema “Melalui Latihan SAR dan Sea Survival Tahun 2012, Kolinlamil siap meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan unsur dalam rangka menunjang tugas pokok TNI dalam OMSP”, dilaksanakan mulai hari ini hingga 20 September.

Latihan diawali dengan kegiatan teori secara klasikal dan latihan kering, dilanjutkan dengan pelaksanaan latihan di laut Jawa, perairan Kepulauan Seribu dan Pantai Banongan.Latihan SAR dan Sea Survival Tahun 2012 diikuti oleh 775 orang terdiri dari pelaku 700 orang, pelatih dan pendukung 75 orang dengan menggunakan KRI Teluk Hading-537, KRI Teluk Parigi-539 serta alat bantu peraga dari Basarnas.

Selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) adalah Kolonel Laut (P) Tri Satrya Wijaya yang sehari-harinya sebagai Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) Jakarta, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan latihan dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok Kolinlamil.

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksma TNI Muhammad Atok Urrahman, Kaskolinlamil Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, para Asisten Pangkolinlamil, para Kadis Kolinlamil, perwakilan dari Satpaskaarmabar, BNPB serta Basarnas. Bertindak selaku Komandan upacara dalam kegiatan kali ini Letkol Laut (T) Deddy Coredikris Lau yang sehari-hari sebagai Kasubdisren di Dinas Pemeliharaan Kapal (Disharkap) Kolinlamil.


Sumber : Jurnas

Wapres Boediono Puas ke Iran Memakai Pesawat Boeing TNI AU

JAKARTA-(IDB) : Wakil Presiden Boediono menyatakan puas menggunakan pesawat Boeing 737-400 baru milik TNI AU yang mengantarnya ke Iran. Boediono datang ke Iran untuk menghadiri KTT Gerakan Nonblok XVI.

"Saya bersyukur dan bangga dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara, apalagi waktu dan transit penerbangan berikutnya cepat, lancar dan waktunya tidak bertele-tele," ujar Boediono kepada Kepala Biro Rumah Tangga Wapres Taufik, seperti dikutip dari rilis yang dikirimkan TNI AU kepada detikcom, Senin (3/9/2012). Penerbangan ini merupakan rute terjauh pertama kali untuk penerbangan VVIP dengan pesawat tersebut.


Boediono mengatakan akan menggunakan pesawat Boeing 737-400 A-7304 dari TNI AU baik penerbangan dalam negeri maupun keluar negeri. "Saya yakin dengan kemampuan dan profesionalisme Penerbang TNI Angkatan Udara tidak diragukan lagi," ujarnya kepada para penerbang pada saat melakukan foto bersama sebelum keluar dari pesawat di Bandara Lanud Halim.


Pentauan detikcom yang mengikuti kunjungan Boediono ke Iran menggunakan pesawat tersebut, perjalanan sangat lancar. Boediono beserta rombongan berangkat dari Halim pada Selasa (28/8) sekitar pukul 19.00 WIB.


Perjalanan menuju Iran cukup panjang dan memakan waktu hampir 14 jam dengan dua kali transit di Colombo dan Abu Dhabi. Para pramugari dalam pesawat itu mengenakan celana panjang biru, kemeja biru, dan vest biru tua. Mereka berambut pendek sebahu.


Kursi pesawat itu juga didominasi warna biru. Para wartawan duduk di bagian belakang pesawat sedangkan Boediono, Ny Herawati dan rombongan duduk di bagian depan pesawat.


Komandan Lanud Halim Perdanakusumah Marsekal Pertama TNI A Adang Supriyadi mengatakan sangat bangga dan berterima kasih kepada para penerbang. Hal ini karena pesawat yang digunakan Wapres berada langsung di bawah pengawasan Komandan Lanud.


Para penerbang yang membawa rombongan Wapres dalam penerbangan ke Timur Tengah adalah Letkol Pnb Ronal, Letkol Hilman, Mayor Pnb Ali Gusman dan Lettu Pnb Septi.


"Kami bangga dan merasa terhormat atas kepercayaan pimpinan negara ini, mudahan-mudahan misi selanjutnya kami tetap dipercaya karena kami mampu dan profesional," ujar mereka setelah melaksanakan misi ini dengan baik, aman dan lancar.


Sumber : Detik

Latihan Gabungan TNI Resmi Dimulai

NATUNA-(IDB) : Latihan Gabungan TNI dimulai dan akan dibuka secara resmi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa besok (4/9). Latihan puncak ini diikuti sekitar 2.500 personel TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

"Besok pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Panglima dan rombongan menuju Pulau Sengiap dengan helikopter meninjau pantai pendaratan amfibi," kata Direktur Latihan Kolonel (Inf) Ainurrahman usai menyambut kedatangan Panglima di Bandara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, Natuna, Senin.

Suhartono mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Ranai sekitar pukul 17.30 WIB, Senin, menumpang pesawat transport TNI AU didampingi sejumlah petinggi tiga matra TNI.

Kedatangan Panglima disambut Pangdam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Komandan Korem 033/Wirapratama, Brigjen TNI Deni K Irawan, Komandan Pangkalan TNI AU Ranai, Letkol Psk Tribowo S Cahyono, sejumlah petinggi TNI dan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Natuna.

Menurut Ainurrahman, latihan gabungan yang akan digelar bernama Latihan Lapangan PPRC Kilat XXIX TA 2012 dengan diikuti sekitar 2.500 personel.

Kesatuan yang dilibatkan dalam latihan tersebut, jelas dia, terdiri atas Sat Linud Yonif 330, Paskhas TNI AU, Korps Marinir, infanteri, KDOL (Komando Depan Operasi Lintas Udara), IFAM (Intai Amfibi) dan beberapa satuan lainnya.

"Sejumlah kesenjataan akan dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan latihan, di antaranya pesawat tempur, kapal perang dan tank," katanya.

Mengenai tema latihan, jelas dia, yaitu melaksanakan operasi penindakan untuk memulihkan situasi Natuna dalam rangka mengembalikan integritas NKRI.

Pada Selasa pagi, kata dia, ratusan personel Linud akan melakukan penerjunan dari udara di Bandara Lanud Ranai dan selanjutnya bergerak melumpuhkan kekuatan musuh yang menguasai sejumlah objek vital.

Selain itu, ratusan pasukan amfibi juga akan melakukan pendaratan di Pantai Sengiap dengan sasaran melumpuhkan kekuatan musuh yang telah menguasai pulau tersebut.

"Materi latihan terdiri atas operasi lintas udara, operasi amfibi, operasi dukungan udara, operasi penggabungan dan operasi serangan darat gabungan," tuturnya.

Dia menambahkan, latihan tersebut pada prinsipnya bertujuan untuk menuntut kesiapsiagaan operasional dan ketanggapsegeraan untuk menghadapi setiap ancaman dan gangguan dari luar negeri maupun dalam negeri.

"Upaya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI tersebut, telah digelar satuan-satuan TNI dari berbagai matra sesuai tugas dan fungsi masing-masing dan di antaranya peran satuan PPRC sebagai penindak awal terhadap `trouble spot` yang terjadi di seluruh NKRI," tuturnya. 



Sumber : Antara

Pergeseran Guspurlaarmabar Menuju Natuna

JAKARTA-(IDB) : Unsur-unsur Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlaarmabar) yang dipimpin oleh Komandan Guspurlaarmabar, Laksamana Pertama TNI Tri Wahyudi Sukarno, selaku Komandan Komando Tugas Laut Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang tergabung dalam Latihan PPRC TNI melaksanakan embarkasi pergeseran pasukan unsur-unsur gabungan PPRC TNI dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), senin (3/9).

Seluruh unsur TNI yang terlibat dalam pelaksanaan latihan akan melaksanakan pelayaran lintas laut menggunakan KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Hading-538 dan KRI Teluk Peleng-535 yang dikawal KRI Wiratno-379 dan KRI Silas Papare-386 menuju di daerah latihan Laut Natuna Utara, Pulau Bunguran Besardan sekitarnya.

Selama lintas laut tersebut akan dilaksanakan tahap-tahap serial latihan diantaranya peperangan anti serangan udara, serangan anti kapal permukaan dan latihan manuver taktis unsur-unsur kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.

Latihan PPRC TNI yang berlangsung sejak tanggal 26 Agustus sampai dengan 9 September 2012, dilaksanakan secara gabungan antara Divisi I Kostrad, Guspurlaarmabar dan Satlakopsud, melaksanakan Proyeksi kekuatan dari Laut ke darat untuk melaksanakan Pendaratan Amfibi Pasukan Pendarat Marinir dari Batalyon (Yon) 4 Mar, BrigifII Mar di Pantai Sengiap-Natuna dan Penerjunan Tempur dari Yon Linud 303 Kostrad di Lanud Ranai-Natuna. Proyeksi kekuatan ini didukung unit udara dari Satlakopsud dan Puspenerbal.

Gladi tempur PPRC TNI ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kesiapan pasukan gerak cepat TNI guna mengantisipasi Ancaman, Gangguan, Halangan dan Tantangan (AGHT) yang datang dan membahayakan stabilitas dan keamanan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).



Sumber : Jurnas

Indonesia Australia Akan Tandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Tiga menteri Australia hari ini bertolak ke Indonesia untuk memantapkan kerjasama bilateral. Salah satunya adalah Menteri Pertahanan Stephen Smith.

Saat berada di Jakarta, Smith dan Menteri Purnomo Yusgiantoro sebagai tuan rumah akan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Pertahanan Indonesia-Australia yang pertama. Pembentukan Pertemuan Tahunan tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan hubungan bilateral kemitraan strategis dan mengikuti Dialog Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Australia-Indonesia ("2 +2"), yang diselenggarakan di Canberra Maret lalu.
   
Selain membicarakan isu-isu terkini, mereka akan menyepakati suatu perjanjian strategis. Smith juga akan menghadiri simposium industri pertahanan untuk membahas kesempatan kerja sama yang lebih luas antara industri pertahanan Australia dan Indonesia.

"Menteri Pertahanan Australia dan Indonesia bersama-sama akan menandatangani Indonesia-Australia Defence Cooperation Arrangement (Pengaturan Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia), yang akan meresmikan dan memperkuat hubungan pertahanan bilateral kedua negara dan menyediakan kerangka untuk prakarsa kiprah masa depan," demikian pernyataan tertulis Smith yang disiarkan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Selain Smith, dua menteri Australia juga menyambangi Indonesia pada hari yang sama. Mereka adalah Menteri Infrastruktur dan Transportasi Anthony Albanese dan Menteri Dalam Negeri dan Material Pertahanan Jason Clare.

Di Jakarta, Albanese akan terlibat pembicaraan dengan para pejabat terkait, yang mencakup berbagai masalah termasuk kerjasama yang sedang berlangsung di bawah Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP). Australia dan Indonesia mempunyai sejarah panjang kerjasama bilateral di bawah Nota Kesepahaman (MOU) resmi tentang kerja sama transportasi.

Berdasarkan MOU tersebut, Australia telah menyediakan dana yang signifikan untuk Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP). Ini akan menjadi dialog ketiga antara para Menteri Perhubungan dan akan memberikan kesempatan untuk melanjutkan bekerja di bawah ITSAP. 



Sumber : Vivanews

Lima Hercules TNI AU Laksanakan Latihan Pratugas PPRC

SUPADIO-(IDB) : Sebanyak lima pesawat Hercules dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 melaksanakan latihan pratugas PPRC di Lanud Supadio, Senin (3/9). Satu persatu pesawat Hercules ini take off dan menuju sasaran. Adapun rute latihan pratugas yaitu Lanud Supadio menuju Tanjung Datuk lalu ke Pulau Benua dan landing kembali di Lanud Supadio. 

Pada latihan pratugas ini Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma mendukung 3 pesawat Hercules antara lain : pesawat A-1317 dengan pilot Letkol Pnb Eko dan copilot Kapten Pnb Dion, 1321 dengan pilot Mayor Beni dan copilot Kapten Pnb Yayan, pesawat A-1323 dengan pilot Mayor Pnb Fatta dan copilot Kapten Pnb Irwanda dan Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh mendukung dua pesawat Hercules yaitu pesawat A-1305 dengan pilot Mayor Pnb Reza dan copilot Kapten Pnb Fendi dan pesawat A-1312 dengan pilot Letkol Pnb Arifin dan copilot Kapten Pnb Marton. 

Turut menyaksikan fly pass lima pesawat Hercules antara lain : Panglima Divisi (Pangdiv) I/Kostrad Mayjen TNI Daniel Ambat, Kasdiv Brigjen TNI Anas, Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Kustono, S.Sos dan para pejabat Lanud Supadio, Skadron Udara 1 dan Batalyon 465 Paskhas serta para pejabat TNI AD.


Sumber : TNI AU

KRI SHN-366 dipercaya sebagai LAAWC dalam Tripartite Meeting

LEBANON-(IDB) : KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 ditunjuk sebagai Local Anti Air Warefare Coordinator (LAAWC) oleh MTF Commander dalam rangka Maritime Force Protection During Tripartite   Meeting di wilayah perairan Lebanon tepatnya di selatan Zone-2 Area of Maritime Operation, Rabu (29/8). Penunjukkan ini adalah untuk yang kedua kalinya, setelah LAAWC pertama bulan Juli  2012 lalu. Tugas ini merupakan bentuk kepercayaan dari MTF Commander kepada KRI Sultan Hasanudin-366 sebagai penanggung jawab keamanan di laut maupun udara selama pertemuan tersebut berlangsung.

Tripartite Meeting merupakan pertemuan kedua belah pihak yang bertikai (Lebanon dan Israel) dengan UNIFIL dipimpin oleh Force Commander UNIFIL yang diselenggarakan di UNIFIL Headquarters, Naqoura. Dalam pertemuan ini membahas tentang penempatan garis batas (blue line) Lebanon-Israel dan daerah Ghajar yang masih diduduki Israel sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.

Mengingat pentingnya pertemuan tersebut dituntut penjagaan yang ketat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat menggagalkan kegiatan ini. Sebagai LAAWC dalam rangka Maritime Force Protection, KRI Sultan Hasanuddin-366 bertanggung jawab mengamankan sektor laut, membangun dan mengkoordinir gambaran situasi udara terhadap maritime threat (ancaman maritim) dan mengintegrasikan general air surveillance (pengawasan udara secara umum) untuk menghadapi berbagai ancaman yang dapat muncul sewaktu-waktu selama pertemuan berlangsung.

Selama kegiatan pengawasan, terpantau empat kapal patroli Angkatan Laut Israel kelas Super Dvora melaksanakan patroli di perairannya, kemungkinan turut pula mengamankan jalannya Tripartite Meeting. KRI Sultan Hasanuddin-366 juga memonitor adanya aktivitas udara yang dilakukan oleh dua pesawat udara dengan ketinggian 12.400 feet dan 400 feet yang kemungkinan besar melaksanakan pengamatan wilayah udara Lebanon. Sampai dengan selesainya kegiatan Tripartite Meeting tidak terjadi aktivitas maritim tanpa ijin yang mendekati area pertemuan atau tepatnya di lokasi UN 1-32A dan kegiatan pertemuan berjalan dengan lancar.

Kegiatan pengamanan Tripartite Meeting ini dilaksanakan pada hari terakhir pada ontask ke-9 setelah KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan sembilan hari operasi di AMO. Tugas operasi yang ke-9 ini merupakan operasi yang paling lama sejak bergabung dengan MTF UNIFIL bulan Juni silam dan berhasil melaksanakan hailing sebanyak 51 kontak kapal permukaan dan 13 kontak udara, sehingga total hailing sampai dengan saat ini adalah 313 kali. Selanjutnya pada hari Rabu sore tanggal 29 Agustus 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat di dermaga Pelabuhan Beirut untuk bekal ulang logistik dan perawatan rutin.

Pada saat sandar, ada dua agenda penting dilaksanakan oleh MTF UNIFIL. Agenda tersebut adalah Operation and Communication Conference diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2012 di Lounge Room  Bintara KRI Sultan Hasanuddin-366. Operation and Communication Conference merupakan pertemuan seluruh Chief of Operation dan Chief of Communication unsur-unsur MTF yang dihadiri MTF-N.3 (Bidang Operasi) dan MTF-N.6 (Bidang Komunikasi) dipimpin langsung oleh Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Dato Rusman SN. Materi pertemuan adalah membahas  rencana latihan bersama unsur-unsur  MTF  dan  mengenai jaringan komunikasi yang dipakai selama operasi di AMO (Groove, Data Link dan Lotus).

Kemudian pada siang harinya, Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 menghadiri Commander Conference di BRS Liberal F-43. Konferensi ini adalah yang kedua kalinya setelah pertemuan pertama pada tanggal 28 Juni 2012 yang lalu. Dalam konferensi yang dipimpin oleh MTF Commander  Rear Admiral Wagnen  Lopes  de  Moraes  ZAMITH ini membahas mengenai Review List of Contact of Interest, Review of Operational Documents, Communication dan rencana latihan bersama unsur-unsur MTF maupun dengan LAF Navy. Pertemuan ini dihadiri oleh Staf MTF (N.1 – N.7) dan para Komandan unsur-unsur MTF yaitu BRS Liberal F-43 (Brazil), BNS Osman F-18 dan BNS Madhumati P-911 (Banglades),  FGS Gepard P-6121 dan FGS Hermelin P-6123 (Jerman), HS Polemistis P-61 (Yunani) dan KRI Sultan Hasanuddin-366 (Indonesia). Dalam pertemuan tersebut MTF Commander juga memperkenalkan pejabat yang baru saja berganti antara lain MTF-N.2 dan MTF-N.5 serta Deputy MTF-N.2, N.3 dan N.7. Diakhir pertemuan, MTF Commander mengagendakan kegiatan Commander Conference yang semula dilaksanakan setiap tiga bulan sekali akan dilaksanakan setiap dua bulan sekali.

Sementara itu, pada sandar kali ini para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 berkesempatan untuk berkunjung ke UNIFIL Headquarters di Naqoura dan Indonesia Battalion (Indobat) di Sektor Timur. Rombongan dibagi menjadi dua gelombang yaitu pada tanggal 30 dan 31 Agustus 2012. Kunjungan ini menempuh perjalan darat selama kurang lebih dua jam ke Naqoura dan dua jam menuju Sektor Timur. Kesempatan itu digunakan para prajurit untuk bertemu dengan rekan-rekan sesama peace keeper UNIFIL dari Indonesia yang bertugas di darat, selain tentu saja berbelanja souvenir. 


Sumber : Koarmatim

Hubungan Indonesia-China Perlu Diperluas

JAKARTA-(IDB) : "Masing-masing pihak dari yang melakukan kerja sama, pasti memfokuskan pada kepentingan nasional masing-masing. Indonesia, kerap tidak fokus pada kepentingan nasionalnya."

Tenaga ahli Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Wardiyono Suwaryo, mengatakan hubungan bilateral Indonesia dan China masih perlu diperluas, terutama menyangkut kepentingan politik Indonesia untuk mendukung ketahanan nasional.


"China kini menjadi salah satu negara yang maju di berbagai bidang baik ekonomi, politik maupun pertahanannya," kata Wardiyono, di Beijing, saat memimpin peserta pendidikan reguler angkatan ke-47 Lemhannas melakukan kunjungan kerja ke China, Senin (3/9).


Kemajuan China di berbagai bidang tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia yang banyak, dan kemampuan untuk membeli sumber daya dari negara lain yang tidak dimilikinya, antara lain dari Indonesia.

"Indonesia memiliki bahan tambang yang banyak. China sangat membutuhkan untuk mendorong roda industrinya. secara politik dan ekonomi Indonesia juga harus memikirkan ketersediaan bahan tambangnya untuk alam negeri. Karena ketahanan energi, ketahanan pangan di dalam negeri juga penting untuk menjaga ketahanan nasional," katanya.


Wardiyono menekankan dalam setiap kerja sama internasional yang dilakukan kepentingan nasional menjadi sangat penting.


"Masing-masing pihak dari yang melakukan kerja sama, pasti memfokuskan pada kepentingan nasional masing-masing. Indonesia, kerap tidak fokus pada kepentingan nasionalnya," kata Wardiyono.


Diplomasi, militer, dan ekonomi disebutnya saling mendukung satu sama lain. Jika ketiganya bisa dibangun secara integral, maka kepentingan nasional, ketahanan nasional dapat diwujudkan maksimal. Menurut Wardiyono,  hal itulah yang dilakukan China, sehingga kini menjadi negara yang diperhitungkan.


Peserta didik PPRA ke-47 Lemhannas melakukan studi banding industri pertahanan dan sosial kemasyarakatan China di Beijing dan Shanghai, serta mengkaji bagaimana hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin baik dapat mendukung kepentingan serta ketahanan nasional secara maksimal.


Selain China untuk 2012 Lemhannas juga mengirimkan peserta didiknya ke Filipina, Thailand dan Selandia Baru. 

Siswa Lemhanas Studi Banding Ke China

Sekitar 30 siswa Program Pendidikan Reguler Angkatan 47 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) studi banding pengembangan militer dan pertahanan China, termasuk industri pertahanan negara itu.

Para peserta didik Lemhannas, di Beijing, Senin melakukan kunjungan ke salah satu grup industri pertahanan China yakni China Electronics technology Group Corporation (CETC) China North Industries Corporation (NORINCO).

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Kolonel Elektonika Surya Margono, mengatakan pengembangan militer dan pertahanan China mengalami kemajuan cukup pesat, termasuk industri pertahanannya.

Mula pertama keberhasilan industri alat pertahanan China dari meniru produk-produk serupa buatan Uni Soviet; dilanjutkan mengembangkan sistem. Itu sebabnya bentuk dan "mahzab" sistem pertahanan China mirip dengan yang dimiliki Rusia saat ini, termasuk teknologi roket, satelit, dan kapsul angkasa luarnya.

Ia mengungkapkan CETC menjalin kerja sama dengan kementerian Pertahanan dan TNI terutama TNI Angkatan Laut dalam program Kapal Cepat Rudal (KCR).

"Demikian pula dengan Norinco, Kementerian Pertahanan dan TNI telah melakukan pula kerja sama untuk kebutuhan tertentu lainnya," ujar Margono.

Selain melihat langsung pengembangan industri pertahanan China, para peserta didik Lemhannas tersebut juga akan mengunjungi Universitas Pertahanan China, guna mengetahui program pendidikan yang diselenggarakan institusi pendidikan tersebut.

"Dengan melihat pula program pendidikan pertahanan yang ada, maka akan diketahui secara lengkap dan komprehensif bagaimana China mengembangkan sistem pertahanan dan militernya hingga menjadi besar seperti sekarang," katanya.

Tak hanya militer dan pertahanan para peserta didik Lemhannas itu juga mempelajari sosial kemasyarakatan masyarakat China, hingga bisa menjadi salah satu negara yang diperhitungkan.

"Para peserta Lemhannas itu kan para calon pemimpin bangsa, jadi mereka harus bagaimana mengelola dan mengembangan potensi sosial kemasyarakatan yang ada. Sehingga pembangunan dapat dilakukan secara berkesinambungan, berkelanjutan,` kata Surya menekankan.
 
 
Sumber : BeritaSatu

TNI AD Modifikasi Senjata SMS Browning. 50 Insert Barrel

JAKARTA-(IDB) : Koptu Hadi Mulyono telah memodifikasi senjata SMS Browning . 50 Insert Barrel, senjata ini sebenarnya merupakan persenjataan utama dari kendaraan tempur Tank jenis AMX-13, hasilnya diperagakan dihadapan Pangdam IV/Diponegoro, yang bertempat di Serambi Kehormatan (30/8).

Mayjen TNI Hardiono Saroso memberikan apresiasi kepada Danyonkav 2/Tank beserta anggotanya yang telah berprestasi membuat karya ilmiah tersebut. Dijelaskan, bahwa minimnya anggaran bukan menjadi kendala untuk tetap berlatih dan berlatih, sebagai prajurit kita harus tetap mengedepankan profesionalitas. “Tentara adalah tentara” bukan hanya sekedar semboyan tetapi harus diimplementasikan pada jiwa prajurit untuk mengembangkan pola pikir dan hati nuraninya sehingga dapat mewujudkan prajurit yang profesional.


Guna mendukung kegiatan latihan menembak maka dibuatlah piranti rangkaian yang berada dalam kotak laras senjata SMS Browning tanpa mengubah bentuk dari susunan bagian besar senjata tersebut. Rangkaian gerak yang asli dalam kotak laras diganti menjadi rangkaian dari bahan kuningan dan berfungsi sebagai pelontar amunisi dengan memanfaatkan mampat gas untuk mendorong keluarnya amunisi dari mulut laras.


Amunisinya sendiri diganti dari peluru tajam menjadi butir-butir gotri. Jika dengan senjata aslinya jarak capai peluru tajam hingga 800 meter, maka dengan senjata modifikasi berpeluru gotri ini jarak capai maksimumnya hanya sekitar 25 meter saja. Sangat jauh berbeda memang jarak capai pelurunya, namun modifikasi senjata ini sudah sangat membantu para prajurit sebagai sarana untuk berlatih. 


Sumber : TNI AD

Irak Segera Akan Borong Senjata Pindad, PAL dan PT DI

JAKARTA-(IDB) : Industri pertahanan Irak-RI mulai dibahas insentif pada 2008. 

Senjata produksi Indonesia sesungguhnya sudah diakui dunia. Banyak negara yang membeli termasuk Irak, negeri 1001 malam yang masih bergolak sepeninggal Sadam Hussein. Proses penjajakan jual beli senjata dengan negeri itu sudah dimulai semenjak masa pendudukan Amerika berakhir pada 2003 lalu.  Sesudah melewati proses yang panjang,  Irak akhirnya memutuskan siap memborong senjata produksi Indonesia. 

Kisah penjajakan jual beli senjata dengan Irak itu dituturkan Direktur Utama PT Pindad, Adik Afianto kepada VIVAnews.com.  Komunikasi dengan pemerintah Irak, katanya, sudah berlangsung lama. "Komunikasi saat itu baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal," katanya. Adik menjadi  Ketua Tim Koordinator Kerjasama Industri Pertahanan ini dengan Irak.

Puncak dari negosiasi itu adalah ketika Perdana Menteri Irak berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dia datang untuk memastikan penjajakan kerjasama itu. Sesudah itu negosiasi kemudian dilakukan di level teknis.

Adik dan timnya baru pulang dari Irak empat hari sebelum Lebaran kemarin.
"Alhamdulilah Irak serius dan tidak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri militer di Indonesia," kata Adik.

Irak memang berencana membeli alutsista dalam jumlah besar dari sejumlah industri strategis di Indonesia. Tidak hanya Pindad, tapi  PT PAL Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia, serta beberapa sentra industri kemiliteran lain.

Berapa jumlah senjata yang akan diborong? Adik  belum bisa mempublikasikannya. Tapi jenis senjata yang akan dibeli sudah ada dalam daftar. Adik sendiri yakin Irak akan berpaling ke Indonesia dalam hal kerjasama industri militer.


Sumber : Vivanews