Pages

Kamis, Agustus 23, 2012

50 Persen Anggaran untuk Bangun Kekuatan Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro mengatakan sebanyak 50 persen dari Rp77,7 triliun pagu anggaran Kementerian Pertahanan dalam RAPBN 2013 akan digunakan untuk membangun kekuatan pertahanan.

“Jadi dengan Rp77 triliun lebih anggaran untuk pagu 2013 itu, kita yakin juga akan terserap untuk membangun kekuatan (Alat Utama Sistem persenjataan),” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro usai apel bersama PNS/TNI di kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (23/8).

Menurut Purnomo, sebanyak 50 persen pagu 2013 untuk Kemhan, akan terserap untuk belanja pegawai dan sisanya untuk belanja modal dan belanja barang. “Pengalaman kita itu 99 persen anggaran terserap,” katanya.

Berdasarkan Pidato Pengantar RAPBN 2013 beserta Nota Keuangannya dihadapan DPR pada 16 Agustus 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan bahwa Kemhan mendapatkan alokasi anggaran sebesar 77,7 triliun.

“Anggaran sebesar Rp77 triliun itu kalau dilihat dari segi departemen. Kalau dari sektor memang pendidikan yang tertinggi masih 20 persen. Dari Rp77 triliun itu sebagian besar untuk belanja pegawai sekitar 50 persen. Karena yang dibawah kita itu 460 ribu personil baik yang personil militer dan non militer. Tapi ini lebih rendah dari kepolisian,” katanya.

Saat menyampaikan Pidato RAPBN 2013, Presiden SBY menyampaikan bahwa dalam RAPBN Tahun 2013 mendatang terdapat tujuh kementerian dan lembaga yang akan mendapat alokasi anggaran di atas Rp20 triliun. Ketujuh kementerian dan lembaga itu adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp77,7 triliun; Kementerian Pekerjaan Umum Rp69,1 triliun; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp66 triliun; Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp43,4 triliun; Kementerian Agama Rp41,7 triliun; Kementerian Perhubungan Rp31,4 triliun; dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp31,2 triliun.

Selanjutnya, Presiden SBY menjelaskan rincian belanja kementerian dan lembaga. Menurutnya, sesuai prioritas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013, alokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga serta belanja non-kementerian dan lembaga akan difokuskan pada sasaran-sasaran strategis. Antara lain meningkatkan anggaran belanja modal untuk infrastruktur dalam rangka mendukung keterhubungan domestik (domestic connectivity), ketahanan energi dan ketahanan pangan, serta destinasi pariwisata.

Selain itu, menuntaskan pelaksanaan program reformasi birokrasi dan tata kelola serta mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur pemerintah; memperkuat pelaksanaan program-program perlindungan sosial dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan, termasuk penguatan program pro rakyat dan sinergi antarklaster pengentasan kemiskinan dalam rangka mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI).

Selain itu, meningkatkan efisiensi belanja subsidi melalui penyesuaian tarif dan pengendalian konsumsi energi, serta mengantisipasi persiapan tahapan pelaksanaan Pemilu 2014.


Sumber : Jurnas

AS Kembali Tawarkan Hibah 10 Pesawat Tempur F16 Kepada Indonesia

JAKARTA-(IDB) : AS kembali menawarkan hibah 10 unit pesawat tempur F16 kepada pemerintah Indonesia setelah sebelumnya menghibahkan 24 pesawat serupa. Pemerintah menyambut baik penawaran itu dan akan membahasnya bersama dengan DPR.

"Yang pertama kita mendapatkan F16 sebanyak 24 unit dari Amerika. Lalu Sekjen kita sebelum 17 Agustus baru pulang dari Amerika melakukan pengecekan terhadap F16. Mereka (AS) menawarkan lagi F16 sebanyak 10 unit," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, usai menghadiri halal bihalal di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (23/8/2012).

Menhan mengatakan, penawaran dari AS tersebut harus dibahas bersama dengan DPR. Sebab pesawat tersebut nantinya akan di-upgrade dan membutuhkan biaya yang besar yang harus melalui persetujuan DPR. Sementara, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut juga harus diambil bersama dengan kabinet.

"Jadi kita lapor kepada kabinet kemudian kabinet akan menentukan sikap. Sekarang kita masih menunggu dan membahasnya," kata Purnomo.

Penawaran pemerintah AS tersebut disambut baik oleh Pemerintah Indonesia. Menhan berharap, dengan adanya penawaran tersebut nantinya Indonesia akan memiliki tiga skuadron pesawat tempur F16.

"Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Amerika yang sudah memberikan lagi penawaran penambahan grand F16. Jadi nanti kita berharap punya kekuatan 3 skuadron F16," katanya.

Hibah 24 pesawat F16 dari AS akan tiba di Indonesia pada 2014. Pesawat model block 25 ini akan di-upgrade menjadi block 52 yang diongkosi pemerintah Indonesia. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam.


Pengadaan Hibah F-16 AS Menggunakan G To G


Kementerian Pertahanan masih mengkaji rencana hibah 10 pesawat F-16 asal Amerika Serikat. "Masih harus dibahas dengan DPR terlebih dahulu," kata Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoedin, Jumat, 24 Juli 2012.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan rencana pembelian 24 pesawat F-16 asal Amerika Serikat sudah disetujui DPR. "Kami mendapatkan kabar pada 17 Agustus lalu kalau Amerika kembali menawarkan 10 unit pesawat tempur F-16," ujar Purnomo.


Kemhan hingga kini belum bisa memberikan jawaban atas rencana Amerika Serikat tersebut. "Pasalnya, untuk menerima 10 pesawat F-16, kita butuh biaya untuk upgrading," katanya. Untuk itu kementerian akan segera membahas rencana ini dengan Kementerian Keuangan dan juga DPR.


Terkait dengan skema pembelian, Kemhan mengaku tak akan lagi menggunakan agen. "Skemanya ya Government to government, emangnya mau apalagi?," kata Sjafrie.


Kementerian Pertahanan mengaku sudah memperketat mekanisme pengawasan pengadaan alutsista. "Kalau tidak ''G to G'' bisa dimarahi Inspektorat Jendral Kemhan," ujar Sjafrie.


Kementerian sendiri berharap penambahan armada F-16 terbaru ini dapat memperkuat pertahanan udara Indonesia. "Sehingga target modernisasi alutsista bisa terpenuhi di tahun 2014," ujar Menhan Purnomo.


Sumber : Detik

Pesawat Tucano Tiba 1 September

JAKARTA-(IDB) : Pesanan pesawat Super Tucano dari Brasil akan segera datang ke Indonesia. Jika tak ada aral melintang pesawat pengganti Ov Bronco itu akan sampai di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta tanggal 1 September.

"Penyambutan rencananya akan dipimpin KSAU Marsekal Imam Syufaat," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Muda Azman Yunus kemarin. Pesawat Super Tucano akan menggantikan pesawat OV Bronco yang sekarang sudah digrounded (dilarang terbang). OV Bronco dibeli dari AS tahun 1975.


"Dari Brasil, pesawat akan dibawa dengan cargo udara Hercules, jadi sistemnya pesawat di dalam pesawat," jelasnya. Pesawat Super Tucano ini dipesan sebanyak 16 unit. Namun pada gelombang pertama akan datang empat unit terlebih dulu.


Super Tucano dipersenjatai dengan canon Browning 12,7 mm. "Rencananya akan ditampilkan juga dalam upacara ulang tahun TNI 5 Oktobetr nanti," katanya. 


Super Tucano juga akan ditempatkan di Skuadron Udara 21 yang berpangkalan di Pangkalan Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, sebagaimana Bronco dulu.


Kedua pesawat beda generasi ini sangat pas untuk keperluan patroli dan intelijen ketinggian rendah, counter insurgence, close air support, pemotretan udara, dan patroli perbatasan.


Pesawat Bronco banyak berperan di Operasi Seroja di Timor Timur, yang terbang memberi close air support sehingga memecah kemampuan dan konsentrasi lawan. Super Tucano juga berkemampuan terbang patroli di garis batas perbatasan yang memiliki landasan terbang pendek.  


Pesawat buatan pabrikan Embraer, Brasil ini mampu mendarat dan lepas landas di lapangan terbang dengan dukungan minimum misalnya di Bandar Udara Haliwen, di Atambua, Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Timur. "Kita optimistis armada udara di perbatasan semakin menguat dengan adanya Super Tucano ini," katanya. 


Sumber : JPNN

Analisis : Lima Tahun Menuju Macan Asia

ANALISIS-(IDB) : Lima tahun itu tidak lama dan lima tahun dari tahun ini sama dengan tahun 2017 saat dimana pertumbuhan dan pertambahan alutsista TNI telah menjadi fakta jelas.  Adalah Presiden Yudhoyono yang memberikan spirit ber alutsista ketika memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi di Mabes TNI Jakarta tanggal 9 Agustus 2012 di hadapan petinggi Kemhan dan TNI sekalian berbuka puasa bersama, lima tahun lagi kita akan menjadi macan Asia.  Spirit militer yang lain adalah pernyataan orang nomor satu di negeri ini yang menyatakan jangan menggurui Indonesia dalam soal HAM ketika bertransaksi bisnis alutsista karena penjajah adalah pelanggar HAM terbesar.  Negeri yang disindir jelas Belanda karena ketika kita ingin mendapatkan Leopard dengan transaksi jual beli tetapi disangkutkan dengan kondisi HAM di tanah air.
Kalau melihat luasnya teritori negara ini yang harus dijaga maka memperkuat pengawal republik yang bernama TNI itu merupakan sebuah keniscayaan dan rukunnya wajib banget.  Berpuluh tahun  kita hanya bisa menyaksikan  secuil jet tempur yang bernama F16 dan F5E berupaya terbang ala kadarnya sekedar membuktikan nafas angkatan udara masih ada.  Selama itu pula berbagai pelecehan teritori dilakukan oleh mereka yang mengaku bersahabat dengan negeri ini.  Insiden Bawean tahun 2003 ketika konvoy kapal induk AS melintas di laut Jawa, klaim Ambalat dengan provokasi angkatan laut Malaysia tahun 2005, juga pelanggaran udara oleh jet tempur Hornet Australia ketika krisis Timor Timur tahun 1999. Sebagai anak bangsa rasanya kok sesak amat ya menyaksikan burung pengawal kedirgantaraan kita terseok-seok mengibaskan sayapnya dan armada laut kekurangan kapal berkualifikasi striking force.
Heli Bell 412EP sebagian sudah mengisi alutsista TNI 
Lima tahun ke depan ekonomi Indonesia akan melaju secara meyakinkan dengan asumsi ceteris paribus, tidak terjadi pergolakan di Timur Tengah. Prediksi pertumbuhan ekonomi berkisar antara 6,8% sampai dengan 7%.  Kekuatan belanja tahunan (Purchace Power Years) atau yang disebut APBN akan menembus 2.000 trilyun dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 14 di dunia, terbesar di ASEAN. Sejalan dengan itu belanja militer diprediksi akan menembus 100 trilyun per tahun. Pada saat yang sama kita sudah memiliki sedikitnya 3 skuadron F16, 2 skuadron Sukhoi, 2 skuadron F5E, 1 skuadron T-50, 1 skuadron Super Tucano, 2 skuadron Hawk.  Sementara kehadiran 50 jet tempur IFX sudah diambang pintu. 
Demikian juga dengan angkatan laut yang sudah memliki 3 armada tempur dengan kekuatan minimal 190 KRI termasuk 5 kapal selam. Tak ketinggalan pula penguasaan teknologi rudal anti kapal dan rudal serang darat yang digelar di wilayah perbatasan sudah menjadi kenyataan.  Angkatan darat sudah dilengkapi dengan ratusan MBT, Heli serang dan rudal arhanud jarak sedang.  Dengan belanja militer sesuai renstra MEF (Minimum Essential Force) pertumbuhan dan pertambahan alutsista akan terus berlanjut menuju kekuatan getar dan gentar.
Howitzer 155 mm Caesar sedang ditunggu kedatangannya
Sejujurnya kita berada dalam perjalanan itu dan kemajuan ekonomi kita sejauh ini memberikan nilai tambah pada sentuhan pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa serta nilai bursa saham yang menjadi indikator penting. Tetapi pertumbuhan dan pertambahan ini tak menjadi perhatian media, utamanya jendela rumah yang bernama layar kaca.  Televisi swasta yang menyandang predikat TV News hanya menampilkan sisi oposisi dan kritik yang melewati batas-batas kepatutan.  Yang disiarkan dan di live kan hanya pendapat mereka yang “dia pikir dia pintar”.   Meminjam sebuah anekdot tentang orang yang kalau botak di depan kepala selalu dianggap pemikir, lalu kalau botaknya di belakang kepala dianggap orang pintar.  Maka kalau botaknya di depan dan di belakang kepala, dia pikir dia pintar.
Namun rakyat sudah mampu memilah mana yang sampah mana yang buah, sehingga kelayakan pendapat dan argumen yang didasarkan sentimen negatif dan politisasi sudah mampu dipilah.  Biar anjing menggonggong, perjalanan pertumbuhan ekonomi jalan terus.  Yang jelas pendapat dan analisis dari lembaga ekonomi dan keuangan internasional misalnya Bank Dunia, IMF dan ADB memberikan nilai plus untuk kemajuan ekonomi RI.  Itu pendapat yang obyektif dan jauh dari bias politisasi untuk keuntungan opini pembenaran.  Bahkan dengan IMF kita mampu menegakkan kepala setelah melunasi utang kepda IMF berkaitan dengan krisis ekonomi 1998, kita mampu memberikan pinjaman US$ 1 milar kepadanya.
Kebutuhan alutsista perlu disesuaikan dengan perkembangan situasi kawasan yang dinamis.  Oleh sebab itu tidak tertutup kemungkinan akan ada kejutan dalam hal pengadaan alutsista strategis kita.  Misalnya kapal selam dan jet tempur.  Sangat terbuka kemungkinan pertambahan paralel dari yang sudah kita pesan seperti yang tersirat dalam pernyataan Menhan Purnomo pertengahan Agustus 2012. Boleh jadi kita akan kembali menambah kapal selam dari jenis lain selain Changbogo atau Sukhoi dari jenis yang terkini teknologinya seperti Su35BM.  Semua tergantung kondisi di lapangan dan yang terpenting adalah ada kemauan dan kemampuan untuk memperolehnya.
UAV pesawat intai yang mengisi skuadron di Pontianak
Spirit beralutsista dalam bingkai semangat kebangsaan perlu selalu didengungkan untuk memberikan kebanggaan dalam berbangsa dan bernegara.  Dalam kondisi kita yang sedang membangun kekuatan militer sesuai renstra MEF, negara tetangga sudah banyak yang berbaik hati dan menyapa dengan tata krama.  Australia berupaya mengambil hati dengan menunjukkan  cara pandang yang berbeda seperti yang ditunjukkan dalam Pitch Black 2012.  Malaysia sudah mulai tahu diri dan bersopan sikap.  Singapura meskipun tak menampakkan mimik kekhawatiran tapi sesungguhya mereka mulai berhitung ulang dalam strategi pertahanan sarang lebahnya.  Belum lagi puluhan negara yang punya industri alutsista berkunjung ke Jakarta untuk menjual senyum mengambil hati dan mengharap dapat order pengadaan alutsista.
Sehubungan dengan itu kita tidak bisa lagi bermain di wilayah inkonsistensi dalam urusan pertahanan negara terutama ketika terjadi pergantian kepemimpinan kenegaraan.  Oleh sebab itu perjalanan pertumbuhan alutsista harus tetap berada dalam barisan yang rapat dan seia sekata untuk terus menambah dan mengembangkan alutsista produk dalam negeri dan joint product disamping beli jadi.  Negeri ini harus punya militer dengan kemampuan berkelahi yang berteknologi tinggi, tidak lagi sekedar masuk dulu baru gebuk, sebelum masuk ya digebuk sekalian, itu yang paling tepat.  Dan kita meyakini satu saat kelak, tak lama lagi milter kita akan memiliki kemampuan pukul dan membanting.
Sebagai bangsa besar dengan teritori luas, kepemilikan milter yang kuat dengan beragam alutsista berteknologi tinggi merupakan salah satu cara untuk mewibawakan kedaulatan NKRI dari gangguan berbagai bentuk. Lebih dari itu dengan kekuatan militer yang andal dan diperhitungkan, menjalankan diplomasi untuk kepentingan nasional dan regional akan menjadi lebih mudah karena kehormatan dan kewibawaan harga diri ada di dalam bingkainya.  Sejauh ini yang sangat membanggakan adalah dukungan mayoritas rakyat Indonesia dan DPR untuk perkuatan milter kita.  Ini mencerminkan nilai kedewasaan dan kebersamaan sikap manakala menyangkut harkat dan martabat bangsa.  Bahwa semangat nasionalis itu masih tetap terjaga ketika berhadapan dengan dinamika kawasan dan pelecehan teritori NKRI


Sumber : Analisis

Sekjen Menerima Dubes Azerbaijan Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Dihari pertama kerja usai Hari Raya Idul Fitri, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) RI, Marsdya TNI Eris Heryanto, Kamis (23/8) menerima kunjungan, Duta Besar Republik Azerbaijan untuk RI, Ibrahim A. HAJIYEV, di Kantor Kemhan, Jakarta.
 
Pertemuan yang berlangsung hangat diantara dua pejabat tersebut saling bertukar pikiran mengenai perkembangan hubungan dalam pembangunan bidang ekonomi dan investasi yang terjadi diantara dua negara.

Pada kesempatan tersebut Dubes Azerbaijan mengatakan saat ini, pemerintahnya sangat tertarik kepada pembangunan hubungan di bidang ekonomi dan invenstasi dengan pemerintah Indonesia. Ditambahkannya, karena Indonesia merupakan salah satu negera yang menjadi prioritas negara bagi pemerintah Azerbaijan dalam hal kerjasama internasional.

Disamping itu Dubes Azerbaijan menyatakan saat ini pemerintahnya juga menaruh perhatian kepada kerjasama di bidang pertahanan secara luas dengan Indonesia. Secara khusus dalam hal pengadaan persenjataan dan peralatan personel militer. Karena menurut Dubes Azerbaijan militer di negaranya masih dalam tahap pengembangan kekuatan pertahanan.

Diungkapkan Dubes Azerbaijan, sebagai tindak lanjut kedepannya, dirinya akan mengundang Menteri Pertahanan Azerbaijan untuk berkunjung ke Indonesia untuk menindak lanjuti kerjasama yang ingin dilaksanakan kedua negara.

Sementara itu Sekjen Kemhan RI menyambut baik penawaran pembangunan hubungan kerjasama bidang pertahanan dari pemerintah Azerbaijan. Sekjen juga mengatakan, saat ini Indonesia juga tengah berupaya untuk mengembangkan kapabilitas kekuatan pertahanan terlebih dalam hal pengadaan alutsista dan peralatan personel militer baik dari dalam ataupun luar negeri.

“ Kami juga sangat tertarik jika pemerintah anda ingin bekerjasama dengan pemerintah kami. Kita bisa saling bertukar pikiran tentang kapabilitas dibidang pertahanan,” Ungkap Sekjen Kemhan RI.


Sumber : DMC

Wamenhan RI Kunjungi Kontingen Garuda XX-I/Monusco di Kongo

KONGO-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (17/8), mengunjungi prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco (Mission De l'Organisation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Democratique du Congo), yang tengah melaksanakan tugas dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo. 

Kunjungan Wamenhan RI yang menggunakan penerbangan khusus pesawat United Nations dari Entebbe Uganda disambut Komandan Satgas (Dansatgas) Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho, dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 67, sekaligus melihat secara langsung kiprah para Prajurit Garuda XX-I/Monusco yang melaksanakan tugas membelah belantara Afrika, diantaranya membangun jalan Dungu-Duru sejauh 84 km yang sudah mencapai 95 persen, jembatan, landasan pesawat udara dan Hellypad serta berkesempatan melihat sejumlah alat berat yang dipergunakan Pasukan Zeni TNI. 

Usai upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Wamenhan memberikan pengarahan kepada para prajurit, dan menyampaikan apresiasi kepada prajurit TNI karena semangat, dedikasi dan nasionalisme yang tinggi dalam lingkup internasional serta menyampaikan salam dari Kepala Staf Angkatan kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Kontingen Garuda XX-I.

Selain itu, kata Wamenhan melanjutkan pengarahannya, kita patut bangga karena apa yang dilaksanakan oleh Prajurit Garuda di tengah-tengah prajurit negara lain mendapatkan pengakuan, baik secara personal individu, institusi maupun negara terhadap apa yang telah dilakukan Kontingen Garuda XX-I. Karenanya, pekerjaan yang dibebankan haruslah tuntas, mulai dari tugas harian, bulanan dan pekerjaan jangka panjang. Masing-masing prajurit harus bertanggung jawab, mulai dari Komandan Satgas sampai dengan prajurit yang menjadi operator di lapangan.

Dalam kunjungan yang berlangsung singkat namun dalam suasana kekeluargaan tersebut, Wamenhan RI didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, Direktur Pengerahan Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Fransen Siahaan serta Dirziad TNI-AD Brigjen TNI Zainal Arifin, Perwakilan Militer Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di PBB Laksma TNI Budihardja Raden dan Perwakilan utusan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sinegal Krishnajie Partadireja. Pada kesempatan tersebut Wamenhan juga memberikan bingkisan Idul Fitri kepada seluruh prajurit Garuda XX-I. 


Sumber : DMC

KRI Frans Kaisiepo - 368 Ikuti Latihan Gabungan 8 Negara

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI ) Frans Kaisiepo-368. Hari ini, Kamis (23/8) diberangkatkan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono SH. M.Hum dari atas geladak KRI Diponegoro-365 yang bersandar di dermaga Madura,Koarmatim,Ujung, Surabaya. Untuk mengikuti latihan  Multilateral Kakadu tahun 2012 yang diikuti oleh 8 negara Asia Pasifik di Darwin, Australia.

Kapal perang dari Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (Satkor Koarmatim) Sigma Class buatan Belanda itu di lepas oleh Pangarmatim di dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Kapal perang canggih Indonesia ini pernah menunaikan tugas sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia di Lebanon Maritime Task Force (MTF) UNIFIL.

Latihan Multilateral yang diikuti oleh Indonesia ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik. Bagi TNI AL kesempatan latihan ini merupakan ajang komparasi profesionalitas prajurit dalam menguasai berbagai problem latihan yang dilaksanakan serta kemampuan alutsista yang dimiliki dihadapkan pada alutsista peserta lainnya.

Pada latihan 2 tahunan kali ini, TNI Angkatan Laut mengirimkan  KRI Frans Kaisiepo – 368 dan Helly BO – 105 untuk turut serta dalam latihan bergengsi yang diikuti 8 negara, ke 8 negara itu antara lain Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Singapura dan Thailand. Indonesia ditunjuk sebagai participantships dalam latihan Kakadu 2012 yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy (RAN)

Latihan Kakadu 2012 akan diselenggarakan pada tanggal 29  Agustus s.d. 14 September 2012. Latihan Kakadu 2012 merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan dan tindakan dalam menghadapi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah perairan laut negara masing-masing pada umumnya dan di Asia Pasifik pada khususnya.


Sumber : Koarmatim