JAKARTA-(IDB) : Pabrik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur yang memiliki kapasitas produksi Amonium Nitrat (AN) sebagai bahan peledak jenis low explosive sebanyak 300.000 Ton/tahun, telah memiliki kesiapan untuk berproduksi bulan depan. Pabrik KNI sebagai salah satu industri strategis di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan, akan menjadi produsen AN terbesar di Indonesia yang akan melayani industri dalam negeri.
Langkah ini juga akan mengurangi ketergantungan akan impor Amonium Nitrat sehingga dapat menghemat devisa negara, yang diasumsikan di atas USS 150 juta per tahun.
Pabrik yang diproyeksikan menghasilkan Amonium Nitrat Prilled sebesar 300.000 Ton/tahun ini difokuskan untuk menunjang kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia yang diprediksikan akan mencapai 700.000 Ton/tahun pada 2012.
Menurut Direktur Utama PT Kaltim Nitrat Indonesia, Antung Pandoyo, menyatakan, bahwa KNI akan menjadi produsen Amonium Nitrat terbesar di Indonesia dan akan berperan besar dalam melayani industri pertambangan di Indonesia. Selain itu, industri jasa pertambangan ini masih sangat menarik karena pertumbuhannya yang signifikan, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri pertambangan. Pembangunan pabrik KNI yang telah dimulai sejak tahun 2009 merupakan bukti dari komitmen KNI untuk memenuhi pertumbuhan yang pesat dari industri pertambangan. Hal ini sejalan pula dengan tujuan didirikannya KNI yaitu meningkatkan ketahanan nasional melalui peran dan keahliannya untuk memenuhi ketersediaan Amonium Nitrat dalam mendukung industri pertambangan.
Dengan beroperasinya pabrik ini, maka KNI akan mampu mengurangi ketergantungan impor akan kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri dan juga memperkuat ketahanan pasokan nasional, kendati harus bersaing dengan beberapa perusahaan lain di industri bahan baku peledak pertambangan, kehadiran KNI di Indonesia dapat menjadi kebanggaan nasional, karena merupakan bukti nyata dari kemampuan industri Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan global.
Industri bahan baku bahan peledak, saat ini merupakan industri yang strategis dan perlu di dukung oleh berbagai pihak, terutama pemerintah pusat dan lokal karena akan memberikan manfaat besar bagi kepentingan bangsa. Terlebih, Pabrik yang dirancang dengan sangat baik dan dioperasikan oleh putra terbaik bangsa ini dapat menjadi contoh bagi industri-industri lain yang perlu dikembangkan dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di masa depan.
Sumber : DMC