Pages

Kamis, Oktober 18, 2012

DPR : Jatuhnya Hawk TNI AU, Sinyal Mendesak Modernisasi Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara merupakan pukulan berat bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang beberapa tahun belakangan alutsistanya kerap mengalami kecelakaan. 

"Pesawat Hawk memang sudah usia lanjut. Kejadian ini lagi-lagi memberi sinyal mendesaknya modernisasi alutsista TNI," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Jakarta, Rabu (17/10).

Menurut Mahfudz, kini terdapat sekitar Rp 30 triliun dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk memodernisasi alutsista TNI. Pemerintah harus segera merealisasikan alokasi anggaran tersebut.

"Sejak reformasi 1998 nyaris tak ada pengadaan alutsista baru hingga akhir tahun 2010. Ketiga matra TNI sudah sangat memprihatinkan kondisi alutsistanya," ujarnya.

Seperti diketahui, pesawat Hawk 200 TNI Angkatan Udara jatuh di Pekanbaru, Selasa (16/10). Pilot pesawat itu, Letda Yori Prasetyo, selamat. Tidak ada korban dari pihak sipil. 

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengaku belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Ia mengingatkan kepada para penerbang TNI AU agar tetap bersikap profesional. "Risiko kecelakaan selalu ada, tapi perwira penerbang harus tetap latihan," katanya.





Sumber : Jurnamen

4 komentar:

  1. iya tuh....masa negara lain sudah pensiunkan, tp kita aja yg terus pake....penggantinya F-16 second pula....walau sudah diupgrade umurnya ndak bisa dibohongi.....tetap saja usianya antara 5 - 10 thn pasti ada yang jatuh...sekalian beli baru teknologi baru, semua sudah pake radar aesa kita tahun 2020 baru punya...saat itu sudah ada jammer untuk aesa....selalu ketinggalan.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget gan,pengambil kebijakan otaknya lelet..f 16 jadul dibeli udah gitu bekas lagi...PARAH

      Hapus
  2. Beli aja JF 17 LBH MANTAP DARIPADA F16 SEKEN ATAU HAWK 200

    BalasHapus