WASHINGTON-(IDB) : Pemerintah Amerika Serikat menolak kontrak pembelian roket anti tank
Javelin kepada India. Tak hanya itu Washington juga melarang tim ahli
India menguji coba Javelin dan penggapain teknologi ini oleh New Delhi.
Dengan demikian kontrak tersebut terkatung-katung selama dua tahun.
Seperti dilaporkan IRNA, India tengah berusaha membeli generasi ketiga
roket anti tank Javelin demi meremajakan 350 unit infantrinya serta
membantu kemampuan mereka merusak barisan musuh.
Sumber-sumber New Delhi hari Ahad (23/9) menyatakan, Amerika menolak
memberikan teknologi canggih ini kepada India. Tak hanya itu, AS juga
enggan menyerahkan Javelin kepada tim ahli India untuk diteliti.
Menurut sumber ini, selama isu ini tidak terselesaikan maka pembelian
dalam jumlah besar roket Javelin bagi India akan semakin sulit.
Sementara itu, perusahaan yang memproduksi Javelin, Raytheon
menyatakan, pihaknya tetap komitmen dengan kontrak antara India dan
Amerika tersebut, dan siap menjawab permintaan petinggi New Delhi untuk
mengujicoba roketnya.
Javelin diproduksi oleh perusahaan Raytheon and Lockheed Martin, namun penjualannya harus melalui pemerintah Amerika Serikat.
Setelah Menteri Pertahanan India, A K Antony tahun 2010 menyatakan
bahwa surat permohonan alih teknologi roket Javelin harus dikirim ke AS,
maka proses transaksi ini terkatung-katung selama dua tahun.
Sumber : Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar