PEKANBARU-(IDB) : PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Kota Dumai, Riau, bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setempat berencana menggelar Latihan Pertahanan Udara Pasif Perkasa C-12 Tahun 2012 bertempat di Kilang Pertamina RU II Dumai.
"Latihan ini bertujuan untuk memperkuat sistem keamanan Kilang Pertamina di Dumai dari serangan udara dengan kepentingan-kepentingan teror," kata Humas Pertamina RU II Dumai Brasto Galih Nugroho lewat pesat elektroniknya kepada ANTARA Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, Latihan Pertahanan Udara Pasif Perkasa C-12 Tahun 2012 akan dilaksanakan sesuai jadual yakni Kamis (28/6) di Kilang RU II Dumai.
Brasto kembali mengatakan, bahwa latihan tersebut hanya akan melibatkan pihak internal Pertamina dengan dukungan TNI.
"Pada acara ini, rencananya akan berisi dengan sejumlah adegan simulasi yang melibatkan berbagai fasilitas dan perlengkapan internal. Termasuk personel pemadaman kebakaran, evakuasi pekerja atau dokumen, dan evakuasi korban cedera. Simulasi tersebut dilakukan di 'Fire Ground' Kilang RU II dan sekitarnya," katanya.
Pada latihan tersebut katanya, nantinya ada adegan seoalah-olah ada pesawat dari negara yang tidak bersahabat melakukan pengeboman ke Kilang RU II Dumai.
"Pengeboman tersebut hanya dalam skenario saja dan tentu saja tidak benar-benar dilakukan pengeboman. Saat latihan, pesawat TNI akan terbang mengitari Kilang RU II Dumai," katanya.
Pada saat simulasi pengeboman, demikian Brasto, nantinya akan ada api yang dinyalakan seketika setelah pesawat TNI melintasi udara di Kilang Pertamina.
Kemudian, kata dia, personel pemadam kebakaran akan melakukan pemadaman terhadap api tersebut. Personel pemadam yang dilibatkan yakni dari Tim "Health, Safety and Environment" (HSE) RU II.
"Selain pemadaman api, juga akan dilakukan simulasi evakuasi pekerja/dokumen dan korban cedera yang tentunya akan dilakukan secara propesional," katanya.
Brasto dalam rilisnya kembali menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih pekerja RU II dari ancaman serangan udara oleh negara yang tidak bersahabat atau terorisme.
"Peran Pertamina dalam hal ini tentunya adalah sebatas melakukan upaya pertahanan udara pasif yang dalam hal ini hanya melakukan upaya-upaya pemadaman api dan evakuasi," katanya.
Dalam acara tersebut, demikian Brasto, berencana hadir Wali Kota Dumai H Khairul Anwar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Dumai, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) beserta rombongan, dan Tim Manajemen RU II.
"Latihan ini bertujuan untuk memperkuat sistem keamanan Kilang Pertamina di Dumai dari serangan udara dengan kepentingan-kepentingan teror," kata Humas Pertamina RU II Dumai Brasto Galih Nugroho lewat pesat elektroniknya kepada ANTARA Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, Latihan Pertahanan Udara Pasif Perkasa C-12 Tahun 2012 akan dilaksanakan sesuai jadual yakni Kamis (28/6) di Kilang RU II Dumai.
Brasto kembali mengatakan, bahwa latihan tersebut hanya akan melibatkan pihak internal Pertamina dengan dukungan TNI.
"Pada acara ini, rencananya akan berisi dengan sejumlah adegan simulasi yang melibatkan berbagai fasilitas dan perlengkapan internal. Termasuk personel pemadaman kebakaran, evakuasi pekerja atau dokumen, dan evakuasi korban cedera. Simulasi tersebut dilakukan di 'Fire Ground' Kilang RU II dan sekitarnya," katanya.
Pada latihan tersebut katanya, nantinya ada adegan seoalah-olah ada pesawat dari negara yang tidak bersahabat melakukan pengeboman ke Kilang RU II Dumai.
"Pengeboman tersebut hanya dalam skenario saja dan tentu saja tidak benar-benar dilakukan pengeboman. Saat latihan, pesawat TNI akan terbang mengitari Kilang RU II Dumai," katanya.
Pada saat simulasi pengeboman, demikian Brasto, nantinya akan ada api yang dinyalakan seketika setelah pesawat TNI melintasi udara di Kilang Pertamina.
Kemudian, kata dia, personel pemadam kebakaran akan melakukan pemadaman terhadap api tersebut. Personel pemadam yang dilibatkan yakni dari Tim "Health, Safety and Environment" (HSE) RU II.
"Selain pemadaman api, juga akan dilakukan simulasi evakuasi pekerja/dokumen dan korban cedera yang tentunya akan dilakukan secara propesional," katanya.
Brasto dalam rilisnya kembali menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih pekerja RU II dari ancaman serangan udara oleh negara yang tidak bersahabat atau terorisme.
"Peran Pertamina dalam hal ini tentunya adalah sebatas melakukan upaya pertahanan udara pasif yang dalam hal ini hanya melakukan upaya-upaya pemadaman api dan evakuasi," katanya.
Dalam acara tersebut, demikian Brasto, berencana hadir Wali Kota Dumai H Khairul Anwar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Dumai, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) beserta rombongan, dan Tim Manajemen RU II.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar