JAKARTA-(IDB) : Wakil Komandan (Wadan) Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau) Marsekal Pertama TNI M Yunus yang bertindak sebagai Inspektur Upacara memeriksa pasukan dalam HUT ke-66 TNI AU di lapangan upacara Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, kemarin.
JAKARTA– TNI Angkatan Udara berkomitmen meningkatkan kemampuan personel dalam menyongsong modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).Penguatan tersebut mutlak diperlukan untuk membentuk sistem pertahanan negara yang tangguh. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menuturkan, secanggih apa pun alutsista tanpa SDM yang mumpuni, maka akan sangatberisiko.
“ Alutsista udara sangat mahal,perlu perencanaan baik,” katanya saat peringatan HUT ke-66 TNI AU di Jakarta kemarin. Imam menuturkan, operasi penerbangan militer tak lepas dari risiko.Jika ini gagal dikelola, akan timbul potensi terjadinya insiden yang secara langsung akan menurunkan kesiapan operasi tempur yang saat ini masih terbatas. Dia*mengakui tidak mudah mencapai zero accident. Perlu upaya sungguh-sungguh, terpadu, bersinergi terus-menerus, dan berkelanjutan.
KSAU menyatakan, untuk menjaga kedaulatan negara dan kehormatan bangsa dengan wilayah yang sangat luas dibutuhkan kekuatan udara yang tangguh.“Kekuatan udara merupakan senjata yang sangat ampuh dan menghancurkan sumber daya. Karena itu, konsep perlindungan sumber daya nasional dengan menguatkan kekuatan udara dalam sistem pertahanan, merupakan upaya yang harus diprioritaskan,” terangnya. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut sudah dipersiapkan penguatan TNIAngkatan Udara.Dalam jangka waktu lima tahun ini akan ada penambahan signifikan jumlah pesawat tempur.
Dia mengungkapkan,tahun ini akan dibentuk satu skuadron F-16/Fighting Falcon, sehingga total ada dua skuadron F-16. Ini menyusul adanya hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat. Di usia 66 tahun, TNI Angkatan Udara (AU) bertekad terus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah berbagai segala keterbatasan. Hal itu menjadi salah satu komitmen pada peringatan Hari Jadi TNI AU yang digelar di Lapangan Apel Depohar 10 Pangkalan Udara (Lanud) Husain Sastranegara, Jalan Pajajaran,Kota Bandung,kemarin.
Berbagai kendala seperti terbatasnya alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan anggaran dari pemerintah yang minim tidak akan mengganggu kinerja para prajurit. “Kami tetap berkomitmen menjaga wilayah NKRI,” ujar Wakil Komandan Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU Marsekal Pertama TNI M Yunus.
JAKARTA– TNI Angkatan Udara berkomitmen meningkatkan kemampuan personel dalam menyongsong modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).Penguatan tersebut mutlak diperlukan untuk membentuk sistem pertahanan negara yang tangguh. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menuturkan, secanggih apa pun alutsista tanpa SDM yang mumpuni, maka akan sangatberisiko.
“ Alutsista udara sangat mahal,perlu perencanaan baik,” katanya saat peringatan HUT ke-66 TNI AU di Jakarta kemarin. Imam menuturkan, operasi penerbangan militer tak lepas dari risiko.Jika ini gagal dikelola, akan timbul potensi terjadinya insiden yang secara langsung akan menurunkan kesiapan operasi tempur yang saat ini masih terbatas. Dia*mengakui tidak mudah mencapai zero accident. Perlu upaya sungguh-sungguh, terpadu, bersinergi terus-menerus, dan berkelanjutan.
KSAU menyatakan, untuk menjaga kedaulatan negara dan kehormatan bangsa dengan wilayah yang sangat luas dibutuhkan kekuatan udara yang tangguh.“Kekuatan udara merupakan senjata yang sangat ampuh dan menghancurkan sumber daya. Karena itu, konsep perlindungan sumber daya nasional dengan menguatkan kekuatan udara dalam sistem pertahanan, merupakan upaya yang harus diprioritaskan,” terangnya. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut sudah dipersiapkan penguatan TNIAngkatan Udara.Dalam jangka waktu lima tahun ini akan ada penambahan signifikan jumlah pesawat tempur.
Dia mengungkapkan,tahun ini akan dibentuk satu skuadron F-16/Fighting Falcon, sehingga total ada dua skuadron F-16. Ini menyusul adanya hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat. Di usia 66 tahun, TNI Angkatan Udara (AU) bertekad terus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah berbagai segala keterbatasan. Hal itu menjadi salah satu komitmen pada peringatan Hari Jadi TNI AU yang digelar di Lapangan Apel Depohar 10 Pangkalan Udara (Lanud) Husain Sastranegara, Jalan Pajajaran,Kota Bandung,kemarin.
Berbagai kendala seperti terbatasnya alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan anggaran dari pemerintah yang minim tidak akan mengganggu kinerja para prajurit. “Kami tetap berkomitmen menjaga wilayah NKRI,” ujar Wakil Komandan Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU Marsekal Pertama TNI M Yunus.
Sumber : Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar