BEIJING-(IDB) : China menyepakati kerja sama dalam bidang industri pertahanan dengan Indonesia yang bersifat saling menguntungkan, termasuk menyetujui alih teknologi pertahanan yang dikuasai negara tersebut.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan delegasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI dengan Kemenhan China di Beijing, Minggu (19/2/2012). Delegasi Indonesia dipimpin Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan beranggotakan, antara lain, Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Marsetio, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Mayor Jenderal Puguh Santoso, Kepala Badan Sarana Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, dan Kepala Biro Tata Usaha Laksamana Pertama Yuhastiar.
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat China Imron Cotan turut mendampingi delegasi Kemenhan RI selama kunjungan tiga hari atas undangan Menteri Pertahanan China Jenderal Liang Guanglie tersebut.
Hari pertama tiba di Beijing, rombongan Purnomo meninjau dua kompleks industri pertahanan China yang menjadi pusat produksi peluru kendali (rudal) darat-ke-darat, darat-ke-udara, dan udara-ke-darat. Setelah kunjungan tersebut, delegasi RI dan RRC sepakat menjalin kerja sama yang bersifat win-win. China sepakat melakukan alih teknologi militernya kepada Indonesia. Tidak dijelaskan lebih lanjut teknologi spesifik di bidang apa yang akan dialihkan ke Indonesia.
Hari Senin (20/2/2012), Purnomo dijadwalkan bertemu dengan mitranya, Menhan Liang Guanglie, sebelum mengadakan diskusi dan tukar pikiran dengan salah satu lembaga riset dan produksi pertahanan China. Setelah itu, rombongan Menhan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Ketua Komite Sentral Militer China Jenderal Luo Boxiong.
Selasa (21/2/2012), rombongan Kemenhan RI akan diterima oleh Wakil Perdana Menteri China Le Keqiang, yang diduga kuat akan menduduki jabatan Perdana Menteri China pada masa mendatang.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar