Pages

Senin, Februari 20, 2012

Indonesia China Mantapkan Alih Teknologi Peluru Kendali

BEIJING-(IDB) : Pemerintah Indonesia dan China sepakat memantapkan proses alih teknologi serangkaian produksi bersama peluru kendali C-705.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta Senin mengatakan, proses alih teknologi menjadi syarat utama dalam setiap pembelian alat utama sistem senjata dari mancanegara, termasuk peluru kendali dari China.

"Selain itu, kita juga telah menjajaki kerja sama produksi bersama rudal tersebut sebagai produk nasional," kata Brigjen Hartind Asrin menambahkan.

Rangkaian proses alih teknologi itu antara lain ditandai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke China Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMEIC) yang menjadi pemegang proyek pengerjaan rudal C-705 yang akan dibeli TNI Angkatan Laut disertai proses alih teknologi.

Sebelumnya, kedua pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan kedua negara. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan China, Chen Qiufa.

Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alat utama sistem persenjataan tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".

Kedua, alih teknologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, upgrade dan pelatihan.

Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing.

Selama di China, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan China, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang.

Tak hanya itu, Menhan juga berencana meninjau perusahaan roket dan peluru kendali China ALIT (Aerospace Long March International Trade and Co.Ltd) . 

Sumber : Antara

8 komentar:

  1. ini yang salah tulis, wartawanya, bukan 100 M, hehe.. itu seharusnya 100 KM, wong roket buatan Pindad R-Han 122 mm, udah nyampai 15 KM, kok C705 mm kok hanya 100 M

    BalasHapus
  2. china adalah anggota dari paguyuban gerakan non blok.terbukti dengan kehadiran perdana menteri ZHOU EN LAI pada konferensi asia afrika tahun 1950an dikota bandung. kamerad WEN JIA BAO dan KAMERAD HU JINTAO adalah saudara kita diregional asia pasifik.bukan keturunan bangsa penjajah seperti DAENDELS, SNOUCK HURGRONJE DLL.

    BalasHapus
  3. kalau bisa rudal china c-705 dengan jarak 100 km, di modivikasikan dengan roket lapan RX-550 dengan jarak 300 km, jadi deh rudal jelajah antar pulau dengan jarak 400 km, apa lagi hulu ledak nya dipasang nuklir ... hmmm' indonesia akan di segani sama kawan dan di takuti sama musuh.

    BalasHapus
  4. tuntutlah ilmu sampai ke negri cina....:D

    BalasHapus
  5. gimana nih TOT rudalnya udah klar belum kok sudah lama nggak ada kabarnya lagi katanya 2012 selesai.

    BalasHapus
  6. Cuma Proyek akan akan melulu,gak jelas kapan realisasinya,dr dulu ngomongin transfer tekno....tapi kapannnn..???,BOSEEENNNN..!!

    BalasHapus
  7. iya mbah.kapan mulai maennya nih

    BalasHapus