Pages

Rabu, November 09, 2011

Armada Kapal Perang Rusia Kunjungi Kanada

KANADA-(IDB) : Dulu seteru, sekarang bersahabat.  Begitulah yang tersirat dari kunjungan persahabatan satu gugus tugas Armada Pasifik Rusia pimpinan kapal jelajah rudal Varyag ke Kanada yang tiba di pelabuhan Kanada, Vancouver.

Gugus tugas yang juga termasuk kapal tanker Irkut dan satu kapal tunda penyelamat berlayar untuk tugas lawatan di Pasifik pada 20 September, kata juru bicara armada seperti dikutip RIA Novosti, Rabu.

Satuan tugas itu juga mengunjungi pelabuhan Maizuru di Jepang dan Kepulauan Mariana AS, dan mengambil bagian dalam latihan militer Elang Pasifik-2011 dengan Angkatan Laut AS.

Angkatan Laut Kerajaan Kanada dan otoritas Vancouver telah menyiapkan program budaya yang luas bagi para pelaut Rusia.

Pada 9-10 November, penduduk Vancouver akan dapat mengunjungi kapal penjelajah Varyag, kata Kapten Satu Roman Martov.

Gugus tugas akan meninggalkan Vancouver pada 11 November dan diperkirakan akan kembali ke pangkalan induknya di Vladivostok awal Desember nanti.

Varyag, andalan Armada Pasifik Rusia, adalah kapal penjelajak rudal kelas Slava yang dirancang sebagai kapal penyerang permukaan dengan beberapa rudal antiudara dan kemampuan ASW.

Enam belas SS-N-12 Sandbox berkemampuan nuklir supersonik rudal antikapal dipasang pada empat tempat di kedua sisi suprastruktur.

NATO menjuluki kapal perang Rusia sebagai "pembunuh kapal induk" karena mereka bisa meluncurkan 1.000 kilogram bahan peledak tinggi atau hulu ledak nuklir taktis untuk jangkauan 300 mil.

Sumber : Antara

Vietnam dan Korea SelatanJalin Kesepakatan Pembangunan PLTN

SEOUL-(IDB) : Presiden Vietnam, Truong Tan Sang sepakat menjalin kerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir, Selasa 8 November 2011. Kedua negara menyatakan, kerja sama itu dilakukan untuk meningkatkan pasokan listrik ke negara-negara di Asia Tenggara. 
Presiden Vietnam Truong Tan Sang mencapai kesepakatan dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dalam pertemuan puncak di Seoul. Sang tiba sehari sebelumnya untuk kunjungan kenegaraan selama tiga hari. Selain kesepakatan soal pembangkit listrik tenaga nuklir, pertemuan itu bertujuan untuk membicarakan peningkatan hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi kedua negara.

Kedua pemimpin sepakat meningkatkan terus pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir demi pembangunan ekonomi mereka. Kedua negara juga menyatakan, perlunya solusi untuk mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Mereka juga menjamin, akan mencari cara penggunaan tenaga nuklir yang tepat ramah lingkungan.

"Kedua belah pihak mendapat catatan khusus dari proposal Korea Selatan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Vietnam didasarkan pada teknologi Korea Selatan, yaitu memelihara sumber daya manusia, teknologi mentransfer dan kerjasama dalam bidang terkait lainnya," ujar pernyataan pers bersama keduanya.

Kedua negara juga menyetujui rencana peyusunan bersama konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir, dan sepakat menggunakan rencana tersebut sebagai dasar untuk proyek-proyek kerjasama di masa mendatang.

Kesepakatan koferensi tingkat tinggi ini memperbesar peluang Korea Selatan untuk memenangkan sebuah proyek dalam pembangunan sebuah pembangkit listrik teaga nuklir di Vietnam.

Vietnam mencoba untuk membangun serangkaian reaktor nuklir untuk pembangkit listrik, dengan Rusia. Pembangunan ini diharapkan dapat mencapai kesepakatan dalam pembangunan reaktor No 1-2. Sementara itu, Jepang juga berharap dapat memenangkan kontrak pada reaktor No 3-4. Korea Selatan telah berusaha untuk memenangkan sebuah proyek dalam pembangunan reaktor No 5-6.

Korea Selatan adalah salah satu negara besar dengan energi global yang 40 persen kebutuhan listriknya bergantung pada pembagkit listrik tenaga nuklir. Negara ini juga mencoba untuk mengekspor pembangkit listrik tenaga nuklir sejak perusahaan Korea memenangkan sebuah kontrak besar pada akhir tahun 2009 dalam pembangunan empat pembangkit listrik tenaga nuklir di Uni Emirat Arab.

Pekan lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan meminta partisipasi Korea Selatan dalam proyek tenaga nuklir di negara Eurasia itu. Kesepakatan soal pembangunan pembangkit tenaga nuklir itu terjadi selama pertemuan puncak dengan Presiden Lee di sela-sela KTT G20 di Prancis tahun ini.

Sumber : Tempo

Kehadiran TNI Sudah Lama Ditunggu di Haiti

HAITI-(IDB) : Force Commander Minustah Mayor Jenderal Luiz Eduardo Ramos Baptista Pereira (berkebangsaan Brazil) sangat welcome dan antusias terhadap kedatangan Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-A/Minustah yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Haiti selama satu tahun pada misi Minustah  (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti). 
 
Demikian dikatakan Force Commander Minustah Mayor Jenderal Luiz Eduardo ketika menerima kunjungan Kepala Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (Ka PMPP) TNI Kolonel Inf Imam Edy Mulyono yang didampingi oleh Direktur Perencanaan Operasi PMPP TNI Letkol Inf Almuchalif Suryo serta Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Winarno, di Delta Camp Minustah, Haiti, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Force Commander menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh Kontingen Minustah di Haiti diantaranya tentang situasi dan kondisi, seni budaya serta kehidupan masyarakat Haiti. 

“Kehadiran TNI/Kontingen Indonesia sudah lama ditunggu di Haiti. Kedatangan Kontingen Indonesia dalam misi Minustah sangat membantu sekali dalam pemulihan stabilitas Haiti, terutama dalam hal pekerjaan konstruksi”, kata Force Commander.

Sementara itu, Dansatgas Letkol Czi Winarno mengatakan bahwa penugasan yang akan dilakukan oleh Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/Minustah menitikberatkan pada civic mission dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak bencana gempa bumi di Haiti.

Disamping membangun infrastruktur yang hancur total secara fisik, prajurit TNI juga harus mampu membangun kepercayaan dengan bertindak imparsial kepada setiap faksi, dalam rangka mengemban misi pemeliharaan perdamaian sesuai mandat yang diberikan oleh PBB.

Acara pertemuan diakhiri dengan pemberian cindera mata dari Ka PMPP TNI Kolonel Inf Imam Edy Mulyono dan Komandan Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/Minustah Letkol Czi Winarno kepada Force Commander Minustah Mayor Jenderal Luiz Eduardo Ramos Baptista Pereira.

Sumber : Seruu