Pages

Senin, Juli 11, 2011

RAF Nimrod R1 Retires From Service

DT-(IDB) : Following the retirement of the Nimrod MR2 fleet last year, the final two Nimrods, in service with 51 Squadron, bowed out to a 700-strong audience of serving and retired RAF personnel at a ceremony held at RAF Waddington.

Leading the thanks and tributes to 51 Squadron and the R1 supporting elements, the Chief of the Air Staff, Air Chief Marshal Sir Stephen Dalton, said:

"Today is a day of celebration," he said. "There is no question this aircraft has given us the ability to do things that would be very much more difficult, and could have cost us more, if we hadn't had it."

The ceremony saw parades by two flights of Nimrod R Force elements, including personnel from 51 Squadron, 54(R) Squadron, 56(R) Squadron, Electronic Reconnaissance Operations Support Squadron and the Electronic Warfare and Avionics Detachment. They were accompanied by the Band of the Royal Air Force Regiment.

Flying for the last time, Nimrod R1 Number XV249, flown by Flight Lieutenant Mike Chatterton, made two spectacular flypasts directly over the parade, the second concluding with a roaring climb before disappearing into the clouds.

Reflecting on flying the Nimrod for the last time he said:

"It's a great honour to fly the Nimrod R1 today. When you're flying you're too busy to take stock of how significant a day this is. Only after I had landed did it really hit home."

The Nimrod R1 flew over Afghanistan in support of Operation HERRICK for ten years, making it one of 51 Squadron's longest operational commitments. Due for retirement at the end March 2011, the Nimrod R1 was given a three-month reprieve to enable participation in Operation ELLAMY, supporting the NATO mission over Libya.

The replacement for the Nimrod R1 will be the Rivet Joint aircraft, due into service with the RAF in 2014. For now, RAF crews from 51 Squadron are already co-manning US Rivet Joint aircraft in missions over Libya and Afghanistan, continuing their support to operations.

Watching the Nimrod's final flight, RAF Waddington Station Commander, Group Captain Chris Jones, said:

"There's a touch of sadness, but a sense of great pride. The Nimrod has delivered a fantastic service to the RAF and at RAF Waddington since 1995. And it's a fitting way to say farewell."

Source: Defencetalk

Komurindo 2011 Ajang Mencari Bibit Muda Teknologi Dirgantara

BANTUL-(IDB) : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menjadi kampiun dalam Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) tingkat Nasional 2011                                                
Kompetisi bertema Attitude Monitoring and Surveillance tersebut bertujuan untuk menyiapkan generasi muda yang unggul di bidang teknologi kedirgantaraan, khususnya peroketan. Komurindo 2011 diselenggarakan oleh DP2M Ditjen Dikti bekerja sama dengan UGM, Lapan, Pemkab Bantul, dan Akademi Angkatan Udara.
 
Dalam kompetisi ini, peserta harus merancang bangun payload (muatan roket). Payload tersebut harus mampu kembali atau menuju sasaran yang ditentukan (homing) setelah terlepas dari roket peluncur. Muatan yang diuji yaitu perangkat telemetri untuk meteorologi, video, dan alat pemandu arah terbang muatan menuju sasaran secara otonom dan mampu berkomunikasi dengan ground segment.

Seleksi awal pada 15 Januari 2011 terpilih 40 tim dari 75 proposal yang masuk. Seleksi kedua, sabtu (25/06), meloloskan 23 tim pada uji fungsional dan integrasi muatan. Dalam seleksi ini peserta menguji muatan roket dengan tes koneksi komunikasi dari ground station dengan muatan roket. Muatan juga diuji keandalannya dengan alat uji g-force, g-shock, dan alat uji vibrasi. Seleksi ketiga, Minggu (26/06), muatan roket diujiterbangkan dengan roket seri RUM70-100 berdaya jangkau 600 m di Pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, DIY. Uji Terbang Muatan ini meloloskan 21 tim.

Puncak seleksi adalah presentasi data hasil uji terbang
payload oleh 21 tim peserta yang lolos tersebut, Senin (27/06). Tim peserta memresentasikan hasil analisisnya di hadapan dewan juri di gedung Parasamya, Pemkab Bantul, Bantul. Dewan juri terdiri dari Dr. Endra Pitowarno (PENS-ITS), Dr. Rika Andiarti (LAPAN), Dr. Indrawanto (ITB), Dr. Wahidin Wahab (UI), Dr. Heru Santosa B.R., M. Eng., Ph.D. (UGM).

Menurut Kepala Lapan, Drs. Bambang Tejasukamana, Dipl. Ing., kompetisi kali ini memiliki tantangan yang lebih besar dari sebelumnya. Para peserta harus mampu menjawab tantangan tersebut mulai dari getaran roket, gravitasi, dan faktor cuaca. Ia menilai kompetisi ini merupakan sebuah proses, yakni proses dari mendidik, membimbing, dan melatih para generasi muda akan teknologi dirgantara.

Setelah seleksi akhir, dewan juri mengumumkan pemenang Komurindo tingkat Nasional tahun 2011. Tim EEPISky G-02 dari PENS-ITS memperoleh peringkat I. Peringkat kedua diraih tim EagleOne dari Polteknik Negeri Bandung. Peringkat ketiga diraih oleh tim Starpens-01 dari PENS-ITS. Pemenang berikutnya yaitu  Juara Harapan I, tim RTS-X2 (Universitas Komputer Indonesia Bandung), Juara Harapan II, tim Barelang Sky-01 (Politeknik Negeri Batam), dan Juaran Harapan III, tim MDP Ring (STMIK MDP Palembang).
Kompetisi ini juga menjaring juara dengan kategori desain terbaik yang diraih oleh tim Gama-Sat 1 (UGM). Tim Elektron Legacy (ITB) memperoleh juara kategori kreativitas terbaik. Dan untuk kategori juara favorit, diraih oleh tim Mata Dewa dari Universitas Negeri Surabaya.

Dari kompetisi ini diharapkan generasi muda terus tumbuh minatnya dalam kecintaan terhadap kedirgantaraan. Menurut Dirjen DIKTI Kemendiknas, Prof. Dr. Joko Santosa, tidak ada satupun bangsa di dunia ini yang maju tanpa menguasai teknologi. Dan tidak ada bangsa yang bisa membangun atau meneruskan bangsanya tanpa menyiapkan generasi muda. “Menumbuhkan minat dan mengembangkan rasa ingin tahu akan menumbuhkan riset ilmu pengetahuan. Pada akhirnya diharapkan bangsa Indonesia bisa menguasai teknologi,” ujarnya.

Senada dengan Joko, Bupati Bantul, Hj. Sri Suryawidati mengungkapkan apresiasinya terhadap kompetisi muatan roket ini. Ia mengatakan, pengembangan teknologi kedirgantaraan merupakan teknologi yang strategis. Selain teknologi untuk penelitian, teknologi dirgantara juga bermanfaat untuk keamanan. Kemandirian bangsa akan bidang teknologi dirgantara ini maka bangsa akan disegani. Selain itu, bangsa akan mampu bersaing  menuju persaiangan global, salah satunya AFTA.

Komurindo memiliki berbagai makna bagi bangsa. Direktur Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat Dikti, Suryo Hapsoro Triutomo, mengimbau agar peserta dapat mengambil makna dari kompetisi ini, tidak hanya melihat sisi roketnya saja. Dari kompetisi ini dapat diperoleh makna resourcing sharing, integrasi, serta pengetahuan teknologi informasi dan komputer. “Jika peserta mampu melaksanakan lebih baik, kerjasama yang semakin baik, dan tentunya dilakukan dengan karakter yang baik, maka semakin banyak yang bisa melakukan teknologi dirgantara. Dengan demikian, bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju,” ia berpesan.

Sumber: Lapan

Update : Tim "Engineering KF-X" Berangkat Ke Korsel

JAKARTA-(IDB) : Indonesia memberangkatkan tim "engineering" pesawat tempur KF-X Korea Selatan, sebagai rangkaian pembuatan pesawat tempur tersebut oleh kedua negara.

Sebelumnya, tim yang terdiri atas personel TNI Angkatan Udara, Kementerian Pertahanan, ITB, dan PT DI, akan menerima pengarahan Menteri Pertahanan Purnomo Yugiantoro di Jakarta, Senin.

Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto mengatakan kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakati kedua negara pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel.

Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang.

Proyek ini digagas Presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger.

Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth).

Erris mengatakan, Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata secara mandiri, termasuk dalam pengembangan pesawat tempur.

Karena itu, Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan Korsel, katanya, menambahkan.

Dalam kesepakatan itu, kedua pihak menyepakati 80 persen pembiayaan ditanggung negara mitra dan 20 persen ditanggung Indonesia.

Erris menambahkan, kerja sama pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 itu dilakukan dalam tiga tahapan yakni pengembangan teknologi sepanjang 2011-2012, tahap "engineering and manufacturing" dan tahap ketiga adalah produksi.

"Pada tahap `engineering and manufacturing` akan dihasilkan lima prototipe pesawat. Dari lima unit itu diharapkan satu prototipe bisa dihasilkan Indonesia," katanya.

Erris menambahkan, kedua negara sepakat untuk menghasilkan 150 hingga 200 unit KFX dimana dari jumlah itu, Indonesia mendapat 50 unit KFX.

"Jumlah 50 unit itu memenuhi kebutuhan tiga skuadron udara tempur," katanya menambahkan.

Sumber: Antara

Indonesia Kucurkan Dana US$ 1,6 M Untuk Proyek KFX/IFX

JAKARTA-(IDB) : Indonesia melalui Kementerian Pertahanan akan memulai kerja samanya dengan pemerintah Korea Selatan dalam rangka pengembangan pesawat jet tempur Korea Fighter Xperiment (KFX) atau jet tempur generasi 4,5 dengan nilai proyek sekitar US$ 8 milliar. Untuk proyek ini, Indonesia mendapatkan porsi anggaran 20 persen dari total keseluruhan atau sekitar US$ 1,6 miliar.

"Total proyek ini secara keseluruhan yang telah disepakati bersama Korsel mencapai US$ 8 miliar, dimana 20 persennya yaitu sekitar US$ 1,6 milliar dari Indonesia dan sisanya dari Korsel. Nilai US$ 1,6 miliar itu akan dikucurkan bertahap," ujar Sekjen Kemhan, Eris Hariawan, dalam jumpa pers.

Jumpa pers digelar usai acara Pengarahan Menhan Kepada Tim Engineering Program Pengembangan KF-X/IF-X Indonesia-Korsel di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2011). Hadir pula dalam kesempatan ini Menhan Purnomo Yusgiantro.

Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2024. Ada tiga tahapan dalam proyek ini yaitu Technical and Development Phase yang akan dimulai akhir Juli 2011, lalu Engineering Development Phase

"Untuk tahap awal tahun 2011 ini, atau tahap Technical and Development alokasi anggaran dibutuhkan lebih kurang Rp 48 milliar di mana Rp 8 milliarnya berasal dari Balitbang Kemhan khusus untuk pengadaan software," katanya

"Dan perkiraan anggaran yang kita butuhkan untuk 4 tahun ke depan yaitu tahun 2012 sekitar Rp 100 milliar, dan tahun 2013, 2014, 2015 masing-masing Rp 1,2 triliunan," tambah Eris.

Eris menambahkan, kerja sama ini tentunya sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan alutsista di Indonesia. Apalagi Indonesia menargetkan, sampai tahun 2025 bisa menambah 3 skuadron atau sekitar 50 an pesawat jet tempur.

"Dan kenapa kita memilih Korsel untuk bekerja sama, karena kami lihat Korsel mempunyai kemampuan untuk memproduksi pesawat jet tempur, dan kita anggap juga Korsel mampu untuk mengembangkan pesawat KFX ini ke depan," kata Errys.

"Kita juga lihat dari Korsel ada niat baik," tambahnya.

Purnomo dalam sambutannya juga berharap proyek ini tuntas pada waktu yang disepakati. "Kita tentunya harus memodernisasi alutsista kita, kita akan kejar dan komit dengan modernisasi alutsista sesuai blue print yang sudah kita sepakati dan kita patok tahun 2024," harap Purnomo.

Purnomo sempat menceritakan, tentang adanya pertanyaan yang timbul kenapa dalam pengadaan proyek ini Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain. Menurutnya, meskipun menggandeng negara lain bukan berarti pemerintah tidak mengoptimalkan industri dalam negeri.

"Saya katakan, kalau kita mengembangkan ini pilihannya ada tiga, satu maksimalkan industri dalam negeri kemudian sisanya bisa minta bantuan luar negeri agar tercapai target tahun 2024 (punya 3 skuadron-red), kedua kita tunggu sampai industri nasional mampu menyuplai alusista kita tapi nggak tercapai tujuan yang tahun 2024 atau ketiga kita akan selalu terlambat karena industri dalam negara nggak berkembang, padahal kebutuhan alusista kita terus meningkat," ujarnya.

"Dan akhirnya kita memilih kejar semakimal mungkin untuk mengoptimalkan industri dalam negeri, dan selebihnya kita mengadakaan join agreement dengan negara lain," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini pula, Purnomo sekaligus melepas tim engineering yang berjumlah 37 orang yang terdiri TNI AU, ITB, Kemhan dan PT DI ke Korsel. Tim ini nantinya akan bergabung bersama dengan tim dari Korsel dalam rangka untuk memulai tahap awal kerja sama ini.

Pesawat tempur KFX nantinya akan berkursi tunggal dan disokong oleh mesin kembar setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A-18E/F Boeing dan Dassault Rafale. Jika proyek ini berhasil maka kode pesawat tempur KFX ini akan berganti menjadi F33 dan diharapkan mampu mendongkrak kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia
yang mulai 2013 sampai 2020, dan tahap terakhir adalah persiapan produki pesawat jet tempur tersebut.

Sumber: Detik

Hasil Evaluasi Kinerja Kemhan Sangat Memuaskan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengklaim mendapat 'rapor' biru dan hijau dari Presiden SBY. Nilai biru artinya sangat memuaskan, sedangkan hijau artinya memuaskan.

"Sebenarnya saya tidak ingin sampaikan. Tapi nggak apa-apalah saya buka. Jadi saya ingin katakan bahwa rapor kita adalah warna biru dan hijau. Kalau biru itu artinya sangat memuaskan, kalau hijau itu artinya memuaskan," ujar Purnomo.

Purnomo mengatakan itu usai memberi pengarahan kepada tim engineering program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X antara Indonesia dan Korsel di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2011).

Menurut Purnomo, kementerian yang dipimpinnya tidak ada angka kuning dan merah. Dia sangat bangga atas pencapaian itu.

"Jadi top!" ujar eks Menteri ESDM yang mengenakan safari abu-abu itu.

Dengan pencapaian itu, lanjut Purnomo, dia mengucapkan terima kasih pada semua pejabat di Kemhan. Keberhasilan di kementerian yang dipimpinnya merupakan hasil kerjasama semua pihak.

"Saya berterima kasih kepada semua pejabat dan eselon," kata Purnomo.

Di tempat yang sama, Sekjen Kemhan Eris Heryawan mengatakan, program yang belum optimal di Kemhan terkait pengadaan.

"Kalau yang belum optimal soal pengadaan. Yang namanya pengadaan butuh tahapan," ujarnya.

Sebelumnya Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto seusai rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (7/7/2011) lalu mengatakan, hanya 17 dari 34 kementerian yang menuntaskan instruksi SBY. Atas dasar penilaian UKP4 itu tidak serta merta berarti SBY segera akan melakukan reshuffle kabinet.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2011) lalu juga mengatakan ada tiga kementerian atau lembaga yang masuk dalam penyerapan belanja paling rendah selama semester I-2011. Ketiga kementerian atau lembaga itu yakni Kementerian ESDM, Lembaga Survei Nasional (LSN) dan Kementerian Pemukiman Daerah Tertinggal (PDT).

Sumber: Detik

Update : Unsur Armada TNI AL KRI Frans Kaisiepo Tiba Di Tanah Air

JAKARTA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 tiba di Tanah Air, Senin, setelah menjalankan misi perdamaian PBB dalam Satuan Tugas Maritim UNIFIL di Lebanon.

Setelah menjalankan misi selama kurang lebih delapan bulan, KRI Frans Kaisiepo-368 dengan sandi Konga XXVIII-B/UNIFIL, tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) disambut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Sejak bergabung (in chop) dengan Satuan Tugas Maririm UNIFIL pada 22 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 dibawah Komandan Letkol Laut (P) Wasis Priyono, sekaligus Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-B/UNIFIL, telah menunjukan berbagai prestasi yakni memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan 170 kapal, total berada di laut selama 180 hari dan melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 18 kali.

Sebelumnya, Indonesia pernah mengirimkan KRI Diponegoro-365 untuk misi serupa. 








Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia dalam misi perdamaian PBB merupakan yang pertama kali diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai bagian dari Satgas Maritim UNIFIL, KRI Frans Kaisiepo memiliki tugas untuk melaksanakan Force Protection Commander (FPC) di laut dan Local Anti Air Warfare Coordinator (LAAWC) pada Tripartite Meeting pada sekitar wilayah perbatasan Israel ? Lebanon, melaksanakan pengawasan wilayah udara untuk memantau Air Violation, serta melaksanakan berbagai latihan dengan angkatan laut Negara lain.

Dalam menjalankan misi itu KRI Frans Kaiseipo-368 membawa satu buah helikopter BO-105 dengan jumlah total personel 100 orang, terdiri atas ABK 88 orang, pilot dan kru helikopter tujuh orang, dokter dan paramedis dua orang, Kopaska satu orang dan penyelam dua orang.

Sumber: Antara

Photos of the day: Up the Yangtze

Type 039A Mod, newly launched from Wuhan 


Type 071 LPD 2nd Hull 

Type 071 LDP 3d Hull 

Qing Class  


Sumber: ChinaDefense

Unsur Armada TNI AL Dijadwalkan Tiba Di Jakarta Sepulang Dari Misi Perdamaian


JAKARTA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 direncanakan tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), pukul 11.00 WIB di Jakarta, Senin (11/7). KRI Frans Kaisiepo-368 selama ini melaksanakan tugas sebagai pasukan perdamaian yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL selama delapan bulan. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono direncanakan akan menyambut kedatangan kapal tersebut.

KRI Frans Kaisiepo-368 bergabung (in chop) dengan MTF/UNIFIL pada 22 Oktober 2010. Kapal yang Komandani Letkol Laut (P) Wasis Priyono yang sekaligus Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-B/UNIFIL ini telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama dalam melaksanakan misi perdamaian PBB.

Prestasi tersebut di antaranya memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan 170 kapal dengan total berada di laut selama 180 hari, dan melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation

(MIO) Commander 18 kali. Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas yang sangat tinggi.



Kehadiran KRI Frans Kaisiepo-368 juga telah mengukir sejarah baru karena Satgas MTF UNIFIL merupakan pasukan perdamaian yang pertama kali dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan Keamanan PBB serta merupakan pasukan perdamaian pertama dalam operasi maritim.

Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) merupakan yang pertama kali di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Berbagai kepercayaan telah diberikan oleh UNIFIL kepada KRI Frans Kaisiepo-368 selaku satuan tugas MTF/UNIFIL di antaranya melaksanakan Force Protection Commander (FPC) di laut dan Local Anti Air Warfare Coordinator(LAAWC) pada Tripartite Meeting pada sekitar wilayah perbatasan Israel-Lebanon, melaksanakan pengawasan wilayah udara untuk memantau pelanggaran udara (air violation), serta melaksanakan berbagai latihan dengan angkatan laut negara lain.

Dalam tugasnya KRI Frans Kaiseipo-368 membawa 1 unit helikopter BO-105 dengan jumlah personel total 100 orang, dengan rincian 88 anak buah kapal( ABK), pilot dan 7 kru heli, 2 dokter dan paramedis, 1 personel Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut, dan dua penyelam.

Sumber: Jurnas

KRI TNI AL Kawal AL Amerika Untuk Bertolak Ke Australia

SELAT SUNDA-(IDB) :  KRI Slamet Riyadi-352 dan KRI Diponegoro-365 saat mengawal Kapal induk USS George Washington, USS Cowpens dan HMAS Darwin dari laut Jawa ke Samudera Hindia melewati Selat Sunda pada Kamis (7/7). 

Kapal induk USS George Washington dan Cowpens rencananya akan ambil bagian dalam latihan gabungan bertajuk Talisman Sabre 2011 dengan Australia yang bakal dimulai pekan depan.











Sumber: IDB

Presiden Dijadwalkan Lantik 635 Taruna Akademi TNI

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (14/7) dijadwalkan melantik sebanyak 635 taruna Akademi TNI Tingkat IV yang kini mengakhiri pendidikannya selama empat tahun di masing-masing akademi.

Kepala Bidang Penerangan Praspa TNI 2011, Kolonel Adm Bejo Suprapto, kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa para Taruna Tingkat IV Akademi TNI (Akademi Militer/Akmil, Akademi Angkatan Laut/AAL, dan Akademi Angkatan Udara/AAU) yang dinyatakan lulus pendidikan di akademinya masing-masing akan dilantik secara bersama-sama menjadi Perwira TNI dengan pangkat Letnan Dua (Letda) TNI, melalui Prasetya Perwira (Praspa) dihadapan Presiden.

Taruna Akademi TNI 2011 yang akan dilantik, menurut dia, terdiri atas Akmil 295 orang, AAL 216 orang dan AAU sebanyak 124 orang.

Sejak 2004, Praspa TNI dan Pelantikan Perwira TNI dilaksanakan secara bergiliran di Akmil, AAL dan AAU.

Pada 2008 di Akmil Magelang, pada 2009 di AAL Surabaya, dan pada 2011 di AAU Yogyakarta.

"Pada 2010 tidak ada Praspa karena perubahan kurikulum. Sebelum 2004, Praspa dan Pelantikan Perwira TNI dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta," paparnya.

Pendidikan Akademi TNI saat ini berlangsung selama empat tahun, didasarkan pada Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/56/V/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang perubahan lama waktu pendidikan Integratif Taruna Akademi TNI dari lima bulan menjadi dua belas bulan.

Dengan bertambahnya waktu pendidikan integratif, menurut dia, maka secara keseluruhan Taruna Akademi TNI menempuh pendidikan kemiliteran selama empat tahun.

"Selama kurun waktu tersebut, mereka telah digembleng dan ditempa dengan berbagai ilmu pengetahuan umum dan militer, baik yang diberikan di ruang kelas maupun praktek lapangan dan latihan, serta kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya," ujar Bejo.

Ia menambahkan,"Alhasil, peralihan sikap dari warga sipil menjadi sosok militer sejati telah memancar dari diri mereka,".

Menyongsong upacara pelantikan itu, para Calon Perwira Remaja TNI saat ini sedang mengikuti rangkaian kegiatan secara simultan, di antaranya Serah Terima Jabatan Badan Pimpinan Korps Taruna (Bapimkortar), apel pembentukan Satuan Tugas Taruna (Satgastar), Malam Akrab dan berturut-turut Geladi Kader, Geladi Kotor, Geladi Bersih Praspa TNI dan Upacara Pelantikan Perwira TNI.

Selain itu, Pembekalan oleh para petinggi TNI, Menhan, Ibu Kehormatan Taruna, dan bahkan Presiden RI pun turut memberikan wejangan kepada perwira muda generasi penerus TNI ini sebelum mereka dilantik.

Sumber: Antara

Pesawat Tempur Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

LEBANON-(IDB) : Sepuluh pesawat militer Israel kembali melanggar zona udara Lebanon. Untuk kesekian kalinya, Israel melakukan pelanggaran secara terang-terangan terhadap resolusi yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB.
 
Israel hampir setiap hari melanggar wilayah udara Lebanon. Sementara Pemerintah Lebanon, Gerakan Hizbullah dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) berulang kali mengecam pelanggaran pesawat-pesawat Israel atas zona udara Lebanon. Zionis Israel secara terangan-terangan melanggar Resolusi PBB nomor 1701 dan kedaulatan negara.

Resolusi 1701 yang mengakhiri serangan militer Israel terhadap Lebanon pada tahun 2006, menyatakan bahwa Tel Aviv harus menghormati kedaulatan Beirut dan integritas teritorial Lebanon.

Pada tahun 2009, Lebanon mengajukan protes kepada PBB dengan menyerahkan lebih dari 7.000 dokumen terkait pelanggaran Israel atas wilayah Lebanon.

Sumber: Irib

Turkey selling combat vehicles


BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Turkey is among the countries bidding to supply land-based combat vehicles to Brunei, as a "fully mechanised battalion" has been envisioned by the DefenceRBLF) capabilities for domestic and international humanitarian efforts.
The Defence White Paper (DWP) said that the land force's capacity was "limited due to the extended operational life of its major combat assets".

"To improve its flexibility across the spectrum of conflict, including options for contributing to peace and stability operations, and the ability to protect national assets and infrastructure, the land force is to be progressively hardened and its ability to deliver precision firepower upgraded," the 45-page document launched on Wednesday said.

Given the Royal Brunei Armed Forces' resolve to increase its commitment to peacekeeping missions like in Mindanao and Lebanon, the army was looking for solutions that will further protect its soldiers deployed in these increasingly "complex and dangerous environments".

"Introducing an upgraded armoured personnel carrier capability at company level with the ability to protect personnel against the range of threats, including improvised explosive devices, currently being experienced in peace operations will enhance the nation's ability to contribute to those collective tasks."

"It will also provide the nucleus for developing the skills and doctrine for the planned mechanisation

More "potent" short-to-medium range direct firepower at unit and squadron levels were also planned for the RBLF.

"To support system commonality, variants of the mobility armoured personnel carrier will be considered to replace the existing light tank," the DWP said.

Industry observers said the RBLF was looking at a mechanised battalion by as early as 2014.
 



Turkish weapons manufacturer FNSS Savunma Sistemieri AS is among the companies interested in securing a procurement deal with the Brunei military. FNSS International Sales Manager MelihKayaalp told The Brunei Times yesterday at the company's BRIDEX 2011 booth that they were offering an amphibious light carrier, the Armoured Combat Vehicle (ACV).

The "basic version" of the tank was five wheeled and weighed in at 13 to 15 tonnes, while a larger stretch version can weigh as much as 18 tonnes, still allowing the vehicle to float and "swim" across the surface of bodies of water. The ACV, which has been procured by countries such as Malaysia and the Philippines, has also been used in humanitarian missions in Bosnia and Turkey.

"At some point, I remember in Turkey there was some kind of flooding and our army also used it to rescue the people because it can swim (and) it can go (through) difficult terrain," Kayaalp said.

The ACV has also been demonstrated "on trials" in Brunei, the FNSS sales manager said, adding that the tank was suitable for the climate in the region as "the Malaysians are (also) using it, similar climate, no problem".

Another FNSS product is the Amphibious Assault Vehicle (AAV), which incorporate fold-out platforms that can ferry a 150-metre bridge. FNSS has designed and developed 52 of these AAVs for the Turkish army.
White Paper 2011 for the Royal Brunei Land Force's ( of one of the battalions."

Sumber: BT

AS Berharap China Kendalikan Korea Utara

Illustration
BEIJING-(IDB) : Perwira penting militer Amerika Serikat, Minggu (10/7) mendesak China menggunakan hubungannya dengan Pyongyang untuk menjamin stabilitas regional, sementara memperingatkan Korut untuk tidak melakukan provokasi lagi.

Laksamana Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan, menekankan AS akan tetap aktif di kawasan Asia Pasifik untuk waktu yang lama, tetapi menegaskan Washington tidak berusaha mengekang perkembangan China yang cepat.

"Korea Utara dan para pemimpin Korea Utara hanya dapat diramalkan dalam beberapa hal dan itu adalah--- mereka akan terus melakukan provokasi," kata Mullen kepada wartawan setelah tiba di Beijing.

"Provokasi-provokasi itu saya rasa sekarang mungkin lebih berbahaya ketimbang yang telah mereka lakukan di masa lalu."

Ketegangan di Asia Timur Laut menigkat tajam sejak Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) menorpedo sebuah kapal perang  Seoul Maret 2010 yang menewaskan 46 pelaut.

Pyongyang membantah keras tuduhan itu tetapi kemudian malahan menembaki sebuah pulau perbatasan  Korsel  November lalu, menewaskan empat warga Korsel termasuk dua warga sipil.

Perundingan enam negara menyangkut perlucutan senjata nuklir Korut, yang diikuti dua Korea, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat macet sejak Korut mengundurkan diri April 2008. Korut melakukan uji coba senjata nuklir sebulan kemudian.

"Kita semua memusatkan pada satu hasil yang stabil di sini dari tantangan yang sulit mengenai kepemimpinan di Korut dan kemungkinan apa yang dilakukannya," kata Mullen yang melakukan kunjungan empat hari di Negeri Tirai Bambu itu.

Presiden SBY Kunjungi PMPP TNI di Sentul

BOGOR-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Sabtu ( 9/7) mengunjungi kompleks Four In One Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang berada di  Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Kunjungan Presiden SBY ini dilaksanakan dalam rangka meninjau secara langsung perkembangan pembangunan proyek khusus pusat pendidikan dan pelatihan bagi pasukan TNI yang akan diberangkatkan ke Luar Negeri sebagai pasukan perdamaian. 


Dalam kunjungannya, Presiden SBY memberikan nama baru untuk kompleks PMPP TNI menjadi Indonesia Peace and Security Center (IPSC). Selain itu Presiden SBY juga berharap bahwa nantinya kompleks IPSC yang berada di kawasan Canti Dharma ini difungsikan menjadi pusat pendidikan, pelatihan, kerjasama internasional serta dapat dijadikan kawasan wisata.

Pada kesempatan tersebut Presiden SBY dan rombongan juga mendengarkan paparan dari Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin terkait proses awal hingga perkembangan sementara pembangunan proyek sarana dan prasarana proyek bersama Kementerian Pertahanan bersama Markas Besar TNI tersebut.

Selain itu para rombongan juga berkenan meninjau lapangan dari kompleks PMPP TNI ini, antara lain beberapa titik pembangunan seperti aula, danau buatan seluas 1,6 ha, lapangan tembak seluas 600x80 m2 dan Markas Komando (Mako) TNI. Rencananya salah satu pembangunan dari kompleks Four In One yakni, Peace Keeping Center akan diresmikan terlebih dahulu pada bulan Desember 2011.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke PMPP TNI ini, Menkopolhukkam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro beserta ibu Lis Purnomo, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Po Timur Pradopo, Kepala BNPB Syamsul Maarif, serta pejabat tinggi di jajaran Kemhan dan TNI.

Sumber: DMC

Pasdaran Pantau Aktivitas Musuh

TEHRAN-(IDB) : Seorang komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Pasdaran) mengatakan, Pasdaran sepenuhnya siap membela negara, tetapi tidak akan pernah terlibat dalam perlombaan senjata, yang diklaim musuh.
 
Pasdaran telah merumuskan strategi yang diperlukan dengan penuh semangat membela Revolusi Islam dan bangsa, tetapi tidak akan pernah terlibat dalam perlombaan senjata, kata Mohammad Ali Asoudi seperti dikutip IRNA pada Ahad (10/7).
Dia menambahkan bahwa Pasdaran terus memantau aktivitas musuh dan memiliki komando penuh atas strategi dan teknologi yang digunakan dalam peperangan lunak mereka terhadap Iran. "Semua tindakan ini bertujuan untuk memungkinkan Pasdaran melawan skenario musuh secara tepat dan efektif," jelas Asoudi. 
Menyinggung tentang manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saw belum lama ini, Asoudi menuturkan, pasukan bersenjata Iran dan Pasdaran hanya menampilkan sebagian dari kemampuan dan kekuatan mereka dalam manuver.
"Dengan kesiapan tersebut antara angkatan bersenjata, termasuk Pasdaran, maka musuh tidak dapat berbuat sesuatu terhadap Republik Islam Iran," tegasnya.
Asouli juga menekankan bahwa Pasdaran telah mengambil langkah besar untuk melawan ancaman yang mungkin dilancarkan musuh melalui perang lunak terhadap Iran. 

Sumber: Irib