Pages

Senin, Juli 04, 2011

Jangan Tunda-Tunda Lagi Revitalisasi Industri Strategis

JAKARTA-(IDB) Pemerintah jangan menunda-nunda lagi menyehatkan sejumlah industri strategis seperti PT Dirgantara Indonesia (DI), PT PAL, PT Pindad, dan PT Merpati Nusantara Airline.

Penegasan itu disampaikan Ketua Komisi VI DPR, Airlannga Hartarto, dalam rapat kerja antara Komisi VI DPR dengan Menko Perkonomian, Hatta Radjasa, Menneg BUMN, Mustafa Abubakar, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisyahbana di Jakarta, Senin (4/7).

Airlangga mengatakan, penyertaan modal pemerintah kepada PT DI sebesar Rp 7,5 triliun sudah masuk APBN 2012. "Selain PT DI penyertaan modan nasional juga untuk PT PAL, PT Pindad, dan semuanya masuk dalam APBN 2012," kata dia.

Sedangkan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI-P, Hendrawan Supratikno, revitalisasi industri strategis jangan dijadikan slogan pemerintah semata.

Hendrawan mengatakan, di hampir di semua negara maju, industri strategis merupakan industri yang diandalkan dalam membangun ekonomi bangsa, tetapi sayang di Indonesia industri strategis justru industri yang patut ditangisi. "Hal ini terjadi karena pemerintah tidak serius mengelola industri-industri ini," kata Guru Besar Ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah ini.

Menurutnya, penyertaan modal nasional untuk industri strategis selama ini sia-sia belaka karena penyertaan dana ini tidak dilakukan pengawasan dan punishment dari pemerintah kepada para direksi. "Penyertaan modal hanya untuk moral hazard saja," kata dia.

Ia menegaskan,revitalisasi industri strategis artinya ada sinergisitas dengan industri nasional lainnya. Selain itu ada penyertaan modal nasional, serta dilakukan pengawasan dan punishment dari pemerintah.

Senada anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Lily Azjudirja, mengatakan, industri-industri strategis tidak maju karena pemerintah selalu buat janji namun realisasi kosong. Lily menyayangkan, PT Dirgantara Indonesia (DI) yang hampir mati saat ini karena pemerintah belum memberi perhatian. "Karyawan PT DI saat ini gajinya sebulan diterima dua kali dan sudah demikian dipotong pula. Ini karena krisis keuangan," kata dia.

Sementara itu Hatta Radjasa dalam presentasinya mengatakan, penyehatan industri strategis nasional merupakan prioritas pemerintah ke depan. Sebab industri strategis punya kaitan langsung dengan kedaulatan negara. "Kalau industri strategis maju maka penggunaan manufaktur juga meningkat," ungkap Ketua Umum PAN itu.

Iran Pekan Ini Ujicoba Rudal “Supersonik” Baru

TEHRAN-(IDB) : Iran berencana mengujicoba rudal "supersonik" baru tipe darat ke laut, sebagai bagian dari manuver perang di Teluk Persia dalam beberapa hari mendatang
 
Panglima Divisi Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan bahwa rudal baru tersebut dirancang untuk menghantam kapal dan target di laut.

Hajizadeh menambahkan, "Tahun lalu, kami berhasil mencapai (teknologi) rudal anti-kapal baru yang dapat mencapai target dengan kecepatan suara beberapa kali lipat." 

Hajizadeh menambahkan bahwa rudal yang telah di-upgrade itu akan segera diujicoba pada fase latihan pasukan Angkatan Laut Pasdaran dalam manuver Nabi Besar keenam di Teluk Persia.

Sebelumnya, Sabtu (2/7), Hajizadeh menyatakan bahwa manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam sedang memasuki fase kedua di divisi Angkatan Laut Pasdaran.

Lebih lanjut dijelaskan Hajizadeh, "Pertengahan pekan ini, fase kedua manuver akan dimulai dengan latihan pasukan angkatan laut dan peluncuran rudal dari darat ke laut baru." 

Pasdaran memulai manuver Nabi Besar keenam yang berlangsung selama 10 hari pada 27 Juni dan telah memamerkan silo rudal balistik bawah tanah dan menembakkan rudal jarak menengah Fateh 110, yang presisinya telah ditingkatkan. 

Pada hari kedua manuver tersebut, Pasdaran berhasil meluncurkan 14 rudal balistik tipe dari darat ke darat.

Pada hari ketiga manuver Nabi Besar keenam, Pasukan Gardar Revolusi Islam Iran mengujicoba sistem radar Ghadir, yang memiliki radius pantau hingga 1.100 kilometer dan sampai ketinggian 300 kilometer.

Manuver Nabi Besar keenam itu digelar di sela-sela santernya klaim para pejabat Amerika Serikat dan Israel untuk menyerang instalasi nuklir Iran.

Namun para pejabat Iran menegaskan bahwa segala bentuk serangan dari Amerika Serikat atau Israel akan berdampak buruk mengingat Tehran bersumpah akan melancarkan serangan balasan yang sangat destruktif terhadap rezim Zionis Israel dan kepentingan Amerika di kawasan. 

Sumber: Irib

Israel Akui Kecanggihan Radar Terbaru Iran

TEHRAN-(IDB)  : Situs Israel Defense dalam laporannya mengisyaratkan kemampuan rudal Republik Islam Iran. Menurut situs ini,"Apa yang kita saksikan menunjukkan bahwa industri militer Iran sangat maju dari apa yang dilaporkan Barat."
 
"Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih," tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.

Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket, rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.

Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup mencengangkan.

Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan, informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak mendapat reaksi besar dari dunia.

Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam S-300. "Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar benar-benar canggih," tegas Tal Inbar.

Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas Inbar.

Sumber: Irib

Iran Sebarkan Rudal di Teluk Persia

TEHRAN-(IDB) : Seorang komandan senior Pasdaran, Brigjend Ali Razmjou mengatakan, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) telah mengerahkan rudal jarak pendek dan menengah di Teluk Persia. "Sejumlah besar kapal cepat dan kapal yang dapat membawa berbagai jenis rudal dan peluncur torpedo telah bergabung dengan Angkatan Laut Pasdaran," kata Razmjou pada hari Ahad (3/7).

"Mempersenjatai Pasdaran dengan peralatan canggih bertujuan untuk meningkatkan sistem pertahanan Iran dan menjaga keamanan kawasan strategis Teluk Persia," jelasnya.

"Kehadiran kuat Pasdaran di Teluk Persia, termasuk kapal cepat dan stasiun rudal di pulau dan pantai, telah menyebabkan armada angkatan laut asing untuk mengubah rute mereka dan berlayar ke arah selatan Teluk Persia," tambahnya seperti dikutip IRNA.

Mengacu pada kebijakan Pasdaran untuk menggelar latihan militer di Teluk Persia dengan tujuan memastikan bahwa kekuatan selalu siap membangun keamanan kawasan itu, Razmjou menuturkan, manuver baru akan digelar diperairan Provinsi Bushehr.

Pasdaran telah memulai menuver militer selama 10 hari pada Senin lalu. Pada hari pertama, Iran meluncurkan rudal bawah tanah melalui lubang-lubang SILO, yang tertutup bumi dan tidak dapat dideteksi oleh radar manapun, serta tidak dapat dilacak satelit dari angkasa.

Iran berhasil meluncurkan 14 rudal permukaan ke permukaan pada hari kedua manuver. Rudal-rudal yang ditembakkan pada Selasa pagi itu antara lain Zelzal, Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.

Pada hari ketiga latihan, Pasdaran mengoperasikan sistem radar Ghadir yang dapat memantau radius 1.100 kilometer dan ketinggian 300 kilometer.

Iran mengatakan manuver tersebut memiliki tujuan sepenuhnya defensif dan dipentaskan dengan pesan perdamaian dan persahabatan.

Sumber: Irib

Pemerintah Harus Lebih Memberdayakan Produk Dalam Negeri

BANDUNG-(IDB) : Krisis yang dialami PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bukan sekedar masalah keuangan. PT DI saat ini sangat memerlukan kepercayaan konsumen dalam negeri. Ini akan sangat membantu PT DI untuk keluar dari masalah yang membelitnya.

"Masalah yang utama sebenarnya kami butuh pekerjaan dan kepercayaan dalam negeri. Mau disuntik dana berapapun kalau tidak dibutuhkan sama saja, akhirnya hancur juga,"kata Direktur Direktorat Pengembangan Bisnis dan Teknologi Dita Ardonni Jafri saat dihubungi Jurnal Nasional di Jakarta, Senin (4/7).

Dia mengatakan, hingga saat ini PT DI masih mendapatkan proyek rutin dari luar negeri seperti Korea dan Turki. Namun begitu, kata Donni, ini tidak mencukupi kebutuhan PT DI sehingga diperlukan pasar yang lebih luas. "Dalam bussiness plan kami, kami terus lakukan penawaran ke luar negeri. Memang kami masih mendapatkan pekerjaan, tapi makin lama makin berkurang."

Hal ini dikarenakan konsumen dalam negeri pun tak menaruh kepercayaan terhadap PT DI. Dikatakan Donni, kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih percaya pada luar negeri telah membudaya dan menjadi akar masalah.

"Itu sudah jadi budaya. Orang sakit saja kan berobatnya ke Singapura. Mereka melihat, orang Indonesianya saja nggak pake, ngapain beli dari Indonesia. Jadi pasar kami makin berkurang,"jelasnya.

Padahal, menurutnya, pejabat pemerintah luar negeri seperti Korea dan Malaysia menggunakan produk PT DI. Minimnya kepercayaan dalam negeri pada PT DI, berpengaruh pada konsumen PT DI di luar negeri.

Untuk pemesanan dalam negeri, saat ini PT DI tengah mengerjakan pesawat CN 235 pesanan TNI Angkatan Laut. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kementerian pertahanan dengan beberapa industri pertahanan termasuk PT DI.

"Iya, tapi dari pengalaman sebelumnya, MoU itu cuma jadi MoU. Tapi mudah-mudahan kali ini tidak begitu,"kata Donni.

Masalah lain yang sedang dihadapi PT DI adalah persoalan pembukuan. Donni mengharapkan pemerintah membantu membereskan utang-utang lama PT DI. "Kalau utang-utang lama dibebankan pada kami semua tidak bisa. Kami mengharapkan pemerintah dapat membantu agar perusahaan tetap berjalan,"ungkapnya.

Sumber: Jurnas

TNI AL Luncurkan Buku "Pengawal Samudera"

SURABAYA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur meluncurkan buku "Pengawal Samudera di Wilayah Indonesia Timur" sebagai wahana untuk lebih mengenalkan peran dan kekuatan TNI AL kepada masyarakat luas.

Buku berisi foto-foto berbagai kegiatan TNI AL di jajaran Koarmatim itu, diluncurkan secara resmi oleh Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto di Grand City Mall Surabaya, Minggu.

Ketua Tim Penyusun buku "Pengawal Samudera" Kolonel Laut (P) Aan Kurnia mengatakan, pembuatan buku tersebut terinspirasi dari buku-buku milik angkatan laut negara lain yang sudah lebih dulu beredar di pasaran.

"Kalau angkatan laut negara lain bisa memiliki buku eksklusif seperti itu, kenapa TNI AL tidak bisa. Atas persetujuan Pangarmatim, kami kemudian membuat buku tersebut," kata Aan Kurnia yang juga Komandan Komando Latihan Koarmatim.

Ia mengatakan, pengerjaan buku setebal 280 halaman yang berisi sekitar 2.000 foto itu, diselesaikan hanya dalam waktu sekitar tiga bulan.

"Kami memiliki bank data yang menyimpan ribuan foto berbagai kegiatan TNI AL di Koarmatim. Sebagian besar foto adalah bidikan personel Koarmatim, ditambah foto karya sejumlah jurnalis yang biasa meliput kegiatan Koarmatim," ujarnya.

Beberapa foto menarik yang ditampilkan dalam buku tersebut, antara lain foto pelayaran kapal latih KRI Dewaruci keliling dunia, latihan tempur, kegiatan TNI AL di daerah perbatasan, dan sejumlah foto "human interest".

Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto mengatakan, tidak ada niat muluk-muluk dari pembuatan buku Pengawal Samudera, selain ingin lebih mengenalkan peran dan kekuatan TNI AL kepada masyarakat Indonesia maupun dunia internasional.

"Saya sendiri tidak menduga kalau ternyata banyak prajurit Koarmatim yang punya hobi fotografi dan sering mengabadikan kegiatan TNI AL. Daripada file fotonya hanya disimpan, kenapa tidak sekalian dibuatkan buku?," ujarnya.

Pada acara peluncuran buku Pengawal Samudera itu juga dipamerkan beberapa peralatan tempur dan senjata dari Pasukan Katak, pameran foto

Sumber: Antara

Puspenerbal Laksanakan Latihan Penyegaran Kembali Bagi Personel


SURABAYA-(IDB) : Perkembangan lingkungan saat ini telah menciptakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh prajurit Penerbangan TNI Angkatan Laut. Hal ini telah membawa implikasi berupa tuntutan dan tantangan bagi prajurit Penerbangan TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan profesionalisme dan disiplin prajurit sehingga memiliki tingkat kesiapan yang tinggi serta mampu dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin kompleks,
pada hari Rabu 22 Juli 2011 bertempat di Marshelling Area Lanudal Juanda, Puspenerbal melaksanakan upacara pembukaan Back To Basic, selaku Inspektur Upacara Wadan Puspenerbal Kolonel Laut (P) I. Nyoman Nesa.
Pada TW II TA. 2011 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut mengadakan Back to Basic selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 22 sampai dengan 24 Juni 2011, materi yang dipelajari meliputi teori yang dilaksanakan di Wispa Lanudal Juanda berupa Air Landed, Air Droop (Rubber duck, Low level air droop,Junpur), Marshaller, Patroli Maritim, Navgen (A Juanda air Ploting), Flight Paln, NACS, Helideck Party, Sosialisasi Juanda VFR Route dan Flight Training Area, Materi praktek lapangan berupa Halideck Party, Mashaller dan demo NACS. Pada kegiatan Back to Basic ini Jumlah peserta 125 orang terdiri dari Puspenerbal, Wing 1, Lanudal Juanda, Fasharkan Pesud dan perwakilan dari wing Udara 2, Lanudal Tanjung Pinang, Matak, Kupang serta Sabang.  

Back to Basic berakhir pada hari jumat tanggal 24 Juni 2011, di tandai dengan pelepasan tanda peserta oleh Dirrops Puspenerbal Kolonel Laut Sujatmiko (Papelat) sekaligus sebagai Irup pada upacara penutupan kegiatan Back to Basic tahun 2011 yang diadakan dihalaman depan Wispa Lanudal Juanda.
Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan back to basic ini adalah dalam rangka memberikan penyegaran kembali agar prajurit Penerbangan TNI Angkatan Laut selalu meningkatkan profesionalisme sebagai prajurit matra laut yang bertugas di bidang penerbangan  dengan  harapan kembali dipercaya untuk mengawaki alutsista penerbangan yang modern dan canggih agar menjadi satuan penerbangan yang solid dan kuat   menjadi penerbangan yang besar dan mampu untuk berkolaborasi dengan alutsista TNI Angkatan Laut yang lain dalam rangka mengamankan dan menjaga kedaulatan yuridiksi nasional indonesia di laut. 

Dengan telah terlaksananya kegiatan back to basic ini diharapkan seluruh peserta mampu memahami tujuan yang sebenarnya yaitu untuk meningkatkan soliditas sesama prajurit dan meningkatkan kwalitas pengabdian sesuai dengan bidang masing-masing dalam rangka mebesarkan Penerbangan TNI Angkatan Laut yang kita cintai ini sehingga mampu meraih kejayaan seperti tahun 60 sampai 70-an.
  

Sumber: Puspenerbal

Chinese "Global Hawk" in PLAAF color

BEIJING-(IDB) : Guizhou Aviation Group (GAV) announces and  that the maiden flight of the Xianglong UAV has been successfully conducted on November 7th 2009 at 12:21 PM. The maiden flight took place at the Anshun airport and lasted 18 minutes.

Xianglong, or the Chinese HQ-4 Global Hawk, is a joint venture between the Guizhou Aviation Group and the Chengdu Aircraft Design Institute (CADI). It was first unveiled at the 2006 Zhuhai air show and completed its high-speed taxing tests in 2008. The fuselage, vertical and power plant of the Xianglong was designed by the GAV and the job of testing, manufacture and final assembly was handled by the CADI
The existing of a Chinese "Global Hawk" is nothing new as it has been featured in various trade-shows and with reported maiden flight conducted on November 7th 2009

However, until today there has been no confirmation to suggest that the PLAAF is adopting this high high-altitude UAV -- this recent photo of Xianglong in PLAAF color suggests that the program is advancing to next stage of development. 





Sumber: ChinaDefense

Berita Foto : Panglima TNI Pimpin Sertijab Dansesko TNI

JAKARTA-(IDB) : Jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI berpindah tangan. Jabatan yang dulunya dipegang Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik, M.P.A. kini diserahkan kepada Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto, S.E.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI. 
Sertijab dilakukan di Mako Sesko TNI Bandung
Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto, S.E. yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Kuathan Kemhan RI merupakan alumni AAL tahun 1977. Sedangkan Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik, M.P.A selanjutnya akan menjabat sebagai Staf Khusus Panglima TNI.
Panglima TNI melakukan inspeksi pasukan.
Panglima TNI diapit Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik dan Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto, S.E.

Sumber: Detik

Indobatt Salurkan Bantuan Unifil Kepada Masyarakat Lebanon

LEBANON-(IDB) : Wadansatgas, Letkol Mar Harnoko mewakili Komandan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT), Letkol Inf Hendy Antariksa Meresmikan penggunaan bantuan dari pihak UNIFIL yang didistribusikan kepada masyarakat Ghandouriyah, Lebanon Selatan, (Kamis, 30 Juni ).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kegiatan Seksi Civilian Military Coordination (CIMIC) yang berhasil menjembatani kepada pihak UNIFIL dalam upaya memenuhi kebutuhan sarana kebersihan masyarakat wilayah Ghandouriyah, berupa tempat pembuangan sampah sejumlah 100 unit.

Hasil koordinasi tersebut dikomunikasikan oleh Kasi CIMIC INDOBATT Mayor Arh Sukma Yudha kepada Mayor (kepala pemerintahan) Ghandouriyah, Mr Mohammad Nader. Peresmian penggunaan dan pendistribusian sarana kebersihan tersebut digelar di kantor Municipality (kantor pemerintahan daerah) Ghandouriyah pada pukul 10.30 waktu setempat.

Rangkaian acara diawali dengan dikumandangkannya UNIFIL Anthem, Lagu kebangsaan Lebanon dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sebagai simbol terlaksananya kerjasama antara pihak UNIFIL dengan Lebanon yang dimediasi oleh INDOBATT. 

Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan sambutan Mayor Ghandouriyah. Kepada INDOBATT, Mr Mohammad Nader menyampaikan rasa terima kasih atas terwujudnya pelaksanaan pendistribusian sarana kebersihan yang merupakan bantuan dari pihak UNIFIL. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Letkol Mar Harnoko mewakili Komandan INDOBATT. 

Beliau menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut serta atas kesediaan Mr Mohammad Nader untuk mewakili masyarakat Ghandouriyah untuk menerima bantuan tersebut. Beliau juga mengajak kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk selalu bekerjasama serta saling berkoordinasi dalam upaya menjaga proses perdamaian di Lebanon, khususnya wilayah Ghandouriyah.
Acara diakhiri dengan pembukaan tirai peresmian dan penyerahan bantuan UNIFIL secara simbolis yang diwakili oleh Wadan INDOBATT kepada Mayor Ghandouriyah.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Chief CIMIC Sektor Timur (G9), Lt.Col Cassado, Mukhtar (kepala pemerintahan daerah di bawah Mayor) Ghandouriyah Mr Ali Fayyad, Civil Affair, Mr Muhammad, Papen INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo serta perwakilan CIMIC wilayah Sektor Timur dan Sektor Barat UNIFIL.

Sumber: TNI AD

Dua Unsur Kapal Perang TNI AL Tiba di Brunei

BANDAR SRI BEGAWAN-(IDB) : Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592 milik TNI Angkatan Laut yang merupakan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) produksi industri pertahanan dalam negeri buatan PT . PAL Indonesia, Sabtu (2/7) tiba di Brunei Darussalam dalam rangka akan mengikuti pameran Brunei Internasional Defence Exibition & Coference (BRIDEX) 2011. 

Kedatangan KRI Banjarmasin-592 ke Brunei Darussalam juga membawa Delegasi Indonesia dan berbagai Alutsista produksi dalam negeri diantaranya dua buah Panser Anoa 6x6 dan lapangan tembak bergerak buatan PT.Pindad. Sementara itu,  Delegasi Indonesia terdiri dari beberapa staff dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan perusahaan industri pertahanan dalam negeri yang tergabung dalam BUMNIP antara lain PT. DI, PT. Pindad, PT.PAL,  PT. LEN dan PT. Dahana.

Setibanya KRI Banjarmasin-592 di Brunei Darussalam, Komandan KRI Banjar Masin Letkol Eko Joko Wiyono dan Delegasi Indonesia disambut oleh Athan Indonesia di Brunei Dasrussalam  Kolonel Sunaryo dan pejabat Tentara Angkatan Laut Brunai Darussalam.

Dalam kegiatan pameran BRIDEX nantinya, KRI Banjarmasin akan mengikuti kegiatan Brunei Darussalam Fleet Review (BFR) 2011  yaitu kegiatan parade kapal perang dari negara peserta. Selain KRI Banjarmasin, dalam parade nantinya turut pula KRI Lemadang-632 yang telah tiba sebelumnya.

Keikutsertaan  Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI dalam pameran BRIDEX 2001 kali ini sebagai upaya untuk mempromosikan produk – produk Alutsista dan Non Alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri ber-skala internasional pada umumnya dan regional  pada khususnya.

BRIDEX 2011 adalah pameran industri pertahanan berskala internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam dan akan berlangsung tanggal 6 sampai dengan 9 Juli 2011. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Brunei.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada BRIDEX2011 meliputi parade kapal perang, kirab kota open ships, Courtesy Call dan kunjungan ke lokasi BRIDEX. 

Sumber: DMC

Pasukan Kodam IX/Udayana Perkuat Tenaga Guru Dan Medis Di Perbatasan

Pasukan Pengaman Perbatasan Indonesia TNI
KUPANG-(IDB) : Panglima Kodam IX/ Udayana, Mayor Jenderal TNI Leonard, membuat terobosan baru dengan  mengirim guru dan tenaga medis ke wilayah perbatasan negara di Pulau Timor, NTT, untuk memajukan dunia pendidikan dan kesehatan demi kesejahteraan masyarakat di perbatasan.

"Wilayah perbatasan merupakan beranda paling depan yang harus mendapat perhatian serius. Karena itu anggota TNI-AD bisa menjadi guru di perbatasan, seperti yang pernah kita lakukan di Papua," katanya, di Kupang, Sabtu (3/7).

Leonard melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi NTT yang juga wilayah Komando Resort Militer 161/Wira Sakti. Dia beraudiensi dengan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, dan pimpinan setempat serta unsur masyarakat dan adat.

Menanggapi inisiatif TNI-AD itu, Lebu Raya memberi apresiasi dan menyambut baik rencana untuk mengerahkan personel-personel TNI-AD sebagai tenaga guru dan tenaga medis di wilayah perbatasan.

"Saya menyambut baik rencana Pangdam IX/Udayana menempatkan personelnya di perbatasan sebagai guru dan tenaga medis. Ini tentu akan membantu masyarakat untuk hidup lebih baik lagi," kata Lebu Raya.

Secara khusus, dia juga meminta dukungan jajaran TNI untuk mendukung kenyamanan dan ketertiban masyarakat, terkhusus di wilayah perbatasan.

"Wilayah perbatasan sebagai beranda terdepan harus menjadi tempat yang indah, nyaman dan harmonis. Dengan begitu orang bisa tertarik untuk datang ke NTT," katanya.

Menurut Leonard, program mengirim guru dan tenaga medis sudah pernah dilakukan di perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea di Pulau Irian. Masyarakat setempat menyambut baik program tersebut, yang hingga kini masih terus dilakukan.

"Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kita berharap mendapat dukungan, termasuk kepedulian untuk menjaga ketertiban di wilayah perbatasan," katanya, yang juga didampingi Komandan Korem 161/Wira Sakti, Kolonel Infantri Edison Napitupulu.

Terkait kunjungan lintas negara bagi warga NTT di garis perbatasan negara, Leonard berujar, "Soal berkunjung ke negara lain memang ada aturannya. Hal serupa juga dilakukan di perbatasan papua."

Begitupun soal mekanisme dan prosedur pengamanan garis perbatasan negara, dia menegaskan kepentingan koordinasi dan kesamaan persepsi pelaksanaan tugas di antara kedua pasukan di dua negara ini.

Indonesia menempatkan satu batalion infantri dan beberapa unsur pendukung untuk mengamankan 278 kilometer garis perbatasan negara di Pulau Timor dengan bekas Provinsi Timor Timur itu, yang sejak 2002 menjadi negara merdeka.

Terkait dengan Australia, Leonard menyatakan bahwa selama ini sering terjadi kasus imigran gelap dari Timur Tengah, dimana Propinsi NTT menjadi tempat transit menuju Australia.

"Prajurit TNI-AD tidak boleh terlibat sindikat imigran gelap. Bila terbukti ada anggota TNI-AD menjadi jaringan sindikat imigran gelap, saya minta masyarakat untuk segera melapor," tegas Pangdam.

Sumber: Antara