JAKARTA-(IDB) : "Jangan kita biarkan kekayaan laut kita dinikmati oleh bangsa lain," kata Koordinator Staf Ahli Kasal, Laksamana Muda TNI Bambang Budianto, di Markas Besar TNI-AL di Jakarta, Selasa. Kalimat singkat itu padat makna dan sangat luas cakupannya.
Budianto memang menjadi aktor pembaca amanat tertulis Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pada Hari Nusantara 2011. Menteri pertahanan Indonesia itu menegaskan kedaulatan negara dalam bentuk dan wahana apapun, termasuk di laut, harus dipertahankan.
"Kekayaan laut harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Laut kita terbentang sangat luas hampir tiga perempat dari keseluruhan wilayah tanah air," ujarnya. Satu data menyatakan, pencurian ikan laut --cuma dari ikan laut saja-- bisa mencapai angka 4,5 miliar dolar Amerika Serikat setahun.
Kalau ini bisa diselamatkan separuhnya saja, maka kita tidak perlu berhutang ke luar negeri atau institusi perbankan global yang kerap menyertakan persyaratan mengikat luar biasa. Potensi laut Indonesia yang besar itu belum sepenuhnya dikelola baik.
Industri perikanan nasional belum benar-benar berkembang. Kontribusi perikanan kepada pendapatan nasional juga masih relatif kecil. Bahkan, di perairan laut kita, justru masih banyak terjadi pencurian ikan terorganisasi. Akibatnya, sektor perikanan belum mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Belum selesai benar mengolah dan menggarap serta menjaga kekayaan ikan laut kita, pemerintah malah mengimpor ikan laut dari luar negeri. Hal ini karuan menimbulkan keresahan dan protes keras dari nelayan dan himpunan nelayan yang ada.
Sumber : Antara
Budianto memang menjadi aktor pembaca amanat tertulis Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pada Hari Nusantara 2011. Menteri pertahanan Indonesia itu menegaskan kedaulatan negara dalam bentuk dan wahana apapun, termasuk di laut, harus dipertahankan.
"Kekayaan laut harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Laut kita terbentang sangat luas hampir tiga perempat dari keseluruhan wilayah tanah air," ujarnya. Satu data menyatakan, pencurian ikan laut --cuma dari ikan laut saja-- bisa mencapai angka 4,5 miliar dolar Amerika Serikat setahun.
Kalau ini bisa diselamatkan separuhnya saja, maka kita tidak perlu berhutang ke luar negeri atau institusi perbankan global yang kerap menyertakan persyaratan mengikat luar biasa. Potensi laut Indonesia yang besar itu belum sepenuhnya dikelola baik.
Industri perikanan nasional belum benar-benar berkembang. Kontribusi perikanan kepada pendapatan nasional juga masih relatif kecil. Bahkan, di perairan laut kita, justru masih banyak terjadi pencurian ikan terorganisasi. Akibatnya, sektor perikanan belum mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Belum selesai benar mengolah dan menggarap serta menjaga kekayaan ikan laut kita, pemerintah malah mengimpor ikan laut dari luar negeri. Hal ini karuan menimbulkan keresahan dan protes keras dari nelayan dan himpunan nelayan yang ada.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar