JAKARTA-(IDB) : Produksi pesawat CN 295 yang merupakan hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military hendaknya tidak hanya untuk pengadaan pesawat angkut militer. Pesawat tersebut diharapkan juga dapat digunakan untuk angkutan sipil di dalam negeri.
"Dalam pembicaraan lebih lanjut kemarin di Bandung alangkah baiknya kalau pesawat CN 295 itu bukan hanya (buat) jajaran TNI atau Polri, tetapi juga pengguna di dalam negeri sendiri," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat memimpin rapat terbatas membahas alat utama sistem persenjataan, di Kantor Presiden, Kamis, (10/11).
Sebagaimana diketahui pada 26 Oktober kemarin, Presiden menyaksikan penandatanganan kerjasama antara PT DI dan Airbus Millitary dalam pembuatan pesawat CN 295.
Masih dengan perusahaan pembuat pesawat asal Eropa tersebut, ditandatangani juga MoU komersial untuk pemasaran dan penjualan bersama pesawat jenis Casa, CN 212-400, CN 235, dan CN 295 di kawasan Asia Pasifik.
Menurut Presiden, PT DI juga telah melakukan kerjasama jangka panjang pembangunan jet militer dengan Korea Selatan. SBY berharap agar kerjasama ini juga dapat dilakukan oleh industri pertahanan lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
"Dalam pembicaraan lebih lanjut kemarin di Bandung alangkah baiknya kalau pesawat CN 295 itu bukan hanya (buat) jajaran TNI atau Polri, tetapi juga pengguna di dalam negeri sendiri," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat memimpin rapat terbatas membahas alat utama sistem persenjataan, di Kantor Presiden, Kamis, (10/11).
Sebagaimana diketahui pada 26 Oktober kemarin, Presiden menyaksikan penandatanganan kerjasama antara PT DI dan Airbus Millitary dalam pembuatan pesawat CN 295.
Masih dengan perusahaan pembuat pesawat asal Eropa tersebut, ditandatangani juga MoU komersial untuk pemasaran dan penjualan bersama pesawat jenis Casa, CN 212-400, CN 235, dan CN 295 di kawasan Asia Pasifik.
Menurut Presiden, PT DI juga telah melakukan kerjasama jangka panjang pembangunan jet militer dengan Korea Selatan. SBY berharap agar kerjasama ini juga dapat dilakukan oleh industri pertahanan lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sumber : Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar