TEHRAN-(IDB) : Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menggelar rangkaian manuver di bagian timur negara dalam rangka mempertahankan kesiapan defensifnya. Angkatan Bersenjata Iran dalam statemennya menyebutkan, manuver bersandi Thamen al-Hojaj itu dimulai Jumat (18/11) di wilayah timur Iran dan digelar di area hingga 800 ribu kilometer persegi (500 ribu mil).
Terkait hal ini, Komandan Pangkalan Udara Khatam al-Anbiya, Brigjen Farzad Esmaili, mengkonfirmasikan tahap pertama manuver dengan penempatan unit pertahanan udara Angkatan Bersenjata Iran di lokasi yang telah ditentukan. Sejumlah besar divisi tempur, intelijen dan operasional Angkatan Bersenjata Iran, bersama dengan unit-unit pertahanan pasif dikerahkan dalam manuver militer baru itu.
Tahap awal dari manuver itu akan menilai kinerja setiap unit dalam membentuk pusat komando utama dan sekunder serta penempatan divisi reaksi taktis dan gerak cepat dalam menjalankan prinsip-prinsip strategi pertahanan pasif. Manuver yang dikomando dari Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya itu juga akan menganalisa kesiapan pasukan yang terlibat serta mengukur kapasitas operasional seluruh perlengkapan dan persenjataan. Republik Islam Iran berulang kali meyakinkan bahwa kekuatan militernya tidak mengancam negara-negara lain karena berasaskan pada doktrin pencegahan.
Manuver kali ini digelar di saat bangsa Iran mendapat serangan dari berbagai penjuru dalam beberapa pekan terakhir dari negara arogan dunia. Skenario terbaru AS dan Israel anti Iran memanfaatkan laporan terbaru Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano yang anti Tehran. Dengan congkak para petinggi Washington pasca perilisan laporan Amano berbicara soal serangan militer ke Iran. Tak tanggung-tanggung elit politik AS juga memberi kesempatan kepada Israel untuk sehaluan dengan mereka dan memberinya lampu hijau mengancam rakyat Iran dengan serangan militer.
Sementara itu, sesuai arahan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, bangsa dan petinggi Iran menjawab ancaman ini. Di sisi lain, angkatan bersenjata Republik Islam Iran sesuai doktrin pertahanan dan dengan tujuan meningkatkan kemampuan pertahanannya setiap tahun aktif menggelar manuver perang di berbagai wilayah perbatasan. Manuver pasukan Garda Revolusi (Pasdaran) bulan Juli lalu yang memamerkan kemampuan rudal Iran telah membuat takjub para pengamat.
Adapun manuver bersandi Thamen al-Hojaj akan berlangsung hingga hari Senin mendatang. Di manuver ini kemampuan pertahanan angkatan bersenjata Iran menghadapi ancaman di perbatasan timur negara ini bakal dipamerkan. Mengingat letak geografisnya, wilayah timur Iran merupakan wilayah sensitif mengingat kehadiran pasukan penjajah di negara tetangga Iran serta gerakan anasir Barat menciptakan instabilitas di perbatasan.
Sumber : Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar