TEL AVIV-(IDB) : Kabinet keamanan Rezim Zionis Israel dalam beberapa hari mendatang akan bersidang membahas masalah permintaan maaf kepada Turki. Rencana sidang ini digelar setelah adanya permintaan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan Fars News, berbagai laporan yang dirilis media Zionis menyebutkan bahwa tak hanya militer dan departemen pertahanan Israel yang menunjukkan minat untuk meminta maaf kepada Turki, bahkan Netanyahu juga cenderung untuk melakukan hal serupa.
Diharapkan Netanyahu sebelum Rabu 27 Juli saat perilisan laporan komite pencari fakta internasional soal serangan pasukan komando Israel terhadap Kapal Mavi Marmara sudah mengambil keputusan final.
Televisi Israel melaporkan, Netanyahu diprediksikan akan mengkaji permintaan maaf terbatas ke Turki untuk menghentikan proses penyidikan dan proses hukum bagi militer Israel yang terlibat dalam serangan 31 Mei 2010 terhadap Kapal Mavi Marmara serta upaya untuk mendapat pengakuan resmi atas blokade Jalur Gaza.
Di sisi lain, petinggi Turki tetap menekankan pentingnya permintaan maaf dari Rezim Zionis Israel serta pembayaran ganti rugi kepada keluarga korban serangan 31 Mei 2010.
Ibrahim Kalin, penasehat senior Perdana Menteri Turki menegaskan, pencapaian kesepakatan antara Turki dan Israel bergantung pada permintaan maaf Tel Aviv atas serangan terhadap Kapal Mavi Marmara.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar