Pages

Senin, Juli 18, 2011

Hizbullah Peringatkan Israel Tidak Mengusik Wilayah Maritim Lebanon

LEBANON-(IDB) : Ketua Fraksi Hizbullah di parlemen Lebanon, Mohammad Raad, menyatakan bahwa Hizbullah telah memperingatkan Israel untuk tidak mencoba melanggar kedaulatan Lebanon dengan mengeksplorasi zona gas di kawasan laut yang dipersengketakan di Laut Mediterania. 
 
Menurut laporan AFP (17/7), Raad menegaskan, "Israel tidak akan mampu menggali barang semeter pun di perairan tersebut untuk mendapatkan gas atau minyak." 

Raad menambahkan bahwa pemerintah Lebanon, yang saat ini Hizbullah memegang suara mayoritas, akan menjaga kedaulatan dan seluruh wilayah maritim negara ini. 

Kontroversi atas simpanan gas bumi di dasar Laut Mediterania itu meningkat setelah 12 Juli lalu, ketika Tel Aviv mengajukan peta baru perbatasan maritim kepada Lebanon. 

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Lebanon, Adnan Mansour, menyatakan bahwa peta baru perbatasan maritim yang diajukan oleh Israel itu memotong zona ekonomi Lebanon dan mengancam keamanan regional. 

Israel telah lama berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan zona minyak dan gas di perairan Lebanon, dan berharap menjadi salah satu negara pengekspor energi. 

Di lain pihak, Gebran Bassil, Menteri Energi dan Air Lebanon, menegaskan bahwa Beirut tidak akan merelakan hak-hak maritimnya, serta mengkhawatirkan pelanggaran Israel terhadap kawasan maritim, darat, dan udara Lebanon, begitu juga terhadap sumber-sumber minyak negara ini. 

Militer Israel menginvasi Lebanon selatan pada Juli 2006 lalu namun menghadapi perlawanan heroik dari pada pejuang Hizbullah. Serangan yang juga dikenal dengan nama Perang 33 Hari itu, merenggut 1. 200 warga Lebanon, sebagian besarnya warga sipil. 

Namun demikian, para pejuang Hizbullah juga mampu menimbulkan kerugian besar pada militer Israel dan sukses memukul mundur pasukan Zionis dan berhasil menggagalkan militer Israel meraih tujuan-tujuannya dalam perang tersebut. 

Di sisi lain, jet-jet tempur Israel melanggar zona udara Lebanon, nyaris setiap hari dengan alasan untuk pengintaian. 

Pemerintah Lebanon, Hizbullah, dan Pasukan PBB untuk Lebanon Selatan (UNIFIL), berulangkali mengecam pelanggaran oleh rezim Zionis itu dan menilainya sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Lebanon dan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701. Resolusi tersebut mewajibkan Israel menghormati kedaulatan Lebanon.

Sumber: Irib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar