SEOUL-(IDB) : Korea Selatan akan menyelenggarakan latihan militer dekat perbatasan Korea Utara pekan depan saat ketegangan meningkat dengan tetangga komunisnya itu, kata seorang pejabat, Minggu.
Militer Korea Selatan (Korsel) akan melakukan latihan lapangan di Kota Paju mulai Senin sampai Jumat, kata juru bicara kementerian pertahanan Seoul, sebagaimana dinyatakan AFP.
"Latihan itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan secara reguler untuk memperbaiki kesiapan tempur kami," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.
Ketegangan lintas perbatasan tetap tinggi sejak Korea Utara (Korut) dituduh menenggelamkan sebuah kapal perang Korsel yang menewaskan 46 awaknya dan penembakan satu pulau perbatasan Korsel yang menewaskan empat warga Korsel tahun lalu.
Hubungan memburuk kembali setelah Pyongyang akhir bulan lalu mengumumkan pihaknya menghentikan semua kontak dengan pemerintah konservatif Seoul, yang menuntut Korut meminta maaf menyangkut dua serangan itu.
Kedatangan sembilan warga Korut di Korsel menumpang perahu bulan ini semakin meningkatkan ketegangan setelah Seoul menolak permintaan Pyongyang untuk memulangkan sembilan orang itu.
Satu kelompok pembangkan Korut yang tinggal di Seoul menyebarkan 100.000 pamplet anti-Pyongyang melintasi perbatasan itu, Sabtu mendesak penggulingan rezim komunis itu, kendatipun ancama-ancaman dari Korut untuk menembak balon-balon yang membawa selebaran-selebaran itu.
Balon-balon raksasa itu bertuliskan slogan-slogan anti-Pyongyang termasuk satu menyerukan penggulingan pemimpin Korut Kim Jong-Il dan putra bungsunya Kim Jong-Un yang akan mengantikannya.
Militer Korea Selatan (Korsel) akan melakukan latihan lapangan di Kota Paju mulai Senin sampai Jumat, kata juru bicara kementerian pertahanan Seoul, sebagaimana dinyatakan AFP.
"Latihan itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan secara reguler untuk memperbaiki kesiapan tempur kami," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.
Ketegangan lintas perbatasan tetap tinggi sejak Korea Utara (Korut) dituduh menenggelamkan sebuah kapal perang Korsel yang menewaskan 46 awaknya dan penembakan satu pulau perbatasan Korsel yang menewaskan empat warga Korsel tahun lalu.
Hubungan memburuk kembali setelah Pyongyang akhir bulan lalu mengumumkan pihaknya menghentikan semua kontak dengan pemerintah konservatif Seoul, yang menuntut Korut meminta maaf menyangkut dua serangan itu.
Kedatangan sembilan warga Korut di Korsel menumpang perahu bulan ini semakin meningkatkan ketegangan setelah Seoul menolak permintaan Pyongyang untuk memulangkan sembilan orang itu.
Satu kelompok pembangkan Korut yang tinggal di Seoul menyebarkan 100.000 pamplet anti-Pyongyang melintasi perbatasan itu, Sabtu mendesak penggulingan rezim komunis itu, kendatipun ancama-ancaman dari Korut untuk menembak balon-balon yang membawa selebaran-selebaran itu.
Balon-balon raksasa itu bertuliskan slogan-slogan anti-Pyongyang termasuk satu menyerukan penggulingan pemimpin Korut Kim Jong-Il dan putra bungsunya Kim Jong-Un yang akan mengantikannya.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar