ANKARA-(IDB) : Ankara menolak desakan Washington untuk membatasi transaksi Bank Mellat Iran di Turki, dan menentang sanksi sepihak AS dan Uni Eropa terhadap bank Iran.
Sebagaimana dilaporkan Press TV Jumat (29/4), menanggapi permintaan Washington,
Ankara menyatakan bahwa Bank Mellat tidak terdaftar di antara bank-bank Iran dikenai sanksi PBB dan Turki tidak memiliki komitmen terhadap sanksi sepihak lain yang dikenakan oleh AS dan Uni Eropa.
Turki juga menegaskan bahwa Iran adalah penyedia gas alam ke Turki dan mengingat keadaan yang ada, tidak mungkin bagi Ankara untuk memutuskan hubungan ekonomi dengan Tehran.
Sebelumnya, David Cohen, deputi menteri keuangan AS urusan pemberantasan terorisme dalam konferensi pers di sela-sela lawatannya ke Ankara, (Rabu, 28/4) menegaskan bahwa pihaknya telah meminta pemerintah Turki untuk menghindari perluasan hubungan perdagangan dengan Iran. Cohen juga mendesak kalangan perbankan Turki untuk mendukung upaya AS mengucilkan perbankan Iran.
Pasca penerapan resolusi anti-Iran Dewan Keamanan PBB, AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi unilateral tambahan pada Republik Islam terkait tudingan program nuklir sipil Tehran.
Bagi Tehran sanksi justru semakin meningkatkan neraca perdagangan dengan negara lain, dan membuat ekonomi Iran lebih tangguh dalam menghadapi embargo tersebut.
Neraca perdagangan antara Iran dan Turki dilaporkan meningkat lebih dari 70 persen, melebihi $ 2,144 miliar dalam dua bulan pertama tahun 2011. Perdagangan Turki-Iran melonjak 10 kali lipat mencapai $10 miliar pada tahun lalu dibandingkan tahun 2.000.
Tahun lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara berusaha meningkatkan volume perdagangan dengan Iran selama lima tahun ke depan menjadi tiga kali lipat dari kondisi saat ini.
Erdogan menambahkan bahwa Tehran dan Ankara sedang menyiapkan kontrak "perjanjian perdagangan preferensial" yang akan menggenjot neraca perdagangan menjadi $30 miliar pada periode mendatang.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar