JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri , Marty Natalegawa menjelaskan bahwa pertemuan trilateral antara Menlu Indonesia, Kamboja dan Thailand belum menemukan titik konklusi meskipun sudah mencapai langkah maju dengan adanya rumusan bersama untuk dibahas dan disepakati oleh kedua negara. Hal ini disampaikan Senin (09/.05) usai pertemuan.
"Pendekatan yang coba kita lakukan adalah package solution. Tidak lagi bicara siapa ambil langkah apa, tapi suatu proses. Yang dicapai adalah konsensus pada tingkat menteri dan mereka akan menyampaikannya kepada kepala negara masing-masing,'' ujar Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dalam konferensi press di kantornya,Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Senin, (9/5/2011).
Menurut Marty, dalam paket tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Sebelumnya dikabarkan, Thailand telah menyampaikan persetujuannya tehadap Kerangka Acuan perundingan kedua belah pihak. Salah satu poin dalam kerangka Acuan itu adalah kehadiran tim pemantau di wilayah perbatasan.
Namun hingga saat ini Thailand belum menyepakatinya secara resmi. Thailand akan menandatangani kerangka acuan tersebut jika Kamboja menarik pasukannya dari wilayah perbatasan yang disengketakan. Permintaan Thailand ini ditolak mentah-mentah oleh Kamboja. Ketika ditanya mengenai prasyarat dari Thailand ini, Marty tidak menjawabnya secara detail.
"Bersamaan dengan disampaikannya persetujuan Thailand itu pula akan dilakukan pertemuan GBC (General Border Commision). Satu kesatuan tidak mana yang lebih dulu," jawab menteri yang selalu tampil dandy ini.
Pertemuan tiga menteri ini merupakan pertemuan lanjutan dari KTT ASEAN kemarin. Mereka diminta kepala negara masing-masing untuk menindaklanjuti tawaran solusi dari Indonesia yang disampaikan dalam KTT tersebut.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar