MOSKOW-(IDB):Rusia pada Rabu (30/03) memperingatkan negara Barat terhadap upaya sekutu mempersenjatai pemberontak Libya untuk melawan pasukan Muammar Khaddafi. Rusia mengatakan Libya harus menentukan masa depan politik negara mereka tanpa campur tangan asing. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menekankan penentangan Rusia atas yang dikatakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pemimpin lain bahwa mereka mengisyaratkan membuka opsi untuk mempersenjatai dan melakukan pelatihan militer pada gerakan perlawanan Libya.
"Beberapa saat lalu, Menlu Prancis mengumumkan bahwa negaranya siap membahas pasokan senjata bagi oposisi Libya beserta mitranya," kata Lavrov dalam jumpa pers setelah berunding dengan mitranya asal Austria. "Saat ini, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa operasi Libya dilakukan untuk melindungi masyarakat, bukan untuk mempersenjatainya. Kami sangat setuju dengan Sesjen NATO mengenai hal tersebut," tambah Lavrov dikutip Reuters.
Saat menyinggung masa depan politik di Libya, Lavrov, mengatakan bahwa secara jelas, negara itu "siap melakukan reformasi" dengan menambahkan bahwa "kedua pihak di Libya harus menyepakati tentang negara Libya seharusnya".
"Jelas bahwa Libya akan memiliki pemerintahan berbeda dan juga jelas bahwa negara itu akan menjadi pemerintahan demokratis, namun rakyat Libya sendiri yang harus memutuskannya tanpa pengaruh dari luar negeri," kata Lavrov.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar