Hillary Clinton Menteri Luar Negeri AS |
TRIPOLI-(IDB):Amerika Serikat membuka kemungkinan untuk mempersenjatai gerakan perlawanan. Hal ini terungkap dalam pernyataan gedung putih yang dikeluarkan melalui Menteri Luar Negerinya, Hillary Clinton.
Hillary Clinton mengatakan hari Selasa bahwa mempersenjatai oposisi adalah hal yang legal, berdasarkan resolusi PBB yang memungkinkan negara-negara anggota "untuk mengambil semua langkah yang diperlukan" - dengan pengecualian pendudukan asing - untuk melindungi warga sipil di bawah ancaman serangan di Libya.
Sementara pelatihan kekuatan oposisi ini dengan persenjataan baru menimbulkan tantangan besar, kata pensiunan Mayor Jenderal James "Spider" Marks, seorang jenderal mantan komandan dari US Army Intelligence Center.
Dalam wawancara hari Selasa dengan tiga jaringan televisi utama AS, Presiden AS Barack Obama mengatakan ia terbuka untuk mempersenjatai para pejuang pemberontak. "Pemerintah AS telah menghabiskan sekitar $ 550 juta untuk aksi militer di Libya, ujar Pentagon pada hari Selasa. Mereka juga menambahkan bahwa sekitar 60% biaya untuk amunisi. Biaya aksi militer ini diperkirakan akan mencapai sekitar $ 40 juta sebulan, ujar juru bicara Pentagon Cmdr. Kathleen Kesler.
Sejauh ini Amerika masih berkeras bahwa mereka tidak berpihak dalam konflik di Libya dan hanya menegakan zona larangan terbang dan melindungi warga sipil dari kekejaman tentara Khaddafi. Sejauh ini mereka sebelumnya sempat mengatakan tidak akan mempersenjatai pejuang gerakan perlawanan, meskipun mereka mengadakan serangan langsung kepada posisi pasukan darat Khaddafi dalam upaya mendukung gerak maju gerakan perlawanan.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar