Illustration pengamanan laut china selatan. |
JAKARTA-(IDB): Sepuluh Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) negara anggota Asean fokus membicarakan Laut Cina Selatan. Petinggi Angkatan Bersenjata Asean membahas ancaman pembajak di jalur lalu lintas Asean ini.
Panglima TNI, Laksamana Agus Suharsono menjelaskan, kerjasama pengamanan Asean akan menimalisir kejahatan di laut. Buktinya, kerjasama Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura di Selat Malaka. Saat ini keamanan di Selat Malaka meningkat seiring dengan digiatkannya patroli bersama.
"Tadi dari Malaysia menyampaikan kondisi di Malaka. Adanya Patroli di Malaka oleh empat negara, itu bisa menurunkan tingkat kejahatan di Malaka, sehingga saat ini Malaka menjadi zero acsiden," kata Agus di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, (31/3/2011).
Pulihnya keamanan di Selat Malaka, ternyata tak terjadi di Laut Cina Selatan. Para penjahat laut ini memilih Laut Cina Selatan sebagai wilayah operasi.
"Kita harus mewaspadai kejahatan yang awalanya berada di Malaka berpindah ke Laut Cina Selatan. Untuk itu kita tingktakan pengamanan jalur ekonomi di Laut Cina selatan supaya terus berjalan," imbuhnya.
Selain itu, dalam pertemuan Pangab se Asean hari ini juga disepakati bahwa Asean tidak akan pernah membuat fakta militer atau pun aliansi militer. Bukan hanya itu, mereka juga sepakat untuk tidak mengerahkan pasukan ke wilayah Laut Cina Selatan.
"Tetapi angkatan Bersenjata Asean berkeinginan untuk membentuk suatu pasukan penjaga perdamaiaan kawasan Asean yang siap dikerahkan ke negara yang membutuhkan sesuai dengan permintaan," sergahnya.
Panglima TNI, Laksamana Agus Suharsono menjelaskan, kerjasama pengamanan Asean akan menimalisir kejahatan di laut. Buktinya, kerjasama Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura di Selat Malaka. Saat ini keamanan di Selat Malaka meningkat seiring dengan digiatkannya patroli bersama.
"Tadi dari Malaysia menyampaikan kondisi di Malaka. Adanya Patroli di Malaka oleh empat negara, itu bisa menurunkan tingkat kejahatan di Malaka, sehingga saat ini Malaka menjadi zero acsiden," kata Agus di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, (31/3/2011).
Pulihnya keamanan di Selat Malaka, ternyata tak terjadi di Laut Cina Selatan. Para penjahat laut ini memilih Laut Cina Selatan sebagai wilayah operasi.
"Kita harus mewaspadai kejahatan yang awalanya berada di Malaka berpindah ke Laut Cina Selatan. Untuk itu kita tingktakan pengamanan jalur ekonomi di Laut Cina selatan supaya terus berjalan," imbuhnya.
Selain itu, dalam pertemuan Pangab se Asean hari ini juga disepakati bahwa Asean tidak akan pernah membuat fakta militer atau pun aliansi militer. Bukan hanya itu, mereka juga sepakat untuk tidak mengerahkan pasukan ke wilayah Laut Cina Selatan.
"Tetapi angkatan Bersenjata Asean berkeinginan untuk membentuk suatu pasukan penjaga perdamaiaan kawasan Asean yang siap dikerahkan ke negara yang membutuhkan sesuai dengan permintaan," sergahnya.
Sumber: Tribun News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar