Pages

Sabtu, Maret 08, 2014

Inalum Dipersiapkan Pasok Bahan Baku Industri Pesawat Terbang

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras untuk membangun proses hilirisasi di pabrik milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan investasi ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS). Sebeb ke depan, pemerintah berharap aluminium produksi pabrikan itu dapat digunakan untuk komponen pesawat terbang.   
 
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengungkapkan, Inalum akan meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya demi memenuhi industri yang lebih canggih lagi.
 
"Inalum nantinya akan memproduksi aluminium alloy yang bisa diperuntukkan bagi pembuatan pesawat terbang dan lainnya," ujar dia saat ditemui di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
 
Untuk diketahui, aluminium alloy merupakan material utama yang saat ini digunakan industri pesawat terbang komersial.
 
Dalam rencana bisnis jangka panjang, Hidayat mengatakan, Inalum akan diarahkan sebagai pengekspor produk aluminium berkualitas baik dengan kapasitas mumpuni.
 
"Sebesar 80% produk Inalum sudah terserap di pasar domestik. Dan diharapkan bisa ekspor ketika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi," ujarnya.
 
Pengembangan dan perluasan Inalum membutuhkan investasi sekitar US$ 700 juta. Dana itu bisa berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) atau melepas saham perdana (Innitial Public Offering/IPO). "Lebih baik Inalum IPO karena jangka panjangnya bagus dan diawasi publik juga," terang dia.
 
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, penerapan larangan ekspor mineral mentah, termasuk bauksit akan mendorong perusahaan tambang membangun smelter bauksit menjadi alumina.
 
"Ini yang sedang dijajaki beberapa perusahaan termasuk PT Antam. Dari hasil alumina itu bisa langsung dipakai Inalum untuk menggantikan kebutuhan yang selama ini masih diimpor dari Australia," jelas dia.
 
Jika hilirisasi telah berjalan, menurut Mahendra, produk aluminium Inalum bisa digunakan untuk berbagai jenis industri, seperti otomotif, perabot rumah tangga, elektronik, makanan dan minuman serta lainnya. 

Bulan Ini, Inalum Bakal Jadi BUMN Ke-141


PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) telah resmi kembali ke Indonesia, setelah sebelumnya dimiliki secara mayoritas oleh perusahaan Jepang. Inalum siap menjadi perusahaan BUMN ke-141.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, saat ini pembentukan Inalum menjadi BUMN tengah diproses secara hukum lewat pembentukan Peraturan Pemerintah (PP), yang menjadi landasan hukum Inalum sebagai BUMN.

"PP pembentukan BUMN sebentar lagi rampung. Sekarang tinggal proses panandatanganan. Cepat sekali, bulan ini selesai dan menjadi BUMN," ungkap Hatta usai rapat pembahasan Inalum di kantornya, Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Hatta menuturkan, pasca transisi kepemilikan, beberapa persoalan untuk sementara akan dikerjakan oleh Otoritas Asahan. Seperti pembagian biaya dari PLTA 1 dan 2, serta serta pembenahan lingkungan.

"Nanti kalau pengakhiran tugas Otoritas Asahan, baru akan berlanjut ke proses lainnya. Semua ini kita minta dituntaskan dan merupakan tugas dari Otoritas Asahan untuk menyelesaikan persoalan tadi, yang memang ini bagian dari pasca agreement harus tuntaskan," ujarnya.

Sementara untuk pengembangan usaha, menurut Hatta, akan diatur oleh perencanaan besar di Kementerian Perindustrian. Baik mulai dari peningkatan kapasitas produksi, pengembangan kawasan, hingga proses hilirisasinya.

"Tetap pada masterplan Kemenperin Pengembangan kawasan industri sampai pada proses hilirisasinya," kata Hatta.




Sumber : SCTV

China Tingkatkan Anggaran Pertahanan, Asia Pasifik Semakin Memanas

BEIJING-(IDB) : Berita pertahanan terpopuler untuk wilayah Asia Pasifik minggu ini adalah mengenai keputusan China untuk meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 12,2 persen menjadi sekitar USD 132 miliar (sekitar 1.500 triliun rupiah) untuk tahun fiskal berikutnya.


Perlu diperhatikan bahwa angka peningkatan tersebut terasa tidak memiliki korelasi dengan tingkat pertumbuhan aktual China yang besarnya 7,7 persen (dengan target 7,5 persen). Menandakan China berambisi besar untuk meningkatkan kemampuan militernya. Sekaligus sebagai sinyal kuat dari Presiden Xi Jinping bahwa Beijing tidak akan mundur dari ketegasannya untuk terus meningkatkan kekuatan di Asia, terutama di perairan yang disengketakan .

Keputusan China ini diumumkan pada hari Rabu lalu saat hari pertama Kongres Rakyat Nasional, sebuah pertemuan tahunan anggota legislatif yang tujuannya untuk secara resmi menyetujui kebijakan yang telah dibuat oleh para pemimpin Partai Komunis.

Laju pertumbuhan anggaran pertahanan China terus meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2013 lalu, anggaran pertahanan China meningkat sebesar 10,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kini belanja militer negara itu menjadi yang terbesar kedua di dunia dibelakang Amerika Serikat.

Sebagai negara produsen peralatan pertahanan yang kini diperhitungkan di dunia, peningkatan anggaran pertahanan ini tentu menjadi kabar baik bagi produsen-produsen pertahanan di seluruh China. Sangat kontras dengan apa yang terjadi pada militer Amerika Serikat saat ini yang tengah mengencangkan "ikat pinggang." Bahkan pengumuman terbaru dari menteri pertahanan AS menyebutkan bahwa Pentagon berencana memangkas ratusan ribu personel militernya guna mengalihkan dananya ke sektor militer lain (misal pengembangan alutsista).

IHS Jane, konsultan dan analis pertahanan, memperkirakan bahwa China akan menghabiskan USD 148 miliar pada tahun ini. Analis militer Barat menilai bahwa pengeluaran militer tahuan aktual China diyakini lebih besar dari angka yang diumumkan. Namun meskipun begitu, perkiraan anggaran pertahanan China yang sebenarnya ini masih jauh lebih kecil dari anggaran pertahanan Amerika Serikat yang secara resmi diumumkan sebesar USD 528,8 miliar untuk tahun fiskal 2014, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar USD 600,4 miliar (laporan IISS).
Anggaran pertahanan China tahun 2000-2014
Pesatnya pertumbuhan anggaran pertahanan China menjadi tanda bahwa China berhasrat untuk mendominasi kehadiran militer di Pasifik terutama angkatan laut. Tahun lalu, Angkatan Laut China telah mengerahkan kapal induk pertamanya, Liaoning, ke laut yang dibeli dari Ukraina dan dibangun kembali oleh China. Belum lagi pertumbuhan pesat kapal perang dan kapal selam China baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang cukup mengejutkan AS.

Para pejabat AS sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas ketegangan diplomatik di Asia Timur dan Asia Tenggara, sebagian besar terkait dengan meningkatnya militer dan klaim-klaim China atas wilayah yang masih disengketakan, ditambah lagi pada tahun ini anggaran pertahanan China kembali meningkat. Namun sebagian analis menilai pengeluaran militer China adalah moderat, dan sesuai dengan kondisi ekonomi dan keamanan negara tersebut.

Chen Zhou, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Militer dan Deputi Kongres Rakyat Nasional (NPC), mengatakan bahwa belanja militer China saat ini berada pada tingkat yang "masuk akal dan seimbang," seperti dikutip laman Xinhua.

Chen mengakui bahwa China berada di bawah tekanan strategis yang terus meningkat, sebagaimana wilayah Asia-Pasifik telah menjadi pusat geo-politik dan ekonomi global dengan beberapa negara besar telah mempercepat penyesuaian strategis dan memperkuat aliansi militer.

Chen juga mengatakan bahwa peningkatan anggaran pertahanan juga disebabkan karena China dihadapkan pada tanggung internasional yang terus meningkat. China adalah negara penyumbang terbesar misi penjaga perdamaian PBB di antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. China juga secara rutin mengirimkan gugus tugas angkatan lautnya untuk melakukan misi pengawalan di Teluk Aden dan lepas pantai Somalia.

"Misi luar negeri biayanya beberapa kali lebih besar daripada mereka yang di dalam negeri," kata Chen. "Dengan menaikkan anggaran pertahanan dan meningkatkan kemampuan militernya, China akan mampu memberikan kontribusi lebih untuk perdamaian dunia."

Proyeksi Kekuatan

Besarnya belanja militer memungkinkan China menciptakan kekuatan modern yang mampu memproyeksikan kekuatannya tidak hanya di perairan yang disengketakan di Timur dan Selatan China, tetapi bisa lebih jauh ke Samudra Pasifik dan Hindia Barat.

Pesawat-pesawat tempur dan pesawat pengintai China sekarang secara rutin berpatroli zona identifikasi pertahanan udara baru yang kontroversial yang mencakup pulau-pulau yang disengketakan dengan Jepang. Sementara itu, kapal induk China, Liaoning, sudah melakukan latihan pertamanya di Laut China Selatan pada akhir tahun lalu.

Pada saat Washington berusaha meningkatkan kehadiran militernya di wilayah Asia Pasifik sebagai bagian dari strategi "poros" Asia, China juga terus membangun kapal selam, kapal permukaan dan rudal balistik anti-kapal, dan telah menguji teknologi baru sistem pertahanan udara.

Terkait pesawat tempur siluman J-20 China yang telah menjadi sasaran spekulasi para analis pertahanan barat. Desain sebelumnya J-20 dinilai cacat terutama bila untuk ditujukan sebagai pesawat tempur siluman. Namun menurut laporan terbaru, beberapa elemen pesawat J-20 telah diperbaiki dan dimodifikasi oleh China, yang sepertinya khusus untuk meningkatkan kinerja silumannya. Namun apapun hasilnya, upaya China untuk terus mengembangkan J-20 menjadi bukti bahwa negara ini tidak akan menyerah untuk terus meningkatkan kemampuan militernya.

J-20 belum diharapkan untuk dioperasikan Angkatan Udara China dalam waktu dekat, Pentagon memperkirakan bahwa pesawat itu paling cepat masuk layanan pada 2018 nanti. Sejauh yang diketahui, J-20 tampaknya dirancang khusus untuk digunakan Angkatan Udara China. Hingga kini China belum mengisyaratkan untuk mengekspor J-31 (versi ekspor J-20) ke negara lain.



Sumber :  Artileri

Paspampres Dan US Army Special Force Tutup Latihan Bersama 2014

JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Doni Monardo diwakili oleh Wadanpaspampres Brigjen TNI (Mar) Guntur Irianto Ciptolelono, menutup secara resmi Latihan Bersama (Latma) Garuda Shadow Tahun 2014 antara Paspampres dengan US Army Special Forces, di Aula Bima Mako Grup C Paspampres, Lawang Gintung, Bogor, Jumat (7/3/2014).

Latma Garuda Shadow Tahun 2014 yang berlangsung selama sebulan ini, diikuti oleh 40 personel dari kedua negara dengan lokasi latihan di beberapa tempat, seperti Mako Grup C Paspampres, Bogor, Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, dan sejumlah fasilitas umum di Taman Mini serta Taman Impian Jaya Ancol.


Latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit kedua satuan serta masing-masing pihak dapat memberikan pengalamannya kepada pihak lain, sehingga kemampuan tingkat perorangan maupun tingkat satuan bisa berkembang.


Danpaspampres dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wadanpaspampres mengatakan bahwa, kerjasama Paspampres dengan pihak US Army Special Forces dalam bidang latihan semakin pesat dan berkembang sejak Latma Garuda Shadow dilaksanakan pada tahun 2009.

"Terselenggaranya latihan ini secara rutin setiap tahunnya merupakan bukti semakin meningkatnya hubungan baik angkatan bersenjata kedua negara," kata Mayjen TNI Doni dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com.m


Lebih lanjut Danpaspampres menilai semangat dari kedua satuan yang sangat luar biasa dalam menciptakan latihan yang berkualitas juga untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar orang perorang, serta berharap hubungan kerjasama dan persahabatan yang sudah dibangun ini akan semakin maju dan semakin erat.


Diakhir amanatnya Danpaspampres mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terkait dalam terselenggaranya Latma Garuda Shadow, khususnya kepada kedutaan Amerika Serikat dan US Pacom.




Sumber : Tribunnews

Singapura Berencana Beli Enam Pesawat Tanker Airbus A330 MRTT

SINGAPURA-(IDB) : Singapura mengatakan bahwa pihaknya akan mengganti pesawat tanker pengisi bahan bakar di udara KC-135R yang dibuat oleh perusahaan AS Boeing dengan pesawat tanker multiperan Airbus A330 MRTT, dikutip oleh laman Space War.



Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan kepada parlemen Singapura mengenai keputusannya untuk mendapatkan A330 MRTT, yang desainnya berdasarkan pesawat A330 sipil.



Ng tidak menyebutkan berapa unit A330 MRTT yang akan dibeli Singapura, namun sumber di Airbus menyebutkan bahwa Singapura ingin membeli enam pesawat A330 MRTT dengan kontrak diperkirakan senilai USD 1,4 miliar.



Dari laporan The Military Balance 2014 yang diterbitkan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) yang berbasis di London, diketahui bahwa Angkatan Udara Singapura selama ini mengoperasikan 4 unit pesawat tanker pengisi bahan bakar di udara KC-135R.



"Pada tahun 2030, tanker udara KC-135R kita telah akan digantikan dengan tanker Airbus A330 multiperan, yang telah kita putuskan untuk mengakuisisinya," kata Ng saat debat mengenai anggaran negara.



"MRTT, atau Airbus A330, dapat menampung bahan bakar 20 persen lebih banyak dari KC-135 dan otomatis akan meningkatkan jangkauan pesawat tempur kita melalui pengisian bahan bakar di udara," katanya.



Boeing KC-135R Angkatan Udara Singapura.
Airbus A330 MRTT juga dapat berperan ganda sebagai pesawat kargo dan angkut pasukan, misalnya untuk menggelar pasukan dan peralatan ke luar negeri yang jauh seperti yang Singapura lakukan pada saat operasi bantuan kemanusiaan dan bencana.



IHS Jane Defence Weekly mengatakan bahwa Airbus juga telah mendapatkan order untuk pembelian A330 MRTT dari Angkatan Udara Australia, Arab Saudi, Inggris dan Uni Emirat Arab (UEA).
Boeing KC-135, yang mulai terbang untuk Angkatan Udara AS pada 1950-an, dimanfaatkan untuk melayani pengisian bahan bakar di udara untuk pesawat-pesawat pembom jarak jauh, pesawat tempur dan pesawat kargo.

Pada tahun 2011, Boeing mengalahkan rival Eropa-nya (Airbus) untuk kontrak senilai USD 30 miliar untuk menggantikan armada tua KC-135 Angkatan Udara AS dengan armada tanker baru yaitu KC-46, yang pengiriman pertama dijadwalkan pada tahun 2017.




Sumber : Artileri

AS Sebarkan 12 Jet Tempur F-16 Ke Polandia Di Tengah Krisis Crimea

WASHINGTON-(IDB) : Sebuah skadron F-16 Angkatan Udara AS dari pangkalan udara Aviano, Italia, akan disebarkan ke Polandia di tengah krisis Ukraina.

Dua belas pesawat tempur F-16 dan 300 militer AS akan dikerahkan minggu depan menuju pangkalan udara Lask di Polandia Tengah, untuk latihan gabungan dengan Angkatan Udara Polandia.



Menurut menteri pertahanan Polandia, Tomasz Siemoniak, latihan awalnya dijadwalkan hanya pada skala kecil, namun kini ditingkatkan setelah krisis di perbatasan timur Polandia.



F-16 AS disebarkan secara rutin ke Polandia. Pada Mei 2013, enam F-16 dan 150 militer dari Skadron Wisconsin Air National Guard 176 Tactical Fighterd dari pangkalan udara Truax dikerahkan menuju pangkalan udara Lask untuk latihan integrasi dan interopabilitas dengan F-16, Su-22 dan MiG-29 Polandia.



Sementara itu, enam F-15 dari Angkatan Udara Inggris memperkuat detasemen AS di Siauliai di Lithuania, dimana disana jet tempur AS melakukan tugas kepolisian udara di wilayah Baltik.



Tampaknya ini merupakan penyebaran kekuatan AS secara simbolis dalam menanggapi krisis Ukraina-Rusia, bila krisis tidak mereda Washington tampaknya akan melakukan lebih jauh lagi. (U.S. Air Force).
Sumber : Artileri

Uji Coba Rantis Berpeluncur Roket Sukses


GARUT-(IDB) : PT Pindad (Persero) yang tergabung dalam Konsorsium Roket Nasional bersama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, serta beberapa perusahaan BUMN seperti PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero), kembali melakukan pengujian Roket Pertahanan. 

Pengujian ini dilakukan di Stasiun Peluncuran Roket Sonda, Pameungpeuk Garut, Jawa Barat pada tanggal 6 Maret 2014. Perwakilan PT Pindad (Persero) yang hadir dalam acara pengujian tersebut adalah Direktur Sistem Senjata Ade Bagdja dan Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan Triyono Priohutomo.


Tujuan diadakannya pengujian roket ini adalah untuk melakukan uji dinamis beberapa unit roket terhadap beberapa jenis launcher. Uji dinamis ini dilakukan pada 2 unit RHan-122 terhadap Multi Launcher Rocket System (MLRS) milik Kementerian Pertahanan, 3 unit RHan-122B pada laras RM 70 GRAD milik Marinir, dan uji dinamis 3 unit RX-2020 terhadap Peluncur Roket Modular (PRM) 861 milik PT Pindad (Persero).



Hasil dari pengujian ini pun memuaskan, semua unit roket dapat meluncur dengan baik. Kemudian dilakukan evaluasi oleh tim guna menghasilkan feedback yang dapat dijadikan masukan untuk pengembangan roket pertahanan ini di masa depan.


Acara ini juga dihadiri oleh Kabalitbang Kemhan, Deputi Kementerian Riset dan Teknologi, Aslog Dislitbang AL, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan, Kepala Marinir, dan Direktur Utama PT Dahana (Persero). (Anggia)




Sumber : BUMN

Krisis Ukraina Vs Russia

eurasian-union-map-3
Perebutan pengaruh blok Europa dan Eurasia


JKGR-(IDB) : Krisis Ukraina dasarnya adalah tarik-tarikan kekuatan di dalam dan diluar negara itu sendiri. Di dalam adalah adanya pihak pro terhadap Uni Eropa (etnis Ukraina, 77.8% populasi ) dan yang pro Russia (etnis Russia, 17.3% populasi ). Sementara pengaruh dari luar adalah akibat geografis Ukraina yang berbatasan dengan negara Uni Eropa di barat dan Russia di Timur. Perebutan pengaruh EU/NATO vs Russia.


Perebutan pengaruh ini kemudian berujung dan bereskalasi menjadi kerusuhan masal dengan korban puluhan jiwa. Dengan alasan melindungi masyarakat etnis Russia (terutama di Crimea dan sebagian Ukraina Timur), kemudian pemerintah Russia mengirimkan paskan ke wilayah Ukraina Timur. Berikut beberapa peristiwa kunci yang berujung kerusuhan dan mendorong masuknya militer Russia.

  • 21 November 2013 : Perjanjian Asosiasi Uni Eropa ditinggalkan, hal ini memicu protes besar di Kiev
  • 30 November : Polisi meluncurkan serangan brutal terhadap para mahasiswa demonstran.
  • 17 Desember : Rusia menawarkan pinjaman sebesar $15 milyar dan pasokan gas dengan harga yang lebih murah, masyarakat melihatnya sebagai upaya sogokan Russia kepada Presiden Yanukovych.
  • 16 Januari 2014 : Parlemen mengeluarkan undang-undang anti-protes. Sebagian besar undang-undang kemudian dicabut
  • 19-20 Januari : intensitas bentrokan meningkat
  • 22 Januari : Kematian pertama pengunjuk rasa : dua orang meninggal akibat luka tembak setelah bentrokan dengan polisi. tubuh seorang aktivis ditemukan di hutan berhari-hari setelah penculikannya
  • 23-24 Januari : Demonstran merebut gedung-gedung pemerintah di Lviv, Ivano – Frankivsk, dan kota-
  • kota Ukraina barat lainnya, protes juga menyebar ke timur
  • 28 Januari : Perdana Menteri Mykola Azarov dan pemerintahnya mengundurkan diri
  • 14-16 Februari : Di bawah kesepakatan amnesti, pengunjuk rasa mengosongkan gedung-gedung
  • pemerintah yang diduduki, dan tuduhan terhadap mereka yang sudat ditangkap dicabut
  • 18 Februari : Juru bicara parlemen menolak perdebatan tentang perubahan konstitusi, bentrokan
  • meletus di Kiev, mengakibatkan banyak korban meninggal
  • 20 Februari : Independence Square dan jalan-jalan sekitarnya menjadi medan perang. Setidaknya 77  orang tewas dalam periode 48 jam, ratusan terluka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi, termasuk banyak ditembak oleh penembak jitu berseragam

Mengapa Crimea begitu penting bagi Rusia ?


Crimea secara strategis penting sebagai lokasi pangkalan Angkatan Laut Rusia. Armada Laut Hitam berpangkalan di semenanjung Crimea sejak didirikan oleh Pangeran Potemkin pada tahun 1783. Posisi strategis armada Rusia di sana sangat berperan ketika mengalahkan Georgia dalam perang Ossetia Selatan pada tahun 2008, dan tetap penting untuk kepentingan keamanan Rusia di wilayah tersebut.


Apa yang Rusia harapkan dengan menduduki Crimea?


60 persen populasi Crimea adalah etnis Rusia. Hubungan telah tegang antara Rusia dan Ukraina sejak semenanjung itu secara resmi menjadi bagian dari Ukraina pasca keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991. Pekan lalu parlemen majelis tinggi Rusia menyetujui penggunaan kekuatan militer di Crimea, dan menuntut pasukan Ukraina di wilayah tersebut untuk menyerah.

Wilayah Ukraina berdasarkan etnis/bahasa


Apakah ada yang diwajibkan mempertahankan wilayah tersebut?


Memorandum Jaminan Keamanan Budapest ditandatangani pada tahun 1994 oleh Ukraina, Amerika Serikat, Inggris dan Rusia, untuk melindungi wilayah Ukraina dan kedaulatannya setelah senjata nuklir Soviet yang berada di Ukraina dipindahkan. Namun, hal itu lebih berupa dokumen diplomatik daripada perjanjian formal, dan legalitasnya juga kompleks. Hal ini menyebutkan bahwa secara moral para penandatangan punya kewajiban campur tangan jika Ukraina dalam kondisi terancam, tetapi hal tersebut tidak bisa dipaksakan (tidak mengikat).


Akankah NATO mengambil tindakan ?


Ukraina bukan termasuk salah satu negara anggota dari 28 negara anggota NATO, namun para pejabat NATO memperingatkan mereka akan mendukung “batas-batas (wilayah Ukraina) yang tidak dapat diganggu gugat”.


Akankah PBB akan bertindak ?


Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia kemungkinan akan memveto setiap misi PBB ke wilayah tersebut. Dewan Keamanan bertemu dalam sidang darurat tertutup Jumat lalu, dan minggu ini Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menyerukan Rusia untuk “menahan diri dari setiap tindakan lebih lanjut yang bisa memperuncing situasi”.


Bagaimana dengan satu-satunya negara adidaya di dunia (US)?


Presiden Obama memperingatkan Rusia bahwa akan ada “biaya” yang mahal untuk intervensi militer Rusia di Ukraina. Namun, setelah gagal untuk campur tangan di Suriah dan menghadapi kemacetan di Kongres, tidak mungkin bahwa Obama akan bersedia mengorbankan resiko politik dengan intervensi sebelum pemilu mid-term November ini.


Perbandingan Militer Ukraina dan Rusia


Tentara reguler Ukraina hanya berjumlah 65.000 personel, dibandingkan dengan hampir 300.000 pasukan yang dikerahkan Russia di distrik militer barat dan selatan yang perbatasan Ukraina. Rusia juga sudah mengirimkan pasukan militer di wilayah Crimea-Ukraina, berpusat di sekitar pangkalan Armada Laut Hitam di pelabuhan Sevastopol. Kekuatan ini sekarang telah menyebar di Crimea dan secara de facto menguasai wilayah tersebut.




Ketergantungan gas Uni Eropa terhadap pasokan Russia


Ada tiga jaringan pipa gas yang disepanjang wilayah Ukraina ke Polandia dan Slovakia menuju ke negara-negara Uni Eropa. Sanksi perdagangan bagi Russia tidak populer di kalangan negara-negara Eropa yang sangat bergantung pada minyak dan gas Rusia. 

Eropa dipasok 40 persen kebutuhan gas alamnya dari Rusia. Jerman yang terutama sangat enggan untuk menerapkan sangsi karena mereka lebih dari sepertiga kebutuhan minyak dan gas mereka didapat dari Rusia.


Jaringan pipa gas Russia ke Eropa yang melewati wilayah Ukraina

Resiko Krisis Ukraina


Resiko bagi satu blok adalah keuntungan blok yang lain. Dari sudut ekonomi juga saling terkait dan krisis saat ini sudah membuat harga berbagai saham turun dan naiknya harga komoditi migas dan emas di pasar dunia. 

Dari sudut pandang lebih besar bagi keamanan dunia, Simon Saradzhyan, seorang peneliti di Belfer Center for Science and International Affairs Universitas Harvard menyampaikan resiko jika Ukraina (yang adalah  sebuah negara besar dengan industri militer strategis) menjadi negara gagal.  Yaitu menjadi  “bazaar raksasa bagi pelanggan yang mencari ICBM [rudal balistik antarbenua] serta teknologi persenjataan mematikan lainnya.” 


Apa Kata Pihak Russia?


Pihak Russia sendiri menyatakan bahwa fakta dan pernyataan poin penting dari pihak Russia benar- benar diabaikan oleh “Mesin Perang Pers Barat.”


Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin merujuk sudah lama ada kehadiran 25.000 pasukan pinjaman Russia untuk Ukraina. Sementara FM Sergey Lavrov menekankan militer Rusia “benar-benar melaksanakan perjanjian yang menetapkan adanya kehadiran armada Rusia di Ukraina, serta mengikuti sikap dan klaim yang datang dari otoritas sah di Ukraina, dan dalam hal ini otoritas yang sah dari pemerintah Otonomi Republik Crimea juga.”. 

Fakta-fakta yang disampaikan pihak Russia:


1 ) Kehadiran angkatan laut Rusia di Crimea sudah ada sejak tahun 1783 ketika kota pelabuhan Sevastopol didirikan oleh Pangeran Rusia Grigory Potemkin. Crimea adalah bagian dari Rusia sampai Nikita Khruschev memberikannya kepada Ukraina pada tahun 1954.


2 ) Pada tahun 1997, di tengah reruntuhan Uni Soviet, Rusia & Ukraina menandatangani Perjanjian Partisi menentukan nasib pangkalan militer dan kapal di Crimea. Kesepakatan yang memicu pembelotan secara luas perwira ke Rusia itu telah disahkan oleh parlemen Rusia & Ukraina pada tahun 1999. Rusia menerima 81,7 persen dari kapal armada setelah membayar pada pemerintah Ukraina sejumlah US$ 526.5 juta dollar.
3 ) Kesepakatan itu memungkinkan Armada Laut Hitam Rusia untuk tetap tinggal di Crimea sampai tahun 2017. Perjanjian ini sudah diperpanjang lagi 25 tahun hingga tahun 2042 dengan opsi perpanjangan 5 tahun pada tahun 2010.




Sumber : JKGR