Pages

Jumat, Juli 18, 2014

Tragedi MH-17

MH-17 Dikabarkan Jatuh Diperbatasan Ukraina

KIEV-(IDB) : Sebuah pesawat terbang milik Malaysia Airlines dikabarkan jatuh di Ukraina. Demikian sejumlah sumber penerbangan yang dikutip kantor berita Rusia, Interfax, Kamis (17/7/2014).

Pesawat tersebut, yang tengah menjalani rute dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, mengangkut 295 orang di dalamnya, diperkirakan jatuh di dekat perbatasan Ukraina dan Rusia.

Seorang juru bicara Malaysia Airlines membenarkan telah terjadi "sebuah insiden" terhadap salah satu pesawatnya dan akan mengeluarkan pernyataan resmi dalam waktu singkat.

Pesawat terbang yang jatuh itu diyakini sebuah Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17, yang meninggalkan Amsterdam, Belanda pada pukul 12.14 waktu setempat atau kira-kira pukul 19.14 WIB.

Pesawat itu sedang terbang dekat kota Shaktarsk di wilayah Donetsk yang dikuasi pemberontak pro-Rusia, ketika hilang dari radar dan tim penolong sedang menuju ke wilayah itu.

Sebelum Jatuh Didekati 2 Jet Tempur Ukraina

Ada kejanggalan terkait tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 di Ukraina timur kemarin. Kejanggalan itu adalah, adanya dua pesawat jet tempur yang mengikuti pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh.

Pesawat MH17 yang membawa 298 orang, termasuk 12 warga Indonesia diduga kuat jatuh karena ditembak. Laporan adanya dua pesawat jet tempur Ukraina yang mengikuti pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh dilaporkan stasiun televisi Rusia, Channel One, Jumat (18/7/2014).


Sumber laporan itu berasal dari tweet petugas Lalu Lintas Udara Spanyol, yang melaporkan dari Bandara Borispol, Kiev.


Menurut Layanan Lalu Lintas Udara Spanyol dua pesawat jet tempur Ukraina telah terlihat di dekat pesawat MH17, hanya tiga menit sebelum  pesawat MH17 menghilang dari pantauan radar.


Media Rusia itu juga mengutip keterangan saksi mata di wilayah Donetsk, yang mengaku melihat pesawat-pesawat tempur Ukraina berada dekat pesawat MH17. Para saksi mata mengatakan mereka mendengar suara ledakan kuat dan melihat pesawat perang Ukraina tak lama sebelum kecelakaan terjadi.


Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku menerima informasi jika pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Donetsk, Ukraina timur, Kamis kemarin. Namun, Malaysia tidak dapat memverifikasi informasi itu.


”Kalau sudah jelas bahwa pesawat ditembak jatuh, maka pelaku harus diseret ke pengadilan!,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Sama Sama, Sepang.

Presiden Ukraina : Malaysia Airlines MH17 Mungkin Ditembak

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan, pesawat Malaysia Airlines MH17 mungkin ditembak, Kamis (17/7/2014).

Demikian warta singkat yang dilansir kantor berita AFP.


Belum ada komentar dari manajemen Malaysia Airlines terkait kemungkinan ini. Manajemen ini hanya mengatakan, pihaknya telah “kehilangan kontak” dengan salah satu pesawatnya yang diketahui tengah melintas di wilayah udara Ukraina.


“Malaysia Airlines kehilangan kontak dengan MH17 dari Amsterdam,” demikian Malaysia Airlines lewat akun Twitter-nya.


“Posisi terakhir pesawat itu adalah di wilayah udara Ukraina,” tambah Malaysia Airlines.


Sebelumnya kantor berita Rusia Interfax mengabarkan, sebuah pesawat terbang milik Malaysia Airlines dikabarkan jatuh di Ukraina.


Pesawat tersebut, yang tengah menjalani rute dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, mengangkut 295 orang di dalamnya, diperkirakan jatuh di dekat perbatasan Ukraina dan Rusia.


Pesawat terbang yang jatuh itu diyakini sebuah Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17, yang meninggalkan Amsterdam, Belanda, pada pukul 12.14 waktu setempat atau kira-kira pukul 19.14 WIB.


Video tayangan yang diduga pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina beredar di YouTube. Simak videonya di tautan ini.

PM Malaysia : Kalau MH17 Ditembak Jatuh, Seret Ke Pengadilan...!!!

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku menerima informasi jika pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Donetsk, Ukraina timur, Kamis kemarin. Namun, Malaysia tidak dapat memverifikasi informasi itu.

”Kalau sudah jelas bahwa pesawat ditembak jatuh, maka pelaku harus diseret ke pengadilan!,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Sama Sama, Sepang.


Najib mengatakan, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko yang berjanji untuk melakukan penyelidikan penuh atas trgedi pesawat MH17.


Najib juga menegaskan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Keduanya sepakat, akan membentuk sebuah tim internasional untuk melakukan penyelidikan ke lokasi kecelakaan.


”Ini adalah hari yang tragis dalam apa yang telah menjadi tahun yang tragis bagi Malaysia. Penumpang di pesawat itu berasal dari banyak negara, tetapi kita semua bersatu dalam kesedihan,” kata Najib, seperti dikutip The Star, Jumat (18/7/2014).


Hingga kini, MAS memang belum merilis daftar penumpang yang turut dalam penerbangan MH17. Namun, menurut daftar tidak resmi yang beredar, penumpang pesawat itu berasal dari beberapa negara, termasuk Indonesia.


Ada 11 penumpang asal Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat jenis Boeing 777 tersebut. Selain Indonesia, 20 warga negara Malaysia juga menjadi korban. Sedangkan jumlah penumpang terbanyak berasal dari Belanda, yakni 143 penumpang dan Australia 27 penumpang.


Dilaporkan pula ada enam warga negara Inggris, empat warga Prancis, empat warga Jerman, tiga warga Belgia, dan seorang warga negara Kanada dalam pesawat itu. Sedangkan 58 penumpang lainnya tidak diketahui berasal dari negara mana.

Senjata Yang Mungkin Jatuhkan Pesawat MH17

Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh diduga akibat tembakan rudal di langit Ukraina. 



Dugaan pesawat yang membawa 295 penumpang itu membuat banyak pertanyaan, sebab saat itu pesawat tengah mengangkasa pada ketinggian 33 ribu kaki.  



Salah satu teka-teki yaitu senjata apa yang bisa menembak jatuh pesawat pada ketinggian tersebut. 



Pejabat senior Amerika Serikat, kepada CNN, dilansir Jumat 18 Juli 2014 mengatakan Amerika Serikat tengah menganalisa lintasan rudal untuk menentukan dari mana serangan itu tepatnya berasal. 



Jika pesawat ditembak oleh rudal dari darat ke udara, sistem radar akan melihat penembakan rudal itu dan melacak posisi tepat pesawat sebelum pesawat jatuh. Sistem radar juga juga akan melihat tanda panas saat pesawat menabrak rudal tersebut. 



Para ahli mengatakan serangan rudal tidak mungkin berasal dari rudal bahu yang diluncurkan oleh seorang tentara. Sebab jelajah rudal itu tak akan sampai pada ketinggian pesawat MH17. 



"Pada ketinggian jelajah normal pesawar sipil, keluar dari jangkauan sistem rudal berawak, yang telah dikembangkan di tangan pemberontak di Ukraina timur," ujar Nick de Larrinaga, dari laman IHS Jane Defence kepada CNN. 



Analis militer yang juga mantan personel Angkatan Udara AS, Rick Francona, mengatakan rudal bahu itu menurutnya hanya mampu menjangkau ketinggian 15 ribu kaki. 



Untuk itu, Francona menduga kuat senjata yang menjatuhkan pesawat MH17 adalah rudal permukaan ke udara atau rudal udara ke udara, 
"Saya pikir itu adalah kemungkinan terkuat saat ini," kata dia. 


Salah satu jenis rudal yang masuk kategori itu yaitu sistem rudal kendali atau rudal Buk, yang telah dikembangkan pada era Uni Soviet dan dioperasikan oleh pasukan Rusia dan Ukrania. Sistem rudal ini disebutkan sudah banyak digunakan di perbatasan Rusia dan Ukrania.



Direktur Proyek Pertahanan dan Intelijen Belfer Center for Science and International Affairs Univeristas Harvard mengatakan sistem rudal Buk yang dikenal sebagai SA-11 telah dioperasikan pasukan Rusia dan Ukrania. 



Dan menurutnya sistem rudal itulah yang memungkinkan untuk menjatuhkan pesawat dengan ketinggian 33 ribu kaki. 



Jenis rudal lain yang mungkin menjatuhkan pesawat MH17 yaitu rudal S-200 buatan Rusia yang dioperasikan militer Ukrania, rudal S-300 dan S-400 yang dioperasikan Rusia. Senjata terakhir itu setara dengan rudal pertahanan milik Amerika Serikat.



Ryan mengatakan kemungkinan pemberontak pro-Rusia menggunakan sistem rudal jarak jauh itu tidak mungkin. Sebab dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk menguasai sistem canggih itu.



"Dibutuhkan banyak pelatihan dan banyak koordinasi untuk menembakkan salah satu rudal itu untuk menemukan sasaran," jelas Ryan. 



Untuk itu ia menyimpulkan jika benar pesawat jatuh karena serangan rudal, pihak yang paling mungkin bisa melakukan itu adalah kekuatan militer. 

Kotak Hitam MH17 Dibawa Ke Rusia

Pemberontak Ukraina dilaporkan telah menemukan kotak hitam pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina.
Menurut kantor berita berbasis di Mokswa, Rusia, Interfax, kotak hitam itu kini berada di tangan para pemberontak. Mereka juga bersedia menyerahkannya ke otoritas keselamatan penerbangan Rusia.

Laporan serupa disampaikan radio Rusia, Kommersant FM, seperti dikutip The Daily Beast. Menurut radio itu, kotak hitam MH17 kini dalam perjalanan ke Moskwa untuk “penyelidikan”.

Sangat penting untuk mengetahui siapa yang memegang kotak hitam tersebut karena pihak tersebut akan memegang kendali dalam merilis rekaman data dan informasi dari pesawat sebelum jatuh.

Otoritas Rusia mampu membaca data dari kotak hitam, baik rekaman suara dari kokpit maupun rekaman data penerbangan. Hal itu dikatakan mantan penyelidik dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Tom Haueter, kepada ABCNews.

Para pemberontak, yang disebut merupakan kelompok seperatis pro-Rusia—menamakan dirinya Rakyat Republik Donetsk—menyatakan secara resmi bahwa mereka akan berkerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.

“Tentu sajak kami akan menyerahkan (kotak hitam) kepada Komisi Penerbangan Antar-Negara Bagian (IAC) ke Moskwa. Para pakar tingkat tinggi, yang mampu memastikan penyebab bencana tersebut, bekerja di sana, meskipun itu sudah jelas,” kata Anderi Purgin, juru bicara kelompok pemberontak tersebut.

Seperti diberitakan, pesawat MH17 ditembak jatuh di luar kota tambang Shahtersk, wilayah timur Ukraina, yang dikuasai kaum pemberontak, Kamis (17/7/2014). Kecelakaan ini menewaskan 298 orang.

Daftar 11 Penumpang Asal Indonesia

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata mengatakan, 11 orang asal Indonesia tercatat sebagai penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak di Ukraina bagian timur, Kamis (17/7/2014) sore waktu setempat. Dari 11 orang itu, seorang di antaranya adalah bayi bernama Clarice Yelena Huizen.
Berikut nama-nama penumpang Indonesia dalam pesawat naas tersebut sebagaimana disampaikan oleh Malaysia Airlines ke Kementerian Perhubungan RI:
  1. Hadiono Gunawan
  2. Yodricunda Theistiasih
  3. Ketut Wiartini
  4. Yuli Hastini
  5. Vickline Kurniati Kardia
  6. Supartini
  7. Hendry
  8. Gerda Leliana Lahendra
  9. Wether Smallenburg
  10. Jane M Adi Soetjipto
  11. Wayan Sujana
  12. Clarice Yelena Huizen (bayi)



Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar