Pages

Senin, Juni 09, 2014

Penyerangan Bandara Karachi Pakistan

Korban Mencapai 23 Orang Tewas

ISLAMABAD-(IDB) : Gerombolan pria bersenjata menyerang salah satu bandara terbesar di Pakistan kemarin. Hingga Senin (9/6/2014), jumlah korban tewas mencapai 23 orang, termasuk 10 penyerang.

Serangan itu menyasar Bandara Internasional Jinnah, di Karachi, Pakistan. Serangan terjadi, di saat pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk melibatkan militan Taliban Pakistan dalam negosiasi untuk mengakhiri pertempuran.

Pennyerangan yang berlanjut dengan baku tembak berlangsung selama beberapa jam. Stasiun televisi setempat menayangkan kobaran api di sekitar bandara, serta hilir mudik mobil ambulans mengangkut para korban. Namun, pada pagi ini militer Pakistan mengklaim situasi bandara sudah aman.

”(Para penyerang) terpojok pada dua area, dan sudah dilumpuhkan,” tulis surat kabar Dawn, mengutip juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Bajwa.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Namun, sejumlah pihak mencurigai para militan Taliban Pakistan yang selama ini berusaha menggulingkan pemerintah Pakistan, terlibat.

Sebelumnya, para pejabat mengatakan semua penerbangan telah dialihkan.Pembicaraan perdamaian antara pemerintah dan Taliban Pakistan telah gagal dalam beberapa bulan terakhir. Padahal perundingan damai itu untuk mengakhiri pemberontakan di Pakistan yang sudah berlangsung lama.

Korban Serangan Teror Di Bandara Karachi Bertambah

Tentara Pakistan di Bandara Internasional Karachi, 9 Juni 2014.Tentara Pakistan di Bandara Internasional Karachi, 9 Juni 2014. 

Militer Pakistan berhasil merebut Bandara Internasional Karachi dari kelompok militan yang meguasainya selama beberapa jam. Laman Pakistan, Dawn, menyebut total korban tewas yang sebelumnya dilaporkan 11 orang kini bertambah menjadi 23 orang.

Keberhasilan militer Pakistan mengambil alih Bandara Karachi disampaikan Juru Bicara Militer Pakistan Mayor Jenderal Asim Bajwa melalui akun Twitter pribadinya pada pukul 04.35 subuh waktu setempat, dan dilansir oleh stasiun berita Channel News Asia, Senin 9 Juni 2014.

Dalam laporan sebelumnya disebut tiga atau empat pesawat ikut menjadi korban ledakan granat, namun Bajwa mengatakan tidak ada pesawat yang rusak.

“Perkembangan terbaru: seluruh area telah disterilkan. Tidak ada kerusakan di pesawat. Gambar api yang terlihat dalam gambar bukan berasal dari pesawat, melainkan dari sebuah gedung. Api berhasil dipadamkan. Semua aset penting berhasil diamankan dan dalam keadaan utuh,” tulis Bajwa di akun Twitter-nya.

Dari total 23 korban tewas, 10 orang merupakan teroris dan sisanya tentara. Delapan dari 10 teroris itu disebut pernah terlibat dalam peperangan sebelum ini.

Militer Pakistan menyita amunisi dan roket dari para pelaku penyerangan. Usai bandara berhasil direbut kembali, pejabat berwenang akan menyisir seluruh area bandara.

“Bandara akan kembali beroperasi siang nanti dan (pengoperasiannya) diserahkan kepada Otoritas Penerbangan Sipil atau Tentara Pengamanan Bandara,” kata Bajwa.

Selama operasi berlangsung, kepala militer Pakistan selalu berada di garda terdepan bersama polisi dan petugas keamanan bandara.

Namun hingga saat ini belum diketahui siapa kelompok yang bertanggung jawab terhadap aksi penyerangan Bandara Internasional Karachi itu.

Bandara Karachi diserang kelompok pria bersenjata Minggu malam kemarin. Mereka masuk melalui ruang terminal tunggu bagi tamu VIP dan para peziarah yang ingin ke Mekkah. Para teroris itu bisa masuk ke dalam bandara karena menggunakan identitas palsu petugas bandara.

Aksi penyerangan serupa pernah terjadi pada tahun 2011, ketika anggota teroris menyerang pangkalan Angkatan Udara Pakistan di Karachi dan markas militer di Rawalpindi.

Taliban Mengaku Di Balik Serangan Bandara 

Pakistan Bandara Internasional Jinnah di Karachi, Pakistan, diserang TalibanBandara Internasional Jinnah di Karachi, Pakistan, diserang Taliban (REUTERS/Athar Hussain)

Kelompok militan Taliban di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bandara Internasional Jinnah di Karachi. Sedikitnya 23 orang tewas dalam insiden penyerangan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut.

Diberitakan CNN, Senin 9 Juni 2014, klaim ini disampaikan oleh salah satu komandan Taliban Abdullah Bahar dari tempat yang tidak diketahui. Dia mengatakan, serangan tersebut sebagai bentuk balas dendam atas kematian mantan ketua Taliban Hakimullah Mehsud.

Mehsud terbunuh oleh serangan pesawat nirawak Amerika Serikat pada November 2013 di wilayah Waziristan Utara. Bahar mengancam akan melakukan lebih banyak lagi serangan di Pakistan.

"Selama kami masih bernafas, serangan kami akan terus berlanjut sampai akhir hidup ini," kata dia.

Serangan dini hari ke bandara itu menewaskan 23 orang, 10 orang adalah anggota Taliban, sisanya tentara. Delapan dari militan Taliban dilaporkan pernah terlibat peperangan sebelumnya.

Taliban Pakistan atau yang bernama asli Tehreek-i-Taliban Pakistan telah sejak lama melakukan pemberontakan terhadap pemerintah negara itu. Pada Desember 2009, Taliban melakukan serangan bunuh diri di pangkalan militer AS di Khost, Afganistan, menewaskan tujuh warga Amerika, termasuk lima agen CIA.

Mehsud menjadi incaran AS sejak tahun 2010 atas keterlibatannya dalam serangan itu. AS mengimingi hadiah sebesar US$ 5 juta bagi siapa pun yang memberitahu posisi keberadaan Mehsud.

Korban Tewas Jadi 26 Orang 

Militer Pakistan Kuasai Bandara, Korban Tewas Jadi 26 OrangSejumlah pesawat berada di Bandara Internasional Jinnah, Pakistan yang diserang para pria bersenjata. Foto: Twitter.

Serangan di Bandara Internasinal Jinnah, Karachi, Pakistan pada Minggu malam, berlangsung hingga lima jam. Korban tewas yang semula dilaporkan sebanyak 23 orang pada Senin (9/6/2014) kini telah bertambah jadi 26 orang.

Para korban tewas, termasuk 10 pria penyerang, yang mengenakan seragam militer. Pada Senin pagi, militer Pakistan mengklaim telah menguasai bandara tersebut dan situasi sudah aman.

”Sepuluh militan berusia antara 20 dan 25 telah dibunuh oleh pasukan keamanan,” bunyi pernyataan militer Pakistan. Menurut militer Pakistan, para penyerang berasal dari etnis Uzbekistan, berbeda dengan kecurigaan semula yang mengarah kepada Taliban Pakistan.

Serangan terjadi, di saat pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk melibatkan militan Taliban Pakistan dalam negosiasi untuk mengakhiri pertempuran. ”(Para penyerang) terpojok pada dua area, dan sudah dilumpuhkan,” tulis surat kabar Dawn, mengutip juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Bajwa.

Meskipun militer menyatakan, pelaku penyerangan dari etnis Uzbekistan, namun hingga kini belum ada klaim dari pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Sejumlah foto yang dirilis media setempat menunjukkan salah satu bandara terbesar di Pakistan luluh lantak dengan kobaran api dan kepulan asap.




Sumber : Sindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar