Pages

Kamis, Mei 29, 2014

Panglima TNI : Anggaran Dipotong, Akan Mengganggu

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan pemotongan anggaran pertahanan melalui Instruksi Presiden yang dikeluarkan pemerintah sangat mengganggu kinerja TNI ke depan. "Akan mengganggu kegiatan-kegiatan TNI yg sudah terprogram," ujar Moeldoko kepada Tempo seusai jumpa pers pada peresmian Media Center TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu 28 Mei 2014.

Menurut Moeldoko, dengan dipangkasnya anggaran 2014, maka akan mengganggu kesiapsiagaan TNI di tanah air. Kesiapsiagaan itu, kata dia, meliputi kekuatan di perbatasan, maupun operasional TNI keseluruhan.

TNI kemarin, menurut Moeldoko, sudah menyarankan kepada pemerintah untuk mengurangi pemotongan anggaran pertahanan menjadi sepertiga dari yang seharusnya. " Tidak perlu triliun lah, bisa dikurangi menjadi sepertiganya," ujar Moeldoko.

Pada 20 Mei 2014 lalu, presiden SBY menerbitkan Inpres No. 4/2014 soal penghematan anggaran di 83 kementerian dan lembaga dalam APBN 2014, termasuk kementrian pertahanan yang dipangkas RP 10,508 triliun dari total anggaran Rp 86,376 triliun. Total anggaran yang dipangkas melalui inpres ini secara keseluruhan mencapai 100 triliun.

TNI saat ini sedang gencar melakukan pembenahan di tiga matra kesatuannya. Program itu pun terus digarap untuk mencapai target serta ditambah dengan penguatan di sektor perbatasan yang seringkali menimbulkan ketegangan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia baru-baru ini.




Sumber : Tempo

4 komentar:

  1. Kementrian pertahanan seharusnya di naikkan anggaranya...eh malah di potong..

    BalasHapus
  2. Inilah susahnya punya pemimpin yang berkarir hanya dengan hitung2an kantoran. Next Indonesia leader haruslah pemimpin yang tidak hanya matang administrasi tapi juga kenyang asam-garam palagan para prajurit.

    BalasHapus
  3. kementrian pertahanan harus di evaluasi broo... bukan di tambah dana hibah dari rakyat .
    banyak dana hibah dari rakyat mengandung kebocoran ga tepat sasaran penggunaaannya .
    bagus lagi tunggu pemerintahan baru akusisi alusita .

    BalasHapus