Pages

Selasa, April 22, 2014

Rudal Nuklir Terbaru Rusia Diarahkan Ke Amerika

WASHINGTON-(IDB) : Provokasi Amerika Serikat (AS) yang menumpuk kekuatan militer di negara-negara Baltik mengepung Rusia, direaksi keras Moskow dengan mengarahkan moncong 5 rudal nuklirnya ke daratan AS.

Pentagon memastikan, ada 5 sinyal baterai pengaktifan rudal nuklir  dari silo bawah tanah yang koordinatnya terbaca menuju ke beberapa kota besar di AS, diantaranya Los Angeles, Manhattan New York, Washington DC, Las Vegas dan Chicago.


Dilansir Dekapfile, Senin (21/04/2014), ke-5 rudal nuklir yang diarahkan ke daratan AS itu didominasi oleh rudal balistik antarbenua generasi terbaru Rusia R-36M2 Voyevoda atau SS-18 ICBM (versi NATO).


Pentagon hingga kini menolak memberikan pernyataan resmi atas informasi bocor yang membuat para petinggi militer AS panik.


Namun Nate Christensen, juru bicara Pentagon menyebut, kegiatan pengaktifan 5 rudal nuklir itu terpantau melalui sistem pelacakan sinyal oleh pesawat AWACS milik AS yang melakukan patroli di atas wilayah negara-negara Eropa Timur.


AS pantas waspada dan panik, karena rudal ini lebih unggul dari rudal terbaru AS “Peacekeeper MX ICBM” yang memiliki 10 hulu ledak nuklir. Keunggulan R-36M2 selain juga memiliki 10 hulu ledak nuklir, rudal ini memiliki kecepatan hampir 8 kilometer per detik jauh di atas kecepatan MX ICMB milik AS yang mencapai 2 kilometer per detik.


R-36M2 ini menurut Christensen, adalah rudal terbaru Rusia yang dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal milik AS.


“Dari informasi dan kajian kami, rudal tercanggih milik Rusia ini memiliki kemampuan manuver yang sangat baik,” ujar Christensen.


Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia Jendral Sergei Karakayev, tidak berkomentar atas reaksi Pentagon terhadap 5 rudal nuklir Rusia yang sinyal pengaktifannya terpantau oleh AS itu.

Karakayev hanya mengatakan, Rusia akan melakukan tindakan apa saja jika kedaulatan negaranya terancam oleh kekuatan asing.

Alasan Rusia Arahkan Rudal Nuklirnya Ke Amerika

Kementerian Pertahanan Rusia secara implisit mengakui 5 moncong rudal nuklirnya diaktifkan dan diarahkan ke daratan Amerika Serikat (AS), menyusul meningkatnya pergelaran pasukan AS mengepung Rusia di negara-negara Eropa Timur.

Deputi Kementerian Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, seperti dilansir Moskovskij Komsomolets, Selasa (22/04/2014), tidak secara terang-terangan menanggapi informasi soal rudal-rudal nuklir Rusia yang disebut-sebut sudah dalam posisi “ready to launch” dari sejumlah silo (lokasi titik peluncuran bawah tanah) di pangkalan Satuan Rudal Strategis Rusia.


“Rusia memiliki cara dan strategi sendiri dalam menghadapi ancaman yang dirasa mengancam keamanan nasional Rusia. Kami tidak bisa secara terbuka mengatakannya di forum ini,” kelit Antonov.


Untuk diketahui, diduga akibat aksi provokasi Amerika Serikat (AS) yang menumpuk kekuatan militer di negara-negara Baltik mengepung Rusia, direaksi keras Moskow dengan mengarahkan moncong 5 rudal nuklirnya ke daratan AS.


Pentagon menyebut ada 5 sinyal baterai pengaktifan rudal nuklir dari silo bawah tanah yang koordinatnya terbaca menuju ke beberapa kota besar di AS, diantaranya Los Angeles, Manhattan New York, Washington DC, Las Vegas dan Chicago.


Ke-5 rudal nuklir yang diarahkan ke daratan AS itu didominasi oleh rudal balistik antarbenua generasi terbaru Rusia R-36M2 Voyevoda atau SS-18 ICBM (versi NATO).


Rudal ini lebih unggul dari rudal terbaru AS “Peacekeeper MX ICBM” yang memiliki 10 hulu ledak nuklir. Keunggulan R-36M2 selain juga memiliki 10 hulu ledak nuklir, rudal ini memiliki kecepatan hampir 8 kilometer per detik jauh di atas kecepatan MX ICMB milik AS yang mencapai 2 kilometer per detik dan dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal milik AS.
Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia Jendral Sergei Karakayev, tidak berkomentar atas reaksi Pentagon terhadap 5 rudal nuklir Rusia yang sinyal pengaktifannya terpantau oleh AS itu.



Sumber : Jurnal3

9 komentar:

  1. woooowwww......luncurkan....luncurkan......langsung ke otak/jantung....... :D

    BalasHapus
  2. Yang kebangetan iku yo amrik dan sekutunya. Udah tau Rusia itu bukan negara abal2 ya bikin panas menggelar kekuatan. Mereka gak punya otak. Suka mancing kekeruhan. Gimana Indo? Dg keadaan seperti ini Indonesia berposisi apa? hehehe. Mana taringmu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amrik dan sekutu pasti akan mencoba untuk menekan rusia karena mereka menempatkan diri pada posisi berkuasa. Mereka ikut campur dimana".... kalau mereka diam saja bisa-bisa negara lain akan menganggap mereka lemah dan mulai berulah menciptakan masalah bagi mereka dimana-mana. Tapi berhubung Rusia kuat, they can see eye-to-eye.

      Hapus
  3. Selesai Russia meratakan daratan AS, giliran Indonesia rebut kembali pegunungan Emas grassberg di Papua dari Freeport, dan bersiap perang konvensional melawan kekuatan AS yg sudah bersiap di Darwin, Diego Garcia, Thailand, Filipina, Guam, dan Samoa.

    BalasHapus
  4. Remukin alias dilebur aja F16 jadiin besi rongsokan atau buat latihan pilot aja. pesawat tempur era perang vietnam aja masih dipake. kaya motor CB gelatik buat race.

    BalasHapus
  5. ayooo segera luncurkan aja rudalnya biar as hilang dari peta dunia

    BalasHapus